Pembahasan PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

IV.9. Pembahasan

Hasil perhitungan yang diperoleh dari lokasi pengamatan, pada saat pengambilan data ditentukan berdasarkan jarak yang dilewati oleh kendaraan, sehingga diperoleh waktu tempuh dari setiap jenis kendaraan. Dari seluruh hasil perhitungan yang sesuai dengan tujuan penulisan tugas akhir ini, yaitu menganalisa waktu tempuh rata-rata kendaraan yang akan melakukan u-turn, menganalisa waktu tempuh rata-rata kendaraan terganggu pada saat adanya kendaraan yang melakukan U-Turn, menganalisa waktu tempuh rata-rata kendaraan tidak terganggu pada saat adanya kendaraan yang melakukan U-Turn, menganalisa waktu tundaan dari perbedaan waktu tempuh rata-rata kendaraan tertinggi dengan waktu tempuh rata-rata kendaraan terendah akibat adanya kendaraan yang melakukan U-Turn, telah disajikan dan diuraikan dalam pembahasan analisa, sebagai berikut ini: 1. Waktu tempuh rata-rata kendaraan yang akan melakukan U-Turn sangat dipengaruhi oleh jumlah lajur dan arah serta bukaan median, memiliki 6 lajur 2 arah dengan lebar bukaan median lebih dari 8.00 m, untuk kendaraan 12.76 detik dan untuk sepeda motor 8.38 detik.Bila dilihat dari hasil waktu tempuh rata-rata kendaraan yang ada, akibat dari berbagai kondisi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti, yaitu: a. Kendaraan yang akan melakukan U-Turn terpengaruh akibat kendaraan yang tidak akan melakukan U-Turn pada lajur dalam, secara umum bahwa lajur dalam untuk waktu tempuh rata-rata kendaraan akan lebih cepat. Sedangkan untuk sepeda motor di lihat dari jumlah lajur, bahwa waktu tempuh rata-rata sepeda motor yang akan melakukan U-Turn di ruas jalan 62 D memiliki waktu tempuh rata-rata sepeda motor yang relatif sama, dikarenakan pengaruh dari pengendara dan banyaknya kendaraan yang melewati lokasi pengamatan b. Akibat kondisi lebar bukaan median terhadap waktu tempuh rata-rata kendaraan yang akan melakukan u-turn mempengaruhi waktu tempuh rata-rata kendaraan, Universitas Sumatera Utara dikarenakan lebar bukaan yang lebih kecil dari 8.00 m akan menghabiskan waktu tempuh rata-rata kendaraan bertambah lama dan antrian kendaraan yang akan melakukan u-turn tidak bisa langsung. Akibat jenis kendaraan terhadap waktu tempuh rata-rata kendaraan yang akan melakukan u-turn, dilihat dari waktu tempuh rata-rata kendaraan dan waktu temph rata-rata sepeda motor di ruas jalan 62 D, bahwa waktu tempuh rata-rata kendaraan lebih tinggi, sehingga perjalanan yang di tempuh menghabiskan waktu tempuh rata-rata bertambah lama. Hal ini dikarenakan sepeda motor lebih lincah dari pada kendaraan. 2. Waktu tempuh rata-rata kendaraan yang tidak melakukan U-Turn, pada kondisi terganggu, yang dipengaruhi oleh jumlah lajur dan arah, lebar bukaan median, dan jenis kendaraan, untuk kendaraan di lajur dalam 35.31 detik dan di lajur luar 22.11 – 27.45 detik. Sedangkan untuk sepeda motor yang berada di ruas jalan 6 lajur 2 arah dengan median di lajur dalam 18.25 – 19.92 detik dan di lajur luar 15.72 – 16.34 detik. Berdasarkan pola waktu tempuh rata-rata, bagi kendaraan pada ruas jalan 6 lajur 2 arah dengan median semakin menurun dari lajur dalam sampai lajur luar. Bila dilihat dari hasil waktu tempuh rata-rata kendaraan yang ada, akibat dari berbagai kondisi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti, yaitu: a. Akibat kondisi jumlah lajur, waktu tempuh rata-rata kendaraan yang tidak melakukan u-turn mempuyai nilai yang relatif sama, oleh dikarenakan pada lajur dalam kendaraan yang tidak melakukan u-turn dipengaruhi