Media Internal Perusahaan Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Pengaruh Majalah MINAT Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di Kantor Pusat PT Perkebuan Nusantara IV)

(1)

MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

(Studi Korelasional Pengaruh Majalah MINAT Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di Kantor Pusat PT Perkebuan Nusantara

IV)

SKRIPSI

Indra Prasetia (100904042)

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

(Studi Korelasional Pengaruh Majalah MINAT Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di Kantor Pusat PT Perkebuan Nusantara

IV)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata 1 (S1) pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Indra Prasetia (100904042)

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

LEMBAR PERSETUJUAN Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh :

Nama : Indra Prasetia NIM : 100904042

Judul : Media Internal Perusahaan Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Pengaruh Majalah MINAT Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di Kantor Pusat PT Perkebuan Nusantara IV)

Dosen Pembimbing Ketua Departemen

Drs. Safrin, M.Si Dra. Fatma Wardy Lubis, MA

NIP. 196110011987011001 NIP. 196208281987012001

Dekan FISIP USU

Prof. Dr. Badaruddin, M.Si NIP. 196805251992031002


(4)

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya canumkan sumbernya dengan benar. Jika dikemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat) maka saya

akan bersedia diproses sesuai dengan hokum yang berlaku

Nama : Indra Prasetia

NIM : 100904042

Tanda Tangan :


(5)

HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini diajukan oleh

Nama : Indra Prasetia

NIM : 100904042

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul Skripsi : Media Internal Perusahaan Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Pengaruh Majalah MINAT Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di Kantor Pusat PT Perkebuan Nusantara IV)

Telah berhasil dipertahankan di hadapan dewan penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjan Ilmu Komunikasi pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Majelis Penguji

Ketua Penguji :

Penguji :

Penguji Utama :

Ditetapkan di : Medan Tanggal :


(6)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmatNya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Media Internal Perusahaan dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Pengaruh Majalah MINAT terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV)”. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara.

Dalam prosesnya, mulai dari pengajuan judul skripsi sampai kepada proses pembuatan kesimpulan, penulis mendapatkan banyak suka dan duka yang merupakan suatu pelajaran dan pengalaman yang berharga bagi peneliti. Peneliti juga menyadari perjuangan kedua orang tua peneliti yang senantiasa mendukung peneliti baik dari segi moril dan materil selama peneliti mengecap pendidikan perkuliahan di Universitas Sumatera Utara. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Ayahanda Ir. Rudy Suhandi dan Ibunda Hj. Andriani yang selalu berjuang demi kesuksesan peneliti. Disamping itu, peneliti juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV yang memberi kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Peneliti juga menyadari bahwa banyak sekali bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yakni Bapak Prof. Drs. Badaruddin, M.Si beserta jajarannya.

2. Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU yakni Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A.

3. Dosen pembimbing peneliti yakni Bapak Drs. Safrin, M.Si yang bersedia meluangkan waktu untuk memberi arahan, bimbingan, dan ilmu dengan sabar selama peneliti mengerjakan skripsi ini.


(7)

4. Dosen Pembimbing Akademik yakni Bapak Drs. Humaizi, M.A yang membimbing peneliti selama masa perkuliahan.

5. Seluruh staff Departemen dan Laboratorium Ilmu Komunikasi FISIP USU yakni Kak Maya, Kak Puan, Kak Hanim, dan Bang Firman yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan pengerjaan skripsi ini.

6. Karyawan Pimpinan dan Karyawan Pelaksana kantor pusat PT Perkebunan Nusantara IV diantaranya Bapak Syahrul Aman Siregar, Ibu Latifah Hanum, Bapak Syahrul Effendi Tambunan, Ibu Sri Banun Ningsih, Ibu Dina Chairunnisa, Bapak Tofan Erlangga Sidabalok, Bapak Elianto, dan Bapak Yus Effendi yang membantu peneliti selama melakukan penelitian di kantor pusat PT Perkebunan Nusantara IV.

7. Abangda Randi Nugraha dan Adinda Bripda Nindy Handayani yang selalu memberikan dukungan moril kepada peneliti.

8. Kekasih hati yakni Fitria Febrina Pinem yang selalu memberi semangat dan dukungan kepada peneliti selama melaksanakan perkuliahan di Universitas Sumatera utara.

9. Sahabat-sahabat terbaik, yakni Ahmad Syarif Hasan Ridho, Muhammad Faqih, dan Nasrah Nasrifah yang senantiasa membantu peneliti dalam mengerjakan skripsi ini.

10. Keluarga besar Departemen Ilmu Komunikasi stambuk 2010 dan semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, peneliti mengharapkan saran yang membangun. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Medan, 2014


(8)

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Indra Prasetia NIM : 100904042 Departemen : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas : Sumatera Utara

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non Ekslusif (Non-ekslusive

Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Media Internal Perusahaan Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Pengaruh Majalah MINAT Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di Kantor Pusat PT Perkebuan Nusantara IV) beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalih media-formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama masih mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di : Medan

Pada Tanggal :

Yang Menyatakan


(9)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Media Internal Perusahaan dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Pengaruh Majalah MINAT terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV). Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori uses and gratifications. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional yang bertujuan mencari hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tabel tunggal, analisis tabel silang, dan uji hipotesis melalui rumus Koefisien Relasi Tata Genjang (Rank-Order) oleh Spearman yang didukung dengan mengunakan skala Guilford. Penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan dua langkah teknik yaitu stratified proportional

sampling dan Simple Random Sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah

karyawan kantor pusat PT Perkebunan Nusantara IV di jalan Suprapto nomor 2 Medan yaitu berjumlah 387 orang. Sample penelitian diambil 15% dari total populasi yang berjumlah 58 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui dua cara, yakni Studi Kepustakaan dan Studi Lapangan. Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa “terdapat hubungan yang cukup berarti antara konsumsi majalah MINAT terhadap pemenuhan kebutuhan informasi karyawan kantor pusat PT Perkebunan Nusantara IV dengan angka korelasi sebesar 0,555.

Kata kunci : Majalah MINAT, Uses and Gratifications, PT Perkebunan Nusantara IV.


(10)

ABSTRACT

The study entitled The Firm Internal Media and Fulfillment of Information Needs (Correlational Study About Effect of MINAT Magazine to Fulfillment of Information Needs of the employee in PT Perkebunan Nusantara IV Head Office). The theory used in this research is The Uses and Gratifications Theory. The method used in this study is correlational aims to find a relationship between variables with other variables. The data analysis technique used is the analysis of single table, crosstabs analysis, and hypothesis through Rank-Order Coefficient level formula by Spearman and is supported by using a Guilford Scale. Sampling technique in this study use multi step technique that are Stratified Proportional Sampling and Simple Random Sampling.The population in this study was the employee of PT Perkebunan Nusantara IV at Letjen Suprapto Street number 2 Medan as much as 387 people. The sample of this research takes 15% of the population which the amount about 58 responden. Data collection techniques used in this study in two ways, namely Library Studies and Field Studies.Based on the result of the study proved that “there is a significant relationship between read MINAT magazine to Fulfillment of Information Needs of the employee in PT Perkebunan Nusantara Head Office” with the number of correlation is 0,555.

Keywords : MINAT Magazine, Uses and Gratifictions Theory, PT Perkebunan Nusantara IV


(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

LEMBAR PERSETUJUAN...ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS...iii

HALAMAN PENGESAHAN...iv

KATA PENGANTAR...v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH...vii

ABSTRAK...viii

ABSTRACT...ix

DAFTAR ISI...x

DAFTAR GAMBAR...xiii

DAFTAR TABEL...xiv

DAFTAR LAMPIRAN...xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah...1

1.2 Pembatasan Masalah ... 4

1.3 Rumusan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II URAIAN TEORITIS ... 6

2.1 Kerangka Teoritis ... 6

2.1.1 Komunikasi ... 6

2.1.2 Komunikasi Massa ... 7

2.1.3 Public Relations ... 9

2.1.3.1 Tujuan Public Relations ... 9

2.1.3.2 Fungsi Public Relations ... 10

2.1.3.3 Ruang Lingkup Public Relations ... 11

2.1.4 Media Internal ... 13

2.1.4.1 Bentuk Media Internal ... 14

2.1.4.2 Fungsi Media Internal ... 18


(12)

2.1.5 Majalah ... 19

2.1.6 Teori Uses and Gratification ... 21

2.1.7 Informasi ... 24

2.2 Kerangka Konsep ... 24

2.3 Variabel Penelitian ... 26

2.4 Definisi Operasional ... 26

2.5 Hipotesis ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 30

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 30

3.1.1 Riwayat Singkat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) ... 30

3.1.2 Bidang Usaha ... 30

3.1.3 Profil PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) ... 31

3.1.4 Logo Perusahaan ... 33

3.1.5 Visi dan Misi Perusahaan ... 34

3.1.6 Paradigma Bisnis ... 35

3.1.7 Tata Nilai “PRIMA” ... 35

3.1.8 Manajemen dan Struktur Organisasi perusahaan ... 36

3.1.9 Majalah “MINAT” sebagai Media Internal Perusahaan ... 39

3.2 Metode Penelitian ... 41

3.3 Populasi dan Sampel ... 42

3.3.1 Populasi ... 42

3.3.2 Sampel ... 42

3.3.3 Teknik Penarikan Sampel ... 42

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.5 Teknik Analisis Data ... 45


(13)

4.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian ... 47

4.1.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 47

4.1.2 Teknik Pengolahan Data ... 47

4.2 Analisis Tabel Tunggal ... 48

4.2.1 Karakteristik Responden ... 49

4.2.2 Majalah MINAT ... 53

4.2.3 Pemenuhan Kebutuhan Informasi ... 59

4.3 Analisis Tabel Silang ... 64

4.3.1 Uji silang antara artikel yang disajikan dengan pemenuhan kebutuhan informasi ... 65

4.3.2 Uji silang antara kelengkapan berita dengan memperoleh referensi dalam memecahkan masalah ... 66

4.3.3 Uji silang antara informasi bulanan dengan pemenuhan kebutuhan informasi ... 67

4.4Pengujian Hipotesis ... 68

4.5 Pembahasan ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72

5.1 Kesimpulan ... 72

5.2 Saran ... 73

5.2.1 Saran Responden Penelitian ... 73

5.2.2 Saran dalam Kaitan Akademis ... 73

5.2.3 Saran dalam Kaitan Praktis ... 74 DAFTAR PUSTAKA


(14)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1 Uses and Gratifications 22

