PENGARUH PRE-TEST DAN POST-TEST TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD ISLAM AL-HUDA KOTA BATU

(1)

PENGARUH PRE-TEST DAN POST-TEST

TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD ISLAM AL-HUDA KOTA BATU

SKRIPSI

Oleh:

GALIH PRABU WILDAN AFYUDIN NIM. 201110010322141

Dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur

pada Program Peningkatan Kualifikasi S1 bagi Guru Madrasah Diniyyah Angkatan 2011

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH 2015


(2)

PENGARUH PRE-TEST DAN POST-TEST

TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD ISLAM AL-HUDA KOTA BATU

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S-1)

Oleh:

GALIH PRABU WILDAN AFYUDIN NIM. 201110010322141

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH 2015


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang,

dan diterima untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

pada tanggal 25 Agustus 2015

Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Nur Afifah Khurin Maknin, S.Pd.I, M.Kes 1 ...

2. Drs. Faridi, M.Si 2 ...

3. Drs. Nurul Humaidi, M.Ag 3 ...

4. Drs. Agus Purwadi, M.Si 4 ...

Mengesahkan, Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Malang Dekan,


(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Puji syukur yang sedalam-dalamnya kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Pre-Test Dan Post-Test Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam di SD Islam Al-Huda Kota Batu”. Penyelesaian penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.

Ucapan terimakasih peneliti haturkan kepada:

1. Ibunda dan ayahanda serta itri dan anakku tercinta, yang telah memberikan dorongan, motivasi, serta bimbingan baik moril maupun spiritual yang tiada henti-hentinya

2. Pemerintah provinsi JawaTimur yang telah memberi kesempatan kepada peneliti untuk menuntut ilmu di Universitas Muhammadiyah Malang

3. Rektor Universitas Muhamadiyah Malang, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.Ap yang telah menyiapkan fasilitas dalam

proses pembelajaran.

4. Drs. Nurul Humaidi, M.Ag dan Drs. Agus Purwadi, M.Si selaku pembimbing 1 dan 2 yang penuh keihlasan, kesabaran dan tanggung jawab memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian skripsi ini. Serta para dosen Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ilmunya kepada kami.

5. Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang, Drs. Faridi, M.Si.

6. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah), Nur Afifah Khurin Maknin, S.Pd.I, M.Kes

7. Drs. Syarif Pehang selaku Kepala Sekolah SD Islam Al-Huda Kota Batu sekaligus sebagai guru Pendidikan Agama Islam yang telah memberi izin dan kesempatan untuk melakukan penelitian.


(5)

9. Teman-teman mahasiswa program pemprov seperjuangan dengan keikhlasannya membantuku dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga seluruh kebaikan dan segala bantuan yang diberikan baik berupa pengarahan, semangat serta do‟anya, senantiasa dicatat oleh Allah swt sebagai amal yang sholeh. Amiin yarobbal „alamiin.

Dengan selesainya skripsi ini peneliti menyadari adanya kelemahan dan kekurangan, oleh karena itu peneliti menerima kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaanya, akhirnya peneliti berharap semoga Allah SWT membalas amal kebaikannya dan semoga penulisan skripsi ini bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Malang, 19 Agustus 2015


(6)

DAFTAR ISI SAMPUL DEPAN (COVER)

SAMPUL DALAM

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

MOTTO ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 10

1. Tujuan Penelitian ... 10

2. Manfaat Penelitian ... 11

D. Batasan Istilah ... 12

E. SistematikaPenulisan ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Pembelajaran ... 15

1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran ... 15

2. Kondisi Pembelajaran ... 16

3. Metode Pembelajaran ... 17

4. Hasil Pembelajaran ... 17

B. Pendidikan Agama Islam ... 18

1. Pengertian antara Pendidikan Islam dan Pendidikan Agama Islam ... 18

2. Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam ... 21

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam ... 23


(7)

C. Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam ... 26

1. Belajar Pendidikan Agama Islam ... 26

2. Mengajar Pendidikan Agama Islam ... 29

3. Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam ... 30

D. Evaluasi Hasil Belajar ... 31

1. Pengertian Evaluasi ... 31

2. Prinsip-Prinsip Evaluasi ... 32

3. Tujuan Evaluasi ... 33

4. Fungsi Evaluasi ... 33

5. Ragam Evaluasi ... 35

6. Sasaran Evaluasi ... 36

7. Prosedur Evaluasi Pembelajaran ... 37

8. Evaluasi Hasil Belajar ... 37

E. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 39

F. Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ... 40

1. Pre-Test ... 40

2. Post-test ... 42

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 43

B. Lokasi Penelitian ... 44

C. Populasi, Sampling dan Sampel Penelitian ... 45

1. Populasi ... 45

2. Sampling ... 45

3. Sampel Penelitian ... 46

D. Sumber Data dan Variabel Penelitian ... 47

1. Data ... 47

2. Sumber Data ... 48

3. Variabel Penelitian ... 48

E. Metode Pengumpulan Data ... 49

1. Metode Tes ... 49

2. Metode Observasi ... 50


(8)

4. Dokumentasi ... 51

F. Instrumen Penelitian ... 51

1. Pedoman Observasi ... 52

2. Pedoman Wawancara ... 52

3. Pedoman Tes Tertulis ... 52

G. Metode Analisis Data ... 54

1. Sign Test atau Uji Tanda ... 54

2. Uji Hipotesis ... 55

3. Menghitung Frekuensi Tanda ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Latar Belakang Objek Penelitian ... 57

1. Sejarah Singkat SD Islam Al-Huda Kota Batu ... 57

2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ... 58

3. Keadaan Karyawan SD Islam Al-Huda Kota Batu ... 60

4. Keadaan Peserta Didik SD Islam Al-Huda Kota Batu ... 62

5. Struktur Organisasi Sekolah ... 63

B. Penyajian dan Analisa Data ... 64

1. Penyajian Data serta Analisa Data Pre-Test dan Post-test Bab Sifat Mustahil Allah swt ... 65

2. Penyajian Data serta Analisa Data Pre-Test dan Post-test Bab Perilaku Terpuji ... 71

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 77

B. Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 80 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(9)

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Saiful. 2009. Metode Pembelajaran Baca Tulis Qur’an. Malang:FAI UMM

Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 1997. Dasar- dasar Evalusi pendidikan. Bima Aksara:Yogyakarta

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka Cipta

Azwar. 1998. Metodologi Penelitian. Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Baharuddin, Moh. Hakim. 2010. Manajemen Pendidikan Islam : Transformasi Menuju Sekolah/Madrasah yang Unggul, Malang: UIN-Maliki Press

Bungin, Burhan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana

Cangelosi, James S. 1995. Merancang Tes Untuk Menilai Prestasi Siswa. Bandung :ITB Daradjad, Zakiah. 1995. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi

Aksara

Depdikbud. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka Daully, Haidar Putra. 2004. Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:PT Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Bumi Aksara. Hudoyo, Herman. 1990. Strategi Belajar Mengajar. Malang:IKIP Malang

Jahja Umar, et al. 2002. Penilaian dan pengujian Pendidikan. Jakarta: Balitbang Dikbut Keraf, Gorys. 1997. Komposisi. Flores : PT Nusa Indah

Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Muhaimin. 2001. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: PT. Rosda Karya

Mujib, Abdul Mudzakkir, Jusuf. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group


(10)

Purwanto, Edi.2005 Evaluasi Proses dan Hasil Belajar dalam Pembelajaran ( Malang: UM Press

Purwanto, Ngalim. 2004. Prisip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 1998. Statistika untuk Penelitian. Bandung:Alfabet Sudjana. 2002. Metoda Statistik. Bandung: Tarsito

Sudjiono, Anas. 2003. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003

Undang-undang Nomor 20. 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: CV. MiniJaya Abadi

Uzer Usman, Moh. 2004. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya

Surakhmad, Winarno. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaaan dan Pengembangan Bahasa. 1983. Kamus

Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Triyo, Marno. 2008. Manajeman dan Kepemimpinan Pendidikan Islam . Bandung: PT Refika Aditama

Wayan Nurkncana dan P.P.N Sumartana. 1986. Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional

http://belajarpsikologi.com/tujuan-pendidikan-nasional.html

http://www.kajianpustaka.com/2014/01/pengertian-manfaat-dan-membuat-mind.html

http://kbbi.web.id/pengaruh.html

http://agesantum.blogspot.com/2013/01/pre-test-post-test-test-sumatif-test.html https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2012/10/28/hubungan-guru-dengan-siswa.html


(11)

http://math04-uinmks.blogspot.com/2008/02/macam-macam-tes-hasil-evaluasi-hasil-belajar.htm

http://kbbi.web.id/pengaruh.html

http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/06/pengertian-metode-pembelajaran.html


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dan pengajaran di sebuah negara memegang peranan penting dalam rangka memajukan tahap kehidupan masyarakatnya, baik dari sudut ekonomi, teknologi, sosial dan kebudayaan. Keseluruhan tujuan yang diharapkan di atas akan bisa diperoleh oleh suatu bangsa hanya melalui suatu lembaga pendidikan. Seorang anak melalui pendidikan akan memperoleh ilmu pengetahuan, kecakapan dan pembinaan mental sebagai bekal menuju kematangan diri, agar kelak berguna bagi kepentingan bangsa dan negara.

Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kepada masyarakat dan bangsa.1

Usaha nyata untuk meningkatkan mutu pendidikan diantaranya, diadakannya penataran bagi guru bidang studi, diperbaharuinya kurikulum yang terus menerus dan juga dana anggaran APBN yang di alokasikan untuk pendidikan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah. Usaha lain yang tidak kalah pentingnya dalam proses

1Haryanto, “Tujuan Pendidikan Nasional”, diakses dari

http://belajarpsikologi.com/tujuan-pendidikan-nasional.html, pada tanggal 15 Juni 2015 pukul 11.06 WIB


(13)

2

belajar mengajar adalah guru sebagai tenaga profesional harus memiliki sejumlah kemampuan-kemampuan antara lain kemampuan mengaplikasi teori belajar dalam bidang pengajaran, kemampuan memilih dan menerapkan metode mengajar yang efisien dan efektif, kemampuan melibatkan peserta didik berpartisipasi aktif dan kemampuan membuat suasana belajar dan lain sebagainya.

Tugas utama guru adalah berusaha mengembangkan segenap potensi siswanya secara optimal, agar mereka dapat mandiri dan berkembang menjadi manusia-manusia yang cerdas, baik cerdas secara fisik, intelektual, sosial, emosional, moral dan spiritual. Sebagai konsekuensi logis dari tugas yang diembannya, guru senantiasa berinteraksi dan berkomunikasi dengan siswanya. Konteks tugas, hubungan diantara keduanya adalah hubungan profesional, yang diikat oleh kode etik. Berikut ini disajikan nilai-nilai dasar dan operasional yang membingkai sikap dan perilaku etik guru dalam berhubungan dengan siswa, sebagaimana tertuang dalam rumusan Kode Etik Guru Indonesia (KEGI):

1. Guru berperilaku secara profesional dalam melaksanakan tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.

2. Guru membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan mengamalkan hak-hak dan kewajiban sebagai individu, warga sekolah, dan anggota masyarakat.

3. Guru mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik secara individual dan masing-masingnya berhak atas layanan pembelajaran.

4. Guru menghimpun informasi tentang peserta didik dan menggunakannya untuk kepentingan proses kependidikan.

5. Guru secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-menerus berusaha menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana


(14)

3

sekolah yang menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien bagi peserta didik.

6. Guru menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih sayang dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar batas kaidah pendidikan.

7. Guru berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan yang dapat mempengaruhi perkembangan negatif bagi peserta didik. 8. Guru secara langsung mencurahkan usaha-usaha profesionalnya untuk

membantu peserta didik dalam mengembangkan keseluruhan kepribadiannya, termasuk kemampuannya untuk berkarya.

9. Guru menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak sekali-kali merendahkan martabat peserta didiknya.

10.Guru bertindak dan memandang semua tindakan peserta didiknya secara adil.

11.Guru berperilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi kebutuhan dan hak-hak peserta didiknya.

12.Guru terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh perhatian bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.

13.Guru membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta didiknya dari kondisi-kondisi yang menghambat proses belajar, menimbulkan gangguan kesehatan, dan keamanan.

14.Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi peserta didiknya untuk alasan-alasan yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum, kesehatan, dan kemanusiaan.

15.Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesionalnya kepada peserta didik dengan cara-cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan, moral, dan agama.

16. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesional dengan peserta didiknya untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.2

Dilihat dari rumusan Kode Etik Guru Indonesia, maka guru harus memperhatikan juga kesiapan peserta didiknya dalam menerima pelajaran yang akan disampaikan.