oleh kendaraan yang akan melakukan u-turn, sehingga pada lajur dalam yang umumnya digunakan untuk semua jenis kendaraan agar mempercepat waktu tempuh rata-rata kendaraan menjadi memperlambat waktu tempuh rata-rata kendaraan, akan tetapi secara umum bahwa lajur dalam waktu tempuh rata- rata kendaraan akan lebih cepat dari pada lajur yang lainnya, pada lajur luar kendaraan yang tidak melakukan u-turn tidak dipengaruhi secara langsung Universitas Sumatera Utara oleh kendaraan yang akan melakukan u-turn, sehingga pada lajur luar yang umumnya digunakan untuk semua jenis kendaraan untuk memperlambat waktu tempuh rata-rata kendaraan menjadi lebih cepat waktu tempuh rata- rata kendaraan akibat kendaraan yang akan melakukan u-turn, dikarenakan kendaraan menghindari gangguan di daerah kejadian, akan tetapi secara umum bahwa lajur luar waktu tempuh rata-rata kendaraan akan lebih lama dari pada lajur ang lainnya. Sedangkan untuk sepeda motor di lihat dari jumlah lajur, bahwa waktu tempuh rata-rata sepeda motor yang tidak melakukan u-turn di ruas jalan 62 D di lajur dalam dan lajur luar memiliki waktu tempuh rata-rata sepeda motor yang relatif seragam, dikarenakan pengaruh dari pengendara dan banyaknya kendaraan yang melewati lokasi pengamatan, bahwa waktu tempuh rata-rata sepeda motor yang tidak melakukan u-turn di ruas jalan 42 D di lajur dalam dan lajur luar memiliki waktu tempuh rata-rata sepeda motor yang relatif sama di masing-masing lajur, dikarenakan pengaruh dari pengendara yang akan melakukan U-Turn dengan pengendara yang tidak akan melakuan U-Turn, sehingga waktu tempuh rata-rata sepeda motor sangat berbeda di setiap lajur yang dilewati. b. Akibat kondisi lebar bukaan median terhadap waktu tempuh rata-rata kendaraan yang tidak akan melakukan U-Turn mempengaruhi waktu tempuh rata-rata kendaraan yang akan melakukan U-Turn tidak bisa langsung, sehingga waktu tempuh rata-rata kendaraan yang tidak akan melakukan U- Turn di lajur dalam dan di lajur luar nilainya relatif sama, dikarenakan pengaruh dari kendaraan yang tidak akan melakukan U-Turn mempercepat mengalihkan kendaraannya ke lajur yang renggang. Untuk sepeda motor di lihat dari lebar bukaan median bahwa waktu tempuh rata-rata sepeda motor yang tidak melakukan u-turn di ruas jalan 62 D memiliki waktu tempuh rata- rata sepeda motor yang sama pada masing-masing posisi lajur dalam dan Universitas Sumatera Utara lajur luar, dikarenakan pengendara yang bisa mempercepat menghindari gangguan, bahwa waktu tempuh rata-rata sepeda motor yang tidak melakukan u-turn di ruas jalan 42 D memiliki waktu tempuh rata-rata sepeda motor yang berbeda pada posisi lajur dalam dan lajur luar, dikarenakan pengendara tidak begitu terpengaruh dengan lamanya waktu tempuh rata-rata sepeda motor, dikarenakan kondisi dari jalan tersebut yang mengakibatkan gangguan terhadap kendaraan yang melewati lokasi pengamatan. c. Akibat jenis kendaraan terhadap waktu tempuh rata-rata kendaraan yang tidak melakukan U-Turn, dilihat dari waktu tempuh rata-rata kendaraan dan waktu tempuh rata-rata sepeda motor di ruas jalan 62 D, bahwa waktu tempuh rata-rata kendaraan lebih tinggi yang disesuaikan dari perilaku pengendara, gangguan diperjalanan, sehingga waktu tempuh rata-rata kendaraan dan sepeda motor nilainya berbeda, serta yang sangat berpengaruh pada bahan bakar dan kestabilan pengendara itu sendiri, sehingga waktu tempuh rata-rata perjalanan lamanya tergantung dari perilaku dan kondisi kendaraan 3. Waktu tempuh rata-rata kendaraan yang tidak melakukan u-turn, pada kondisi tidak terganggu, yang