2 Model Uses and Gratifications 23

3 Model Teoritis 25

4 Logo Perusahaan 33

5 Struktur Organisasi PTPN IV (Persero) 38 6 Struktur Organisasi Bagian Sekretaris Perusahaan 39


(15)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Variabel Penelitian 26

3.1 Sampel Penelitian 43

4.1 Jenis Kelamin 49

4.2 Usia 49

4.3 Lama Bekerja 50

4.4 Tingkat Pendidikan 51

4.5 Bagian/Divisi 51

4.6 Frekuensi membaca majalah MINAT 53

4.7 Durasi membaca majalah MINAT 53

4.8 Rubrik yang dibaca 54

4.9 Artikel yang disajikan 55

4.10 Cover majalah MINAT 55

4.11 Ukuran fisik majalah 56

4.12 Ukuran huruf dalam majalah MINAT 57 4.13 Penggunaan bahasa dalam majalah MINAT 57

4.14 Kelengkapan berita 58

4.15 Informasi bulanan tentang PT Perkebunan Nusantara IV 58

4.16 Kebutuhan memperoleh informasi 59

4.17 Kebutuhan memperoleh referensi dalam memecahkan masalah

60

4.18 Kebutuhan memperoleh hiburan 60

4.19 Kebutuhan memperoleh relaksasi 61

4.20 Kebutuhan mengisi waktu luang 61

4.21 Kebutuhan berbagi pengalaman dengan orang lain 62 4.22 Kebutuhan memperkuat hubungan dengan orang lain 63

4.23 Kepuasan terhadap majalah MINAT 63

4.24 Uji silang antara artikel yang disajikan dengan pemenuhan


(16)

4.25 Uji silang antara kelengkapan berita dengan memperoleh

referensi dalam memecahkan masalah 66 4.26 Uji silang antara informasi bulanan dengan pemenuhan

kebutuhan informasi 67

4.27 Hasil Uji Korelasi antara Konsumsi Majalah MINAT terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan Kantor


(17)

DAFTAR LAMPIRAN Nomor Judul

1 Biodata Peneliti

2 Lembar Catatan Bimbingan Skripsi 3 Kuesioner

4 Daftar Karyawan Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV 5 Tabel Foltran Cobol

6 Surat Izin Penelitian

7 Surat Rekomendasi Penelitian PT Perkebunan Nusantara IV


(18)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Media Internal Perusahaan dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Pengaruh Majalah MINAT terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV). Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori uses and gratifications. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional yang bertujuan mencari hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tabel tunggal, analisis tabel silang, dan uji hipotesis melalui rumus Koefisien Relasi Tata Genjang (Rank-Order) oleh Spearman yang didukung dengan mengunakan skala Guilford. Penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan dua langkah teknik yaitu stratified proportional

sampling dan Simple Random Sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah

karyawan kantor pusat PT Perkebunan Nusantara IV di jalan Suprapto nomor 2 Medan yaitu berjumlah 387 orang. Sample penelitian diambil 15% dari total populasi yang berjumlah 58 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui dua cara, yakni Studi Kepustakaan dan Studi Lapangan. Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa “terdapat hubungan yang cukup berarti antara konsumsi majalah MINAT terhadap pemenuhan kebutuhan informasi karyawan kantor pusat PT Perkebunan Nusantara IV dengan angka korelasi sebesar 0,555.

Kata kunci : Majalah MINAT, Uses and Gratifications, PT Perkebunan Nusantara IV.


(19)

ABSTRACT

The study entitled The Firm Internal Media and Fulfillment of Information Needs (Correlational Study About Effect of MINAT Magazine to Fulfillment of Information Needs of the employee in PT Perkebunan Nusantara IV Head Office). The theory used in this research is The Uses and Gratifications Theory. The method used in this study is correlational aims to find a relationship between variables with other variables. The data analysis technique used is the analysis of single table, crosstabs analysis, and hypothesis through Rank-Order Coefficient level formula by Spearman and is supported by using a Guilford Scale. Sampling technique in this study use multi step technique that are Stratified Proportional Sampling and Simple Random Sampling.The population in this study was the employee of PT Perkebunan Nusantara IV at Letjen Suprapto Street number 2 Medan as much as 387 people. The sample of this research takes 15% of the population which the amount about 58 responden. Data collection techniques used in this study in two ways, namely Library Studies and Field Studies.Based on the result of the study proved that “there is a significant relationship between read MINAT magazine to Fulfillment of Information Needs of the employee in PT Perkebunan Nusantara Head Office” with the number of correlation is 0,555.

Keywords : MINAT Magazine, Uses and Gratifictions Theory, PT Perkebunan Nusantara IV


(20)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Sebuah media internal memiliki peranan yang sangat penting. Tidak hanya sebagai wadah komunikasi antara perusahaan/instansi dengan karyawan/pegawai, sebuah media internal juga dapat mendukung keberadaan perusahaan/instansi secara sosial di tengah masyarakat.Dengan kata lain, selain menjadi wadah informasi dan komunikasi di antara para karyawan perusahaan/instansi, media massa ini sudah lama disadari sebagai sarana promosi yang efektif dan untuk menaikkan citra perusahaan.

Namun keberadaan sebuah media internal kerap dianggap remeh bahkan tidak jarang dihilangkan karena dinilai hanya memboroskan anggaran. Hal ini disebabkan oleh pengelolaan yang tidak profesional atau timbulnya disorientasi di tubuh para pengelolanya. Karena itu dibutuhkan langkah-langkah efektif agar dapat mengelola media untuk menunjang perusahaan/instansi dalam mencapai tujuan.

Adapun manfaat dari media internal itu sendiri, sangat penting bagi kemajuan suatu perusahaan. Beberapa manfaat media internal bagi suatu perusahaan adalah sebagai berikut (Suhandang, 2012:215) :

1. Sebagai media penyebarluasan informasi tentang operasional perusahaan, mensosialisasikan kebijakan perusahaan dan mengangkat isu umum masalah-masalah perusahaan.

2. Saat dimanfaatkan dengan baik, media internal mampu mendekatkan karyawan dan perusahaan. Pengukuran keberhasilan media internal adalah saat karyawan merasa menjadi bagian dari organisasi melalui media internal.

3. Dapat membantu saling pengertian antar karyawan.

4. Menanamkan budaya organisasi, mempertahankan dan mensosialisasikan perubahan.

Pada sisi lain, media internal tidak diproduksi untuk tujuan komersial, katakan untuk mendulang profit. Walaupun tanpa dipungkiri, bila pengelolaannya dilakukan secara baik, media internal itu akan menjadi sebuah profit centre sejalan dengan kebijakan organisasi itu.


(21)

Dalam hal waktu penerbitan, media internal pun cenderung memilih waktu penerbitan secara periodik: mingguan, dua mingguan atau bulanan, yang tentu semuanya terkait dengan kebijakan organisasi serta kemampuan tenaga para pengelola. Dewasa ini, sejalan dengan kemajuan teknologi informasi, bisa saja pengelolaan media internal dilakukan secara online. Para pembaca pun dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi yang disajikan dalam media tersebut.

Sebuah media internal, bila dikelola dengan baik, dapat menjadi sebuah catatan penting, yang terkait sejarah hidup suatu organisasi. Publik akan mengetahui dan memahami sejarah perkembangan sebuah organisasi dari media yang diterbitkan secara rutin dan konsisten. Media internal pun akan menjadi dokumen bernilai yang terkait dengan citra sebuah organisasi.

Namun, semua itu akan terwujud dengan baik manakala pihak Humas memiliki kemauan dan kemampuan untuk mengembangkan media internal, dan yang tentunya pula didukung oleh komitmen pimpinan organisasi.

Begitu pentingnya suatu media internal bagi perusahaan, mendorong perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia baik itu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), maupun swasta untuk membuat suatu wadah komunikasi internal bagi perusahaannya. Dengan wadah tersebut, baik karyawan maupun stakeholders perusahaan dapat mengetahui informasi tentang perusahaan itu sendiri. Media internal yang sering digunakan salah satunya adalah majalah internal. Majalah internal adalah majalah yang hanya diberikan untuk internal perusahaan dan dicetak secara berkala. Majalah Internal yang baik bukan dari 1 arah tetapi dapat membuat pembaca terlibat. Selain itu rubrik-rubrik yang ada dalam majalah tersebut harus dapat melibat karyawan seperti : artikel, lomba/ sayaembara, acara off air, komentar mengenai satu produk dan surat pembaca. Di dalam majalah internal harus dibedakan rubrik-rubrik untuk pimpinan perusahaan dan rubrik-rubrik untuk karyawan (Soemirat, 2004:28). Salah satu perusahaan yang menggunakan media internal sebadai wadah dan sumber informasi internal perusahaannya adalah PT Perkebunan Nusantara IV.


