Hasil Pengembalian Investasi Hasil Pengembalian Ekuitas Kerangka Konseptual

laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Margin Laba Bersih Margin laba bersih merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan.

b. Hasil Pengembalian Investasi

Return on Investment ROI Hasil pengambalian investasi atau lebih dikenal dengan nama Ruturn on Investment ROI atau retun on total assets merupakan rasio yang menunjukkan hasil return atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. ROI menunjukkan profitabilitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: ROI = Semakin kecil rendah rasio ini, semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Rendahnya rasio ini dapat disebabkan rendahnya margin laba karena rendahnya perputaran aktiva. Universitas Sumatera Utara

c. Hasil Pengembalian Ekuitas

Retur on Equity ROE Hasil pengembalian ekuitas atau return on equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Untuk memperoleh rasio ROE kita membadingkan pendapatan perusahaan setelah pajak dengan total ekuitasnya. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: ROE = Semakin tinggi rasio ini, semakin tinggi rasio ini semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya.

d. Laba Per Lembar Saham Biasa

Earning per Share of Common Stock Rasio laba per lembar saham merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi para pemegang saham. Keuntungan bagi pemegang saham adalah jumlah keuntungan setelah dipotong pajak. Keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham biasa adalah jumlah keuntungan dikurangi pajak, dan dikurangi hak-hak pemegang saham prioritas. Rasio ini diperoleh dengan membandingkan laba saham biasa dengan jumlah saham biasa yang beredar. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: EPS = Rasio EPS yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi, Universitas Sumatera Utara kesejahterahan pemegang saham meningkat. Dengan kata lain tingkat pengembalian perusahaan tinggi

2.1.3. Metode Analisis Rasio Keuangan

Ada tiga jenis analisis rasio keuangan Sjahrial, 2007 : 37 yaitu: 1. Cross Sectional Analysis Adalah metode analisis rasio keuangan dengan cara membandingkan rasio keuangan dua atau lebih perusahaan sejenis pada waktu yang sama 2. Time Series Analysis Adalah metode analisis rasio keuangan satu perusahaan dengan cara deret berkala, atau membandingkan rasio keuangan perusahaan dari waktu ke waktu selama tahun penelitian yang sudah ditetapkan. 3. Combined Analysis Adalah metode analisis rasio keuangan gabungan,yakni dengan melakukan metode Cross sectional analysis dan Time series analysis. Dalam hal ini, dianalisis dua atau lebih perusahaaan sejenis, dalam waktu ke waktu, sesuai dengan jumlah tahun yang telah ditentukan. Universitas Sumatera Utara

