Analisis perbandingan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi : studi kasus pada P.T. HM Sampoerna Tbk - USD Repository

  

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI

“Studi kasus pada P.T. HM SAMPOERNA Tbk.”

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

  

Oleh :

ANTONIUS RAMAD DJAWI

NIM : 032214056

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Ada kepantasan bagi segala sesuatu.

  Jika yang kita minta besar, maka pantaskanlah diri kita untuk menerima yang besar. Dan jika kita mengeluhkan kecilnya penghormatan orang lain Kepada kita, mungkin itu adalah pemberitahuan untuk Memeriksa yang sedang kita lakukan, agar kita tidak melanjutkan Sikap dan perilaku yang memantaskan kita bagi penghormatan Kecil dari orang lain.

  Kupersembahkan karya tulis ini untuk: Ibunda, bapak, mbak Lia, Nimitya, dan Revorajendra tercinta, semua saudara-saudariku, semua mahasiswa dan mahasiswi USD dan semua teman- temanku.

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Antonius Ramad Djawi Nomor Mahasiswa : 032214056

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI” (Studi kasus pada P.T. HM SAMPOERNA Tbk).

  Beserta perangkat data yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 30 Januari 2010 Yang menyatakan (Antonius Ramad Djawi)

  

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN – PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Yang bertandatangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul “ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

  

PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI”

(Studi kasus pada P.T. HM SAMPOERNA Tbk)

  Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 20 Januari 2010 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil tulisan saya sendiri, berarti gelar ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

  Yogyakarta, 30 Januari 2010 Yang membuat pernyataan,

  

ABSTRAK

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI

S

tudi kasus pada P.T. HM Sampoerna Tbk.

  

ANTONIUS RAMAD DJAWI

SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan dari kinerja perusahaan antara sebelum dan sesudah akuisisi. Kinerja perusahaan dinilai dengan menggunakan rasio-rasio. Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : Rasio Likuiditas (terdiri dari rasio lancar dan rasio quick), Rasio Aktivitas (terdiri dari rata-rata umur piutang, rata-rata umur persediaan, perputaran aktiva tetap, dan perputaran total aktiva), Rasio Utang (terdiri dari rasio total utang terhadap total aset dan rasio times interest earned), Rasio Profitabilitas (terdiri dari profit margin, return on asset, dan return on ).

  equity

  Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji statistik nonparametrik yaitu Uji Mann-Whitney. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: tidak ada perbedaan kinerja perusahaan pada periode sebelum dan sesudah akuisisi.

  Berdasarkan hasil analisis menggunakan Uji Mann-Whitney diketahui bahwa rasio keuangan yang diuji tidak signifikan, artinya tidak terdapat perbedaan kinerja perusahaan antara sebelum dan sesudah akuisisi.

  

ABSTRACT

COMPARATIVE ANALYSIS OF FINANCIAL

PERFORMANCE

BEFORE AND AFTER ACQUISITION

Case study on P.T. HM Sampoerna Tbk.

  

ANTONIUS RAMAD DJAWI

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2010

  The study aimed to determine whether there was a significant difference between a company's performance before and after the acquisition. The company performance was measured by: Liquidity Ratio (current ratio consists of and quick ratio), ratio of activity (consisting of an average age of receivables, the average age of inventory, fixed asset turnover, and the velocity of total assets), Debt Ratio (consisting of the ratio of total debt to total assets and times interest earned ratio), and Profitability Ratios (consisting of the profit margin, return on assets, and return on equity).

  Data collection techniques used in the study was documentation. Data analysis techniques used was Mann-Whitney test. Hypothesis of the study was: there is no difference in company performance in the period before and after the acquisition.

  Based on the analysis using the Mann-Whitney it found out that there was no difference in company performance before and after the acquisition.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyusun sebuah skripsi yang berjudul “ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI”.

  Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari pihak lain, oleh karena itu dengan ketulusan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

  1. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Venantius Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

  3. Dra. Diah Utari, BR.,M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar telah berkenan memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan dari awal MPT hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  4. Bapak Drs. Hyginus Suseno Triyanto Widodo, M.S. selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar telah berkenan memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan dari awal sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  5. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan banyak hal yang sangat berharga kepada penulis.

  6. Bapak dan Ibu tercinta yang telah banyak memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas doa, perhatian dan cinta yang tak pernah berhenti aku terima. Dukunganmu adalah motivasi terbesarku untuk menyelesaikan skripsi ini.

  7. Teman-teman mahasiswa USD ndok, pak tua, wawan sujarwan, ricky, icul, dani, thithit, arum, faro, putri, alit, upik, mitha, dan yang nggak bisa disebutkan satu persatu terima kasih atas dukungan kalian tanpa kalian niscaya semua dapat terjadi. Teman-teman On-line (forum.djawir.com , indoflasher-forum.com) terimakasih atas semua ilmu yang kalian bagikan sangat bermanfaat untuk mencari uang .

  Yogyakarta, Januari 2010 Penulis

  Antonius Ramad Djawi

DAFTAR ISI

  HALAMAN HALAMAN JUDUL ………………………………………………………. i HALAMAN PERSETUJUAN …..…………………………………………. ii HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………. iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………. iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……….……………. v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ……………. vi ABSTRAK …………………………………………………………………. vii ABSTRACT ………………………………………………………………. viii KATA PENGANTAR …………………………………………………….. ix DAFTAR ISI ………………………………………………………………… xi DAFTAR TABEL ………………………………………………………… xiv DAFTAR GRAFIK ….……………………………………………………… xv

  BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………

  1 A. Latar Belakang …………………………………………………………..

  1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………………..

  4 C. Batasan Masalah ……………………………………………………..

  4 D. Tujuan Penelitian …………………………………………………….

  5 E. Manfaat Penelitian ……………………………………………………

  5 BAB II LANDASAN TEORI …………………………………………….

  7 A. Laporan Keuangan ……………………………………………………

  7 B. Analisis Laporan Keuangan ……………………………………………

  15 C. Analisis Rasio Keuangan ……………………………………………

  18 D. Akuisisi ………………………...………………………………………

  25 E. Hipotesis ………………….…………………………………………….. 26 BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………..

  27 A. Jenis Penelitian ………………………………………………………..

  27 B. Lokasi dan waktu penelitian …………………………………………

  27 C. Subyek dan obyek penelitian ………………………………………..

  27 D. Jenis dan sumber data ………………..……………………………….

  27 E. Variabel Penelitian dan Pengukuran ……..………………………………

  29 F. Teknik pengumpulan data ……………………………………………..

  32 G. Sampel Data .…………………………………………………………… 32 H. Metode dan Teknik Analisis Data …………………………………….

  33 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ……………………..

  37 A. Tentang PT HM Sampoerna Tbk .……………………………………. 37

  B. Philip Moris Internasional …………………………………………… 43

  C. Bisnis PT HM Sampoerna Tbk ……………………………………… 44

  E. Legislasi Tembakau …………………………………………………..

  69 F. Prakarsa Masyarakat …………………………………..………………. 73

  G. Produk ………………………………………………………………… 77

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ………………………

  84 A. Analisis Rasio ………………………………………………………….

  84 B. Uji Statistik ………….……………………………………………….

  99 BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN …………… 105

  A. Kesimpulan …………………………………………………………… 105

  B. Keterbatasan …………………………………………………………. 105

  C. Saran …………………………………………………………………… 106 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 107 LAMPIRAN ……………………………....................................................... 108

  Daftar Tabel Tabel V.1 Penghitungan Current Ratio …………………………………….