dipengaruhi oleh jumlah lajur dan arah , lebar bukaan median, dan jenis kendaraan, untuk kendaraan di lajur dalam 24.56 – 29.00 detik di lajur dalam dan di lajur luar 14.56 – 20.65 detik. Sedangkan untuk sepeda motor di lajur dalam 15.50 – 19.42 detik di lajur dalam dan di lajur luar 10.81 – 14.86 detik. Dengan memperhatikan pola waktu tempuh rata-rata, bagi kendaraan pada ruas jalan 6 lajur 2 arah dengan median, bahwa di lajur dalam lebih tinggi dibandingkan lajur tengah dan lajur luar.Bila di lihat dari hasil waktu tempuh rata-rata kendaraan yang ada, akibat dari berbagai kondisi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti, yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Akibat kondisi jumlah lajur, waktu tempuh rata-rata kendaraan dan sepeda motor yang tidak melakukan U-Turn mempunyai nilai yang relatif sama, dikarenakan pada lajur dalam kendaraan dan sepeda motor yang tidak melakukan U-Turn tidak dipengaruhi oleh kendaraan dan sepeda motor yang akan melakukan U-Turn, sehingga pada lajur dalam yang digunakan untuk semua jenis kendaraan untuk mempercepat waktu tempuh rata-rata kendaraan menjadi berkurang waktu tempuh rata-rata kendaraan dan sepeda motor, dikarenakan pengaruh dari berbagai kondisi kendaraan yang melewati lokasi pengamatan, akan tetapi di lajur luar waktu tempuh rata-rata kendaraan dan sepeda motor akan lebih cepat dari pada lajur lain, sehingga pada kondisi kendaraan dan sepeda motor yang tidak melakukan U-Turn untuk mempercepat perjalanannya bila terpengaruh akibat kendaraan dan sepeda motor yang akan melakukan U-Turn harus menggunakan lajur luar atau lajur yang jauh dari pengaruh yang melakukan U-Turn. b. Akibat kondisi lebar bukaan mediaan terhadap waktu tempuh rata-rata kendaraan dan sepeda motor yang tidak akan melakukan U-Turn tidak terpengaruh akibat waktu tempuh rata-rata kendaraan yang akan melakukan U-Turn, pada 4 lokasi pengamatan di lajur dalam dan di lajur luar yang nilainya relatif sama, dikarenakan pengaruh dari kendaraan yang tidak akan melakukan U-Turn menghindar dari kondisi yang menjadi gangguan terhadap kendaraan dan sepeda motor lainnya. c. Akibat jenis kendaraan terhadap waktu tempuh rata-rata kendaraan dan sepeda motor yang tidak melakukan U-Turn, di lihat dari waktu tempuh rata- rata kendaraan dan sepeda motor yang tidak terganggu akibat kendaraan dan sepeda motor yang akan melakukan U-Turn di ruas jalan 62 D dan, bahwa waktu tempuh rata-rata kendaraan dan sepeda motor tidak terganggu nilainya lebih rendah, akibat perilaku pengendara dan gangguan diperjalanan yang Universitas Sumatera Utara terhindar dari akibat kendaraan yang akan melakukan u-turn, akan tetapi nilai waktu tempuh rata-rata kendaraan dan sepeda motor sama besarnya di setiap lajur yang dilewati akan tetapi di lihat di tipe kendaraan akan berbeda besarnya. 4. Memperhatikan pola waktu tempuh rata-rata kendaraan dan sepeda motor, pada ruas jalan 6 lajur 2 arah dengan median dan ruas jalan 4 lajur 2 arah dengan median, bahwa kondisi terganggu u-turn lebih tinggi dibandingkan tidak terganggu u-turn. 5. Atas dasar pola waktu tempuh rata-rata kendaraan dan sepeda motor , pada ruas jalan 6 lajur 2 arah dengan median, ternyata lajur dalam lebih tinggi dibandingkan lajur luar yang tidak sesuai dengan teori, hal ini berdasarkan pengamatan lajur dalam terganggu oleh kendaraan yang akan melakukan u-turn. 6. Tundaan kendaraan pada kondisi terganggu, yang dipengaruhi oleh jumlah lajur dan arah, lebar bukaan median, dan jenis kendaraan, memiliki tundaan kendaraan berkisar 13.81 – 20.46 detik di lajur