Sistem informasi Pelayanan Kamar Di Hotel Astria Graha BANDUNG

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat, seluruh kegiatan dalam berbagai bidang telah menerapkan suatu sistem yang terintegrasi dalam berbagai aktivitasnya. Yaitu, dengan menggunakan sistem informasi yang terkomputerisasi, dimana seluruh kegiatan tersebut dapat mengoptimalkan segala aktivitas didalam segala bidang.

Pada dasarnya komputer adalah suatu alat pendukung.Teknologi komputer yang banyak mengalami kemajuan. Dan beberapa teknologi itu digunakan untuk meningkatkan efisiensi ruang, waktu bahkan benda bagi kesejahteraan manusia. Komputer digunakan sebagai alat bantu seperti mengolah, menyimpan dan mencetak data atau informasi yang diperlukan.

Hotel itu sendiri adalah suatu bentuk bangunan, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel tersebut.

Hotel Astria Graha merupakan salah satu hotel yang berada dipusat kota, dengan tingkat hunian70% - 80%.Hotel ini terletak di jalan Dalem Kaum No.130 A, Sasaran utamanya adalah para wisatawan baik lokal atau mancanegara yang


(2)

2

tujuan utamanya daerah Bandung.Hotel ini memiliki fasilitas laundry, restaurant dan kapasitas kamar sebanyak 29 kamar yang terdiri dari 2 lantai, yang di setiap lantainya terdapat beberapa jenis kamar, diantaranya: standar room, superior roomdan deluxe room, Hotel tersebut kini tengah mengembangkan suatu sistem informasi yang terkomputerisasi dalam pelayanan dan pengolahan data mereka, sehingga produktifitas kinerja di perusahaan tersebut dapat ditingkatkan.

Saat ini prosedural di hotel tersebut untuk melayani para tamu masih dilakukan dengan cara pencatatan seperti, data tamu, check in, check out, laundry dan restaurant. Setiap tamu yang ingin menginap, petugas resepsionis yang menuliskan data tamu ke buku tamu dan petugas mencek kamar kosong, setelah itu resepsionis akan memberikan rekomendasi kepada tamu untuk check in dan memasukan data kedalam catatan buku check in. Untuk check out tamu cukup datang ke resepsionis dan melakukan proses pembayaran dan penyajiannya ini memakan waktu yang cukup lama, karena laporan tersebut dibuat berdasarkan konfirmasi dari masing✥masing bagian yaitu, berupa data laundry, restaurant dan

ditambah dengan biaya menginap di hotel, semua data dicatat ke dalam buku transaksi, resepsionis akan menghitung biaya yang harus dikeluarkan tamu dengan cara memasukan biaya-biaya yang telah tamu keluarkan.Sepenuhnya dilakukan masih menggunakan sumber daya manusia yang memungkinkan adanya kesalahan dalam melakukan proses transaksi pembayaran dan perhitungannya.

Masalah tersebut yang akan penulis kembangkan kedalam sebuah sistem yang terintegrasi kepada komputer serta aplikasinya, Sehingga proses menjadi efektif dan efisien dalam pelayanannya. Penerapan Teknologi Sistem pelayanan


(3)

3

kamar ini diperlukan untuk menyimpan data dari tamu, kamar dan lain lain untuk bisa menampung data transaksi dan mempermudah aktivitas dalam perhotelan, yang mana untuk dapat menarik suatu konsumen atau para tamu, sistem yang digunakan dalam suatu hotel harus relevan dan tepat waktu. Oleh karena itu, perlunya penerapan teknologi untuk dapat mengembangkan hotel menjadi lebih baik lagi.

Hal ini yang melatar belakangi penulis untuk membuat aplikasi dan mengusulkan suatu sistem serta program aplikasi untuk menunjang pengelolaan data pelayanan kamar di Hotel Astria Graha. Dengan perancangan yang akan penulis proses, diharapkan akan dapat mengurangi kesalahan kesalahan yang biasa terjadi, menyempurnakan proses yang telah ada serta dapat mempermudah kegiatan pelayanan berikut informasi yang berkaitan dengan konsumen.

Oleh karena itu, sesuai dengan permasalahan diatas, maka penulis mencoba membahas suatu masalah dengan judul✁Sistem Informasi Pelayanan

Kamar Di Hotel Astria Graha Bandung✂.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka, Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Pencatatan data tamu, data kamar, check in, check out, extrabed, restaurant dan laundry masih disimpan didalam buku catatan. Hal ini dapat menyebabkan kemungkinan kesalahan dalam mencatat.


(4)

4

2. Proses pencarian informasi data tamu, extrabed, laundry, restaurant, check in, check out dan kamar kosong mengalami hambatan karena untuk mencari data dilakukan dengan cara membuka buku catatan data tamu, laundry, restaurant dan status kamar, sehingga waktu pencarian menjadi lama.