  85 Tabel V.2 Penghitungan Quick Test Ratio ……………………………….. 86 Tabel V.3 Penghitungan Rata-rata Umur Piutang …………………………

  87 Tabel V.4 Penghitungan Rata-rata Umur Persediaan ……………………..

  89 Tabel V.5 Penghitungan Perputaran Aktiva Tetap .……………………….

  90 Tabel V.6 Penghitungan Perputaran Total Aktiva ..………………………

  91 Tabel V.7 Penghitungan Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset ………..

  93 Tabel V.8 Penghitungan Rasio Times Interest Earned ……………………

  94 Tabel V.9 Penghitungan Rasio Profitabilitas ……………………………

  95 Tabel V.10 Penghitungan Return On Total Asset …….……………………

  96 Tabel V.11 Penghitungan Return On Equity ………………………………

  98 Tabel VI.1 Rekap Data Rasio Keuangan …………………………………

  99 Tabel VI.2 Data Rasio Keuangan Setelah Diberi Jenjang ………………

  99 Tabel VI.3 Hasil Output Penghitungan Menggunakan SPSS 10 …………

  99

  Daftar Grafik Grafik V.1 Penghitungan Current Ratio…………………………………….

  85 Grafik V.2 Penghitungan Quick Test Ratio ……………………………….. 86 Grafik V.3 Penghitungan Rata-rata Umur Piutang ..………………………

  88 Grafik V.4 Penghitungan Rata-rata Umur Persediaan ……………………..

  89 Grafik V.5 Penghitungan Perputaran Aktiva Tetap ……………………….

  90 Grafik V.6 Penghitungan Perputaran Total Aktiva ..………………………

  92 Grafik V.7 Penghitungan Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset ………

  93 Grafik V.8 Penghitungan Rasio Times Interest Earned ….………………… 94 Grafik V.9 Penghitungan Rasio Profitabilitas .……………………………

  96 Grafik V.10 Penghitungan Return On Total Asset …………………………

  97 Grafik V.11 Penghitungan Return On Equity …………………………… 98

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meski dilanda dampak krisis keuangan global 2008, namun kondisi

  perekonomian Indonesia jauh lebih baik dibandingkan saat krisis moneter tahun 1997-1998. Dengan jumlah penduduk tahun 2008 sebesar 240.559,9 ribu (Sumber: BPS/Proyeksi 2000-2025), maka perusahaan lokal yang memiliki sasaran pasar dalam negeri seolah tidak terkena dampak krisis keuangan global 2008. Misalnya perusahaan sablon; pada masa kampanye ini omset perusahaan meningkat drastis karena tingginya permintaan. Namun sebaliknya bagi perusahaan yang memiliki sasaran pasar ekspor, krisis keuangan global memaksa mereka untuk merumahkan sebagian karyawannya demi kelangsungan hidup perusahaan. Bahkan beberapa perusahaan terpaksa gulung tikar karena tak mampu menghadapi krisis global.

  Salah satu dari sekian banyak industri yang tahan dalam menghadapi krisis adalah industri rokok. Industri rokok terbukti mampu menghadapi krisis moneter 1997-1998. Industri rokok adalah industri yang sangat unik, meski dampaknya berbahaya bagi kesehatan namun jumlah perokok kian bertambah setiap tahunnya. Rokok juga memiliki banyak musuh, dari ibu rumah tangga yang jengkel karena uang belanja yang berkurang hingga kesehatan rokok mengandung banyak zat yang berbahaya bagi kesehatan manusia diantaranya nikotin dan tar. Sehingga perusahaan rokok mendapat banyak hambatan. Pemerintah mengenakan pajak yang sangat besar selain PPN juga dikenai cukai tembakau sebesar 36%+Rp35/btg untuk SKM (sumber label cukai rokok, pada kemasan rokok L.A. Lights tahun 2009 ), selain itu adanya peraturan pembatasan dalam periklanan. MUI juga telah mengeluarkan fatwa haram merokok, meskipun masih banyak kontroversi dari kalangan umat muslim maupun para ulama.

  sebagai

  Namun disisi lain industri rokok juga dibutuhkan pemerintah sumber pajak dan penye rap lapangan kerja yang sangat besar. Industri rokok di Indonesia menyerap 250.000 tenaga kerja yang bekerja di pabrik, dan 684.000 petani tembakau (sumber : , Selasa, 24/02/2009).