Berdasarkan pengamatan peneliti, di SD Islam Al-Huda Kota Batu khususnya di kelas III, masih banyak peserta didik yang kurang bisa bahkan

2Akhmad Sudrajad, “Hubungan Guru dengan Siswa”, diakses dari

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2012/10/28/hubungan-guru-dengan-siswa.html pada tanggal 8 Juli 2015 pukul 11.10 WIB


(15)

4

tidak bisa mengikuti kegiatan pembelajaran yang ada dengan baik. Mereka cenderung lebih menikmati kegiatan mereka masing-masing (mengobrol dengan teman sekelas, menggambar di buku catatan, berjalan-jalan pada saat pelajaran berlangsung atau kegiatan yang lainnya) daripada mengikuti kegiatan belajarnya di kelas. Hal ini berlangsung setiap harinya. Guru pun berulang kali sudah mengingatkan kepada peserta didik agar dapat mengikuti kegiatan pelajaran dengan baik.

Ketertarikan peserta didik di kelas III terhadap materi pelajaran yang diberikan sangatlah kecil. Ditunjang dengan kecakapan guru dalam memberikan materi pelajaran kepada peserta didik juga masih kurang. Guru memberikan pelajaran di kelas dengan memberikan catatan tentang pelajaran yang berkaitan, penjelasan mengenai pelajaran tersebut, juga memberikan tugas-tugas atau pekerjaan rumah kepada peserta didiknya, sekilas tampak baik-baik saja dan tidak ada masalah, namun apakah peserta didiknya dapat menyerap dan menerima pelajaran dengan baik itulah yang menjadi masalah. Hal tersebut akan mempengaruhi baik tidaknya hasil belajar peserta didik nanti dan hal tersebut tidak bisa dilihat dari satu sisi saja, akan tetapi dari guru itu sendiri dan dari peserta didiknya.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan peserta didik, alasan mereka mengapa tidak bisa mengikuti proses pembelajaran di kelas dengan baik sangatlah beragam. Ada yang menjawab karena dipaksa orang tua untuk bersekolah, ada yang menjawab karena harus bekerja membantu ekonomi


(16)

5

keluarga, ada juga yang menjawab hanya karena ingin bertemu dengan teman-teman di sekolah untuk bermain bersama dan masih banyak yang lain. Kesimpulan yang bisa diambil peneliti adalah kesadaran mereka untuk bersekolah masih sangat sedikit, ditunjang dengan kehidupan sosial ekonomi mereka yang memang bisa dikatakan rata-rata menengah kebawah yang menuntut mereka untuk bekerja membantu kehidupan ekonomi keluarga mereka. Banyak dari orang tua peserta didik yang tidak memiliki pekerjaan tetap, ada yang pengangguran, ada juga orang tua yang pernah masuk penjara. Biaya mereka bersekolah dengan menggunakan fasilitas program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah.

Kondisi masyarakat di sekitar SD Islam Al-Huda Kota Batu ditinjau dari segi ekonomi rata-rata masyarakatnya berpenghasilan menengah ke bawah. Lingkungan sekitar SD Islam Al-Huda Kota Batu merupakan kawasan perhotelan, villa dan kawasan wisata. Letak sekolah yang berada di kaki Bukit Panderman menjadikan kawasan tersebut menjadi salah satu kawasan wisata yang digemari.

Banyaknya lokasi wisata di lingkungan SD Islam Al-Huda Kota Batu membuat masyarakat disekitarnya mempunyai sudut pandang kurang baik tentang pendidikan, menurut mayoritas penduduk, pendidikan bukan hal yang penting untuk mendapatkan penghasilan yang tinggi. Rata-rata masyarakat di sekitar bekerja sebagai pegawai di tempat wisata dan penjaga villa, dan


(17)

6

pekerjaan tersebut tidak memerlukan pendidikan yang tinggi tetapi kenyataannya mampu mencukupi kebutuhan ekonomi mereka.

Kondisi budaya dan agama masyarakat Dukuh Sidorejo patut mendapat perhatian dan pembenahan khusus dari semua pihak, khususnya yang peduli terhadap pendidikan, baik pendidikan anak maupun pendidikan masyarakat. Seni Budaya Bantengan yang sarat dengan unsur syirik menjadi kebudayaan yang melekat kuat pada masyarakat Dukuh Sidorejo, kesenian ini digemari oleh semua kalangan masyarakat, tua, muda, bahkan anak-anak.