dalam, sedangkan di lajur luar tundaan kendaraan berkisar 5.56 – 7.54 detik. Sedangkan untuk sepeda motor pada kondisi terganggu, yang dipengaruhi oleh jumlah lajur dan arah, lebar bukaan median, dan jenis kendaraan, memiliki tundaan sepeda motor berkisar 6.17 – 12.04 detik di lajur dalam sedangkan di lajur luar tundaan sepeda motor berkisar 2.40 – 6.34 detik. Bila di lihat dari hasil waktu tempuh rata-rata kendaraan yang ada ,akibat dari berbagai kondisi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti, yaitu : a. Akibat kondisi jumlah laju, tundaan kendaraan dan sepeda motor yang tidak melakukan u-turn, pada kendaraan terganggu yang tidak melakukan u-turn pada lajur dalam dipengaruhi oleh kendaraan yang tidak melakukan u-turn pada jalur luar, sehingga tundaan kendaraan dan sepeda motor dapat diketahui besarnya terhadap lajur yang mempengaruhi tundaan , sehingga Universitas Sumatera Utara tundaan akibat pengaruh jumlah lajur terutama lajur dalam memiliki tundaan yang tinggi dari pada tundaan pada lajur lain, akan tetapi untuk tundaan terhadap lajur lain selain lajur dalam untuk kendaraan dan sepeda motor memiliki tundaan yang rendah bernilai hampir sama , sehingga dalam perjalanan kendaraan dan sepeda motor pada kondisi tundaan bernilai tinggi banyak terjadi di lajur dalam, karena adanya akibat kendaraan yang akan melakukan u-turn. b. Akibat kondisi lebar bukaan median terhadap tundaan kendaraan dan sepeda motor yang tidak akan melakukan u-turn di lajur dalam dan lajur luar nilainya relatif sama sesuai dengan lanjutnya, untuk kondisi tundaan di lajur dalam selalu lebih tinggi dari lajur lainnya, akan tetapi pengaruh dari kendaraan dan sepeda motor yang mengalami tundaan akibat lebar bukaan median tidak begitu terpengaruh meskipun adanya nilai yang berbeda karena lajur yang dilewati. c. Akibat jenis kendaraan terhadap tundaan kendaraan dan sepeda motor di ruas jalan 62 D, bahwa tundaan kendaraan dan sepeda motor akibat jenis kendaraan tidak berpengaruh besar, meskipun ada jenis kendaraan berat yang melewati lokasi pengamat padaruas jalan tertentu, sehingga nilai lebih tinggi terjadi akibat ada pengaruh dari kendaraan dan sepeda motor yang akan melakukan u-turn dan jenis kendaraan yang melewati lokasi pengamat, selain itu tundaan kendaraan dan sepeda motor di lajur dalam lebih tinggi dari pada lajur lainnya. 7. Tundaan kendaraan pada kondisi tidak terganggu, yang dipengaruhi oleh jumlah lajur dan arah, lebar bukaan median,dan jenis kendaraan, memiliki tundaan kendaraan berkisar 5.13 – 12.94 detik di lajur dalam, sedangkan di lajur luar tundaan kendaraan berkisar 1.78 – 4.22 detik Universitas Sumatera Utara Sedangkan untuk sepeda motor pada kondisi tidak terganggu, yang dipengaruhi oleh jumlah lajur dan arah, lebar bukaan median, dan jenis kendaraan, yang memiliki tundaan sepeda motor berkisar 3.57 – 5.37 detik di lajur dalam, sedangkan di lajur luar tundaan sepeda motor berkisar 2.00 – 3.31 detik. Bila dilihat dari hasil waktu tempuh rata-rata kendaraan yang ada, akibat dari berbagai kondisi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti, yaitu: a. Akibat kondisi jumlah lajur, tundaan kendaraan dan sepeda motor yang tidak melakukan u-turn di lokasi pengamatan, pada kendaraan tidak terganggu yang tidak melakukan u-turn pada lajur luar, sehingga tundaan kendaraan dan sepeda motor dapat diketahui akibat pengaruh jumlah lajur terutama lajur dalam memiliki tundaan yang inggi dari pada tundaan pada lajur lain, akan tetapi untuk tundaan terhadap lajur lain selain lajur dalam untuk kendaraan dan sepeda motor