  Besarnya potensi pasar yang dimiliki oleh Indonesia mengundang minat perusahaan asing untuk masuk ke Indonesia. PT Philip Morris Indonesia telah mengambil alih 40 persen saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk dengan harga persaham Rp 10.600 pada Sabtu, 12 Maret 2005. Setelah proses akuisisi saham selesai, Philip Morris juga akan melakukan penawaran tender untuk seluruh sisa saham dengan harga yang sama persahamnya. “Penawaran tender tersebut diharapkan selesai dalam waktu lebih kurang 80 hari,”

  Philip Morris International (PMI) adalah perusahaan rokok yang berkantor pusat di Lausanne, Swiss, dan merupakan salah satu perusahaan rokok terbesar di dunia:

  • PMI memproduksi sejumlah merek rokok terlaris di dunia, termasuk merek nomor satu di dunia.
  • Merek-merek PMI diproduksi di 51 pabrik di dunia dan dijual di lebih dari 160 negara.
  • Sejak berdiri pada abad ke-19, PMI telah tumbuh menjadi organisasi yang mendunia; kini PMI memiliki 75 ribu karyawan.

  Antara tahun 1970 dan 2007, PMI mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Volume meningkat dari 87 juta batang menjadi 850 miliar batang.

  Pertumbuhan volume ini disertai dengan peningkatan pendapatan yang mengagumkan, yaitu dari $425 juta menjadi lebih dari $55 miliar dalam periode yang sama. Pada tahun 2007, PMI meraih laba usaha sebesar $8,9 miliar, atau meningkat lebih dari seratus kali lipat dibandingkan tahun 1970.

  ( sumb ) PT HM SAMPOERNA Tbk didirikan oleh Liem Seeng Tee pada tahun 1913. PT HM SAMPOERNA Tbk adalah produsen sejumlah merek rokok kretek ternama seperti Sampoerna Hijau, Sampoerna A Mild, dan “Raja Kretek” yang melegenda, yaitu Dji Sam Soe. Pada tahun 2007, HM Sampoerna memiliki pangsa pasar sebesar 28,0 % di pasar rokok Indonesia, berdasarkan hasil Audit Ritel AC Nielsen. HM Sampoerna memiliki lebih

  Penulis ingin meneliti mengenai kinerja PT HM SAMPOERNA sebelum dan sesudah diakuisisi oleh Philip Morris karena peristiwa akuisisi PT HM SAMPOERNA Tbk oleh Philip Morris menarik perhatian publik sehingga menimbulkan kontroversi. “Apakah dengan diakuisisinya PT HM SAMPOERNA oleh Philip Morris kinerja perusahaan menjadi meningkat, atau menurun?“ Pertanyaan inilah yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian dengan judul: “ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI”.

  Studi kasus pada PT HM SAMPOERNA Tbk.

  B. Rumusan Masalah

  Apakah ada perbedaan Kinerja Perusahaan rokok PT HM SAMPOERNA Tbk pada periode sebelum dan sesudah akuisisi, dari sudut pandang laporan keuangan ?

  C. Batasan Masalah 1) Perusahaan yang diteliti adalah PT. HM SAMPOERNA Tbk.

  2) Masa sebelum akuisisi adalah dari tahun 2002 sampai dengan 2004, masa sesudah akuisisi adalah tahun 2006 sampai dengan 2008, tahun 2005 sebagai masa terjadinya akuisisi sebagai titik nol. 3) Penelitian yang akan dilakukan adalah tiga tahun sebelum dan tiga tahun sesudah akuisisi.

  4) Melihat kinerja perusahaan dari sudut pandang laporan keuangan.

  D. Tujuan Penelitian

  Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kinerja PT HM SAMPOERNA Tbk, sebelum dan sesudah akuisisi.

