Pengertian Mudharabah Jenis-jenis Mudharabah

12 yang diperoleh dari aktivitas penyaluran dana kepada nasabah yang menggunakan akad kerja sama usaha adalah bagi hasil. Pembiayaan bank syariah dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain : a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah. b. Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik. c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna. d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh. e. Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa. 3. Pelayanan Jasa Bank Pelayanan yang diberikan bank syariah ini diberikan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya. Beberapa jenis produk pelayanan jasa yang diberikan oleh bank syariah antara lain jasa pengiriman uang transfer, pemindahanbukuan, penagihan surat berharga, kliring, letter of credit, inkaso, garansi bank, dan pelayanan bank lainnya. Beberapa bank berusah meningkatkan teknologi informasi agar dapat memberikan pelayanan jasa yang memuaskan nasabah. Pelayanan yang dapat memuaskan nasabah ialah pelayanan jasa dan akurat.

2.2 Mudharabah

Investasi mudharabah merupakan investasi yang dilakukan oleh pihak pemilik dana atau pemodal kepada pihak pengguna dana untuk melakukan suatu usaha. Dalam investasi mudharabah, imbalan yang akan diterima pihak- pihak yang melaksanakan kerja sama usaha akan dibagi sesuai keuntungan bagi hasil.

2.2.1 Pengertian Mudharabah

Pengertian Al- Mudharabah Menurut Ismail 2011 :83, “adalah akad perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk melakukan kerja sama 13 usaha. Satu pihak akan menempatkan modal sebesar 100 yang disebut denganshahibul maal, dan pihak lainnya sebagai pengelola usaha disebut dengan mudharib”. Mudharabah Menurut Ali 2009 : 25 “ialah sebuah akad kerja sama, sama antarpihak, yaitu pihak pertama shahib al-mal menyediakan seluruh 100 modal; sedangkan pihak lainnya sebagai pengelolah”. Mudharabah sebagai akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama pemilik danashahibul maal menyediakan seluruh dana, sedangkaan pihak kedua pengelolah danamudharib bertindak selaku pengelola, dan keuntungan dibagi antara mereka sesuai dengan kesepakatan sedangkan kerugian finansial hanya ditanggung pemilik dana. Bagi hasil dari usaha dihitung sesuai dengan nisab yang disepakati antara pihak-pihak yang berkerja sama. Secara muamalah, pemilik modal shahibul maal menyerahkan modalnya kepada pedagangpengusaha mudharib untuk digunakan dalam aktivitas perdagangan atau usaha. Keuntungan yang dihasilkan mudharib itu akan dibagikan hasilnya dengan shahibul maal. Pembagian hasil usaha ini berdasarkan kesepakatan yang telah dituangkan dalan akad. Keuntungan usaha secara mudharabah, dibagi berdasarkan kesepakatan, dimana apabila rugi, ditanggung oleh pemilik modal selama bukan akibat kelalaian si pengelola. Namun jika kerugian itu 14 disebabkan oleh kelalaian atau kecurangan pengelola, maka si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi.

2.2.2 Jenis-jenis Mudharabah

Mudharabah memiliki tiga jenis, yaitu mudharabah muthlaqah, dan mudarabah muqayyadah, mudharabah musyarakah berikut ini adalah penjelasan tentang ketiga jenis mudarabah Nurhayati. 2013;130, yaitu : A. Mudarabah Muthlaqah Mudharabah Muthalaqah adalah Mudharabah di mana pemilik dananya memberikan kebebasan kepada pengelola dana dalam pengelolaan investasinya. Mudharabah ini disebut juga investasi tidak terikat. Jenis mudharabah ini tidak ditentukan masa berlakunya, di daerah mana usaha tersebut akan dilakukan, tidak ditentukan line of trade, line of industry, atau line of service yang akan dikerjakan. Namun kebebasan ini bukan kebebasan yang tak terbatas sama sekali. Modal yang ditanamkan tetap tidak boleh digunakan untuk membiayai proyek atau investasi yang dilarang oleh Islam seperti untuk keperluan spekulasi, perdagangan minuman keras sekalipun memperoleh izin dari pemerintah, perternakan babi, atau pun berkaitan dengan riba dan lain sebagainya. Dalam mudharabah muthalaqah, pengelola dana memiliki kewenangan untuk melakukan apa saja dalam pelaksanaan bisnis bagi keberhasilan tujuan mudharabah itu. Namun, apabila ternyata pengelola dana melakukan kelalaian atau kecurangan, maka pengelola dana harus bertanggung jawab atas konsekuensi- konsekuensi yang ditimbulkannya, sedangkan apabila terjadi kerugian atas usaha itu, yang bukan karena kelalaian dan kecurangan pengelola dana maka kerugian itu akan di tanggung oleh pemilik dana. B. Mudharabah Muqyyadah Mudharabah muqayyadah adalah mudharabah di mana pemilik dana memberikan batasan kepada pengelola antara lain mengenai dana lokasi, cara, dan atau objek investasi atau sektor usaha. Misalnya, tidak mencampurkan dana yang dimiliki oleh pemilik dana dengan dana lainnya, tidak menginvestasikan dananya pada transaksi penjualan cicilan tanpa penjamin atau mengharuskan pengelola dana untuk melakukan investasi sendiri tanpa melalui pihak ketiga. 15 Mudhrabah jenis ini disebut juga investasi terikat. Apabila pengelola dana bertindak bertentangan dengan syarat-syarat yang diberikan oleh pemilik dana, maka pemilik dana harus bertanggung jawab atas konsekuensi-konsekuensi yang ditimbulkannya, termasuk konseksuensi keuangan. C. Mudharabah Musytarakah Mudharabah Musytarakah adalah mudhrabah di mana pegelola dana menyertakan modal atau dananya dalam kerja sama investasi. Diawal kerja sama, akad yang disepakati adalah akad mudharabah dengan modal 100 dari pemilik dana, setelah berjalannya operasi usaha dengan pertimbangan tertentu dan kesepakatan engan pemilik dana, pengelola dana ikut menanamkan modalnya dalam usaha tersebut jenis mudharabah seperti ini disebut mudhrabah musytarakah merupakan perpaduan antara akad mudharabah dan akad musyarakah.

2.3 Sumber Hukum Akad Mudharabah

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Peforming Loan (NPL), Operating Expenses/Operating Income (BOPO), Return On Asset (ROA), dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) Dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) Sebagai Va

5 73 122

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi, Net Interest Margin, Dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Pada Bank Pembangunan Daerah

1 85 110

Pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio), FDR (Financing To Deposit Ratio), Dan NPF (Non Performing Financing) Terhadap Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Perbankan Syariah Periode 2010-2014

1 98 90

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas PT Bank Mega Syariah

1 15 95

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

0 2 108

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), dan Inflasi Terhadap Return On Asset (ROA) Studi Kasus pada Bank Umum Syariah Devisi di Indonesia Periode 20

0 10 137

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (Car), Non Performing Financing (Npf), Net Interest Margin (Nim), Financing To Deposit Ratio (Fdr), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (Bopo) Terh

0 7 16

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (Car), Non Performing Financing (Npf), Net Interest Margin (Nim), Financing To Deposit Ratio (Fdr), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (Bopo) Terh

0 6 17

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (Car), Non Performing Financing (Npf), Net Interest Margin (Nim), Financing To Deposit Ratio (Fdr), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (Bopo) Terhadap Profitabilitas Pada Bank Syariah Di

0 5 9