(22)

PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT Perkebunan Nusantara IV mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya. PT Perkebunan Nusantara IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit dan Teh, dan 3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit, 1 unit Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang menyebar di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas, Batubara dan Mandailing Natal. PT Perkebunan Nusantara IV juga memiliiki tiga anak perusahaan yaitu : PT. Sarana Agro Nusantara yang bergerak di bidang jasa tangki timbun dan pemompaan CPO, PT. Agro Sinergi Nusantara dan PT. Sinergi Perkebunan Nusantara yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit. Dalam penggunaan media internal, PT Perkebunan Nusantara IV menggunakan majalah internal yang dinamakan dengan sebutan “MINAT” atau singkatan dari Majalah Internal Nusantara IV. (Annual Report PTPN4 2012)

Majalah Internal Nusantara Empat atau “MINAT” merupakan majalah internal PT Perkebunan Nusantara IV yang diproduksi dan disusun langsung oleh pihak perusahaan melalui bagian Humas PTPN IV. Berbagai artikel yang ada di majalah “MINAT”tersebut ditulis oleh karyawan-karyawan PTPN IV itu sendiri. Majalah “MINAT” diterbitkan setiap bulannya dan biasanya terbit di minggu pertama setiap bulan. Majalalah “MINAT” ini hanya di buat khusus untuk karyawan PTPN IV baik yang berada di kantor pusat yang terdiri bagian bagian (bagian sekretaris perusahaan, bagian sistem pengawasan intern, bagian tanaman, bagian teknik, bagian pengolahan, bagian keuangan, bagian akuntansi, bagian pemasaran, bagian perencanaan, bagian pengembangan usaha, bagian PKBL, bagian SDM, bagian umum, bagian hukum & pertanahan, bagian pengadaan), unit usaha, pabrik, dan anak perusahaan. Kantor pusat PT Perkebunan Nusantara IV merupakan yang paling banyak pendistribusian majalah MINAT karena memiliki


(23)

jumlah karyawan dan bagian-bagian yang paling banyak diantara kantor – kantor yang berada dibawah naungan PT Perkebunan Nusantara IV. (www.ptpn4.co.id)

Majalah internal ini terbit dengan format yang berisikan tulisan berbentuk

feature, artikel dan gambar, foto. Isi majalah MINAT dibagi dalam beberapa

rubrik, diantaranya yaitu “Rekaman Lensa”, “Redaksi Menyapa”, “Liputan Khusus”, “Beranda”, “Hubungan Industrial”, “Inovasi”, dan “Refleksi”. Rubrik “Rekaman Lensa” terletak diawal halaman berisi beberapa foto yang merupakan liputan kegiatan tertentu yang dilakukan PTPN IV dengan tulisan singkat dibawahnya sebagai keterangan dari foto-foto tersebut. Rubrik “Redaksi Menyapa” merupakan bagian pengantar yang disampaikan oleh tim redaksi majalah. Rubrik “Liputan Khusus” berisi tulisan berbentuk artikel tentang berbagai bentuk kegiataan yang menjadi berita-berita utama dalam setiap edisi terbitnya. Dalam rubrik “Fokus”, bias terdapat tiga sampai empat judul artikel setiap edisinya.

Rubrik “Beranda” berisi rekaman berbagai kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh PTPN IV (Persero). Dalam rubrik ini, tulisan yang disajikan biasanya berupa liputan kegiatan CSR, employee relations serta berbagai kegiatan lainnya yang ditujukan untuk internal maupun eksternal perusahaan. Rubrik “Refleksi” berisi informasi-informasi yang bersifat umum yang dapat memperluas pengetahuan para pembacanya. Isi dari rubrik ini dapat berupa info tentang kesehatan, gaya hidup, hasil penelitian, dll. Rubrik “Inovasi” berisi tulisan-tulisan yang memaparkan sesuatu yang menjadi hal-hal baru yang mulai atau sedang diterapkan dalam perusahaan. Rubrik “Hubungan Industrial”, biasanya rubric ini berisi hal-hal yang telah berhasil dicapai oleh karyawan maupun unit usaha PTPN IV. Semua informasi yang tersedia dalam majalah “MINAT” tidak hanya berasal dari redaksi, melainkan juga berasal dari karyawan-karyawan yang mengirimkan tulisannya kepada pihak redaksi untuk mengisi rubrik-rubrik yang terdapat dalam majalah “MINAT”. Tidak terdapat iklan dalam majalah “MINAT”. (www.ptpn4.co.id)

Majalah MINAT ini merupakan media internal perusahaan yang hanya melibatkan karyawan perusahaan itu sendiri dalam proses pengerjaannya. Oleh


(24)

karena itu, isi dari majalah minat ini lebih akurat dan terperinci tentang kondisi internal di PTPN IV. Selain itu, rubrik-rubrik yang ada pada majalah “minat” bermanfaat untuk memperluas pengetahuan bagi karyawan mengenai pemberitaan perusahaan yang sedang atau telah terjadi.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti sejauh mana penggunaan majalah MINAT terhadap kebutuhan informasi karyawan kantor pusat PT Perkebunan Nusantara IV. Peneliti menggunakan teori uses and

gratification sebagai landasan utama penelitian.

1.2Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :’

1. Penelitian ini bersifat korelasional, yaitu menguji hubungan antara pengaruh majalah “MINAT” terhadap pemenuhan kebutuhan informasi karyawan kantor pusat PT Perkebunan Nusantara IV.

2. Objek penelitian adalah karyawan kantor pusat PT Perkebunan Nusantara IV.

3. Penelitian terbatas pada majalah “MINAT” .

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : “ Adakah pengaruh konsumsi majalah MINAT terhadap pemenuhan kebutuhan informasi internal karyawan kantor pusat PT Perkebunan Nusantara IV ?

1.4Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini untuk mengetahui motif menggunakan majalah MINAT pada karyawan kantor pusat PT Perkebunan Nusantara IV.


(25)

2. Untuk mengetahui apakah pemenuhan kebutuhan informasi karyawan kantor pusat PT Perkebunan Nusantara IV terpenuhi dengan membaca majalah MINAT.

3. Untuk mengetahui bagaimana majalah internal memenuhi kebutuhan informasi karyawan kantor pusat PT Perkebunan Nusantara IV.

1.5Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan tentang uses and gratifications, khususnya tentang kepuasan dalam penggunaan media.

2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan memperkaya bahan penelitian serta sumber bacaan di lingkungan FISIP USU, khususnya Departemen Ilmu Komunikasi.

3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pendapat pemikiran kepada pihak perusahaan dalam hal ini PT Perkebunan Nusantara IV.


(26)

BAB II

URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teoritis

Teori harus dipahami oleh setiap peneliti karena dengan teori, peneliti mampu memahami, menjelaskan, dan memprediksi suatu fenomena atau masalah yang sedang diteliti. Itu sebabnya teori harus dapat diuji. F.N. Kerlinger menyatakan teori merupakan serangkaian asumsi, konsep, kontsruk, definisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara menghubungkan antar konsep ( Singarimbun, 2008 : 37).

Dalam kerangka teori diuraikan tentang pengaliran jalan pikiran menurut kerangka logis atau menurut “logical construct” (Lubis, 1998 : 109). Jadi kerangka teoritis disujsun berdasarkan pemikiran logis atau berlandaskan akal sehat yang menjelaskan variabel dan keterhubungan antara variabel-variabel yang dianggap secara integral menyatukan dinamika dari situasi-situasi yang diselidiki (Silalahi, 2009 : 95).

2.1.1 Komunikasi

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau

communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama

(communis) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan

akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Akan tetapi, definisi-definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada cara berbagi hal-hal tersebut, sperti dalam kalimat “kita berbagi pikiran”, kita mendiskusikan makna”, dan “kita mengirimkan pesan” (Mulyana, 2008:46).

Berikut beberapa definisi komunikasi oleh para ahli :

a. Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antara sesama manusia (2) melalui pertukaran informasi (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain (4) serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu (Cangara, 2006:21).


(27)

b. Harold Lasswell mendefinisikan secara sigkat bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan “ siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya” (Arni Muhammad, 2009 : 5).

c. Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator (Raymond Ross)

Menurut Gary Cronkhite (Ruslan, 2003:86-87), ada empat pendekatan atau asumsi pokok untuk memahami tentang komunikasi, yaitu :

1. Komunikasi merupakan suatu proses. 2. Komunikasi adalah suatu pertukaran pesan.

3. Komunikasi merupakan informasi yang bersifat multi dimensi, yaitu berkaitan dengan dimensi dan karakter komunikator, pesan yang akan disampaikan, media yang dipergunakan, komunikan yang akan menjadi sasarannya, dan dampak yang ditimbulkan.

4. Komunikasi merupakan interaksi yang mempunyai tujuan-tujuan atau maksud ganda.

2.1.2 Komunikasi Massa

Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Rakhmat, seperti yang dikutip Komala, dalam Karlinah, dkk. 1999), yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi sekalipun komunikasi disampaikan kepada khalayak yang banyak, namun tidak menggunakan media massa , maka itu bukan komunikasi massa.

Joseph A Devito merummuskan definisi komunikasi massa yang pada intinya merupakan penjelasan tentang massa serta tentang media yang digunakannya. Devito mengemukakan definisinya dalam dua item, yakni yang


(28)

pertama adalah komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio atau visual, (Ardianto, 2004:6).

Ada suatu definisi komunikasi massa yang dikemukakan Michael W. Gambel dan Teri Kwal Gambel (Nurudin, 2009:8-9) akan semakin memperjelas apa itu komunikasi massa. Menurut mereka sesuatu bisa didefinisikan sebagai komunikasi massa jika mencakup hal-hal sebagai berikut :

1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media modern pula antara lain surat kabar, majalah televisi, film, atau gabunngan diantara media tersebut.

2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain.

3. Pesan adalah milik publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang. Karena itu, diartikan milik publik.

4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya tidak berasal dari seseorang, tetapi lembaga. Lembaga inipun biasanya berorientasi pada keuntungan, bukan organisasai sukarela atau nirlaaba. 5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi). Artinya,

pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa. 6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam

jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung. Misalnya, dalam komunikasi antarpersonal. Dalam komunikasi ini umpan balik langsung dilakukan, tetapi komunikasi yang dilakukan lewat surat kabar tidak bisa langsung dilakukan alias tertunda.

2.1.3 Public Relations

Istilah Public Relations atau disingkat PR, yang di Indonesia secara umum diterjemahkan menjadi Hubungan Masyarakat atau disingkat menjadi Humas, kini tampak semakin berkemban, baik dalam kegiatan operasionalisasinya, di pemerintahan ataupun lembaga-lembaga dan perusahaan swasta. Sangat boleh jedi karena terjemahannya itu dirasa kurang tepat, maka penggunaan istilahnya pun tidak seragam. Ada yang mempertahankan istilah aslinya (Public Relations), ada juga yang menggunakan terjemahannya (Humas) (Suhandang, 2012:15).