  E. Manfaat Penelitian

  1) Bagi Peneliti : Untuk memperluas pengetahuan bagi peneliti dan untuk dapat menerapkan teori-teori yang telah diperoleh selama kuliah.

  2) Bagi Perusahaan : Sebagai masukan informasi dan bahan pertimbangan manajer dalam pengambilan keputusan.

  3) Bagi Universitas : Sebagai sumber informasi untuk penelitian selanjutnya yang terkait dan sebagai tambahan kajian pustaka.

  F. Sistematika Penulisan

  BAB I Pendahuluan Bab ini membahas latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II Landasan teori Bab ini menguraikan teori-teori yang mendukung sebagai dasar untuk menganalisa data-data yang mempunyai keterkaitan dengan permasalahan yang ada. Hipotesis

  H : tidak ada perbedaan kinerja perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi. BAB III Metodologi Penelitian Dalam bab ini diuraikan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, hipotesis penelitian, data yang dicari, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, dan teknik analisis data.

  BAB IV Gambaran Umum Perusahaan Dalam bab ini diuraikan mengenai riwayat singkat perusahaan, sumber daya manusia, dan kegiatan usaha. BAB V Analisis Data dan Pembahasan Dalam bab ini diuraikan mengenai analisis data dari hasil penelitian yang dilakukan beserta pembahasan dari permasalahan yang dikemukakan.

  BAB VI Penutup Dalam bab ini diuraikan kesimpulan, saran, dan keterbatasan dalam penelitian ini.

BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

  Pengertian laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan SAK (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002 : 4), adalah : " Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, biasanya meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam beberapa cara seperti misalnya : laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan, dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disarnping itu juga termasuk skedul dan informasi tarnbahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga ".

  Menurut Myer yang tercantum dalam bukunya Financial statement (Munawir, 2004:5) Laporan keuangan adalah :

  Analysis

  “ Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi-laba. Pada waktu akhir- akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tidak dibagikan (laba ditahan)”.

  Secara umum ada tiga bentuk laporan keuangan yang pokok yang dihasilkan oleh suatu perusahaan: Neraca, Laporan Rugi Laba, dan Laporan Aliran Kas (Hanafi, 2007 : 12)

  2. Tujuan Laporan Keuangan

  Tujuan dari laporan keuangan menurut SAK (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002: 4) adalah : "Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi".

  Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan sangat diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), dan waktu serta kepastian dari hasil terse but. Posisi keuangan perusahaan dipengaruhi oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas dan solvabilitas serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan, sehingga dapat memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas) serta untuk merumuskan efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.

  3. Sifat Laporan Keuangan

  Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (Progress Report) secara periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan, jadi

  

progress report laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan

  hasil dari suatu kombinasi antara (Munawir, 2004:6):

  1. Fakta yang telah dicatat (Recorded fact),

  2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (accounting convention and postulate),

  3. Pendapat Pribadi (Personal Judgment)

4. Keterbatasan Laporan Keuangan

  Dengan memperhatikan sifat-sifat laporan keuangan tersebut diatas, laporan keuangan itu mempunyai beberapa keterbatasan antara lain (Munawir, 2004: 9):

  1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan interim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan merupakan laporan yang final. Karena. itu semua jumlah-jumlah atau hal-hal yang dilaporkan dalarn laporan keuangan tidak menunjukkan nilai likwidasi atau realisasi dimana dalam interim report ini terdapat/terkandung pendapat-pendapat pribadi (personal judgment) yang telah dilakukan oleh Akuntan atau Management yang bersangkutan.

  2. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standard nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah. Laporan keuangan dibuat berdasarkan konsep going aktiva tetap dinilai berdasarkan nilai-nilai historis atau harga perolehannya dan pengurangannya dilakukan terhadap aktiva tetap tersebut sebesar akumulasi depresiasinya. Karena. itu angka yang tercantum dalarn laporan keuangan hanya merupakan nilai buku (book value) yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang maupun nilai gantinya.

