Daerah Aliran Sungai DAS

4 Gambar 2. Daur hidrologi sumber: Asdak, 2002 Konsep daur hidrologi dapat diperluas dengan memasukkan gerakanperjalanan sedimen, unsur-unsur hara, dan biota yang terlarut dalam air. Dengan menelaah konsep daur hidrologi secara lebih luas, maka pengertian istilah daur lalu dapat digunakan sebagai konsep kerja untuk analisis dari berbagai permasalahan, misalnya dalam perencanaan dan evaluasi pengelolaan DAS. Dalam daur hidrologi, masukan berupa curah hujan akan didistribusikan melalui beberapa cara, yaitu air lolos throughfall, aliran batang stemflow, dan air hujan langsung sampai ke permukaan tanah untuk kemudian terbagi menjadi air larian, evaporasi, dan air infiltrasi. Gabungan evaporasi uap air hasil proses transpirasi dan intersepsi dinamakan evapotranspirasi. Sedang air larian dan air infiltrasi akan mengalir ke sungai sebagai debit aliran discharge. 2. 2. Daerah Aliran Sungai DAS Menurut Asdak 2002 Daerah aliran sungai dapat dianggap sebagai suatu ekosistem yaitu suatu sistem ekologi yang terdiri atas komponen-komponen yang saling berintegrasi sehingga membentuk suatu kesatuan. Dalam suatu ekosistem, tidak ada satu komponenpun yang berdiri sendiri, melainkan ia mempunyai keterkaitan dengan komponen lain, langsung atau tidak langsung, besar atau kecil. Hulu DAS merupakan ekositem DAS yang penting karena mempunyai fungsi perlindungan terhadap seluruh bagian DAS. Perlindungan ini, antara lain, dari segi fungsi tata air. Oleh karena itu, DAS hulu seringkali menjadi fokus perencanaan pengelolaan DAS mengingat bahwa dalam suatu DAS, daerah hulu dan hilir mempunyai keterkaitan biofisik melalui daur hidrologi. Keterkaitan biofisik antara lain hulu dan hilir yang dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar tersebut menunjukkan bahwa aktivitas perubahan lanskap termasuk perubahan tataguna lahan danatau pembuatan bangunan konservasi yang dilaksanakan di daerah hulu DAS tidak hanya akan memberikan dampak di daerah dimana kegitan tersebut berlangsung hulu DAS, tetapi juga akan menimbulkan dampak di daerah hilir dalam bentuk perubahan fluktuasi debit dan transpor sedimen serta material terlarut dalam sistem aliran air lainnya. 5 Gambar 3 . Hubungan biofisik antara daerah hulu dan hilir suatu DAS sumber: Asdak, 2002 Pada Gambar 3, dapat ditunjukkan eratnya interaksi timbal-balik antar komponen-komponen lingkungan DAS. Komponen-komponen yang menyusun DAS berbeda tergantung pada keadaan daerah setempat. Adanya hubungan timbal-balik antar komponen ekosistem DAS, maka apabila terjadi perubahan pada salah satu komponen lingkungan, ia akan mempengaruhi komponen- komponen yang lain. Perubahan komponen-komponen tersebut pada gilirannya dapat mempengaruhi keseluruhan sistem ekologi di daerah tersebut. Gambar 4. Komponen-komponen ekosistem DAS sumber: Asdak, 2002 6 Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau yang ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktifitas daratan Gayo, 1994. Masalah utama yang terjadi pada daerah aliran sungai DAS adalah berkaitan dengan jumlah air dan kualitasnya airnya. Air sungai menjadi sedikit kekeringan atau banyak banjir. Untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu DAS, dapat dilihat dari segi indikator fisiknya. Salah satu kategori sungai dapat dikatakan baik adalah nisbah antara debit maksimum Q maxQ min relatif stabil.

2. 3.