Penyusutan adalah penurunan kemampuan aktiva tetap dalam menyediakan manfaat dalam rangka aktivitas operasional perusahaan. Hal ini dikarenakan
pemakaian yang terus-menerus, sehingga mengakibatkan fungsi aktiva tetaptersebut menurun dari hari ke hari.
Menurut Fakultas Ekonomi USU penyusutan adalah alokasi biaya-biaya tetap berwujud ke dalam beban selama periode tertentu. Menurut Jerry, Donald
dan Paul 2007; 570
“penyusutan adalah alokasi biaya dari aset tetap menjadi
beban selama masa manfaatnya berdasarkan cara yang sistematis dan rasional
”.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2002:16.1 “penyusutan adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aktiva sepanjang masa
manfaat”. Factor-faktor yang menyebabkan penurunan manfaat dapat dibagi dalam dua
kategori, yaitu :
1. Penyusutan fisik
Penyusutan yang disebabkan karena keusangan suatu aktiva tetap, dan hal tersebut tidak dapat dihindari. Keusangan dikarenakan pemakaian yang sudah
terlalu lama dan keausan karena gerakan elemen-elemen.
2. Penyusutan Fungsional
Ketidakmampuan aktiva untuk memenuhi kebutuhan produksi
Perubahan permintaan terhadap barangjasa yang dihasilkan
Kemajuan tekhnologi yang menyebabkan suatu aktiva tidak ekonomis lagi
untuk dipergunakan.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya dalam menentukan jumlah beban penyusutan, terhadap istilah- istilah yang harus dipahami yaitu:
a. Biaya awal aktiva tetap cost, yaitu biaya dari suatu aktiva termasuk
semua pengeluaran yang berhubungan dengan perolehannya dan biaya persiapan untuk penggunaan sampai dengan Aktiva Tetap tersebut siap
untuk digunakan. b.
Nilai sisa residual value, yaitu nilai buku akhir Aktiva Tetap ketika Aktiva Tetap tersebut ditarik dari pemakaian dinonaktifkan.
c. Masa manfaat use full life, yaitu berapa lama aktiva tetap tersebut dapat
diambil manfaatnya dalam kegiatan operasional perusahaan. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah beban
penyusutan, antara lain:
1. Metode Garis Lurus
Dengan metode garis lurus dalam menghitung penyusutan berarti beban penyusutan dibebankan secara merata selama estimasi umur aktiva tersebut.
Untuk menentukan besarnya beban penyusutan tiap tahun, harga pemakaian aktiva dikurangi taksiran nilai residu dibagi dengan umur ekonomis yang ditaksir,
atau dengan rumus : Penyusutan tahunan =
Contoh : Suatu aktiva dengan harga Rp 41.000.000, umur ekonomis diperkirakan 5 tahun, nilai residu ditaksir Rp 1.000.000. Maka beban penyusutan tiap tahun
dihitung sebagai berikut :
Harga Perolehan – Nilai Residu
Umur Ekonomis
Universitas Sumatera Utara
Penyusutan tahunan =
= Rp 8.000.000 Apabila disusun jurnal penyesuaian pada akhir periode akuntansi akan tampak :
Beban Penyusutan Mesin Rp 8.000.000
Akumulasi Penyusutan Mesin Rp 8.000.000
2. Metode Saldo Menurun Berganda