  3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, dimana daya beli (purchasing power) uang tersebut semakin menurun, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukkan atau mencerminkan unit yang dijual semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan naiknya harga jual barang tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan tingkat harga-harga. Jadi suatu analisa dengan memperbandingkan data beberapa tahun tanpa membuat penyesuaian terhadap perubahan tingkat harga akan diperoleh kesimpulan yang keliru (misleading).

  4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang (dikwantifisir); misalnya reputasi dan prestasi perusahaan, adanya beberapa pesanan yang tidak dapat dipenuhi atau adanya kontrak-kontrak pembelian maupun penjualan yang telah disetujui, kemampuan serta integritas managernya dan sebagainya.

5. Pemakai Laporan Keuangan

  Pemakai laporan keuangan meliputi para investor dan calon investor, kreditor, pemasok, kreditur usaha lainnya, pelanggan, pemerintah dan lembaga lainnya, karyawan dan masyarakat, dan shareholders (para pemegang saham).

  Berdasarkan SAK (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002 : 2), para pemakai laporan keuangan adalah :

  1. Investor Para investor berkepentingan terhadap risiko yang melekat dan hasil pengembangan dari investasi yang dilakukannya. Investor ini membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Selain itu, mereka juga tertarik pada informasi yang memungkinkan melakukan penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar dividen.

  2. Kreditur (pemberi pinjaman) Para kreditur tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

  3. Pemasok dan kreditur usaha lainnya Pemasok dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan informasi terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditur usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek dibanding kreditur.

  4. Shareholder s (para pemegang saham) Para pemegang saham berkepentingan dengan informasi mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang akan diperoleh, dan penambahan modal untuk business plan berikutnya.

  5. Pelanggan Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalarn perjanjian jangka panjang dengan atau bergantung pada perusahaan.

  6. Pemerintah Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan oleh karenanya berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Selain itu, mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

  7. Karyawan Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakilinya tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan.

  Mereka juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.

  8. Masyarakat Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara, seperti pemberian kontribusi pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada para penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

  Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum, sehingga tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi setiap pemakai. Berhubung para investor merupakan penanam modal berisiko, maka ketentuan laporan keuangan yang memenuhi kebutuhan mereka, juga akan memenuhi sebagian besar kebutuhan pemakai lain.

6. Jenis Laporan Keuangan

  Laporan keuangan yang lengkap biasanya akan meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan termasuk juga skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan keuangan termasuk juga skedul informasi

  

tambahan yang berkaitan dengan laporan keuangan. Laporan keuangan

terdiri dari : a. Neraca

  Menurut Munawir (2004:13) Neraca adalah : “ Laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan pada suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu tahun fiskal atau tahun kalender, sehingga neraca sering disebut Balance sheet “ Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) komponen Neraca adalah :

  (Darsono dan Ashari 2005:18)

  1. Aktiva (asset) yang terdiri atas Aktiva lancar, Aktiva Tetap, dan Aktiva lain-lain;

  2. Kewajiban (liability) dan Ekuitas (equity). Kewajiban yang terdiri atas dan Kewajiban jangka panjuang. Ekuitas

  Kewajiban jangka pendek

  adalah hak pemilik baik dari setoran modal ataupun laba yang belum dibagi.

  b. Laporan Laba-Rugi

  Laporan Laba-rugi meringkas hasil dari kegiatan perusahaan selama periode akuntansi tertentu biasanya satu tahun Laporan laba-rugi adalah Laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya rugi-laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. (Munawir, 2004:26)

  c. Laporan Aliran Kas

  Laporan Aliran Kas memberikan informasi mengenai aliran dana perusahaan, flexibilitas keuangan perusahan, dan kemampuan operasional perusahaan (Hanafi, 2007: 59)

d. Laporan Perubahan Ekuitas

  Merupakan suatu perubahan laporan atau mutasi laba yang ditahan yang merupakan bagian dari pemilik perusahaan untuk suatu periode tertentu. Dalam laporan laba ditahan ditunjukkan laba tidak dibagi awal periode, ditambah laba yang tercantum pada laporan laba-rugi dan dikurangi dengan dividen yang diumumkan selama periode tertentu.