Pemahaman masyarakat tentang ajaran Islam yang masih belum baik dan mendalam karena memang masyarakatnya mayoritas sulit untuk menolak atau menghilangkan sisi negatif kebudayaan bantengan yang memang tidak sesuai dengan ajaran Islam itu. Apalagi pemerintah Kota Batu menjadikan kesenian ini menjadi salah satu ikon wisata Kota Wisata Batu, ini tentu sangat memprihatinkan kita semua khususnya bagi pendidikan generasi Islam. Sebagian masyarakat Dukuh Sidorejo masih melakukan kebiasaan-kebiasaan tidak baik seperti kegiatan sambung ayam, minum minuman keras, tentu kebiasaan ini tidak baik bagi pendidikan anak-anak mereka. Pihak sekolah dalam hal ini SD Islam Al-Huda sebagai institusi pendidikan harus bisa menjadi motivator dan pengerak menuju perubahan yang lebih baik melalui pendidikan yang diberikan kepada semua peserta didiknya.


(18)

7

Hal ini membuat peneliti ingin membuat suatu cara dimana guru dan peserta didik bisa saling bekerjasama dengan baik dan berkesinambungan untuk mendapatkan hasil belajar yang baik pula, meskipun latar belakang dari peserta didik memiliki banyak faktor yang mempengaruhi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah.

Guru dalam hal ini dituntut untuk memiliki banyak inovasi dalam mengajar dan ketrampilan mengelola kelas dengan baik. Sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa : “ Tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”3

Guru perlu mengetahui dalam proses pembelajaran, sejauh mana pengetahuan awal peserta didik dan pengetahuan akhir peserta didik setelah diberi pembelajaran. Guru perlu memberikan tes untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sebuah tes memiliki dua fungsi penting, antara lain: (1) Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hal ini tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan / kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu, (2)

3

Undang-undang No. 20, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta : CV. Mini JayaAbadi, 2003), hal.5-6


(19)

8

Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, karena melalui tes tersebut dapat diketahui seberapa jauh tujuan pembelajaran telah dicapai.4

Untuk mengukur sejauh mana kemampuan peserta didik dalam menerima materi yang akan diajarkan, guru perlu memberikan pre-test atau tes awal kepada peserta didik. Pemberian pre-test ditujukan agar peserta didik siap menerima materi yang akan diajarkan dan dapat berperan aktif dalam proses belajar mengajar. Sedangkan pemberian tugas setelah kegiatan belajar mengajar yaitu post-test diharapkan peserta didik dapat menerapkan konsep-konsep yang diterima selama kegiatan belajar mengajar. Hasil post-test tersebut dapat menentukan apakah guru dapat melanjutkan pelajaran dengan bahan selanjutnya bilamana peserta didik belum bisa mengerti bagian-bagian tertentu, guru seharusnya mengulang lagi penjelasannya.

Pre-test ini akan membuat seorang guru mengetahui kesulitan peserta didik dalam memahami sebuah konsep pelajaran, sehingga guru dapat menyesuaikan materi pelajaran sesuai tingkat kesulitan peserta didik. Diharapkan peserta didik akan lebih mudah menangkap materi yang akan diajarkan. Selain itu, diharapkan pengajar bisa memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan sendiri jawaban dari suatu persoalan dan mampu berfikir kreatif dalam menggunakan sumber belajar mengajar.

Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengetahui kesulitan yang dialami peserta didik adalah dengan cara memberikan umpan balik oleh

4

http//math04-uinmks.blogspot.com/2008/02/macam-macam-tes-hasil-evaluasi-hasil-belajar.html


(20)

9

guru kepada peserta didik. Pemberian umpan balik oleh peserta didik dapat dilakukan pada akhir atau selama proses pembelajaran berlangsung. Umpan balik disini dimaksudkan adalah post-test yang bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi peserta didik.5

Tes di akhir program pembelajaran ini merupakan suatu program penilaian yang efisien tidak sekedar hanya menilai selesainya proses, namun lebih ditekankan penilaian yang sifatnya terus-menerus terhadap pencapaian tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Tes di akhir pembelajaran atau post-test merupakan tes formatif yang diberikan pada akhir setiap program.6

Sebenarnya, pengadaan pre-test dan post-test ditujukan untuk menciptakan kreatifitas peserta didik. Peserta didik akan cenderung lebih kreatif yang memicu peserta didik mengeluarkan pengetahuan yang mereka ketahui dari pre-test tersebut. Begitu pula dengan post-test , setelah peserta didik menerima materi pelajaran, peserta didik dapat juga memberikan kesimpulan-kesimpulan dari apa yang telah mereka pelajari sehingga dengan diadakannya post-test maka peserta didik tidak akan merasa banyak kesulitan untuk mengerjakannya. Apabila kreatifitas sudah bisa muncul, maka akan tercipta suasana belajar yang kondusif.