2.2. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah “model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu” Kuncoro, 2009: 45. Rasio Keuangan adalah “angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan” Harahap, 2008 : 297. Rasio keuangan terdiri dari Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas dan Profitabilitas. Keempat Rasio ini adalah rasio yang mampu mengukur kinerja suatu perusahaan apakah memiliki kinerja yang baik atau tidak. Rasio keuangan juga digunakan untuk mengevaluasi kondisi dan kinerja perusahaan. Dari rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan. Rasio keuangan dapat menjelaskan Informasi yang dapat digunakan sebagai alat pertimbangan, dan informasi tambahan dalam pengambilan keputusan dimasa sekarang dan yang akan datang. Hasil analisis rasio keuangan digunakan untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu periode, apakah mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya, dan menilai kemampuan manajemen dalam memberdayakan sumber daya perusahaan secara efektif Kasmir, 2008 : 105. Penelitian ini membandingkan Rasio Keuangan Antara dua perusahaan rokok yang terdaftar di BEI Bursa Efek Indonesia yaitu P.T. H.M. Sampoerna,Tbk dan P.T. Gudang Garam. Perbandingan dari rasio tersebut akan menunjukkan perusahaan rokok yang memiliki kinerja yang paling baik diantara Universitas Sumatera Utara keduanya Berdasarkan teori yang telah dijelaskan, maka digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Konseptual P.T. H.M. Sampoerna P.T. Gudang Garam GarGaram Rasio- rasio keuangan : Rasio Likuiditas Rasio Leverage Rasio Aktivitas Rasio Profitabilitas Rasio- rasio keuangan : Rasio Likuiditas Rasio Leverage Rasio Aktivitas Rasio Profitabilitas Perbedaan Kinerja Perbandingan Kinerja Analisis Hasil Universitas Sumatera Utara 2.3. Tinjauan Penelitian Terdahulu Pada dasarnya, penelitian mengenai analisis rasio keuangan bukanlah penelitian yang pertama kali dilakukan. Penelitian ini dilakukan karena terinspirasi oleh peneliti sebelumnya, namun dengan tehnik analisis yang berbeda. Beberapa peneliti terdahulu meneliti tentang analisis pengaruh antara rasio keuangan dengan laba, kinerja, dan beberapa variabel lain. Namun penelitian ini memiliki konsep yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode analisis komparatif rasio dari dua perusahaan yang berbeda, namun memiliki karakteristik yang sama. Peneliti terdahulu yang yang telah membahas tentang analisis rasio, dan analisis perbandingan rasio antara lain: Eko 2011 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Perbandingan Kinerja Antara Bank Syariah Mandiri Dan Bank Muammalat Indonesia Dengan Rasio CAMELS. Penelitian ini dilaukan untuk mengetahui rasio capital, kualitas aktiva produktif, earning, dan likuiditas Bank Syariah Mandiri dan Bank Muammalat Indonesia selama periode 2007-2009 dan perbandingan kinerja keduanya. Alat Analisis menggunakan analisis rasio keuangan yaitu combined analysis dengan kriteria yang ditetapkan bank Indonesia sebagai acuan. Pengolahan data dilakukan secara manual. Hasil penelitian menunjukkan: 1. Kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri pada tahun 2007-2009 ditunjukkan oleh rasio modal, rasio asset menujukkan hasil yang sangat baik dan selalu mencapai peringkat pertama sedangkan pengelolaan aktiva produktifnya Universitas Sumatera Utara mengalami penurunan, namun masih dapat dikategorikan baik. Rasio probabilitasnya dan likuiditasnya sangat baik sehingga BSM merupakan bank yang profitable dan likuid. 2. Kinerja Bank Muammalat Indonesia pada tahun2007-2009 menduduki peringkat kedua, dengan rasio modal dan kualitas aktiva yang baik, namun terjadi penurunan kualitas menjadi cukup baik. Likuiditas dan proofitabilitasnya rendah. 3. Perbandingan kinerjanya sebagai berikut: Rasio Modal Bank Syariah Mandiri lebih besar daripada Bank Muammalat Rasio Aseet Bank Syariah Mandiri lebih besar daripada Bank Muammalat Rasio Likuiditas Bank Syariah Mandiri lebih besar daripada Bank Muammalat Rentabilitas Bank Syariah Mandiri lebih besar daripada Bank Muammalat Miftakhul Jannah 2011 melakukan penelitian dengan judul “ Eksplorasi Kinerja Keuangan Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia BEI” Penelitian ini dilakukan ntuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan Food and Beverage melalui penggunaan analisa laporan keuangan menggunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio pasar Teknik yang digunakan untuk menentukan sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode sensus yaitu peneliti dapat meneliti seluruh elemen populasi dengan mengambil seluruh sampel perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2000 – 2009. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Likuiditas yang diukur oleh Rasio Lancar dan rasio Cepat, menunjukkan bahwa Quik Ratio menurun, mengindikasikan bahwa hal ini disebabkan 95,2 perusahaan mempunyai kemampuan lebih rendah untuk membayar kewajibannya. Current ratio menunjukkan tren menurun dari tahun ke tahun, namun kebutuhan likuiditas diatas 5 mampu dipenuhi oleh perusahaan. 2. Rasio aktivitas diukur dengan menggunakan empat indikator, yaitu Inventory turnover, Total asset turnover, Perputaran piutang, Fixed asset turnover. Dari rasio aktivitas yang diukur dengan Inventory Turnover dan Perputaran piutang mempunyai kondisi tren yang menurun. Inventory Turnover diindikasikan bahwa meningkatnya jumlah persediaan untuk mencapai penjualan tertentu. Dari 165 sampel hanya 13,3 perusahaan yang berada di atas rata-rata industri. Total asset turnover dan Fixed asset turnover mempunyai kondisi tren yang meningkat. Berarti perusahaan mampu memaksimalkan aktiva yang dimiliki 3. Rasio profitabilitasrentabilitas diukur dengan menggunakan empat indikator yaitu Return on Asset ROA, Return on equity ROE, Net profit margin Gross profit margin. Return on Asset ROA mempunyai tren menurun. hasil pengembalian investasi berkurang dan hal ini menunjukkan ketidakmampuan perusahaan untuk memperoleh Return on assetsInvesment. Rendahnya rasio ini disebabkan rendahnya margin laba karena rendahnya perputaran aktiva 4. Rasio Pasar diukur dengan menggunakan dua indikator yaitu EPS Earning per Share dan PER Price Earning ratio. EPS Earning per Share menunjukkan tren yang meningkat. EPS yang tinggi, kesejahteraan pemegam saham meningkat. Sehingga tingkat pengembalian juga tinggi. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian menurut Erlina 2011 : 38 adalah “ suatu rencana struktur penelitian yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan- pertanyaan penelitian” Penelitian ini merupakan analisis deskriptif.. Metode Studi Deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Studi kasus dan Metode Statistik . Metode studi kasus digunakan untuk menemukan ide-ide baru mengenai hubungan antarvariabel, yang kemudian diuji lebih mendalam Kuncoro 2009: 192. Metode Statistik adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang bersifat kuntitatif yakni penelitian yang dilakukan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, dan menggunakan alat analisis statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang di tetapkan Sugiyono, 2008:14