B. Analisis Laporan Keuangan

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

  Menurut Hanafi dan Halim (2007:5) “ Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan “

  Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting bagi para pemakai laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi. Pada sisi lain, ternyata bahwa karena karakteristiknya, laporan keuangan bukanlah segala-galanya, karena laporan keuangan memiliki keterbatasan.

  Laporan keuangan akan menjadi lebih bermanfaat untuk mendatang. Dengan mengolah lebih lanjut laporan keuangan melalui proses pembandingan, evaluasi dan analisis trend, akan diperoleh prediksi tentang apa yang mungkin akan terjadi di masa mendatang. Di sinilah arti pentingnya suatu analisis terhadap laporan keuangan.

  Hasil analisis laporan keuangan akan membantu menginterpretasikan berbagai hubungan kunci dan kecenderungan yang dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan di masa datang.

2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

  Laporan keuangan merupakan alat yang penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan.

  Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang cukup penting untuk pengambilan keputusan ekonomi. Terdapat kesenjangan antara informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi yang dibutuhkan oleh para pemakai. Laporan keuangan menyajikan informasi informasi mengenai apa yang telah terjadi, sementara para pemakai laporan keuangan membutuhkan informasi mengenai apa yang mungkin terjadi di masa datang. Untuk memecahkan kesenjangan kebutuhan informasi inilah diperlukan suatu analisis terhadap laporan keuangan, terutama dalam memprediksi apa yang mungkin akan

  Analisis laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat dan teknik analisis pada laporan keuangan dan data keuangan dalam rangka untuk memperoleh ukuran-ukuran dan hubungan-hubungan yang berarti dan berguna dalam proses pengambilan keputusan.

  Dengan demikian fungsi yang pertama dan yang terutama dari analisis laporan keuangan adalah untuk mengkonversi data menjadi informasi.

  Analisis laporan keuangan dilakukan untuk mencapai berbagai tujuan. Misalnya dapat digunakan sebagai alat screening awal dalam memilih alternatif investasi atau merger, sebagai alat forecasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa datang; sebagai proses diagnosis terhadap masalah-masalah manajemen, operasi atau masalah lainnya; atau sebagai alat evaluasi terhadap manajemen.

3. Prosedur AnaIisis Laporan Keuangan

  Berbagai langkah harus ditempuh dalam menganlisis laporan keuangan. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh menurut Mamdum dan Hakim (2007: 5) adalah: l. Menentukan dengan jelas tujuan dari analisis

  2. Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan-laporan keuangan dan rasio-rasio keuangan yang diturunkan dari laporan keuangan tersebut.

  3. Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang berkaitan dengan perusahaan dan mempengaruhi usaha perusahaan

C. Analisis Rasio Keuangan

  Untuk mengevaluasi kinerja dan kondisi keuangan perusahaan, analis keuangan dan pemakai laporan keuangan harus melakukan analisis terhadap kesehatan perusahaan. Alat yang biasa digunakan adalah rasio keuangan. Dalam analisis rasio, ada dua jenis perbandingan yang digunakan yaitu perbandingan internal dan perbandingan ekstemal. Perbandingan internal yaitu membandingkan rasio saat ini dengan rasio masa lalu dan rasio yang akan datang dari perusahaan yang sama.

  Sedangkan perbandingan eksternal adalah membandingkan rasio keuangan perusahaan dengan rasio perusahaan lain yang sejenis atau dengan rata-rata industri pada titik yang sama.

  Menurut Hanafi dan Halim (2007:76) Rasio-rasio keuangan pada dasarnya disusun dengan menggabung-gabungkan angka-angka di dalam atau antara laporan laba-rugi dan neraca, rasio-rasio keuangan menghilangkan pengaruh ukuran dan membuat ukuran bukan dalam angka absolut, tetapi dalam angka relatif

  Rasio-rasio keuangan pada dasarnya disusun dengan menggabung- gabungkan angka-angka di dalam atau antara laporan rugi-laba dan neraca.