Penelitian tentang pengaruh pemberian tes sebelum kegiatan belajar mengajar yaitu pre-test dalam kaitannya dengan prestasi belajar, nampaknya belum banyak dilakukan di sekolah-sekolah, khususnya SD. Bahkan sangat jarang seorang pengajar yang memberikan tugas membaca dan diikuti dengan pemberian pre-test sebelum pelajaran dimulai. Berbeda dengan pemberian tes di akhir pembelajaran yaitu post-test , hal ini sudah pasti diberlakukannya di

5

http//math04-mks.blogspot. com/ 2008/ 02/ macam-macam-tes-evaluashasil-belajar. html

6

Suharsimi Arikunto, Dasar- dasar Evalusi pendidikan ( Bima Aksara , Yogyakarta, 1997 ), hal.67


(21)

10

setiap sekolah-sekolah umum karena dengan tes seperti ini dapat dipakai untuk memantau kemajuan belajar tahap-tahap proses pembelajaran. Dengan pemberian pre-test dan post-test ini peneliti ingin melihat seberapa besar pengaruhnya terhadap hasil belajar peserta didik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalahnya adalah:

1. Bagaimana prestasi belajar kelompok peserta didik yang diberi pre-test dan post-test pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di SD Islam Al-Huda Kota Batu ?

2. Apakah ada perbedaan terhadap hasil belajar kelompok peserta didik pada bidang studi Pendidikan Agama Islam yang diberi pre-test dan post-test ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan prestasi belajar kelompok peserta didik yang diberi pre-test dan post-test pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di SD Islam Al-Huda Kota Batu


(22)

11

2. Mengidentifikasi perbedaan hasil belajar kelompok peserta didik pada bidang studi Pendidikan Agama Islam yang diberi pre-test dan post-test.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi peserta didik

Memberikan motivasi peserta didik untuk lebih giat belajar, sehingga diperoleh hasil belajar Pendidikan Agama Islam yang cukup baik.

b. Bagi guru

Apabila metode pemberian pre-test dan post-test berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar peserta didik, guru dapat memakai metode tersebut untuk meningkatkan mutu pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya kelas III SD Islam Al-Huda Kota Batu.

c. Bagi peneliti

Untuk menambah pengalaman serta wawasan baik dalam bidang penulisan maupun penelitian. Juga sebagai referensi metode untuk meningkatkan hasil pembelajaran dengan menggunakan pre-test dan post-test. Peneliti dapat mengenalkan dan memberikan informasi mengenai metode pre-test dan post-test kepada guru pengajar nantinya apabila memang benar-benar dibutuhkan.


(23)

12

D. Batasan Istilah

Persepsi yang benar dibutuhkan untuk memahami judul, oleh karena itu berikut penulis paparkan beberapa pengertian dari judul skripsi ini.

1. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.7 Sementara itu Surakhmad menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya.8 Dapat disimpulkan bahwa pengaruh adalah daya atau kekuatan yang dapat mempengaruhi pola pikir seseorang dalam melakukan suatu tindakan, atau keputusan.

2. Pre-test adalah kegiatan menguji tingkatan pengetahuan peserta didik terhadap materi yang akan disampaikan.9 Pre-test merupakan tes yang diberikan sebelum proses pembelajaran.10

3. Post-test adalah kegiatan menguji tingkat pengetahuan peserta didik terhadap materi yang baru selesai disampaikan.11 Post-test merupakan tes yang diberikan setelah dilaksanakan proses pembelajaran.12

7

Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, “Pengaruh”, diakses dari

http://kbbi.web.id/pengaruh.html, pada tanggal 19 Juni 2015 pukul 10.30 WIB

8

Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah (Bandung : Tarsito, 1982), hal.7

9Agee Santum, “PRE TEST

- POST TEST - TEST SUMATIF - TEST FORMATIF”, diambil dari http://agesantum.blogspot.com/2013/01/pre-test-post-test-test-sumatif-test.html, pada tanggal 19 Juni 2015 pukul 10.43 WIB

10

http://math04-uinmks.blogspot.com/2008/02/macam-macam-tes-evalusi-hasil-belajar.html.


(24)

13

4. Hasil belajar, pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.13

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, diamati dari sisi guru. Hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar, diamati dari sisi peserta didik.14 Hasil belajar dalam penelitian ini diambil dari nilai pre-test dan post-test.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penyususnan skripsi ini adalah untuk mengetahui keseluruhan isi dari skripsi secara singkat dan garis besar yang tersusun dalam empat bab sebagai berikut :

Bab I, Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penulisan.