(29)

Berbicara mengenai pengertian public relations, dilihat dari sudut etimologi kata, maka peristilahan public relations merupakan gabungan dari dua kata yaitu “public” dan “relations”. Kata “public” yang ada dalam “public” relations merupakan peminjaman istilah dari ilmu sosiologi. Oleh karenanya public adalah sekelompok individu yang terikat oleh suatu masalah, kemudian timbul perbedaan pendapat terhadap masalah tadi dan berusaha untuk menanggulangi persoalan tadi dengan jalan diskusi sebagai jalan keluarnya. Terhadap pemakaian istilah “relations”, pada dasarnya mempunyai arti hubungan atau relasi yang timbal balik antara publik yang berkepentingan. Huruf “s” dibelakang istilah relations, pada hakekatnya berfungsi untuk menunjukkan kepada identitas, ciri-ciri karakteristik dari public relations (Djaja, 1985 : 9).

Public Relations adalah salah satu bidang ilmu komunikasi praktis, yaitu penerapan ilmu komunikasi pada suatu organisasi/perusahaan dalam melaksanakan fungsi manajemen. Public Relations berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen pada suatu lembaga/perusahaan dalam rangka memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan pertisipasi. Semua ini bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan godwill (kemauan baik) publiknya, serta memperoleh opini publik yang menguntungkan (alat untuk menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan baik dengan publik) (Soemirat, 2004 : 12).

2.1.3.1 Tujuan Public Relations

Karena Public relations adalah fungsi manajemen dalam melaksanakan kegiatan komunikasi, maka pada dasarnya tujuan Public relations adalah tujuan-tujuan komunikasi. Tujuan tersebut diimplementasikan ke dalam program-program Public relations. Agar program tersebut berjalan dengan baik –salah satunya adalah agar mendapat publisitas media- maka perluu didukung oleh media PR(PR tools), antara lain press release, website, company profile, dan produk-produk tulisan lainnya. Disinilah peran Public relations writing, yaitu kemampuan menulis, membuat dan mendesain media Public relations (Kriyantono, 2008:42).


(30)

Dalam realita praktik Public relations di perusahaan, tujuan Public

relations antara lain menciptakan pemahaman publik, membangun opini publik

yang favourable serta membentuk goodwill dan kerjasama.

Tujuan pertama adalah menciptakan pemahaman (mutual understanding) antara perusahaan dan publiknya. Tujuan kegiatan PR pertama kali adalah berupaya menciptakan saling pengertian antara perusahaan dan pubilknya. Melalui kegiatan komunikasi diharapkan terjadi kondisi kecukupan informasi antara perusahaan dan publiknya. Kecukupan informasi ini merupakan dasar untuk mencegah kesalahan persepsi. Kesalahpahaman akibat salah persepsi atau kekurangan informasi merupakan kesalahan yang mendasar dalam kegiatan komunikasi. Kedua adalah membangun citra korporat. Citra merupakan gambaran yang ada dalam benak publik tentang perusahaan. Citra adalah persepsi publik tentang perusahaan menyangkut pelayanannya, kualitas produk, perilaku perusahaan, atau perilaku individu-individu dalam perusahaan dan lainnya. Citra perusahaan bukan hanya dilakukan seorang PR sendirian, tetapi perilaku seluruh perusahaan ikut andil dalam pembentukan citra ini, baik disadari maupun tidak.

Tujuan ketiga adalah membangun opini publik yang favourable. Sikap publik terhadap perusahaan bila diekspresikan disebut opini publik. Jadi, opini publik ini merupakan ekspresi publik mengenai persepsi dan sikapnya terhadap perusahaan. Ada tiga jenis opini, yaitu positif, negatif, dan netral. Keempat adalah membentuk goodwill dan kerjasama. Pada tahap ini, tujuan PR sudah pada tahap tindakan nyata. Artinya sudah tercipta jalinan kerja sama dalam membentuk perilaku tertentu yang mendukung keberhasilan perusahaan. Misalnya publik harus turut serta mensukseskan kampanye PR atau tetap loyal mengkonsumsi produk perusahaan. Goodwill dan kerjasama dapat terwujud karena ada inisiatif yang dilakukan berulang-ulang oleh PR perusahaan untuk menanamkan saling pengertian dan kepercayaan kepada publiknya. Kemudian diikuti tindakan nyata perusahaan unutk komitmen mewujudkan kepentingan publik (Kriyantono, 2008:42-43).

2.1.3.2 Fungsi Public Relations

Fungsi atau peranan adalah harapan publik terhadap apa yang seharusnya dilakukan oleh Public relations sesuai dengan kedudukannya sebagai seorang


(31)

Public relations. Jadi, Public reations dikatakan berfungsi apabila dia mampu melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik, berguna atau tidak dalam menunjang tujuan perusahaan dan menjamin kepentingan publik. (Kriyantono, 2012:58)

Secara garis besar fungsi Public relations adalah :

a) Memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya (maintain good communication)

b) Melayani kepentingan public dengan baik (serve public’s interest)

c) Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik (maintain

good morals & manners) (Kriyantono, 2012:59).

Bertrand R. Canfield dalam bukunya Public Relations, Principles and Problems mengemukakan tiga fungsi public relations (Effendy, 1993:137) :

1. Mengabdi kepada kepentingan umum (It should serve the public’s interest)

2. Memelihara komunikasi yang baik (Mantain good communication)

3. Menitikberatkan moral dan tingkah laku yang baik (And stress good morals and manners).

Pada tahun 1975, Foundation for Public Relations Research and

Education mengumpulkan 65 praktisi Public relations dalam sebuah studi.

Hasilnya diperoleh beberapa poin penting tentang fungsi Public relations. Public

relations adalah fungsi manajemen yang tugasnya (Kriyantono, 2012:60) :

1. Membantu memelihara dan menjaga komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama antara organisasi dan publiknya (establish and maintain mutual lines of communications, understanding, acceptance and

cooperation between an organization and its public)

2. Mencakup manajemen masalah dan isu-isu (involves the management of

problem and issues)

3. Membantu manajemen selalu memberikan informasi pada dan responsif terhadap opini publik (helps management to keep informed on and

responsive to public opinion)

4. Mendefinisikan dan menekankan pada tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan publik (defines and emphasizes the responsibility of

management to keep abreast of and utilize change)

5. Melayani sistem pencegahan awal untuk mengantisipasi trend (serving an


(32)

6. Menggunakan riset dan teknik komunikasi yang beretika sebagai alat-alat pokok (uses research and ethical communication techniques as its principal tools.

2.1.3.3 Ruang Lingkup Public Relations

Dari paparan fungsi dan tujuan di atas, dapat dijabarkan ruang lingkup pekerjaan Public relations. Secara sederhana pekerjaan yang biasa dilakukan

Public relations dapat disingkat menjadi PENCILS (Kriyantono, 2008: 80), yaitu :

a. Publication & Publicity, yaitu mengenalkan perusahaan kepadda

publik, misalnnya membuat tulisan yang disebarkaan ke media, newsletter, artikel, dan lainnya

b. Events, mengorganisasi event atau kegiatan sebagai upaya membentuk

citra. Misalnya stasiun televisi SCTV menggelar acara SCTV Award. Program televisi yang dinilai masyarakat Ngetop akan mendapat penghargaan dari SCTV

c. News, pekerjaan seorang Public relations adalah menghasilkan produk-produk tulisan yang sifatnya menyebarkan informasi kepada publik, seperti press release, newsletter, berita, dan lain-lain. Karena itu, dituntut menguasai teknik-teknik menulis (Public relations Writing)

d. Community Involvement, Public relations mesti membuat

program-prgram yang ditujukan untuk menciptakan keterlibatan komunitas atau masyarakat sekitarnya. Misalnya Hotel Santika setipa memeperingati HUT RI mengadakan perlombaan yang juga diikuti masyarakat sekitar hotel. Public relations juga diharapkan dapat memosisikan perusahaan sebagai bagian dari komunitas. Diharapkan akan muncul perasaan memiliki terhadap perusahaan (sense of belonging) dalam diri komunitasnya. Contoh lomba-lomba yang ditujukan mejalin hubungan dengan komunitas dapat dilihat pada gambar 1.7

e. Identity-Media, merupakan pekerjaan Public relations dalam membina

hubungan dengan media (pers). Sangat penting untuk memperoleh publisitas media. Media adalah mitra kerja abadi Public relations. Media butuh Public relations sebagai sumber berita dan Public

relations butuh media sebagai sarana penyebar informasi serta

pembentuk opini publik

f. Lobbying, Public relations sering melakukan upaya persuasi dan

negosiasi dengan berbaagai pihak. Keahlian ini taampak dibutuhkan misalnya, ada saat terjadi krisis manajemen untuk mencapai kata sepakat di antara pihak yang bertikai.

g. Social Investment, pekerjaan Public relations untuk membuat

program-program yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan sosial. Contoh : program Public relations “Trans TV Peduli Aceh” yang memberikan bantuan dana dan pembuatan rumah bagi korban bencana Tsunami akhir 2004 lalu. Termasuk disini adalah program Corporate Social Responsibility


(33)

2.1.4 Media Internal

Media Internal merupakan salah satu sarana komunikasi, yang dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai informasi dari suatu organisasi kepada khalayak. Dalam berhubungan dengan stakeholders, berbagai saluran komunikasi dibutuhkan Humas, termasuk didalamnya adalah penggunaan media internal. Humas, sebagai sebuah fungsi manajemen, senantiasa berupaya menjalin komunikasi dengan berbagai pihak terkait, sehingga organisasi itu mendapat dukungan dari publik atau stakeholdersnya sesuai dengan harapan pimpinan atau pengelola suatu organisasi (Ruslan, 1999:155).

