Krisis Moral Tidak Ada Tanggung Jawab Dihukum

tetapi tetap mengacu pada Undang-Undang Perkawinan maupun Kompilasi Hukum Islam. Mengenai alasan-alasan perceraian atau faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perceraian di Pengadilan Agama Karanganyar tersebut, berdasarkan wawancara yang di lakukan penulis dengan narasumber yaitu dengan Bapak H. Arief Qommarudin S.H. salah satu Hakim di Pengadilan Agama Karanganyar adalah bahwa dari berbagai alasan-alasan yang dibuat berdasarkan keputusan dari Dirjen Peradilan Agama tersebut tidak semuanya terjadi di Pengadilan Agama Karanganyar, alasan alasan perceraian yang terjadi di Pengadilan Agama Karanganyar diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Krisis Moral

Yang dimaksud dengan krisis moral disini adalah bahwa salah satu pasangan suami atau istri telah melakukan zina dengan orang lain atau telah menjadi pemabok, pemadat atau penjudi yang sukar disembuhkan sehingga sangat mengganggu ketenangan hidup berumah tangga karena suami sudah tidak mempedulikan lagi istri dan anak- anaknya begitu juga sebaliknya.

2. Tidak Ada Tanggung Jawab

Alasan perceraian yang dikategorikan tidak tanggung jawab adalah bahwa baik suami atau istri meninggalkan salah satu pihak tersebut dalam jangka waktu 2 dua tahun berturut-turut atau lebih. Sebenarnya sebelum suami ini meninggalkan isteri telah dilatarbelakangi dengan berbagai macam masalah, seperti perselisihan karena masalah-masalah keluarga, suami serong, pencemburu dan lain sebagainya. Faktor-faktor perceraian yang terjadi di Pengadilan Agama Karanganyar pada kategori tidak ada tanggung jawab ini menduduki peringkat atas pada tahun 2007.

3. Dihukum

Seorang suami atau istri yang harus menjalani hukuman penjara selama lima tahun atau lebih karena melakukan suatu tindakan pidana, maka perkawinan normal tidak mungkin dilakukan. Apalagi bagi seorang istri yang hidupnya terlalu menggantungkan nafkah dari suaminya saja maka setelah suaminya dipenjara, secara otomatis si istri akan menjadi tulang punggung bagi keluarga apalagi kalau masih mempunyai anak kecil. Adakalanya, si istri ini tidak mampu lagi menanggung beban keluarga yang dirasa terlalu berat karena harus menghidupi keluarganya. Hal ini banyak pula kasus si istri ini mengajukan perceraian di Pengadilan Agama agar dapat menikah lagi dengan laki-laki lain yang mampu memberikan nafkah, perlindungan serta pengayoman kepada anak-anaknya dan dirinya sendiri. Akan tetapi alasan dihukumnya salah satu pihak baik itu suami maupun istri untuk dijadikan alasan seseorang muslim di Pengadilan Agama Karanganyar masih kurang umum, hal ini terlihat masih minimnya prosentase mengenai alasan dihukumnya salah satu pihak tersebut.

4. Kekejaman

Dokumen yang terkait

Perceraian Dan Akibatnya Yang Dilakukan Pegawai Negeri Sipil Dilingkungan Kota Tebing Tinggi Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974

0 49 103

Analisa Perbandingan Antara Perma Nomor 1 Tahun 2008 Dengan Undang‐Undang Nomor 30 Tahun 1999

3 55 132

Perjanjian Perkawinan Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Dan Hukum Islam

0 19 129

KAJIAN YURIDIS TENTANG PERCERAIAN DENGAN ALASAN PERTENGKARAN KARENA KETIDAKMAMPUAN EKONOMI SUAMI (MU’SIR) MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

0 3 17

KAJIAN YURIDIS TENTANG PERCERAIAN DENGAN ALASAN PERTENGKARAN KARENA KETIDAKMAMPUAN EKONOMI SUAMI (MU’SIR) MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

0 5 17

KAJIAN YURIDIS TENTANG PERCERAIAN DENGAN ALASAN PERTENGKARAN KARENA KETIDAKMAMPUAN EKONOMI SUAMI (MU’SIR) MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

0 5 17

KAWIN KONTRAK DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

0 42 77

PERCERAIAN DENGAN ALASAN ISTERI SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA MENURUT HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 (Studi Kasus di Pengadilan Agama Sukoharjo ).

0 1 17

Kekerasan Dalam Perkawinan Sebagai Alasan Perceraian Dikaitkan Dengan Undang-Undang No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Dan Inpres no.1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam.

0 0 1

Perkawinan yang dinikahkan seorang yang sedang menjalankan hukuman penjara ditinjau dari undang-undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan dan kompilasi hukum islam.

0 0 1