Variabel Analisis Metode Analisis

31 Keterangan: Xi = pusat data dari gerombol X Yj = pusat data dari gerombol Y Nilai D merupakan jarak antara titik datagerombol X dan Y. Makin kecil nilai D makin besar kemiripan data X dan Y. Dalam analisis gerombol ini tidak Selanjutnya untuk mengetahui faktor biofisik lingkungan yang mempengaruhi produktivitas tanaman dianalisis melalui persamaan regresi berganda linier. Model hubungan kausal yang digunakan adalah model regresi berganda linier sebagai berikut: Keterangan: Y = produktivitas tanaman jambu mete ß = konstanta X 1 sd X 6 = kelompok faktor biofisik lingkungan yang telah distandarisasi dengan Analisis Komponen Utama ß 1 sd ß 6 = koefisien tiap faktor biofisik lingkungan µ = kesalahan pengganggu error Untuk Analisis Komponen Utama, Analisis Gerombol dan Analisis Regresi menggunakan tools yang ada pada software Statistica ver. 6.0. 2. Pembangunan Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Jambu Mete 2.1. Tujuan Analisis Analisis ini dilakukan untuk menentukan kriteria kesesuaian lahan untuk komoditas jambu mete berdasarkan hubungan antara karakter biofisik lahan dan lingkungan dengan produktivitas tanaman.

2.2. Variabel Analisis

- Variabel Fisiografi Lahan: kemiringan lereng dan batuan permukaan, kedalaman efektif, tekstur tanah. - Variabel Iklim: Curah hujan, jumlah bulan kering. - Variabel Kualitas Lahan: kadar C-organik, total-N, kadar P 2 O 5 , kadar K 2 O, Kejenuhan Basa, Kapasitas Tukar Kation, dan pH tanah. μ β β β β β β β + + + + + + + = 6 6 5 5 4 4 3 2 2 1 1 X X X X X Y 32 - Variabel Produktivitas Tanaman Jambu Mete: produksi tanaman kgha atau kgpohon.

2.3. Metode Analisis

Selang Kesesuaian Lahan dari kelas S1, S2, S3 dan N ditentukan batasnya dengan metode Garis Batas Boundary Line Method, dimana diagram selular hubungan antara produksi dan kualitas lahan dibungkus oleh garis batas. Garis tersebut merupakan garis yang membatasi data aktual yang ditemukan di lapangan. Dengan demikian sangat kecil peluang akan ditemukannya data di luar garis tersebut. Garis tersebut merupakan garis yang berkaitan dengan peningkatan atau penurunan produksi sesuai dengan kualitas lahan yang sedang dinilai. Sebagai batasan selang kriteria, digunakan asumsi produktivitas sebagai fungsi dari karakteristik biofisik. Batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah batasan yang sesuai dengan kriteria dari FAO 1986 dalam Hardjowigeno dan Widiatmaka 2001. Dalam batasan tersebut, produksi pada lahan dengan karakteristik S1 adalah 100 - 80 dari rerata produktivitas, pada lahan dengan produksi 60 – 80, kesesuaian lahannya adalah S2. Pada kelas kesesuaian S3, produktivitasnya adalah 40 – 60 , sedangkan pada kelas tidak sesuai untuk pembudidayaan kelas N produktivitasnya kurang dari 40 . Kelas N selanjutnya dapat dibagi menjadi N1 dan N2, tergantung dari apakah faktor pembatas yang bersangkutan merupakan faktor pembatas yang dapat diperbaiki atau tidak. Dalam penelitian ini dibatasi pada kelas N saja. Dengan selang yang ditetapkan tersebut perpotongan garis antara garis batas dengan tingkat produksi yang diharapkan merupakan batas kriteria penilaian kualitas lahan. 3. Analisis Kesesuaian Lahan 3.1. Tujuan Analisis