Tinjauan Pustaka KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

16

2.3 Tinjauan Pustaka

Rumondang 2002, dalam tesisnya Kajian Kasus Tentang Tingkat Pemertahanan Bahasa pada Masyarakat Batak Toba di Medan Berdasarkan Pilih Bahasa menyimpulkan bahwa masyarakat bahasa pada kelompok orang tua mengacu kepada pola pemertahanan bahasa aktif, sedangkan masyarakat bahasa pada kelompok anak dalam proses pergeseran bahasa yang mengacu kepada pola pemertahanan bahasa pasif. Deliana 2000, dalam tesisnya Faktor-Faktor Pemertahanan Bahasa Minangkabau di Kota Medan, Studi Kasus Pedagang-Pedagang Minangkabau Bilingual di Pasar Sukaramai, meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemertahanan bahasa daerah Minangkabau di Medan di luar wilayah penggunaan bahasa Minangkabau. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, kuesioner, dan pengamatan langsung.Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, data dianalisis secara kuantitatif, analisis meliputi frekuensi penggunaan bahasa dan juga melihat hubungan antara penggunaan bahasa dengan faktor-faktor diluar bahasa. Apriani 2009, dalam skripsinya Bilingualisme pada Masyarakat Simalungun di Kecamatan Pematang Raya menyatakan penguasaan bahasa secara pasif sudah dapat dianggap sebagai bilingualisme. Masyarakat Simalungun di Desa Sondi Raya baik etnis Simalungun maupun etnis pendatang yang ada di Desa Sondi Raya lebih banyak menggunakan bahasa Simalungun daripada bahasa Indonesia. Gultom 2012,dalam skripsinya Pergeseran Bahasa Bagi Penutur Bahasa Batak Toba di Kelurahan Titi Rantai Kecamatan Medan Baru menyimpulkan bahwa 17 faktor pendorong yang mengakibatkan pergesaran bahasa Batak Toba di Kelurahan Titi Rantai terdiri atas 1 perpindahan penduduk, 2 pendidikan, 3 perkawinan campuran, 4 faktor bahasa Indonesia. Bahasa Batak Toba dalam ranah keluarga antaretnik yang telah mengalami pergeseran berdasarkan peran masing-masing anggota keluarga dalam kehidupan sehari-hari adalah 1 pola hubungan suami ke istri, 2 pola hubungan komunikasi istri ke istri ke suami, dan 3 pola hubungan komunikasi orangtua ke anak. Bangun 2012, dalam skripsinya Pola Pemertahanan Bahasa Bagi Penutur Bahasa Karo di Berastagi, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, menyimpulkan bahwa bahasa Karo dalam ranah keluarga tetap bertahan bersadarkan peran masing-masing anggota keluarga dalam kehidupan sehari-hari adalah 1 pola hubungan komunikasi antara suami dengan istri, 2 pola hubungan komunikasi antara istri dengan suami, 3 pola hubungan komunikasi antara orang tua dengan anak, dan 4 pola hubungan komunikasi antara anak dengan anak. 18

BAB III METODE PENELITIAN