HASIL DAN PEMBAHASAN PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, LEVERAGE, SIZE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN Pengaruh Corporate Governance, Leverage, Size, Dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahun

6 Profitabilitas Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu Anggono dan Handoko, 2012. Menurut Hanafi 2012, profitabilitas dapat diukur dengan menggunakan rumus: Aset Total pajak setelah bersih Laba ROA  Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda Multiple Linier Regression Method . Analisis ini digunakan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.Model persamaan regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah : CSR = Keterangan: CSR = Corporate Sosial Responsibility α = Konstanta = Koefisien regresi KI = Kepemilikan Institusional KA = Komite Audit LEV = Leverage SIZE = Ukuran Perusahaan PROFIT = Profitabilitas = Kesalahan Residual

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Asumsi Klasik Masalah yang umum terjadi dalam model regresi linier berganda yaitu uji multikolineritas, uji normalitas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas. Maka, dilakukan uji asumsi klasik mengenai keberadaan masalah tersebut. 7 Uji Normalitas Hasil Kolmogrov-Smirnov sebesar 0,865 dimana nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 yaitu 0,444. Hal ini menunjukkan bahwa persamaan model regresi dalam penelitian memiliki sebaran data normal. Uji Multikolinearitas Nilai VIF pada hasil uji multikolinearitas model regresi untuk semua variabel independennya kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1 atau 10. Dengan demikian, dapat dibuktikan bahwa pada model regresi tidak terdapat gejala multikolinearitas. Uji Heterokedastisitas Pengujian heterokedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji glejser. Berdasarkan hasil uji glejser yang dilakukan, nilai probabilitas menunjukkan lebih besar dari 0,05 maka diketahui bahwa tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan nilai mutlak residual sehingga menunjukkan tidak adanya masalah heterokedastisitas dalam model regresi. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi sebelumnya dilakukan dengan uji Durbin-Watson terlebih dahulu, namun nilai hitung Durbin-Watson lebih kecil daripada nilai tabel Durbin-Watson sehingga model regresi dalam penelitian ini mengandung masalah autokorelasi. Masalah tersebut kemudian diobati menggunakan Runs Test . Berdasarkan hasil pengujian diperoleh sebagai berikut: Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa Runs Z sebesar -1,025 dimana niali signifikansinya lebih besar dari 0,05 yaitu 0,305. Hal ini menunjukkan bahwa persamaan model regresi dalam penelitian terbebas dari permasalahan autokorelasi. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Pengungkapan Corporate Sosial Responsibility Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap pengungkapan corporate sosial responsibility CSR. Hasil analisis variabel kepemilikan institusional diketahui memiliki nilai t hitung sebesar 0,789 dengan tingkat 8 signifikansi sebesar 0,431 berada lebih tinggi dari 0,05. Oleh karena itu gagal menolak H . Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap CSR karena pengungkapan CSR tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya kepemilikan institusional yang dimiliki oleh perusahaan. Berapapun proporsi kepemilikan institusional perusahaan, kegiatan pengawasan terhadap manajemen tetap dapat berjalan dengan baik sehingga tidak berpengaruh terhadap pengungkapan corporate sosial responsibility CSR. Pengaruh Komite Audit terhadap Pengungkapan Corporate Sosial Responsibility Komite audit tidak berpengaruh terhadap pengungkapan corporate sosial responsibility CSR. Hasil analisis variabel komite audit memiliki nilai t hitung sebesar 1,571 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,119 berada lebih tinggi dari 0,05. Oleh karena itu gagal menolak H . Komite audit tidak berpengaruh terhadap CSR karena perusahaan yang membentuk komite audit masih sebatas untuk memenuhi peraturan saja dan sebatas melakukan fungsi pengawasan terhadap kinerja perusahaan yang berkaitan dengan review pengendalian intern dan kualitas laporan keuangan, belum memperhatikan perihal pengungkapan aktivitas CSR perusahaan. Nugroho Yulianto, 2015. Pengaruh Leverage terhadap Pengungkapan Corporate Sosial Responsibility Leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan corporate sosial responsibility CSR. Hasil analisis variabel leverage memiliki nilai t hitung sebesar -0,799 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,426 berada lebih tinggi dari 0,05. Oleh karena itu gagal menolak H . Hal ini berarti perusahaan dalam melakukan kegiatan CSR tidak tergantung pada tinggi rendahnya tingkat leverage suatu perusahaan. Selain itu, adanya UU Republik indonesia No.25 tahun 2007 pasal 15 b dan PP No. 47 tahun 2012 yang mengatur tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan, sehingga tanggung jawab sosial perusahaan merupakan program tahunan yang harus dilakukan oleh perusahaan. Pengaruh Size terhadap Pengungkapan Corporate Sosial Responsibility Size berpengaruh terhadap pengungkapan corporate sosial responsibility CSR. Hasil analisis variabel size memiliki nilai t hitung sebesar 3,025 dengan 9 tingkat signifikansi sebesar 0,003 berada lebih rendah dari 0,05. Oleh karena itu menolak H . Hal ini berarti semakin besar suatu perusahaan akan mengungkapkan CSR semakin banyak dan sebaliknya semakin kecil suatu perusahaan maka pengungkapan CSR yang dilakukan semakin sedikit. Sesuai dengan teori stakeholder, semakin besar size perusahaan maka tuntutan stakeholder atas manfaat keberadaan perusahaan cenderung lebih besar, sehingga untuk mempengaruhi opini publik dan mengurangi tekanan dari stakeholder dilakukan pengungkapan CSR. Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan Corporate Sosial Responsibility Profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan corporate sosial responsibility CSR. Hasil analisis variabel profitabilitas memiliki nilai t hitung sebesar 1,946 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,054 berada lebih tinggi dari 0,05. Oleh karena itu gagal menolak H . Hal ini berarti besar atau kecilnya profitabilitas suatu perusahaan tidak mempengaruhi pengungkapan CSR perusahaan. Hal ini karena adanya adanya UU Republik indonesia No.25 tahun 2007 pasal 15 b dan PP No. 47 tahun 2012 yang mengatur tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan, sehingga tanggung jawab sosial perusahaan merupakan program tahunan yang harus dilakukan oleh perusahaan.

4. PENUTUP

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance & Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Real Estate & Property pada BEI 2011-2013

0 77 98

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi

13 171 114

Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Profitabilitas Perusahaan Perkebunan

2 54 103

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 38 122

Implementasi Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Sistem Hukum Indonesia

1 33 12

Dampak Manipulasi Laba Akrual dan Real pada Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

3 17 43

Analisis Pengaruh Corporate Governance Dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporatre Social Responsibility

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Ruang Lingkup Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) 2.1.1.1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibil

0 2 25

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi

0 0 10

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi

0 0 13