UNIVERSITAS SUM ATERA UTARA
Kriteria inklusi penelitian ini adalah: i
Subjek yang tidak memakai kacamata dan lensa ii
Siswa – siswi dari stambuk 2012 Kriteria eksklusi penelitian ini adalah:
i Subjek yang memakai kaca mata
ii Subjek yang memakai lensa
iii Subjek yang tidak bersedia menjadi responden
4.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
4.4.1 Data Primer Data yang digunakan dalam peneltian ini adalah data primer. Data primer adlah data
yang diperoleh langsung dari responden melalui wawancara. Mahasiswa diminta untuk dikumpul untuk pemeriksaan visus. Pada masa yang sama mereka diobservasi untuk mendapatkan
informasi tentang jarak pandang mereka ke layar monitor dan pencahayaan semasa menggunakan computer. Setelah 4 jam mereka dikumpul lagi dan diperiksa visus mata lagi.
Mereka juga diberi edukasi tentang penggunaan computer secara efektif tanpa ada gangguan pada visus mata.
4.4.2 Metode Penelitian A Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan Kartu Snellan E yang merupakan tes standard an yang terpercaya untuk memeriksa visus mata. Selain itu, teknik ini juga mudah dan murah selama
melakukan penelitian. B Cara membaca Kartu Snellan
i Meminta pasien duduk atau berdiri dengan jarak 5-6 meter atau 20 kaki dari Kartu Snellan
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITAS SUM ATERA UTARA
ii Meminta pasien untuk menutup salah satu mata lalu membaca kartu Snellan mulai dari menutup mata kanan.
iii Meminta pasien membaca atau menyebutkan huruf yang ada pada kartu snellan, pembacaan dimulai dari huruf terbesar sampai ke huruf terkecil.
c Penilain Visus Snellen chart yang yang digunakan dalam ukuran kaki = normalnya 2020.Misal, pasien
dapat membaca semua huruf pada baris ke 8. Berarti visusnya normal .
Bila hanya membaca huruf E, D, F, C pada baris ke 6 = visusnya 2030 dengan false 2.Artinya, orang normal dapat
membaca pada jarak 30 kaki sedangkan pasien hanya dapat membacanya pada jarak 20 kaki.
Bila tidak bisa membaca kartu, maka dilakukan penghitungan jari. Penghitungan jari di mulai pada jarak tepat di depan Snellen Chart = 5 atau 6 m. Dapat menghitung jari pada jarak 6
m = visusnya 660. Bila tidak dapat menghitung jari pada jarak 6 m, mka maju 1 m dan lakukan penghitungan jari. Bila pasien dapat membaca, visusnya 560. Begitu seterusnya, bila tidak dapat
menghitung jari 5 m, di majukan jadi 4 m, 3 m, sampai 1 m di depan pasien. Bila tidak bisa menghitung jari pada jarak tertentu, maka dilakukan pemeriksaan
penglihatan denganlambaian tangan.Lambaian tangan dilakukan tepat 1 m di depan pasien.Dapat berupa lambaian ke kiri dan kanan, atau atas bawah. Bila pasien dapat menyebutkan arah
lambaian, berarti visusnya 1300
Bila tidak bisa melihat lambaian tangan, maka dilakukan penyinaran, dapat menggunakan pen light .Bila dapat melihat sinar, berarti visusnya 1~. Tentukan arah proyeksi :Bila pasien
dapat menyebutkan dari mana arah sinar yang datang,berarti visusnya 1~ dengan proyeksi baik.Bila tidak dapat melihat cahaya, maka dikatakan visusnya = 0.
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITAS SUM ATERA UTARA
4.5 Pengolahan dan Analisa Data