  Dengan cara rasio semacam itu diharapkan pengaruh perbedaan ukuran

  Menurut Mamdum M. Hanafi dan Abdul Halim (2007 : 76) Pada dasarnya analisis rasio, bisa dikelompokkan ke dalam lima macam kategori, yaitu: (1) Rasio Likuiditas, (2) Rasio Aktivitas, (3) Rasio Solvabilitas, (4) Rasio Profitabilitas , dan (5) Rasio Pasar .

a. Rasio Likuiditas

  Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya (hutang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan). Dua rasio Likuiditas jangka pendek yang sering digunakan adalah rasio lancar dan rasio quick (sering juga disebut acid test ratio ).

  (1). Rasio Lancar

  Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya (aktiva yang akan berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau satu siklus bisnis).

  Aktiva Lancar Rasio lancar

   Hutang Lancar

  (2). Rasio Quick

  Dari ketiga komponen aktiva lancar (Kas, piutang, dan persediaan), persediaan biasanya dianggap merupakan aset yang diperlukan untuk menjadi kas semakin lama, sehingga persediaan dikeluarkan dari aktiva lancar untuk perhitungan rasio quick.

  Aktiva Lancar - Persediaan Rasio quick 

  Hutang Lancar

b. Rasio Aktivitas

  Rasio ini melihat pada beberapa aset kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. Aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva-aktiva tersebut. Dana kelebilian tersebut akan lebih baik bila ditanainkan pada aktiva lain yang lebih produktif. Terdapat empat rasio aktivitas yaitu :

  (1) Rata-rata umur piutang

  Rata-rata umur piutang melihat berapa lama yang diperlukan untuk melunasi piutang (merubah piutang menjadi kas). Semakin lama rata-rata piutang berarti semakin besar dana yang tertanam pada piutang. Rata-rata umur piutang bisa dihitung melalui dua tahap yaitu dengan menghitung perputaran piutang dan kemudian menghitung rata-rata umur piutang.

  Penjualan Perputaran Piutang 

  Piutang

  (2) Rata-rata umur persediaan

Dokumen yang terkait

Analisis kinerja bank sebelum dan sesudah akuisisi dengan menggunakan metode camel : studi kasus PT BRI (Persero) Tbk dan PT Bank Sinarmas Tbk.

0 3 139

Analisis kinerja keuangan perusahaan sebelum melakukan akuisisi dan setelah melakukan akuisisi : sebuah kasus pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta [BEJ].

0 8 104

Analisis kinerja bank sebelum dan sesudah akuisisi dengan menggunakan metode camel studi kasus PT BRI (Persero) Tbk dan PT Bank Sinarmas Tbk

0 2 137

Analisis kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan : studi kasus pada PT. Sari Husada Tbk - USD Repository

0 0 102

Analisis perbedaan kinerja perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi : studi kasus pada perusahaan manufaktur yang listed di BEJ dan melakukan akuisisi pada periode 1998-2002 - USD Repository

0 0 124

Analisis kinerja keuangan perusahaan sebelum melakukan akuisisi dan setelah melakukan akuisisi : sebuah kasus pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta [BEJ] - USD Repository

0 0 102

Analisis perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi dilihat dari rasio nilai pasarnya : studi kasus pada perusahaan manufaktur yang listed di BEJ dan melakukan akuisisi pada periode 2000 - USD Repository

0 0 86

Analisis kinerja keuangan perusahaan : studi kasus PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk - USD Repository

0 1 139

Analisis perbandingan prestasi perusahaan sebelum dan sesudah krisis moneter : studi kasus pada P.T. Gudang Garam Tbk - USD Repository

0 1 158

Analisis perbandingan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi : studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2002-2005 - USD Repository

0 0 123