3.2.2 Prosedur Preparasi Batang Jagung Pembuatan Bio-adsorben
Batang jagung yang telah selesai dipanen, dibersihkan dari pengotor dan komponen lainnya seperti daun ataupun akar yang menempel pada batang,
kemudian batang jagung dicuci dengan air bersih. Batang jagung kemudian dihaluskan menggunakan ball mill dengan ukuran seragam 70 mesh.
Kemudian dicuci dengan air deionisasi sebanyak 3-4 kali hingga pH air pencuci kembali normal dan dikeringkan dalam oven pada 55
o
C sampai berat konstan.
Gambar 3.1 Flowchart Pembuatan Larutan Logam biner
Disediakan pelarut sebanyak 5 L dengan pH terkontrol pH = 4,5
Diaduk rata hingga padatan melarut
Disimpan dalam botol reagen steril yang telah disediakan
Selesai Mulai
CdChH
3
COO
2
.2H
2
O dan CuSO
4
dilarutkan sesuaii konsentrasi yang diinginkan.
Ya
Tidak Apakah ada larutan
lainnya?
Universitas Sumatera Utara
3.2.3 Prosedur Batch Adsorpsi
a Pengaruh pH Larutan
Adsorpsi logam berat jika ditinjau berdasarkan pengaruh pH dilakukan dengan menyediakan larutan logam Cd
2+
dan Cu
2+
dengan konsentrasi 30:30 ppm sebanyak 100 mL pada variasi pH 3; 4,5; 6; 7,5; 9 pelarut diambil dari
persediaan larutan yang telah dikontrol pHnya. Untuk mengatur keasaman digunakan larutan 0,1 M HCl dan 0,1 M NaOH. Sebanyak 1 g bio-adsorben
70 mesh dikombinasikan dengan larutan. Sistem tersebut kemudian diaduk dengan kecepatan 220 rpm selama 120 menit pada suhu ruang 20
o
C. Setiap 15 menit sampel diambil sebanyak 2 mL untuk keperluan analisis. Pengaruh
perubahan volume pada sistem akibat pengambilan sampel diabaikan karena konsentrasi larutan yang sangat rendah dinilai tidak berpengaruh pada
perubahan volume.
Gambar 3.2 Flowchart Preparasi Batang Jagung Batang jagung dibersihkan dari pengotor dan dicuci
dengan air bersih
dicuci dengan air deionisasi sebanyak 3-4 kali
dikeringkan dalam oven pada 55
o
C sampai berat konstan Selesai
Mulai
Batang jagung dipotong-potong dengan ukuran seragam
Universitas Sumatera Utara
b Isotermal Kompetisi Adsorpsi Berdasarkan Perbedaan Konsentrasi
Isotermal kompetisi adsorpsi dilakukan dengan menyediakan larutan logam biner yaitu Cd
2+
dan Cu
2+
dengan variasi konsentrasi 20;40 ppm, 30;30 ppm, dan 40;20 ppm pada pH 4,5 pelarut diambil dari persediaan
larutan yang telah dikontrol pHnya. Untuk mengatur keasaman digunakan larutan 0,1 HCl dan 0,1 M NaOH. Sebanyak 1 g bio-adsorben 70 mesh
dikombinasikan dengan 100 mL larutan logam berat. Sistem tersebut kemudian diaduk dengan kecepatan 50 rpm selama 120 menit pada suhu
ruang 20
o
C. Setiap 15 menit sampel diambil sebanyak 2 mL untuk
Selesai Ya
Tidak
Gambar 3.3 Flowchart Analisis Pengaruh pH Apakah ada variasi
pH lainnya? Mulai
Diambil larutan sebanyak 100 mL dari persediaan larutan dan pH larutan 3; 4,5 ; 6; 7,5; 9 dikondisikan sesuai dengan variabel yang
telah ditentukan dengan konsentrasi logam 30:30 ppm.
Eksperimen dilakukan sesaat setelah bio-adsorben berada di dalam campuran dan dilakukan pengadukan dengan kecepatan 50 rpm.
Sampel diambil sebanyak 2 ml setiap 15 menit selama 120 menit untuk dianalisis
Bio-adsorben ditimbang sebanyak 1 g dan dikombinasikan dengan larutan.
Universitas Sumatera Utara
keperluan analisis. Pengaruh perubahan volume pada sistem akibat pengambilan sampel diabaikan karena konsentrasi larutan yang sangat rendah
dinilai tidak berpengaruh pada perubahan volume.
3.3 PROSEDUR ANALISIS