inang dalam membantu penyerapan beberapa unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhannya Rahayu et al. 2002; Hermawan 1993; Hamzah 1976.
Faktor lain yang menyebabkan pertumbuhan tanaman menurun adalah akibat adanya interaksi dengan tanaman lain yang merupakan implikasi dari
kompetisi antar komponen tanaman dalam pola agroforestri yang dikembangkan. Kompetisi antar tanaman dalam pola agroforestri terjadi sebagai akibat adanya
keterbatasan faktor pertumbuhan seperti air, unsur hara dan cahaya. Kekurangan unsur hara di suatu lahan mungkin saja terjadi karena kesuburan alami yang
memang rendah, atau karena besarnya proses kehilangan hara pada lahan tersebut. Kehilangan unsur hara ini bisa terjadi karena proses pencucian leaching,
penguapan dan bahkan bisa terjadi karena penggunaan yang berlebihan oleh jenis tanaman tertentu dalam pola agroforestri tersebut Rifai 2010.
5.2 Penutupan Tajuk
Proses pertumbuhan tanaman erat kaitannya dengan proses pembentukan dan pembelahan sel baru dalam tanaman. Sel-sel baru terbentuk dari adanya asam
amino yang dihasilkan dari proses fotosintesis dalam organ daun tanaman. Sitompul 2002 menyatakan bahwa produksi biomasa tanaman termasuk bagian
yang bernilai ekonomis bagian yang dipanen tersusun sebagian besar dari hasil fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses yang memanfaatkan energi cahaya
matahari untuk membentuk karbohidrat dari karbon dioksida dan air serta melepaskan oksigen sebagai hasil sampingan Taiz Zeiger 2002. Produksi
tanaman bisa dilihat sebagai suatu konversi dari energi cahaya menjadi energi kimia yang dapat disimpan dan didistribusikan. Proses reaksi konversi itulah yang
disebut fotosintesis Nair 1993. Fotosintesis sangat penting peranannya bagi pertumbuhan dan produktivitas
tanaman. Pada proses fotosintesis tidak semua cahaya matahari yang sampai pada permukaan bumi bisa dimanfaatkan oleh tanaman. Taiz dan Zeiger 2002,
menyatakan radiasi cahaya matahari yang bisa dimanfaatkan oleh tanaman hanya radiasi yang terletak pada batas gelombang 400-700 mm atau yang lebih dikenal
dengan istilah PAR Photosynthetically Active Radiation. Fotosintesis merupakan proses alami satu-satunya yang diketahui dapat merubah bahan anorganik menjadi
bahan organik. Kegunaan karbohidrat dalam pertumbuhan tanaman tidak hanya
sebagai bahan penyusun struktur tubuh tanaman, tetapi juga sebagai sumber energi metabolisme yaitu energi yang digunakan untuk mensintesis dan
memelihara biomasa tanaman Sitompul 2002. Tanaman cendana yang ditanam sebagai tanaman pokok pada beberapa pola
agroforestri di Desa Sanirin-Timor Leste menunjukkan perbedaan pada ukuran tajuknya. Besar atau kecilnya ukuran tajuk ini biasa digunakan untuk menduga
besarnya laju fotosintesis dan respirasi yang terjadi pada tanaman. Tanaman cendana dengan tajuk yang besar mempunyai kemungkinan tingkat fotosintesis
yang lebih besar dari tanaman cendana dengan tajuk yang lebih kecil. Perbedaan penutupan tajuk pada masing-masing pola agroforestri yang diamati disajikan
pada Tabel 10. Tabel 10. Rata-rata ukuran tajuk pada 3 tiga pola agroforestri.
Pola Agroforestri
Rata-rata panjang tajuk cm
Rata-rata lebar tajuk cm
Live Crown Ratio LCR
AF 1 49,34
41,22
0,49
AF 2 53,56
44,93
0,50
AF 3 43,94
37,13
0,47 Data hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pola AF 3 memiliki ukuran
tajuk yang paling kecil dibandingkan dengan pola agroforestri yang lain. Hal ini bisa dijadikan dasar pendugaan bahwasannya laju fotosintesis tanaman cendana
pada AF 3 paling kecil dibandingkan dengan pola agroforestri yang lain. Laju fotosintesis yang rendah berakibat terhambatnya produksi asam amino untuk
penambahan dan pembesaran sel tanaman. Sehingga laju pertumbuhannya menjadi paling rendah dibandingkan dengan pola agroforestri lainnya. Daun atau
tajuk pohon merupakan organ utama dalam proses fotosintesis pada pohon. Permukaan luar daun yang luas dan datar memungkinkan penangkapan cahaya
semaksimal mungkin per satuan volume Gardner et al. 1991. Proses fotosintesis akan berpengaruh terhadap pertumbuhan daerah perakaran dan bagian pohon yang
lainnya. Kegiatan fotosintesis yang terhambat oleh luasan daun dan kondisi tajuk vertikal yang rendah menyebabkan pertumbuhan daerah perakaran terhambat.
Tajuk melalui proses fotosintesis menyediakan karbohidrat untuk akar dan akar menyerap air dan hara dari dalam tanah untuk memenuhi kebutuhan tajuk.
5.3 Parameter Tanah.