Keaslian Penelitian PENDAHULUAN Pengaruh Pelaksanaan Upah Minimum Kabupaten/Kota Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Bagi Pekerja (Studi Pada: PT. Modernland Realty, tbk - Unit Usaha Padang Golf Modern Tangerang).

E. Keaslian Penelitian

Penelitian yang berjudul Pengaruh Pelaksanaan Upah Minimum KabupatenKota Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hidup Layak KHL bagi Pekerja Studi pada : PT. Modernland Realty, Tbk – Unit usaha : Padang Golf Modern Tangerang merupakan hasil karya asli penulis yang penelitiannya memang dikaji oleh penulis dan bukan merupakan hasil plagiat dari hasil karya orang lain. Adapun penelitian mengenai upah pekerja memang pernah diteliti, sebagai perbandingannya ada 2 dua tesis hasil karya penulis lain yang memiliki kemiripan dengan penelitian ini. 1. Tesis yang ditulis oleh Budiyono,S.H, Nomor Mahasiswa B4A.005011, Program Magister Ilmu Hukum Universitas Diponegoro Semarang Tahun 2007. Judul Tesis : Penetapan Upah Minimum dalam Kaitannya dengan Upaya Perlindungan Bagi Pekerjaburuh dan Perkembangan Perusahaan. Masalah yang diteliti adalah Bagaimana Prosedur Penetapan Upah Minimum dan apakah penetapan Upah Minimum mampu memberikan perlindungan bagi pekerjaburuh serta Bagaimana perkembangan Perusahaan dengan adanya penetapan Upah Minimum. Tujuan penelitian adalah Untuk mengungkap prosedur penetapan Upah Minimum, untuk mengetahui sejauh mana penetapan Upah Minimum dalam memberikan perlindungan bagi pekerjaburuh serta untuk menganalisis dampak penetapan Upah Minimum terhadap perkembangan perusahaan. Hasil penelitian ini adalah Prosedur penetapan Upah Minimum yang dilakukan melalui tahapan survey KHL oleh Dewan Pengupahan PropinsiKabupatenKota yang anggotanya terdiri dari unsur PekerjaBuruh, Pengusaha Pemerintah, Pakar dan Akademisi telah mengakomodir kepentingan pihak-pihak yang berhubungan langsung dalam hubungan kerja yaitu PekerjaBuruh dan Pengusaha. Besarnya hasil Survey KHL telah disesuaikan dengan kebutuhan sehari-hari bagi pekerja lajang. Setelah survey KHL diketahui besarannya, maka Dewan Pengupahan menyampaikan hasil tersebut kepada Gubernur untuk ditetapkan menjadi Upah Minimum. Gubernur mempunyai wewenang untuk menaikkan atau menurunkan besarnya hasil survey KHL dengan berbagai pertimbangan sebelum ditetapkan menjadi Upah Minimum. Disamping itu bagi Pengusaha yang tidak mampu melaksanakan Upah Minimum diberi kesempatan untuk mengajukan penangguhan pemberlakuan Upah Minimum. Dengan ketentuan tersebut pekeraburuh tidak lagi mendapat perlindungan secara penuh dalam hal pengupahan serta masih banyak pengusaha yang memberikan upah kepada pekerjaburuh tanpa memperhitungkan tingkat produktivitas dari masing- masing pekerjaburuh. Hal ini menyebabkan kenaikan Upah Minimum akan berdampak pada naiknya biaya. Apabila pengusaha memperhitungkan dan meningkatkan produktivitas masing-masing pekerjaburuh, maka kenaikan Upah Minimum dapat ditutup dengan adanya kontribusi dari pekerjaburuh dalam peningkatan kinerja perusahaan. Dengan demikian kinerja perusahaan tetap dapat berkembang meskipun Upah Minimum selalu naik setiap tahun. 2. Tesis yang ditulis oleh Setiadi, Nomor Mahasiswa B4B.007185, Program Magister Ilmu Kenotariatan Universitas Diponegoro Semarang Tahun 2009. Judul Tesis : Pengaruh Upah Dan Jaminan Sosial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di PT. Semarang Makmur Semarang. Masalah yang diteliti adalah Bagaimana hubungan upah dengan produktivitas kerja karyawan di PT Semarang Makmur Semarang dan Bagaimana hubungan jaminan sosial dengan produktivitas kerja karyawan di PT Semarang Makmur Semarang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan upah dengan produktivitas kerja karyawan di PT Semarang Makmur Semarang serta untuk mengetahui hubungan jaminan sosial dengan produktivitas kerja karyawan di PT Semarang Makmur Semarang. Hasil penelitian ini adalah Hubungan upah dengan produktivitas kerja memiliki hubungan yang rendah dan negatif r = -0,270 dan angka probabilitas p = 0,58 sehingga tidak signifikan pada taraf kepercayaan 95, sehingga hubungan X1 dengan Y atau hubungan upah dengan produktivitas adalah negatif. Sumbangan X1=upah dalam membentuk Y=produktivitas kerja sebesar 2,7. Sisanya disebabkan oleh sebab- sebab lain. Nilai tersebut sangat kecil sehingga dapat disimpulkan bahwa upah karyawan X1 tidak memiliki pengaruh dalam produktivitas kerja Y. Sebab, ternyata ada pengaruh variabel lain yang lebih besar terhadap produktivitas kerja, yakni sebesar 97,3, sedangkan upah karyawan hanya mempengaruhi 2,7 saja dari produktivitas kerja. Demikian pula dikatakan tidak signifikan karena signifikan hitung 0,58 lebih besar dari signifikan yang distandarkan α=5. Dengan demikian berdasarkan probabilitassignifikan disimpulkan bahwa : Ha = diterima dan Ho= ditolak. Dengan demikian berarti hipotesis yang diajukan yaitu diduga upah mempunyai hubungan positif dengan produktivitas kerja karyawan tidak terbukti kebenarannya. Selain itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa hubungan jaminan sosial dengan produktivitas kerja memiliki hubungan yang sangat rendah dan negatif r = - 0,160 dan angka probabilitas p = 0,267 sehingga tidak signifikan pada taraf kepercayaan 95, sehingga hubungan X2 dengan Y atau hubungan jaminan sosial dengan produktivitas adalah negatif. Sumbangan X2=jaminan sosial dalam membentuk Y=produktivitas kerja sebesar 1,6. Sebab, ternyata ada pengaruh variable lain yang lebih besar terhadap produktivitas kerja, yakni sebesar 98,4, sedangkan jaminan sosial hanya mempengaruhi 1,6 saja dari produktivitas kerja. Demikian pula dikatakan tidak signifikan karena signifikan hitung 0,267 lebih besar dari signifikan yang distandarkan α=5. Dengan demikian berdasarkan probabilitassignifikan. Dengan demikian berarti hipotesis yang diajukan yaitu diduga jaminan sosial mempunyai hubungan positif dengan produktivitas kerja karyawan tidak terbukti kebenarannya. Berbeda dengan penulisan tesis-tesis di atas, maka dalam penulisan tesis ini, penulis memfokuskan pada bagaimana pengaruh serta kendala yang dialami Pemerintah ataupun pengusaha sebagai pihak pemberi kerja terhadap pelaksanaan UMK terhadap pemenuhan KHL bagi pekerja, khususnya para pekerja di Padang Golf Modern Tangerang.