Dalam beberapa hal prinsip-prinsip pengelolaan media internal sama dengan media komunikasi pada umumnya. Yang pertama, berkaitan dengan pemilihan isu atau informasi aktual, yang menarik atau ‘dekat’ dengan kehidupan khalayak/pembaca. Disini, prinsip proximity, sebagaimana yang didengungkan dalam perspektif komunikasi, menjadi acuan dalam penyajian informasi untuk pembaca. Tak beda dengan sebuah album, pembaca akan tertarik membuka media itu, manakala potret dirinya atau yang terdekat dengan kepentingan, terekam/terwakili melalui media itu. Kedua, penggunaan pesan atau bahasa untuk media internal pun harus jelas, menarik sehingga mudah dipahami oleh khalayak. Pemakaian ilustrasi seperti gambar, foto dan sebagainya tentu akan mendukung daya tarik pembaca. Begitupun menyangkut design, termasuk lay out, jenis dan warna huruf yang digunakan, merupakan hal-hal yang mendukung daya tarik media internal. Ketiga, pengelolaan media internal pun harus mengindahkan atau mematuhi prinsip-prinsip etika jurnalistik, misalnya dalam pemakaian bahasa atau gambar yang sopan, yang tidak menyinggung perasaan atau prinsip kesusilaan. Keempat, yang juga tidak kalah penting adalah konsistensi waktu penerbitan. Tentu, agar semua itu terwujud, sangat diperlukan dukungan tenaga pengelola media internal yang profesional.

Dalam upaya mencapai citra positif dan opini publik yang menguntungkan tidak terlepas dari bentuk komunikasi yang bersifat to way communication (komunikasi dua arah atau timbal balik). Komunikasi yang berlangsung antara top manajemen dengan karyawannya atau perusahaan dengan publiknya tidak hanya terjadi secara tatap muka. Agar lebih efisien dalam penyebaran informasi dan


(34)

pembentukan citra dan opini publik, Public Relations memerlukan media komunikasi. Salah satu media komunikasi PR yang diterbitkan sendiri adalah

House journal (Soemirat, 2004:27).

Media komunikasi House Journal itu diperlukan untuk pencapaian citra positif dan dukungan opini publik, selain penggunaan media yang tidak bisa dikendalikan oleh PR yaitu media massa atau pers. Dalam siklus atau alasan perancangan pembuatan House Journal itu sendiri mencakup dua aspek yaitu fact

finding dan identifikasi masalah. Dalam fact finding, PR mencari dan

mengumpulkan berbagai fakta dan data tentang kebutuhan publik akan isi media, gaya dan bentuk media itu sendiri. Bilamana data dan fakta yang sudah terkumpul mencerminkan aspirasi publik tentang perlunya house journal, diidentifikasi data dan fakta yang masih bercampur aduk itu dengan mengkategorikannya. Setelah melalui tahap fact finding dan identifikasi masalah, tentukan tujuan menerbitkan media komunikasi house journal yang merupakan solusi dari identifikasi masalah. Dengan melihat sasaran dari media komunikasi itu sendiri. Selain itu, baru bisa ditentukan sasaran pembacanya, yang menyangkut isi dan rubrikasi pada target khalayak pembaca itu. Melalui rubrikasi itu akan tercermin informasi yang bersiffat informatif, edukatif, hiburan, dan gayanya yang lebih dialogis (Soemirat, 2004:26-27).

2.1.4.1 Bentuk Media Internal

Frank Jefkins menyebutkan terdapat lima bentuk utaama house jurnal (Soemirat, 2003:23) yaitu:

1. The sales bulletin: sebuah bulletin sebagai media komunikasi regular

antara seorang sales manajer dengan salesman-nya dilapangan. Terbit secara mingguan

2. The newsletter: berisi pokok-pokok berita yang diperhitungkan bagi

pembaca yang sibuk

3. The magazine: berisikan tulisan berbentuk feature, artikel dan gambar,

foto, diterbitkan setiap bulan atau triwulan

4. The tabloid newspaper: mirip surat kabar popular (umum) dan berisikan

pokok-pokok berita yang sangat penting, artikel pendek, dan ilustrasi. Diterbitkan mingguan, dwimingguan, bulanan, atau setiap dua bulan sekali

5. The wall newspaper: bentuk media komunikasi staff/karyawan di lokasi

pabrik, perusahaan, atau pasar swalayan. Di Indonesia dikenal dengan surat kabar/ majalah dinding.


(35)

M. Linggar Anggoro menyebutkan (Anggoro, 2000:213), bentuk media internal bervariasi, yaitu :

1. Majalah : Jurnal internal yang memiliki format majalah biasanya berukuran A4 (297x210 mm). isinya kebanyakan adalah artikel-artikel, feature dan ilustrasi. Jurnal internal itu dicetak biasa saja (letterpress) atau bias juga melalui teknik yang canggih, seperti teknik litografi dan fotografer

2. Koran : isinya terdiri dari artikel-artikel berita yang disisipi artikel feature dan ilustrasi. Proses percetakannya biasanya lebih canggih, yakni secara offset-litho atau web-offset-litho.

3. Newsletter : jumlah halamannya sedikit, yakni 2 hingga 8 halaman, dan

ukurannya biasanya A4. Sebagian besar isinya adalah tulisan-tulisan singkat dengan atau tanpa gambar. Percetakannya bias letterpress (cetakan biasa) atau litografi dan bias juga hanya dengan mesin fotografer

4. Majalah dinding : bentuknya seperti poster kecil yang ditempelkan pada dinding. Ini merupakan suatu medium yang biasa digunakan untuk keperluan internal maupun eksternal.

Sedangkan menurut Moore (Moore, 2004: 355-356), bentuk-bentuk media internal non lisan yang digunakan untuk sebuah perusahaan yaitu :

1. Surat manajemen untuuk karyawan, ialah surat manajemen yang memaparkan masalah perusahaan yang penting disebarkan kepada karyawan yang dikirimkan ke rumah karyawan

2. Majalah karyawan, ialah majalah karyaan yang menyajikan komunikasi dua arah, memberikan informasi kepada karyawan tentang masalah perusahaan dan sebagai wadah karyaan untuk menyatakan pendapatnya 3. Papan pengumuman, yaitu salah satu media komunikasi kelompok

karyawan yang paling murah, paling diacuhkan, dan paling efektif seperti berita kesejahteraan masyarakat, pemberitahuan kelompok karyawan, kebijaksanaan perusahaan, pemberitahuan hari libur, serta informasi tentang penutupan

4. Pameran produk, yaitu pameran bahan baku dan produk akhir memberikan kesan kepada karyawan berkenaan dengan peranannya dalam menghasilkan produk tersebut

5. Laporan keuangan, yaitu untuk memberikan informasi kepada karyawan tentang keuangan perusahaan dan memperbaiki kesalahpahaman tentang pendapatan perusahaan

6. Iklan surat kabar perusahaan, yaitu iklan yang memberikan informasi kepada karyawan dan keluarganya tentang kegiatan perusahaan dengan biaya iklan yang relative murah serta mengontrol pesan dari pemasang iklannya.


(36)

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembuatan media internal adalah :

1. Readers (pembaca)

Penting untuk diketahui bahwa sponsor dan redaksi jurnal internal harus secara pasti tahu siapa yang menjadi target/sasaran pembacanya, apakah manajemen, eksekutif atau karyawan kebanyakan. Pembaca akan menentukan gaya dan isi penerbitan, dan pembaca yang telah mengenal serta memahami dengan saksama tentang penerbitan pers. Para teknisi tentu akan senang membaca tentang mereka sendiri dan teman sekerja, salesman sangat menghargai jurnal yang menginformasikan perusahaannya dan membantu untuk penjualannya.

2. Quantity (eksemplar/oplah)

Besar-kecilnya kuantitas penerbitan atau oplah juga akan mempengaruhi metode produksi dan kualitas materi maupun kandungan isinya

3. Frequency (waktu terbit media)

Jurnal harus diterbitkan secara teratur ndan memiliki tanggal publikasi yang tetap. Dari fasilitas dan biaya yang ada dapat diputuskan untuk menerbitkan sebuah jurnal internal dengan waktu edisi terbit harian, mingguan, bulanan, dwibulanan, triwulanan, atau dengan waktu yang jarang tetapi tidak boleh ada celah yang terlalu besar karena akan menghilangkan pengertian dari keberkalaan atau kontinuitas terbit

4. Policy (kebijakan redaksi)

Dalam pembuatan jurnal internal kita menetapkan tujuan penerbitan. Apakah jurnal internal dibuat hanya memberikan informasi kepada pembaca tentang perusahaan/organisasi atau untuk membina hubungan baik antara top manajemen dengan karyawannya. Hal terpenting adalah jurnal internal yang diterbitkan harus sejalan dengan program PR secara menyeluruh sehingga tercapai sasaran yang hendak dicapai oleh suatu organisasi/perusahaan dalam memelihara dan meningkatkan citra positif


(37)

Nama dan logo jurnal internal termasuk dalam rancangan/desain. Hal penting yang harus diperhatikan adalah nama itu harus mencerminkan kekhasan atau memiliki karakteristik tersendiri, mudah diingat dan komunikatif

6. Proses pencetakan

Proses pencetakan bisa menggunakan letterpress, photogravure, atau

web offset. Proses percetakan ini ditentukan oleh faktor-faktor sebagai

berikut : bentuk dan lebarnya jurnal internal, jumlah eksemplar/tiras, penggunaan warna (banyak warna atau hitam putih, dan jumlah gambar/foto)

7. Style (format/gaya)

Hal-hal yang mempengaruhi penampilan/gaya jurnal internal adalah ukuran halaman, berapa banyak kolom, tipografi, ilustrasi, keseimbangan berita, feature dan artikel

8. Free issue or cover price

Ada dua pendapat mengenai hal ini, apakah jurnal internal itu tidak dijual atau dinilai lebih tinggi atau dijual. Hal ini sepenuhnya bergantung pada nilai yang diberikan para pembaca pada jurnal tersebut

9. Distribution (sirkulasi)

Dalam mendistribusikan jurnal internal harus diperhitungkan aktualitas penerbitan. Penyampaian jurnal internal bias dikirim melalui kurir (ditangani sendiri), via pos, atau digabung dengan sirkulasi pers komersial

10. Advertisement (iklan)

Jurnal internal mampu menyerap iklan tergantung kepada karakteristik pembaca dan jumlah tiras yang dimiliki jurnal internal agar bias menarik bagi pemasang iklan. Pada jurnal internal dari beberapa perusahaan, para pegawai dipersilahkan memasang iklan kecil yang bersifat pribadi dan gratis. Ternyata cara hidup ini mapu meningkatkan minat baca terhadap jurnal yang bersangkutan. Kehadiran iklan juga dapat menghidupkan penampilan dari suatu jurnal internal.