Bab II, Tinjauan Pustaka. Dalam bab ini akan dipaparkan dasar teori yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi secara teoritis sebagai dasar

11Agee Santum, “PRE TEST

- POST TEST - TEST SUMATIF - TEST FORMATIF”, diambil dari http://agesantum.blogspot.com/2013/01/pre-test-post-test-test-sumatif-test.html, pada tanggal 19 Juni 2015 pukul 10.43 WIB

12

http://math04-uinmks.blogspot.com/2008/02/macam-macam-tes-evalusi-hasil-belajar.html.

13

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung : PT. Ramaja Rosdakarya, 2010), hal.3

14

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2009), hal.3-4


(25)

14

pijakan berpikir dalam pembahasan skripsi. Karena pembahasannya tertuju pada pokok bahasan, yaitu Pengaruh Pre-test dan Post-test terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam di SD Islam Al-Huda Kota Batu, maka pokok bahasan meliputi hal-hal yang berkaitan dengan pre-test dan post-test serta hasil belajar.

Bab III, Metode penelitian terdiri dari pola atau jenis penelitian, lokasi penelitian, populasi sampling dan sampel penelitian, sumber data dan variabel penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, metode analisis data.

Bab IV, Bab ini menguraikan tentang hasil laporan penelitian dengan objek penelitian yang dijadikan studi kasus yang sesuai dengan pokok bahasan skripsi.

Bab V, Penutup merupakan bab akhir dari skripsi yang meliputi kesimpulan hasil skripsi dan saran.


(1)

guru kepada peserta didik. Pemberian umpan balik oleh peserta didik dapat dilakukan pada akhir atau selama proses pembelajaran berlangsung. Umpan balik disini dimaksudkan adalah post-test yang bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi peserta didik.5

Tes di akhir program pembelajaran ini merupakan suatu program penilaian yang efisien tidak sekedar hanya menilai selesainya proses, namun lebih ditekankan penilaian yang sifatnya terus-menerus terhadap pencapaian tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Tes di akhir pembelajaran atau post-test merupakan tes formatif yang diberikan pada akhir setiap program.6

Sebenarnya, pengadaan pre-test dan post-test ditujukan untuk menciptakan kreatifitas peserta didik. Peserta didik akan cenderung lebih kreatif yang memicu peserta didik mengeluarkan pengetahuan yang mereka ketahui dari

pre-test tersebut. Begitu pula dengan post-test , setelah peserta didik menerima

materi pelajaran, peserta didik dapat juga memberikan kesimpulan-kesimpulan dari apa yang telah mereka pelajari sehingga dengan diadakannya post-test maka peserta didik tidak akan merasa banyak kesulitan untuk mengerjakannya. Apabila kreatifitas sudah bisa muncul, maka akan tercipta suasana belajar yang kondusif.

Penelitian tentang pengaruh pemberian tes sebelum kegiatan belajar mengajar yaitu pre-test dalam kaitannya dengan prestasi belajar, nampaknya belum banyak dilakukan di sekolah-sekolah, khususnya SD. Bahkan sangat jarang seorang pengajar yang memberikan tugas membaca dan diikuti dengan pemberian pre-test sebelum pelajaran dimulai. Berbeda dengan pemberian tes di akhir pembelajaran yaitu post-test , hal ini sudah pasti diberlakukannya di

5

http//math04-mks.blogspot. com/ 2008/ 02/ macam-macam-tes-evaluashasil-belajar. html

6

Suharsimi Arikunto, Dasar- dasar Evalusi pendidikan ( Bima Aksara , Yogyakarta, 1997 ), hal.67


(2)

setiap sekolah-sekolah umum karena dengan tes seperti ini dapat dipakai untuk memantau kemajuan belajar tahap-tahap proses pembelajaran. Dengan pemberian pre-test dan post-test ini peneliti ingin melihat seberapa besar pengaruhnya terhadap hasil belajar peserta didik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalahnya adalah:

1. Bagaimana prestasi belajar kelompok peserta didik yang diberi pre-test

dan post-test pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di SD Islam

Al-Huda Kota Batu ?

2. Apakah ada perbedaan terhadap hasil belajar kelompok peserta didik pada bidang studi Pendidikan Agama Islam yang diberi pre-test dan post-test ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan prestasi belajar kelompok peserta didik yang diberi

pre-test dan post-test pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di SD


(3)

2. Mengidentifikasi perbedaan hasil belajar kelompok peserta didik pada bidang studi Pendidikan Agama Islam yang diberi pre-test dan post-test.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi peserta didik

Memberikan motivasi peserta didik untuk lebih giat belajar, sehingga diperoleh hasil belajar Pendidikan Agama Islam yang cukup baik.

b. Bagi guru

Apabila metode pemberian pre-test dan post-test berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar peserta didik, guru dapat memakai metode tersebut untuk meningkatkan mutu pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya kelas III SD Islam Al-Huda Kota Batu.

c. Bagi peneliti

Untuk menambah pengalaman serta wawasan baik dalam bidang penulisan maupun penelitian. Juga sebagai referensi metode untuk meningkatkan hasil pembelajaran dengan menggunakan pre-test dan

post-test. Peneliti dapat mengenalkan dan memberikan informasi mengenai

metode pre-test dan post-test kepada guru pengajar nantinya apabila memang benar-benar dibutuhkan.


(4)

D. Batasan Istilah

Persepsi yang benar dibutuhkan untuk memahami judul, oleh karena itu berikut penulis paparkan beberapa pengertian dari judul skripsi ini.

1. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.7 Sementara itu Surakhmad menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya.8 Dapat disimpulkan bahwa pengaruh adalah daya atau kekuatan yang dapat mempengaruhi pola pikir seseorang dalam melakukan suatu tindakan, atau keputusan.

2. Pre-test adalah kegiatan menguji tingkatan pengetahuan peserta didik

terhadap materi yang akan disampaikan.9 Pre-test merupakan tes yang diberikan sebelum proses pembelajaran.10

3. Post-test adalah kegiatan menguji tingkat pengetahuan peserta didik

terhadap materi yang baru selesai disampaikan.11 Post-test merupakan tes yang diberikan setelah dilaksanakan proses pembelajaran.12

7

Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, “Pengaruh”, diakses dari

http://kbbi.web.id/pengaruh.html, pada tanggal 19 Juni 2015 pukul 10.30 WIB

8

Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah (Bandung : Tarsito, 1982), hal.7

9Agee Santum, “PRE TEST

- POST TEST - TEST SUMATIF - TEST FORMATIF”, diambil dari http://agesantum.blogspot.com/2013/01/pre-test-post-test-test-sumatif-test.html, pada tanggal 19 Juni 2015 pukul 10.43 WIB

10

http://math04-uinmks.blogspot.com/2008/02/macam-macam-tes-evalusi-hasil-belajar.html.


(5)

4. Hasil belajar, pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.13

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, diamati dari sisi guru. Hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar, diamati dari sisi peserta didik.14 Hasil belajar dalam penelitian ini diambil dari nilai pre-test dan post-test.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penyususnan skripsi ini adalah untuk mengetahui keseluruhan isi dari skripsi secara singkat dan garis besar yang tersusun dalam empat bab sebagai berikut :

Bab I, Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penulisan.

Bab II, Tinjauan Pustaka. Dalam bab ini akan dipaparkan dasar teori yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi secara teoritis sebagai dasar

11Agee Santum, “PRE TEST

- POST TEST - TEST SUMATIF - TEST FORMATIF”, diambil dari http://agesantum.blogspot.com/2013/01/pre-test-post-test-test-sumatif-test.html, pada tanggal 19 Juni 2015 pukul 10.43 WIB

12

http://math04-uinmks.blogspot.com/2008/02/macam-macam-tes-evalusi-hasil-belajar.html.

13

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung : PT. Ramaja Rosdakarya, 2010), hal.3

14

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2009), hal.3-4


(6)

pijakan berpikir dalam pembahasan skripsi. Karena pembahasannya tertuju pada pokok bahasan, yaitu Pengaruh Pre-test dan Post-test terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam di SD Islam Al-Huda Kota Batu, maka pokok bahasan meliputi hal-hal yang berkaitan dengan pre-test dan post-test serta hasil belajar.

Bab III, Metode penelitian terdiri dari pola atau jenis penelitian, lokasi penelitian, populasi sampling dan sampel penelitian, sumber data dan variabel penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, metode analisis data.

Bab IV, Bab ini menguraikan tentang hasil laporan penelitian dengan objek penelitian yang dijadikan studi kasus yang sesuai dengan pokok bahasan skripsi.

Bab V, Penutup merupakan bab akhir dari skripsi yang meliputi kesimpulan hasil skripsi dan saran.