8
menunjukan nilai r hitung lebih besar dari r tabel sehingga semua pernyataan dikatakan valid. Selanjutnya pengujian dilakukan pada variabel disiplin kerja
dengan hasil setiap item pernyataan valid dan dapat digunakan untuk penelitian. Pengujian validitas terakhir pada variabel kompensasi yang
berisikan enam pernyataan juga, hasilnya ssemua pernyataan dikatakan valid.
4.2 Uji Reliabilitas
Pada penelitian ini hasilnya menurut perhitungan SPSS menunjukan bahwa variabel-variabel yang digunakan semuanya reliabel. Dari mulai
variabel kinerja karyawan, kepemimpinan, disiplin kerja dan kompensasi menunjukan nilai
Crobanch’s Alpha 0,60, sehingga semua variabel bisa dikatakan 100 reliabel. Maka dari itu dapat disimpulkan reliabilitas baik, atau
dengan kata lain data hasil angket dapat percaya.
4.3 Uji Normalitas
Berdarkan hasil perhitungan SPSS menunjukan hasil yang signifikan atau probabilitas 0,789 0,05 maka data normal. Sehingga syarat penggunaan
statistik parametris terpenuhi dan dapat digunakan. Hal tersebut juga memberi gambaran bahwa penyimpangan sebaran data dari kurva normalnya signifikan,
yang berarti sebaran data telah memenuhi asumsi normalitas.
4.4 Uji Mulitikolonieritas
Hasil dari perhitungan menggunakan SPSS menunjukkan semua variable mempunyai nilai
Tolerence
0,1 dan nilai VIF 10 yang berarti tidak terjadi korelasi antar variabel. Sehingga dapat disimpulkan tidak ada
masalah pada model regresi. . 4.5 Uji Heteroskedastisitas
Jika dilihat hasil dari penelitian ini yang dihitung menggunakan bantuan SPSS menunjukkan semua model dan mulai kepemimpinan, disiplin
kerja, dan kompensasi tidak terjadi heteroskedastisitas karena hasilnya menunjukan sig. T 0,05.
4.6 Uji Regresi Linear Berganda
Y=6.037+0,222x
1
+0,383x
2
+0,133x
3
9
Dari persamaan regresi linier berganda diatas dapat diterjamahan: 1.
Konstata 6.037 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kepemimpinan, disiplin kerja dan kompensasi maka kinerja
karyawan mempunyai nilai 6.037. 2.
Koefesien regresi kepemimpinan mempunyai nilai 0,222 yang diartikan jika terjadi peningkatan kepemimpinan sebesar 1
maka akan menyebabkan meningkatnya kinerja karyawan sebesar 0,383 dengan asumsi variabel yang lain tetap.
3. Koefisien regrasi disiplin kerja mempunyai nilai 0,222 yang
diartikan jika terjadi peningkatan disiplin kerja sebesar 1 maka akan menyebabkan meningkatnya kinerja karyawan sebesar
0,222 dengan asumsi variabel yang lain tetap. 4.
Koefisien regrasi kompensasi mempunyai nilai 0,133 yang diartikan jika terjadi peningkatan kompensasi sebesar 1 maka
akan menyebabkan meningkatnya kinerja karyawan sebesar 0,133 dengan asumsi variabel yang lain tetap.
4.7 Uji F
Berdasarkan hasil penelitian dari perhitungan SPSS seluruh variabel independent secara bersama-sama mberikan perngaruh yang signifikan
terhadap variabel dependent dengan nilai 0,000 0,05.
4.8 Uji t
Hasil dari perhitungan uji t selanjutnya menunjukan variabel disiplin kerja berpengaruh signifikan dengan nilai probabilitas 0,001 0,05. Maka
hasil tersebut membuktikan hipotesis H2 “ Diduga ada pengaruh signifikan anatara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan” dapat diterima. Hasil
tersebut sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kaliri 2008,
10
variabel disiplin kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Untuk hasil uji t yang terakhir pada variabel motivasi berbeda dengan variabel-variabel independent lainnya. Pada variabel kompensasi
tidak menunjukan pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dikarenakan nilai probabilitas signifikannya 0,352 0,05. Maka hipotesis H3 “Diduga ada
pengaruh yang signifikan antara antara kompensasi terhadap kinerja karyawan” ditolak.
4.9 Uji Determinasi