(38)

(Soemirat, 2004:24-26)

2.1.4.2 Fungsi Media Internal

Menurut Rosady Ruslan dalam bukunya yang berjudul “Manajemen

Humas dan Komunikasi”, mengatakan bahwa untuk mengelola suatu media

internal secara profesional dan serius, terdapat beberapa yang harus diperhatikan yaitu :

1. Sebagai media komunikasi internal dan eksternal, yang diedarkan secara gratis dalam upaya penyampaian pesan-pesan, informasi, dan berita (bentuk tulisan atau photo release) mengenai aktifitas perusahaan, manfaat produk barang atau jasa dan publikasi lainnya yang ditujukan kepada para konsumen, pelanggan, distributor, supplier dan sebagainya.

2. Sebagai ajang komunikasi khusus antar karyawan, misalnya ucapan selamat ulang tahun, informasi kelahiran bayi dari keluarga karyawan, adanya pegawai atau pendatang baru (new comer), kegiatan olahraga, wisata, keagamaan, program, kesehatan, dan hingga berduka cita serta kegiatan sosial lainnya.

3. Sebagai sarana media untuk “pelatihan dan pendidikan” dalam bidang tulis menulis bagi karyawan. Serta staf Humas yang berbakat atau berpotensi sebagai penulis ilmiah populer.

4. Nilai tambah bagi PR untuk menerbitkan in house journal yang bermutu, terbit berkala dan teratur, penmapilan profesional, lay out dan isi yang ditata apik, cover menarik.(Ruslan, 2002: 207-208)

2.1.4.3 Karakteristik media internal :

1. Jangkauan serta pembaca humas internal harus dikenali karena akan mempengaruhi gaya dan kandungan isi jurnal

2. Besar kecilnya kuantitas penerbitan akan mempengaruhi metode produksi dan kualitas materi maupun kandungan isinya.

3. Jurnal harus diterbitkan secara berkala dan teratur dan memiliki tanggal publikasi yang tetap


(39)

4. Biasanya isi jurnal berisi uraian hal-hal yang sudah terjadi

5. Setiap jurnal hendaknya memiliki ciri khas berkaitan dengan isinya

6. Jurnal internal harus disesuaikan dengan keseluruhan program humas dan jadi wahana untuk mencapai khalayak yang hendak dituju.

Idealnya, setiap jurnal harus mirip dengan media cetak komersial pada umumnya agar bias menarik minat pembaca secara luas. Penampilannya harus dibuat semenarik mungkin sehingga para pembaca dapat segera tertarik untuk membacanya. Di lain pihak, gaya dan penampilan ini juga tidak boleh terlalu berlebihan sehingga mencolok yang justru akan dijauhi pembaca. Penataan halaman harus diusahakan serapi mungkin agar setiap materi yang disajikan tampak menarik, enak dibaca dan mudah dipahami (Morissan, 2008 :222-223)

Hubungan antara perusahaan dengan publiknya baik internal

publicmaupun external public dinilai perlu dijaga karena seringkali perusahaan

berhubungan dengan publik yang sifatnya luas dan kompleks, maka keberadaan suatu media sangat dibutuhkan oleh sebuah perusahaan karena public tidak mungkin terjangkau semuanya. Dengan adanya media akan sangat efektif dalam melakukan penyebaran pesan dan informasi dapat merata dan serempak kepada seluruh stakeholder perusahaan.

Sementara untuk menjembatani komunikasi antara manajemen dengan karyawan, sebuah perusahaan dapat memfasilitasi dengan membuat media internal. Dengan adanya media internal ini diharapkan bisa mendukung terciptanya suasana kondusif dan harmonis sehingga seluruh aktivitas perusahaan bisa berjalan dengan lancar. Kehadirannya dimanfaatkan untuk mensosialisasikan kebijakan perusahaan, mengangkat isu-isu umum masalah sebuah perusahaan perusahaan serta sebagai penyampai kegiatan atau program kerja yang sedang dan telah dilakukan oleh perusahaan.

Selain itu, kehadiran media internal juga berfungsi sebagai alat untuk pembentuk citra (image building) suatu perusahaan karena media internal sendiri juga dapat dijadikan sebagai media promosi dan komunikasi kepada seluruh stakeholder dalam sebuah perusahaan. (Soemirat, 2004:28)


(40)

Pembaca media internal sendiri adalah seluruh public dalam internal perusahaan mulai jajaran pimpinan (direksi, manajemen) hingga karyawan terendah. Selain itu, media internal juga dapat dikonsumsi oleh “mitra kerja” atau “mitra usaha” dan konsumen, klien, dan publik yang menjadi target usaha atau asosiasi usaha di bidang yang terkait. Hal ini tentu jelas memperlihatkan pentingnya media internal bagi sebuah perusahaan. Selain itu, media internal tidak hanya terkait informasi tetapi juga mampu member motivasipublic untuk membentuk kepercayaan pada Corporate. Media internal sendiri biasanya dikelola oleh tim khusus dari Divisi Khusus Media atau menjadi tanggung jawab Departemen Public Relations /Corporate Communication (Ruslan, 2002: 210).

2.1.5 Majalah

Majalah adalah sebuah media publikasi atau terbitan secara berkala yang memuat artikel – artikel dari berbagai penulis (Assegaff, 1983 : 127). Selain memuat artikel, Majalah juga merupakan publikasi yang berisi cerita pendek, gambar, review, ilustrasi atau fitur lainnya yang mewarnai isi dari majalah. Oleh karena itu, majalah dijadikan salah satu pusat informasi bacaan yang sering dijadikan bahan rujukan oleh para pembaca dalam mencari sesuatu hal yang diinginkannya.

Eksistensi majalah muncul karena kebutuhan masyarakat akan informasi beragam yang sesuai dengan gaya hidup masyarakat saat ini. Maka tak heran banyak berbagai ragam majalah beredar saat ini, yang disesuaikan dengan segmentasinya. Majalah dapat dibedakan menurut pembaca pada umumnya atau kelompok pembaca yang menjadi target pasarnya, yakni majalah dapat diklasifikasikan menurut segmen demografis (usia atau jenis kelamin), ataupun pembedaan secara psikografis, dan geografis atau dapat dilihat dari segi kebijakan editorialnya (Kasali, 1992:111). Sebagai contoh untuk majalah yang terbitnya berdasarkan keadaaan demografis, misalnya Majalah Gadis, majalah yang diperuntukkan untuk wanita. Sedangkan majalah yang berdasarkan pengelompokan geografis (wilayah), misalnya: majalah sekolah. Berbagai bahasan artikel informasi yang diulas dalam majalah - majalah tersebut tentunya


(41)

disesuaikan dengan karakter dan gaya bahasa target audiencenya, begitu pula dengan gaya pendekatan dalam hal tampilan atau desain majalahnya.

Didalam suatu majalah terkandung banyak elemen – elemen grafis seperti gambar, tipografi, warna, ilustrasi dan elemen lainnya yang dimana hal itu untuk memperindah isi majalah dan untuk menarik perhatian masyarakat untuk membacanya. Majalah juga harus memiliki konsep atau target segmentasi yang jelas dan sesuatu hal yang berbeda dengan majalah lainnya. Agar dapat terlihat oleh masyarakat memiliki ciri khas serta keunggulan dari majalah – majalah pesaing.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, saat ini majalah tidak hanya terbatas dijual bebas ditoko - toko atau kios - kios buku yang dibuat oleh suatu perusahaan untuk masyarakat umum, namun suatu organisasi juga dapat menerbitkan majalahnya sendiri apabila kebutuhan informasi tentang lingkup organisasi tersebut dirasa perlu.

2.1.6 Teori Uses and Gratification

Herbert Blumer dan Elihu Katz (Nurudin, 2009:191-192) adalah orang pertama yang mengenalkan teori ini. Teori Uses and Gratifications ( kegunaan dan kepuasan ) ini dikenalkan pada tahun 1974 dalam bukunya The Uses on Mass

Communications : Current Perspectives on Gratification Research. Teori uses

and gratifications milik Blumer dan Katz ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha untuk memenuhi kebutuhannya. Artinya, teori uses and gratification mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya.

Teori uses and gratification lebih menekankan pada pendekatan manusiawi dalam melihat media massa. Artinya, manusia itu mempunyai otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Blumer dan Katz percaya bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk menggunakan media. Sebaliknya mereka percaya bahwa ada banyak alasan khalayak untuk menggunakan media.


(42)

Menurut pendapat teori ini, konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana (lewat media mana) mereka menggunakan media dan bagaimana media itu akan berdampak pada dirinya. Teori ini juga menyatakan bahwa media dapat mempunyai pengaruh jahat dalam kehidupan.

Inti dari model uses and gratification ini adalah aktifitas audiens yaitu pilihan yang disengaja oleh para pengguna isi media untuk memenuhi kebutuhan mereka (Severin dan Tankard, 2008:353)

Adapun asumsi-asumsi dasar dalam pendekatan uses and gratification menurut Katz, Blumer daan Gurevitch (Morissan, 2010) adalah :

1. Khalayak dianggap aktif, artinya sebagian penting dari pengguna media massa diasumsikan mempunyai tujuan.

2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak.

3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung pada perilaku khalayak yang bersangkutan.