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian.

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitiaan ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia BEI dengan alamat .idx.co.id .

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam rentang waktu Bulan Oktober 2012 sampai dengan Februari 2013. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Rasio Keuangan Pt. Gudang Garam Tbk Periode 2010-2014

60 538 58

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk

21 289 31

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. HM SAMPOERNA Tbk, PT. GUDANG GARAM Tbk, DAN PT. BAT INDONESIA Tbk.

0 1 6

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT GUDANG GARAM TBK. DAN PT HM. SAMPOERNA TBK. BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS LAPORAN KEUANGAN PERIODE 2009-2012.

0 1 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan - Analisis Komparatif Rasio Keuangan Antara P.T. H.M. Sampoerna,Tbk & P.T. Gudang Garam,Tbk

0 0 19

Analisis Komparatif Rasio Keuangan Antara P.T. H.M. Sampoerna,Tbk & P.T. Gudang Garam,Tbk

0 0 11

KEPUTUSAN VOLUNTARY DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK : Studi Perbandingan tentang Pembuatan Voluntary Disclosure pada Perusahaan Rokok PT. H.M. Sampoerna Tbk, PT. Gudang Garam Tbk. dan P.T. BAT Indonesia Tbk dalam mendapatkan Public Trust Repository -

0 0 192

KEPUTUSAN VOLUNTARY DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK : Studi Perbandingan tentang Pembuatan Voluntary Disclosure pada Perusahaan Rokok PT. H.M. Sampoerna Tbk, PT. Gudang Garam Tbk. dan P.T. BAT Indonesia Tbk dalam mendapatkan Public Trust Repository -

0 0 192

Analisis perbandingan prestasi perusahaan sebelum dan sesudah krisis moneter : studi kasus pada P.T. Gudang Garam Tbk - USD Repository

0 1 158

Analisis perbandingan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi : studi kasus pada P.T. HM Sampoerna Tbk - USD Repository

0 1 124