62 Hewan yang dipelihara terdiri dari ternak besar, ternak kecil dan unggas. Ternak besar berupa sapi,
ternak kecil berupa kambing dan domba, serta unggas berupa ayam kampung, ayam ras, itik, entok dan angsa.
3. Lingkungan Sosial dan Budaya
a. Kepadatan dan Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara faktor-faktor yang menambah dan mengurangi jumlah penduduk. Secara berkelanjutan jumlah penduduk akan dipengaruhi
oleh jumlah bayi yang lahir, jumlah kematian pada semua golongan umur dan migrasi. Menurut data Badan Pusat Statistik Boyolali, jumlah penduduk Kabupaten Boyolali tiap tahun
mengalami peningkatan. Hal ini akan berakibat pada kepadatan penduduk yang semakin besar. Penduduk Boyolali tersebar di 19 Kecamatan dengan kepadatan tertinggi di Kecamatan Boyolali
yaitu 2257 jiwakm
2
dan terendah di Kecamatan Juwangi sebesar 438 jiwakm
2
. Jumlah dan kepadatan penduduk di Kabupaten Boyolali Tahun 2004-2008 disajikan dalam Tabel 4.2 dibawah ini:
Tabel 4.2 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Boyolali Tahun 2004-2008 No. Tahun
Luas Km
2
Jumlah Penduduk
jiwa Persentase
Kepadatan Penduduk
jiwakm
2
Persentase
63
1. 2004
1.015,10 939.087
0,35 925
0,33 2.
2005 1.015,10
941.147 0,22
927 0,22
3. 2006
1.015,10 944.181
0,32 930
0,32 4.
2007 1.015,10
947.026 0,30
933 0,32
5. 2008
1.015,10 949.594
0,27 935
0,21 Sumber: Boyolali dalam Angka 2009, diolah
Dari tabel 4.2 diatas bahwa selama tahun 2004-2008 tingkat pertumbuhan kepadatan penduduk Kabupaten Boyolali, masing-masing menunjukan angka sebesar 0,33; 0,22; 0,32; 0,32; 0,21.
Sedangkan pertumbuhan jumlah penduduk Kabupaten Boyolali, masing-masing menunjukan angka sebesar 0,35; 0,22; 0,32; 0,30; 0,27.
b. Kondisi Perumahan
Kondisi perumahan penduduk akan mencerminkan tingkat sosial ekonomi masyarakat yang meliputi pendapatan, kesehatan dan kesejahteraan. Kondisi perumahan di Kabupaten Boyolali Tahun 2004-2008
disajikan pada Tabel 4.3 dibawah ini sebagai berikut:
Tabel 4.3 Jumlah Rumah Menurut Jenisnya di Kabupaten Boyolali Tahun 2004-2008 Tahun
Jenis Rumah Permanen
Persentase Semi
Permanen Persentase
Sederhana Persentase
2004 74.080
13,20 35.475
-3,15 110.535
-2,59 2005
77.502 4,62
37.619 6,04
112.608 1,88
2006 79.756
2,91 37.605
-0,04 113.004
0,35
64
2007 83.053
4,13 40.030
6,45 110.732
-0,02 2008
83.053 40.030
110.732 Sumber: Boyolali dalam Angka 2009, diolah
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat dijelaskan bahwa dilihat dari jumlah sebagian besar rumah penduduk di Kabupaten Boyolali adalah rumah sederhana, artinya dinding terbuat dari papan dan bambu, atap
genting dan lantai terbuat dari tanah. Kondisi rumah yang lain adalah rumah permanen, artinya dinding terbuat dari tembok, atap genting dan lantai sudah diplester keramik. Sebagian kecil lainnya adalah rumah semi
permanen, artinya dinding rumah sebagian atau seluruhnya terbuat dari kayu, atap genting dan lantai terbuat dari semen.
C. Gambaran Umum Peternakan Sapi di Kabupaten Boyolali
Pembangunan dibidang peternakan ditujukan untuk meningkatkan populasi ternak, pendapatan para peternak, dan memperluas kesempatan kerja. Dalam penelitian ini penulis mencoba mengemukakan mengenai perkembangan ternak di
Kabupaten Boyolali. Dan selanjutnya akan diuraikan mengenai jumlah populasi peternakan, faktor-faktor pendorong peternakan, jumlah produksi daging dan susu sapi di Kabupaten Boyolali.
1. Faktor-faktor pendorong peternakan di Kabupaten Boyolali