memiliki tundaan yang rendah bernilai hampir sama, sehingga dalam perjalanan kendaraan dan sepeda motor pada kondisi tundaan bernilai tinggi banyak terjadi di lajur dalam, karena adanya akibat kendaraan yang melakukan u-turn. b. Akibat kondisi lebar bukaan median terhadap tundaan kendaraan dan sepeda motor yang tidak akan melakukan u-turn di lajur dalam dan lajur luar di ke 4 lokasi pengamatan nilainya relatif sama seuai dengan lajurnya, untuk kondisi tundaan di lajur dalam selalu lebih tinggi dari lajur lainnya, akan tetapi pengaruh dari kendaraan dan sepeda motor yang mengalami tundaan akibat lebar bukaan median yang digunakan untuk kendaraan dan sepeda motor yang akan melakukan u-turn tetap sama nilainya, sehingga pengaruh akibat lebar bukaan median tidak begitu terpengaruh meskipun adanya nilai yang berbeda karena lajur yang dilewati c. Akibat jenis kendaraan terhadap tundaan kendaraan dan sepeda motor di ruas jalan 62 D, bahwa tundaan kendaraan dan sepeda motor akibat jenis Universitas Sumatera Utara kendaraan tidak berpengaruh besar, meskipun ada jenis kendaraan berat yang melewati lokasi pengamatan pada ruas jalan tertentu, sehingga nilai lebih tinggi terjadi akibat ada pengaruh dari kendaraan dan sepeda motor yang akan melakukan U-Turn dan jenis kendaraan yang melewati lokasi pengamatan. Tabel 4.13 menunjukkan nilai hasil perhitungan yang berhubungan dengan kondisi. Universitas Sumatera Utara 72 Tabel 4.13 Nilai Waktu Tempuh Rata-Rata dan Tundaan Kendaraan WAKTU TEMPUH RATA-RATA DAN TUNDAAN KENDARAAN detik POSISI WAKTU TEMPUH RATA- RATA AKAN U-TURN WAKTU TEMPUH RATA- RATA TERGANGGU U-TURN WAKTU TEMPUH RATA- RATA TIDAK TERGANGGU U-TURN TUNDAAN TERGANGGU U-TURN TUNDAAN TIDAK TERGANGGU U-TURN KENDARAAN SEPEDA MOTOR KENDARAAN SEPEDA MOTOR KENDARAAN SEPEDA MOTOR KENDARAAN SEPEDA MOTOR KENDARAAN SEPEDA MOTOR L.DALAM 12.76 8.38 35.31 17.43 26.15 14.28 21.04 6.6 5.28 3.45 L.TENGAH _ _ 23.29 14.43 17.09 12.37 9.02 3.6 11.88 1.54 L.LUAR _ _ 19.55 23.20 14.27 10.83 5.28 12.37 2.82 0.00 Universitas Sumatera Utara 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan

1. Waktu tempuh terbesar kendaraan yang melakukan u-turn di ruas Jalan Sisingamangaraja sebesar 12.76 detik, kendaraan tidak akan melakukan u-turn pada kondisi terganggu sebesar 35.31 detik, dan pada posisi tidak terganggu 26.15 detik. Pada sepeda motor waktu tempuh terbesar yang melakukan u-turn sebesar 8.38 detik, sepeda motor tidak akan melakukan u-turn pada kondisi terganggu sebesar 17.43 detik, dan pada posisi tidak terganggu 14.28 detik. 2. Tundaan terbesar di ruas Jalan Sisingamangaraja, kendaraan pada kondisi terganggu u-turn sebesar 21.04 detik dan tidak terganggu u-turn sebesar 11.88 detik. Pada kondisi sepeda motor terganggu u-turn sebesar 6.6 detik dan tidak terganggu u-turn adalah sebesar 3.45 detik 3. Waktu tempuh rata-rata di ruas jalan 62 D untuk kendaraan dan sepeda motor yang dipengaruhi beberapa kondisi seperti akibat jumlah lajur, akibat lebar bukaan median, dan akibat jenis kendaraan 4. Tundaan di ruas jalan 62 D kendaraan dan sepeda motor yang dipengaruhi beberapa kondisi seperti akibat jumlah lajur, akibat lebar bukaan median, dan akibat jenis kendaraan, yang terjadi di lokasi pengamatan pada kendaraan dan sepeda motor yang akan melakukan u-turn pada umumnya mempunyai perilaku yang sama dengan nilai yang cukup bervariasi dan mempengaruhi terhadap kendaraan dan sepeda motor yang tidak akan melakukan u-turn dengan tundaan kendaraan dan sepeda motor yang lebih tinggi di lajur dalam dan berpengaruh Universitas Sumatera Utara