F. Batasan Konsep

Dokumen yang terkait

Media Internal Perusahaan Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Pengaruh Majalah MINAT Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di Kantor Pusat PT Perkebuan Nusantara IV)

9 138 104

Analisis Faktor Penentu Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dan Upah Minimum Provinsi (UMP) di Provinsi Sumatera Utara

12 128 163

Blackberry Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Pengaruh Blackberry Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi di Kalangan Siswa SMA Shafiyyatul Amaliyyah Medan)

1 46 100

Peranan Dewan Pengupahan Daerah Dalam Formulasi Kebijakan Upah Minimum Daerah (Studi Pada Formulasi Kebijakan Upah Minimum Provinsi Sumatera Utara )

4 61 77

Sistem Pengupahan Pada Pekerja/Buruh Tetap Dan Pekerja/Buruh Harian Lepas Ditinjau Dari Permenakertrans No. 17 Tahun 2005 Tentang Komponen Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak (Studi Pengupahan Pada PT. Arwana Mas Indonesia)

0 60 96

Analisis Upah Karyawan Harian Tetap di PTPN IV Unit Kebun Ajamu II Dikaitkan Dengan Kebutuhan Hidup Minimum

0 39 77

Efektivitas Penggunaan Internet Di PT. Dirgantara Indonesia Bandung Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Bagi Karyawannya

0 2 1

BAB I PENDAHULUAN - Situs “Www.Baidu.Com” Dan Kepuasan Akan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Dalam Bahasa Mandarin (Studi Korelasional tentang Pengaruh situs “www.baidu.com” terhadap Kepuasan akan Pemenuhan Kebutuhan Informasi dalam Bahasa Mandarin di Kalang

0 0 6

Media Internal Perusahaan Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Pengaruh Majalah MINAT Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di Kantor Pusat PT Perkebuan Nusantara IV)

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN - Media Internal Perusahaan Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Pengaruh Majalah MINAT Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di Kantor Pusat PT Perkebuan Nusantara IV)

0 0 6