Loan to Deposit Ratio LDR

operasional bank dan kemungkinan terjadi mengenai kegagalan jasa dan produk daru yang ditawarkan. Jumlah biaya operasional yang besar akan memperkecil jumlah laba yang akan diperoleh, karena biaya atau beban operasional bertindak sebagai faktor pengurang dalam laporan laba rugi. Nilai rasio BOPO yang ideal berada antara 50- 75 sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia BI. Bank yang nilai rasio BOPO nya tinggi ini menunjukan bahwa bank tidak berpotensi dengan efisien, karena tingginya nilai rasio ini memperlihatkan besarnya biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh pihak bank untuk memperoleh pendapatan operasional. Berdasarkan SE BI No.1330DPNP tanggal 16 Desember 2011 rumus yang dipergunakan dalam perhitungan BOPO adalah: Biaya operasional ini dihitung berdasarkan penjumlahan dari total beban bunga dan total beban operasional lain. Pendapatan operasional ini adalah penjumlahan dari total pendapatan bunga dan total pendapatan operasional lain. Rasio ini dipakai untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. BOPO adalah rasio biaya operasional yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya Dendawijaya, 2009. Maka dari itu, Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

1. Erfendi, dkk. 2015 dengan penelitiannya Analisis Pengaruh CAR, BOPO, dan LDR terhadap ROA pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Palembang. Dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh CAR, BOPO dan LDR terhadap ROA pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Palembang. Meneliti Bank Perkreditan Rakyat di Kota Palembang yaitu sebanyak 11 Bank Perkreditan Rakyat dan semua Bank Perkreditan Rakyat tersebut menjadi Objek Penelitian. Metode yang di gunakan yaitu analisis regresi linier berganda. Dari hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis pertama H1 yang menyatakan bahwa Capital Adequancy Ratio CAR tidak berpengaruh terhadap Return On Asset ROA, sedangkan hipotesis kedua H2 menyatakan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO berpengaruh terhadap Return On Asset ROA dan hipotesis ketiga H3 menyatakan Loan to Deposit Ratio LDR berpengaruh terhadap Return On Asset ROA. 2. Hardiyanti 2012 melakukan penelitian tentang pangaruh CAR, NPL dan LDR terhadap ROA pada bank BUMN yang go-publik di Indonesia tahun 2006-2010. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa time series. variabel penelitian yaitu Return on Assets ROA, Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, dan Loan to Deposit Ratio LDR. Penelitiannya bertujuan untuk menganalisis pengaruh CAR, NPL dan LDR terhadap ROA pada Bank BUMN yang go-publik di Indonesia Tahun 2006-2010. Return On Asset ROA menunjukkan perbandingan antara laba sebelum pajak terhadap total asset. dari hasil penelitian CAR dan LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA sedangkan NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. 3. Ariffudin 2012 melakukan sebuah penelitian tentang Analisis pengaruh CAR, LDR, BOPO dan NPL terhadap ROA BPR dan perbandingan ROA antar BPR wilayah Sulawesi selatan dengan BPR wilayah Iramasuka PERIODE 2008-2010. Menguji pengaruh Capital Adequacy RatioCAR, Efisiensi Operasi BOPO, Non Performing Loan NPL, Net Interest Margin NIM, dan Loan to Deposit Ratio LDR terhadap Return on Asset ROA sebagai proyeksi dari Kinerja Keuangan Bank Perkreditan Rakyat periode Januari 2008 hingga Desember 2010, kemudian melakukan perbandingan ROA antar BPR Sulawesi Selatan dengan BPR wilayah IRAMASUKA wilayah: Sumatera, Kalimantan, Jawa Bali NTT NTB, Sulawesi, Irian Maluku. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta f-statistik. Hasil penelitian secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, secara parsial CAR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA, NPL dan LDR berpengaruh positif dan

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) KOTA PASURUAN DI KOTAMADYA PASURUAN

1 6 15

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kestabilan Keuangan BPR Syariah di Provinsi Lampung

0 16 70

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KABUPATEN MAGELANG

4 12 144

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Survey pada Bank Perkreditan Rakyat di Wilayah Sukoharjo).

0 2 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) PADA Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Eks. Karesidenan Surakarta.

0 1 17

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Eks. Karesidenan Surakarta.

0 2 9

NASKAH PUBLIKASI Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Eks. Karesidenan Surakarta.

0 2 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Survei pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Boyolali).

0 2 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI WILAYAH KARANGANYAR.

0 0 7

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kredit Bermasalah Pada Nasabah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Kota Semarang Tahun 2006.

0 0 2