4. Banyak tujuan pemilihan media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak, artinya orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepantingan dan motif pada situasi-situasi tertentu.

5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak.


(43)

Teori uses and gratification beroperasi dalam beberapa cara yang bisa dilihat dalam bagan dibawah ini :

Gambar 1

Uses and Graticication

Sumber : Kriyantono, 2009:208

Kebutuhan kognitif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan, dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan, juga memuaskan rasa penasaran kita dan dorongan untuk penyelidikan kita. Kebutuhan afektif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan, dan emosional. Kebutuhan pribadi secara integratif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan status individual. Hal itu bisa diperoleh dari hasrat akan harga diri. Kebutuhan sosial secara integratif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman, dan dunia. Hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk berafiliasi. Sementara itu, kebutuhan pelepasan adalah kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman.(Nurudin, 2009:194-195)

Sumber pemuasan kebutuhan non media : 1.Keluarga 2.Komunikasi interpersonal 3.Hobi 4.Tidur 5.Obat-obatan ,dll.   Penggunaan media massa : 1.Jenis-jenis media, SK, majalah, radio, TV, dan film. 2.Isi media 3. Terpaan media 4.Konteks sosial Pemuasan media (fungsi) : 1.Pengamatan lingkungan 2.Diversi /hiburan 3.Identitas personal 4.Hubungan sosial Lingkungan Sosial : 1.Ciri-ciri demografis 2.Afiliasi kelompok 3.Ciri-ciri personal Kebutuhan khalayak : 1.Kognitif 2.Afektif 3.Integratif personal 4.Integratif Sosial 5.Pelepasan ketegangan


(44)

Salah satu model Uses and Gratifications yang banyak digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 2

Model Uses and Gratifications

Anteseden Motif Penggunaan Media Efek -Variabel Individu -Kognitif - Hubungan - Kepuasan -Variabel Lingkungan -Personal Diversi - Macam isi - Pengetahuan -Personal Identity - Hubungan dengan isi

Anteseden meliputi veriabel individual yang terdiri dari data demografis seperti usia, jenis kelamin dan faktor-faktor psikologis komunikan, serta variabel lingkungan seperti organisasi, sistem sosial, dan struktur sosial. Blumer menyebutkan tiga orientasi motif, yaitu : orientasi kognitif (kebutuhan informasi,

surveillance, atau eksplorasi realitas), diversi (kebutuhan akan pelepasan dari

tekanan dan kebutuhan akan hiburan), serta identidas personal (menggunakan isi media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi orang itu sendiri). Penggunaan media terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media, jenis isi media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antar individu konsumen dengan isi media yang dikonsumsi atau media secara keseluruhan. Efek media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberi kepuasan.

2.1.7 Informasi

Kata informasi berasal dari kata Perancis kuno informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan” .

Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu mengurangi rasa cemas seseorang. Menurut Notoatmodjo (2008) bahwa semakin banyak informasi dapat memengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan


(45)

pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkangelombang. Informasi adalah jenis acara yang mempengaruhi suatu negara dari sistem dinamis. Para konsep memiliki banyak arti lain dalam konteks yang berbeda. Informasi bisa di katakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi .

Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.

2.2 Kerangka Konsep

Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan (Kriyantono, 2010: 17).

Jadi kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel.

1. Variabel Antaseden

Variabel Antaseden merupakan variabel yang biasanya digunakan untuk memprediksi atau diasumsikan menjadi sebab. Variabel antaseden mendahului variabel pengaruh, variabel ini sangat berpengaruh pada motif. Variabel antaseden dalam penelitian ini adalah karakteristik responden yang meliputi :


(46)

 Jenis Kelamin

 Usia

 Tingkat Pendidikan

 Lama Bekerja 2. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsumsi majalah MINAT.

3. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemenuhan kebutuhan informasi karyawan.

Berdasarkan kerangka konsep diatas, maka dapat disusun model teoritis sebagai berikut :

Gambar 3 Model Teoritis

2.3 Variabel Penelitian

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan diatas, maka untuk memudahkan penelitian, perlu dibuat variabel penelitian sebagai berikut :

Tabel 2.1 Variabel Penelitian

Variabel Teoritis Variabel Operasional

Variabel Antara (z) a. Jenis Kelamin Variabel Bebas (X) :

Majalah MINAT

Variabel Terikat (Y) : Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan


(47)

b. Usia

c. Tingkat Pendidikan d. Lama Bekerja

Variabel Bebas (x) Majalah MINAT

a. Frekuensi Membaca b. Durasi Membaca c. Rubrik yang dibaca d. Penyajian Informasi e. Cover Majalah f. Ukuran Fisik Majalah g. Ukuran Huruf

h. Penggunaan Bahasa i. Kelengkapan Informasi Variabel Terikat (y)

Pemenuhan Kebutuhan Informasi

a. Kognitif

b. Personal Diversi c. Personal Identity

2.4 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Definisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang amat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama. (Singarimbun, 2008:46).

Definisi operasional dari variabel-variabel penelitian ini adalah : Karakteristik Responden (Z)

a. Jenis Kelamin, yakni jenis kelamin responden karyawan kantor pusat PT Perkebunan Nusantara IV. Pada penelitian ini, responden seluruhnya berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.


(48)

c. Tingkat pendidikan, yakni tingkat pendidikan terakhir yang responden peroleh. Jenjang pendidikan terakhir dalam penelitian ini terdiri dari 4 kelompok yaitu : SMA sederajat, D3, S1, S2, dan S3.

d. Lama Bekerja, yakni waktu yang dihitung sejak pertama kali responden terdaftar sebagai pegawai aktif di PT Perkebunan Nusantara IV.

Variabel bebas (X)

1. Frekuensi membaca, yaitu tingkat keseringan membaca majalah MINAT.

2. Durasi membaca, yaitu waktu yang dibutuhkan setiap kali membaca majalah MINAT.

3. Rubrik yang dibaca, yaitu apakah responden membaca seluruh rubrik yang tersaji didalam majalah MINAT.

4. Penyajian Informasi merupakan faktor penting dalam suatu majalah. Dalam hal ini responden akan melihat bagaimana nilai dari majalah tersebut dari informasi-informasi yang disajikan.

5. Cover Majalah, merupakan faktor penting yang selalu dilihat oleh konsumen ketika melihat suatu majalah.

6. Ukuran Fisik Majalah, yaitu bagaimana suatu majalah akan membuat tertarik konsumennya apabila ukuran fisiknya baik dan mudah untuk dibawa.

7. Ukuran Huruf, yaitu suatu majalah akan menarik apabila hurufnya memiliki tingkat keterbacaan yang baik dan tidak menyuitkan si pembaca.

8. Penggunaan bahasa yang baik dapat mempengaruhi konsumen dalam hal ketertarikan untuk membacanya. Semakin sulit bahasa yang digunakan maka semakin sulit konsumen akan mengerti isi dari majalah tersebut.

9. Kelengkapan Informasi akan membuat responden tertarik dan ingin selalu membaca majalah tersebut dan menunggu setiap penerbitannya. Variabel terikat (Y)


(49)

- Informasi, yaitu informasi yang didapatkan karyawan PT Perkebunan Nusantara IV setelah membaca majalah Minat.

- Surveillance, yaitu pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai hal-hal yang didapat saat membaca majalah Minat.

- Eksplorasi realitas, yaitu melihat kesesuaian antara informasi yang didapat dari membaca majalah Minat dengan realita.

Kebutuhan Kognitif diukur dari pertanyaan berikut :

Apakah Anda membaca majalah Minat terdorong hal-hal berikut ? - Untuk memperoleh informasi mengenai PT Perkebunan Nusantara

IV.

- Untuk memperoleh referensi dalam memecahkan masalah.

b. Personal Diversi, yaitu kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan dengan membaca majalah Minat. Kebutuhan Personal Diversi diukur dari pertanyaan berikut :

Apakah Anda membaca majalah Minat terdorong hal-hal berikut ? - Untuk memperoleh hiburan atau kesenangan.

- Untuk memperoleh sarana relaksasi atau penyaluran emosi. - Untuk mengisi waktu luang.

c. Personal Identity, yaitu menggunakan isi media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi orang itu sendiri. Kebutuhan personal identity diukur dari pertanyaan sebagai berikut :

Apakah Anda membaca majalah Minnat terdorong hal-hal berikut ? - Untuk berbagi pengalaman dengan orang lain.

- Untuk memperkuat hubungan dengan orang lain.

2.5 Hipotesis

Hipotesis adalah pendapat atau pernyataan yang masih belum tentu kebenarannya, masih harus diuji lebih dahulu dan karenanya bersifat sementara atau dugaan awal (Kriyantono, 2006:28).


(50)

Ho : Tidak ada pengaruh konsumsi majalah “minat” terhadap pemenuhan kebutuhan informasi internal karyawan kantor pusat PT Perkebunan Nusantara IV.

Ha : Ada pengaruh konsumsi majalah “minat” terhadap pemenuhan kebutuhan informasi internal karyawan kantor pusat PT Perkebunan Nusantara IV.


(51)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Deskripsi Lokasi Penelitian

Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah di Kantor Pusat PT. Perkebunan Nusantara IV di Jalan. Suprapto nomor 2 Medan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014.

3.1.1 Riwayat Singkat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)

PTPN IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang penggabungan kebun-kebun yang berada di wilayah Sumatera Utara dan Akte Notaris Harun Kamil, SH No. 37 tanggal 11 Maret 1996. Mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dengan surat keputusan No. C2-8332. HT.01.01 tanggal 8 Agustus 1996, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996 dan perubahan Anggaran Dasar berdasarkan Akte No. 18 dari Notaris Sri Rahayu H. Prasetio, SH tanggal 26 September 2002 yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak azasi Manusia RI dengan surat Keputusan No. C-20652. HT.01.04 tanggal 23 Oktober 2002. Diubah terakhir kali berdasarkan akte Notaris Sri Ismiyati, SH Nomor 11 Tanggal 4 Agustus 2008 dan telah mendapat pengesahan dari menteri Hukum dan HAM RI melalui Surat keputusan No. AHU-60615.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 10 September 2008, Anggaran Dasar telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 16 tanggal 8 Oktobe 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Ihdina Nida Marbun SH.(www.ptpn4.co.id)

3.1.2 Bidang Usaha

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Non-Listed mempunyai modal dasar Perseroan ditetapkan sebesar Rp. 3,5 triliun, -(tiga setengah triliun rupiah), terbagi atas 3.500.000 (tiga juta lima ratus ribu) lembar saham, masing-masing saham dengan nilai nominal sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan/ disetor sebanyak 975.000 lembar saham atau seluruhnya sebesar Rp.


