13
BAB III METODE PENELITIAN
III.1 Pendekatan
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan strategi yang tepat dalam melembagakan good governance dalam proses pemilu dan model
implementasinya dengan dibuatnya sebuah modul pelatihan. Strategi tersebut bisa dipakai oleh pemerintah dan penyelenggara pemilu, sebagai stakeholder paling
signifikan dalam proses penyelenggaraan pemilu, sehingga para stakeholders tersebut dapat menjalankan posisi dan perannya dengan baik. Setelah mendapatkan
pemahaman mendalam tentang posisi dan peran pemerintah dan penyelenggara pemilu dalam setiap proses pemilu, maka langkah selanjutnya adalah melakukan
transformasi agar para stakeholders tersebut mampu mengimplementasikan nilai-nilai good governance dalam setiap proses pemilu dengan menggunakan modul yang
diciptakan dalam penelitian ini.
III.2 Teknik pengumpulan data
Data penelitian didapat dari sumber utama yakni pemerintah dan penyelenggara pemilu, serta dilakukan kroscek data dengan lembaga independen serta masyarakat
melalui metode
semi structured group dan deep interview
. Data sekunder diperoleh dari kajian dokumentasi; baik dari ekspos media massa dalam memunculkan kajian
pemilu maupun variasi kasus pemilu yang muncul.
III.3 Teknis analisis data
Dalam penelitian kualitatif, obyektivikasi data akan didapatkan dengan memberikan kesempatan yang luas kepada obyek untuk bertutur tentang sesuatu. Artinya peneliti
tidak memiliki otoritas untuk melakukan
treatment
, baik mengarahkan agar responden memilih jawaban tertentu ataupun menginterpretasikan makna keluar dari obyek yang
diteliti. Pekerjaan analisis lebih pada upaya mengorganisasikan temuan, dan kemudian mengkonstruksikan temuan tersebut dalam bingkai obyek yang diteliti. Dari
analisis ini kemudian akan diperoleh kesimpulan makna yang ramah dengan obyek penelitian, dan bermanfaat bagi pembuatan rekomendasi penelitian yang bisa
diterapkan di lapangan.
14
III.4 Populasi dan sampel
Populasi penelitian adalah pegawai pemerintah dan penyelenggara pemilu khususnya di daerah-daerah yang memiliki tingkat permasalahan proses pemilu yang tinggi,
dengan harapan akan ditemukan variasi persoalan yang kompleks sehingga solusi yang nantinya akan diciptakan juga mampu menjawab semua kompleksitas persoalan
pemilu yang muncul. Penentuan Sampel dilakukan melalui
purposive random sampling
, yang dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana posisi dan peran pemerintah serta penyelenggara pemilu
dalam setiap proses pemilu.
III.5 Lokasi penelitian
Penelitian akan dilakukan di Jawa Barat dan Jawa Tengah menyesuaikan dengan lokasi penelitian pada tahun pertama, namum sebelumnya juga akan dilakukan FGD
di Jakarta dengan KPU pusat dan Bawaslu, serta modul pelatihan diharapkan juga bisa diimplementasikan di luar lokasi penelitian.
III.6 Rancangan penelitian
Pada penelitian di tahun kedua ini, rancangan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan strategi pelembagaan good governance dalam setiap proses
pemilu 2.
Menyusun modul pelatihan peningkatan kapasitas pemerintah dan penyelenggara pemilu dalam mengimpelemntasikan good governance di setiap proses pemilu.
3. Mensosialisasikan modul tersebut kepada stakeholders pemilu
4. Mengimplementasikan modul pelatihan
Kegiatan-kegiatan tersebut dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:
15
Mengembangkan strategi pelembagaan good governance dalam proses pemilu
Merancang model peningkatan kapasitas pemerintah dan penyelenggara pemilu untuk melembagakan good governance
dalam setiap proses pemilu
Menyusun modul untuk peningkatan kapasitas pemerintah dan penyelenggara pemilu dalam melembagakan good governance di
setiap proses pemilu
Sosialisasi dan uji coba modul peningkatan kapasitas pemerintah dan penyelenggara pemilu dalam melembagakan good
governance di setiap proses pemilu
16
BAB IV ANALISA PELEMBAGAAN GOOD GOVERNANCE DALAM PROSES