BAB I PEMBAHASAN UMUM
1.1. Pendahuluan
Era perdagangan bebas yang dilaksanakan disebagian besar negara-negara berkembang dan maju akan menimbulkan globalisasi persaingan di berbagai sektor
industri. Indonesia sebagai salah satu negara yang ikut dalam kesepakatan itu, tengah berusaha memacu perkembangan berbagai industri baik sektor hulu maupun hilir.
Pembangunan industri ditujukan untuk memperkokoh struktur ekonomi nasional dengan keterkaitan yang kuat antar sektor, meningkatkan daya tahan
perekonomian nasional, memperluas lapangan kerja, meminimalisir ketergantungan akan dana luar negeri dan impor melalui peningkatan produksi ekspor, sekaligus
mendorong berkembangnya berbagai bidang pembangunan lainnya. Fatty Acid Methyl Ester FAME sebagai salah satu bahan baku oleochemical
dan alternatif bahan bakar, pada industri dihasilkan lewat reaksi metanolisis lemak atau minyak alami yang dikenal dengan nama Fatty Acid Trigliserida FAT. FAME
ini sendiri dihasilkan lewat substitusi molekul gliserol yang ada di fatty acid trigliserida dengan tiga molekul methanol dengan bantuan katalis.
FAME yang dihasilkan dari lemak atau minyak alami telah menjadi bagian yang penting di dalam industri oleokimia. Industri fatty alkohol yang ada dewasa ini
banyak menggunakan fatty acid methyl ester sebagai bahan baku utamanya untuk menggantikan fatty acid murni, dimana kelebihan FAME dari pada fatty acid murni
yaitu dalam hal kestabilan Methyl Ester terhadap pembentukan warna dan degradasi oksidatif jika dipanaskan.
Pemerintah dalam hal ini bertindak sebagai fasilitator yang menjembatani perkembangan sektor industri dalam negeri. Bidang industri yang banyak menarik
perhatian adalah pengembangan dan pembangunan industri oleochemical. Hal ini disebabkan oleh semakin terbukanya peluang pasar bagi produk-produk oleochemical
Indonesia ke pasar internasional sebagai komoditas ekspor untuk memenuhi
1
permintaan industri yang berbahan baku oleochemical dan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang semakin meningkat, di samping untuk mengurangi
pengeluaran subsidi negara guna mengimpor terus-menerus bahan bakar dari minyak bumi.
Dewasa ini FAME sering dibicarakan karena merupakan salah satu sumber dalam pembuatan biodiesel. Adapun pengertian biodiesel disini adalah bahan bakar
dari mesin diesel yang dihasilkan dari ester-ester etil, metil asam-asam lemak. Seperti yang telah kita ketahui bahwa ketersediaan minyak bumi di dunia yang terbatas lama
kelamaan akan semakin berkurang karen sifatnya yang tidak dapat diperbaharui dan juga adanya dominasi kebutuhan energi dunia dari minyak bumi yang mencapai 63
dari total keseluruhan sumber energi di dunia. Ditambah lagi adanya pencemaran pada tingkat yang telah mengkhawatirkan menyebabkan kita harus berpikir keras
untuk dapat mencari solusi energi alternatif lain. Oleh karena itu FAME dapat menjadi solusi alternatif pengganti minyak bumi.
Adapun keuntungan bahan bakar biodisel dibanding minyak bumi adalah sifatnya yang dapat teroksigenasi relatif sempurna terbakar habis dan dapat terurai secara
alami biodegradable sehingga tidak merusak lingkungan serta aplikasi langsung pada kendaraan maupun industri yang tidak membutuhkan modifikasi banyak pada
sistem bahan bakar peralatan. Dilain pihak, Indonesia mempunya sumber daya hayati yang sangat berlimpah sebagai bahan baku ini.
Pendirian pabrik Fatty Acid Methyl Ester FAME dengan penggunaan proses dan teknologi yang lebih baik dari sebelumnya diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang berarti dalam bidang perindustrian di Indonesia. Tampil lebih baik adalah komitmen dasar yang harus selalu diperhatikan agar dapat selalu lebih maju
kedepan, selain tentunya tidak lepas dari tujuan utama untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik yang ada. Diharapkan cita-cita untuk mewujudkan masyarakat adil
dan makmur dapat semakin dekat kita capai dan raih melalui pengembangan industri- industri dalam negeri yang dikelola secara baik melalui pendirian pabrik-pabrik yang
baru.
1.2. Sejarah dan Perkembangan