(52)

975 miliar,- (Sembilan ratus tujuh puluh lima miliar rupiah). Jumlah modal sendiri sampai dengan tahun 2009 berada pada posisi Rp. 2,6 triliun.

PTPN IV adalah BUMN yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PTPN IV mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya.

PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit dan Teh, dan 3 unit Proyek Pengembangan kebun Inti Kelapa Sawit, 1 unit Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang menyebar di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas, Batubara dan Mandailing Natal.

Dalam proses pengolahan, PTPN IV memiliki 15 unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasotas total 575 ton Tandan Buah segar (TBS) per jam, 2 unit Pabrik Teh dengan kapasitas total 154 ton Daun Teh Basah (DTB) per hari, dan 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas 450 ton per hari.

PTPN IV juga didukung oleh 1 unit Usaha Engineering Manufacturing

and Construction yaitu Pabrik Mesin Tenera (PMT) dan 3 Unit Usaha Rumah

sakit yaitu RS. Laras, RS. Balimbingan dan RS. Pabatu. Seluruh Unit Usaha dan PRoyek Pengembangan PTPN IV dikelompokkan ke dalam 5 (lima) Grup Unit Usaha (GUU).(Annual Report PTPN4 2012)

3.1.3 Profil PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)

1. Status : Persero

2. Bisnis/Industri: Industri Perkebunan

3. Deskripsi Bisnis

Pembudidayaan Tanaman, Pengolahan dan Penjualan Produk Kelapa Sawit dan Teh.

4. Landasan Hukum

PTPN IV (Persero) didirikan berdasarkan PP No. 09 Tahun 1996 tentang penggabungan kebun-kebun yang berada di wilayah Sumater Utara dan merupakan penggabungan dari tiga PTP, yaitu PTP VI, PTP


(53)

VII, dan PTP VIII. Sesuai akta Anggaran Dasar PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) yang beberapa kali telah diubah, dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia (TBN-RI) tanggal 7/11-2008 No. 90

5. Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha

Berdasarkan Anggaran dasar PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) pasal 3 , antara lain:

1. Maksud dan tujuan Perseroan ini adalah melakukan usaha dibidang agro bisnis dan agro industri serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, untuk mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas

2. Untuk mencapai maksuda dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut :

a. Pengusahaan budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengolahan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pemungutan nhasil tanaman serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut;

b. Produksi meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi dan /atau barang jadi serta produk turunannya;

c. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan;

d. Pengembangan usaha bidang perkebunan, Agro Wisata, Agro Bisnis dan Agro Industri.

3. Selain kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk trading house,


(1)

        97        Universitas Sumatera Utara  BIODATA PENELITI

Nama : Indra Prasetia Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 20 Maret 1992

NIM : 100904042

Departemen : Ilmu Komunikasi

Alamat : Jalan STM suka ria nomor 22 Medan Pendidikan : SD Swasta Eria Medan

SMP Negeri 2 Medan SMA Negeri 2 Medan

Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sumatera Utara

Nama Orang Tua

1. Ayah : Ir. Rudy Suhandi 2. Ibu : Hj. Andriani

Anak Ke : 2 dari 3 bersaudara

Nama Saudara : Randi Nugraha


(2)

        98        Universitas Sumatera Utara  KUESIONER PENELITIAN

MEDIA INTERNAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Pengaruh Majalah “MINAT” Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan Di Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara

IV)

Petunjuk pengisian kuesioner

1. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang paling sesuai menurut Anda. 2. Kotak kode yang berada di sebelah kanan pertanyaan, mohon jangan diisi. 3. Peneliti sangat mengharapkan semua pertanyaan di jawab dan tidak ada

yang dilewatkan, karena pertanyaan saling berhubungan.

4. Peneliti menjamin seluruh data yang diperoleh adalah untuk kepentingan penelitian dan privasi Anda akan dijaga.

5. Terima kasih telah meluangkan waktu Anda untuk mengisi kuesioner ini. No.Responden

1 2 I. Karakteristik responden

1. Jenis Kelamin : a. Laki-laki

b. Perempuan 3

2. Usia : Thn

4

3. Pendidikan Terakhir : 1. Tamat SMA 2. D3

3. S1

4. S2 5


(3)

        99        Universitas Sumatera Utara  4. Lama Bekerja :

1. < 5 tahun

2. 5 – 10 tahun 6 3. 10 – 15 tahun

4. 15 – 20 tahun 5. > 20 tahun

5. Bagian/Divisi : 1. Bagian Sekretaris

Perusahaan 2. Bagian P2BJ 3. Bagian SPI

4. Bagian MR & GCG 5. Bagian Tanaman 6. Bagian Pengolahan 7. Bagian Teknik 8. Bagian Pembelian

Bahan Baku 9. Bagian Keuangan 10. Bagian Akuntansi 11. Bagian Pemasaran 12. Bagian Perencanaan 13. Bagian Pengembangan

Usaha

14. Bagian PKBL 15. Bagian Manajemen

Sistem Informasi 16. Bagian SDM 17. Bagian Umum 18. Bagian Hukum dan

Pertanahan 19. Bagian Pengadaan


(4)

  100      Universitas Sumatera Utara  II. Majalah MINAT

6. Berapa kali dalam sebulan Anda membaca majalah MINAT ? 1. 1 kali

2. 2 kali 8 3. 3 kali

4. 4 kali

5. Lebih dari 4 kali

7. Berapa lama waktu yang Anda butuhkan setiap kali membaca majalah MINAT ?

1. 5 – 10 menit

2. 11 – 20 menit 9

3. 21 – 30 menit 4. 31 – 40 menit 5. Lebih dari 40 menit

Petunjuk :Silahkan beri tanda centrang ( ) pada kolom-kolom berikut ini yang

sesuai dengan penilaian Anda.

Keterangan Jawaban

SS : Sangat Setuju S : Setuju R : Ragu-ragu TS : Tidak Setuju

STS: Sangat Tidak Setuju

No Pertanyaan SS S R TS STS

8 Setiap kali saya membaca majalah MINAT, saya membaca semua rubrik yang ada

9 Artikel yang disajikan dalam majalah MINAT menarik dan Informatif

10 


(5)

  101      Universitas Sumatera Utara  12 

III. Pemenuhan Kebutuhan Khalayak

No Pertanyaan SS S R TS STS

16 Setelah membaca majalah MINAT, kebutuhan Anda memperoleh informasi

terpenuhi.

17 Setelah membaca majalah MINAT, kebutuhan Anda memperoleh referensi dalam memecahkan masalah

terpenuhi.

18 Setelah membaca majalah MINAT, kebutuhan Anda memperoleh hiburan

atau kesenangan terpenuhi.

19 Setelah membaca majalah MINAT, kebutuhan Anda memperoleh sarana relaksasi atau penyaluran emosi 10 Cover majalah MINAT sangat menarik

dan kreatif sehingga membangkitkan minat untuk membacanya

11 Ukuran fisik dari majalah MINAT tepat dan sesuai sehingga dapat dengan mudah dibawa dan disimpan didalam tas

12 Ukuran huruf pada majalah MINAT sudah tepat sehingga mudah untuk dibaca 13 Penggunaan bahasa dalam majalah

MINAT mudah untuk dimengerti 14 Berita dan informasi yang terdapat pada

majalah MINAT cukup lengkap dan beragam

15 Informasi tentang event dan kejadian dalam satu bulan mengenai PTPN IV ada dalam majalah MINAT

18 

19 

20 

21  16  13 

14

15 


(6)

  102      Universitas Sumatera Utara 

terpenuhi.

20 Setelah membaca majalah MINAT, kebutuhan Anda mengisi waktu luang

terpenuhi.

21 Setelah membaca majalah MINAT, kebutuhan Anda berbagi pengalaman

dengan orang lain terpenuhi.

22 Setelah membaca majalah MINAT, kebutuhan Anda memperkuat hubungan dengan orang lain

terpenuhi.

24. Setelah membaca majalah MINAT, bagaimana perasaan Anda ?  Sangat Puas

 Puas

 Ragu-ragu  Tidak Puas

 Sangat Tidak Puas  

22 

23 

24 


Dokumen yang terkait

Blackberry Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Pengaruh Blackberry Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi di Kalangan Siswa SMA Shafiyyatul Amaliyyah Medan)

1 46 100

Penggunaan Internet Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penggunaan Fasilitas Internet Di Perpustakaan USU Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa FISIP USU Medan.

5 39 129

Media Online Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Media Online www.medan.tribunnews.Com Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

8 70 106

AKTIVITAS PENGGUNAAN PORTAL TELKOM SEBAGAI MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN

1 16 127

Media Internal Public Relations dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Layanan Media Intranet Sebagai Media Internal Public Relations Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di PT Pertamina (Persero) RU III

2 27 116

PENGGUNAAN MEDIA INTERNAL DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

1 19 188

Hubungan Antara Pencarian Informasi di Majalah Internal KSG dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan Mengenai Perusahaan.

0 0 2

Media Internal Perusahaan Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Pengaruh Majalah MINAT Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di Kantor Pusat PT Perkebuan Nusantara IV)

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN - Media Internal Perusahaan Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Pengaruh Majalah MINAT Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di Kantor Pusat PT Perkebuan Nusantara IV)

0 0 6

MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Pengaruh Majalah MINAT Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di Kantor Pusat PT Perkebuan Nusantara IV) SKRIPSI

0 0 17