24
Badan publik yang dimaksud antara lain yaitu lembaga eksekutif, lembaga legislatif, lembaga yudikatif, serta badan-badan publik lain yang fungsi dan
tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara dan sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi non pemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dan sumbangan masyarakat. Semua badan publik tersebut
memiliki tiga kewajiban yang tercantum dalam UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Tiga kewajiban tersebut yaitu
pertama adalah informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala. Kedua, informasi yang wajib diumumkan secara sertamerta.
Terakhir, informasi yang wajib tersedia setiap saat.
3. Keterkaitan Humas dan UU No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik
Bermula dari budaya kehidupan masyarakat yang tertutup serta banyaknya penyelewengan yang terjadi di masyarakat hingga terbentuklah
culture of secrecy atau budaya ketertutupan, maka pada tanggal 30 April 2008 dibentuklah UU No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi
Publik. Hal tersebut merupakan upaya pemerintah untuk menghilangkan
25
culture of secrecy dan menciptakan clean and good governance dalam institusi kepemerintahan.
Pemerintah mengupayakan terciptanya undang-undang tersebut untuk melindungi hak-hak publik terkait kebutuhan informasi. Sebelum adanya
UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, kebutuhan informasi masyarakat sangat bergantung dengan kemurahan hati para
pejabat publik serta budaya dokumentasi masih tidak dianggap penting untuk dijadikan sebagai bukti ataupun catatan dokumen. UU No. 14 Tahun
2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik kemudian merubah budaya tertutup menjadi suatu budaya yang terbuka dan accountable,
e i i alisir „pe yelewe ga ‟
yang terjadi karena wilayah tertutup, menghormati hak masyarakat untuk tahu sebagai bagian dari kontrol
publik, serta menempatkan pentingnya sistem informasi dan dokumentasi. UU No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik merupakan
suatu kewajiban untuk setiap badan publik. Kewajiban dari badan publik itu sendiri yaitu :
1. Menyediakan dan memberikan informasi publik. 2. Membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi
secara baik dan efisien. 3. Menetapkan peraturan mengenai standar prosedur operasional layanan
informasi publik.
26
4. Menetapkan dan memutakhir secara berkala seluruh informasi publik yang dikelola.
5. Menunjuk dan mengangkat PPID untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta wewenangnya.
6. Menyediakan sarana dan prasarana layanan informasi publik termasuk situs resmi.
7. Menetapkan standar biaya perolehan salinan informasi publik. 8. Menganggarkan pembiayaan secara memadai bagi layanan informasi
publik. 9. Memberikan tanggapan atas keberatan yang diajukan oleh pemohon.
10. Membuat dan mengumumkan laporan tentang layanan informasi publik serta menyampaikan salinan laporan kepada komisi informasi.
11. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan layanan informasi publik di Instansi badan publik tersebut.
Kewajiban yang dimiliki setiap badan publik tersebut diemban oleh seorang humas karena humas merupakan suatu kebutuhan badan publik
untuk membangun dan menjaga reputasi. Selain itu, humas juga memiliki tugas untuk melayani informasi atas dasar kesadaran etis dan bagian dari
strategi komunikasi kepada publiknya. Pada dasarnya UU No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik memiliki ketentuan sendiri
dalam menjalankan UU tersebut. Ketentuan tersebut yaitu adanya Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi PPID. Adanya PPID dipergunakan
27
untuk melayani informasi sebagai kewajiban yang diatur oleh hukum. Pada kesimpulannya antara humas dan PPID bisa saling melengkapi dan saling
mendukung dalam pelaksanaan UU No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik.