Asupan Protein Ibu Hamil

xvi Sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi 2004

B. Asupan Protein Ibu Hamil

Prot ein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian t erbesar t ubuh sesudah air. Beberapa enzim, hormon, pengangkut zat -zat gizi dan darah, mat riks int raseluler adalah prot ein. Prot ein mempunyai fungsi khas yang t idak dapat digant ikan oleh zat lain yait u membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan t ubuh. Prot ein berfungsi sebagai fondasi sel pada manusia. Prot ein merupakan zat pembangun jaringan, membent uk st ukt ur t ubuh, pert umbuhan, t ransport asi Vit amin B6 Vit amin B12 Asam Folat Vit amin C Yodium Y Zat Besi Fe Seng Zn Selenium Se Kalsium Ca 1,3 mg 2,4 mikrogram 400 mikrogram IOM 75 mg hari 150 mikrogram 26 mg 9mg 30 mikrogram 800 mg + 0,4 mg + 0,2 mikrogram 200 mikrogram + 10 mg + 50 mikrogram Trimest er II + 9,0mg Trimest er III + 13,0 mg Trimest er I + 1,7 mg Trimest er II + 4,2 mg Trimest er III + 9,8 mg + 5 mikrogram + 150 mg xvii oksigen, membent uk sist em kekebalan t ubuh. sumber prot ein yang baik yait u berasal dari prot ein hew ani dan nabat i Almat sier, 2003. Pada ibu hamil prot ein berfungsi unt uk pert umbuhan dan perkembangan janin, plasent a ut erus, payudara, sert a peningkatan volume darah ibu Cunningham, 2005. Penambahan prot ein dibut uhkan pada masa kehamilan unt uk menut upi perkiraan 925 gr prot ein yang dideposit dalam janin, plasent a dan jaringan maternal. Penambahan prot ein t iap hari pada t rimest er bert urut -t urut diperkirakan TM I 0,6gr, TM II 1,8gr dan TM III 6gr. Penggunaan prot ein adalah = 67-70, rat a-rat a w anit a hamil akan membut uhkan pertambahan 8,5 gr prot ein hari Pramit ha, 2009. Sebagian besar prot ein dianjurkan berasal dari sumber hew ani, misalnya daging susu, t elur, keju, produk ayam dan ikan, karena makanan-makanan ini mengandung kombinasi asam amino yang opt imal. Susu dan produk susu t elah lama dianggap sebagai sumber nut risi, t erut ama prot ein dan kalsium yang ideal bagi w anit a hamil Cunningham, 2005.

C. Kekurangan Energi Kronik KEK