3. Belum efektifnya perhitungan pembayaran penyewaan kamar dan fasilitas lainnya, karena belum digunakannya komputer, sehingga akan mengakibatkan lambatnya proses transaksi pembayaran.

4. Bagian Front office mengalami kesulitan dalam melakukan pembuatan laporan karna semua data transaksi dilakukan dengan buku besar.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana sistem informasi pelayanan kamar yang sedang berjalan pada Hotel Astria Graha.

2. Bagaimana perancangan sistem Informasi yang dibutuhkan pada proses pelayanan kamar pada Hotel Astria Graha.

3. Bagaimana pengujian sistem informasi pelayanan kamar pada Hotel Astria Graha.

4. Bagaimana implementasi sistem informasi pelayanan kamar pada Hotel Astria Graha.


(5)

5

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi guna mempermudah pelayanan dan membangun aplikasi Hotel di Astria Graha.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Membantu pihak hotel dalam melakukan proses pelayanan kamar kepada tamu hotel.

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi pelayanan kamar hotel.

3. Untuk mengetahui analisis dan pengujian program pelayanan kamar pada hotel Astria Graha.

4. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi pelayanan kamar pada hotel Astria Graha tersebut.

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Praktis

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan sistem informasi pelayanan kamar hotel dan kulitas pelayanan di hotel Astria Graha.


(6)

6

2. Bagi Tamu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi tentang Sistem Informasi pelayanan kamar hotel, agar Konsumen menyadari pentingnya pemahaman Sistem informasi pelayanan kamar dalam rangka Meningkatkan Kualitas Pelayanan.

1.4.2. Kegunaan Akademis

1. Bagi Penulis

Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada didalam perusahaan, khususnya di Hotel Astria Graha.

2. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembandingan antara ilmu menejemen (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan (praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu Sistem Informasi yang sudah ada untuk ditahapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.


(7)

7

3. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan.

1.5. Batasan Masalah

Agar tidak terjadi suatu penyimpangan didalam pembahasan ini, maka perlu ditetapkan batasan ✄ batasan dari masalah yang dihadapi, yaitu sebagai

berikut :

1. Sistem informasi ini tidak membahas pembatalan reservasi.

2. Sistem informasi ini hanya membahas tentang penginputan data kamar, reservasi, check in, check out, extrabed, data laundry dan data restaurant. 3. Sistem informasi ini hanya melayani tamu hotel yang langsung datang ke

Hotel.

4. Reservasi hanya dilakukan secara perseorangan (individual) untuk 1 kamar.

5. Sistem informasi ini hanya melakukan pembayaran cash tidak menggunakan kartu kredit.

6. Sistem informasi ini hanya mengeluarkan data reservasi, data check in, check out, yang didalamnya terdapat data extrabed, laundry dan restaurant serta laporan data tamu kepada manager.


(8)

8

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melaksanakan penelitian di Hotel Astria Graha Jln. Dalem Kaum No.130 A Telp/ Fax.022-4235202 Bandung 40261.Waktu yang dibutuhkan selama penulis melakukan penelitian yaitu pada tanggal 2 Maret 2010 sampai dengan 10 Juli 2010.

Adapun jadwal kegiatan dalam pembuatan tugas akhir dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

No. Tahap

2010

Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Mengidentifikasi

Kebutuhan User

2 Mengembangkan

prototype

3 Mengadakan

sistem operasional

4 Menguji Sistem


(9)

9

☎ ✆☎ ✝✝

✞✆✟✠✆✡✆✟☛ ☞ORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

✌ ✍nurut ✎o✏ ✑y✒nto✓✒rtono (✔ ✕✕ ✖✗ ✘83) mendefinisikan bahwa : Suatu

sistem dapat terdiri dari sistem sistem, bagian (subsystems) . Masing masing subsistem dapat terdiri dari komponen komponen. Subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai.

2.1.1 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto Hartono (2004:684) menyatakan karakteristik dari sistem adalah, sebagai berikut :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen Komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas


(10)

✙0

sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut. 3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem .

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media perantara antara satu subsistem. Dengan sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa ✚✛intennce input dan sinyal input. Maintenance

input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.


(11)

✜✜

6. Keluaran Sistem

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. 7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto Hartono (2004:687) menyatakan Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut:


(12)

✢✣

1. Sistem abstrak dan sistem fisik.

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.

Sedangkan,Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sistem penjualan, dan lain sebagainya.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia.

Sistem alamiahadalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam). Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dan malam, sistem kehidupan umat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

Sedangkan, Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut dengan human-machinesystem atau ada yang menyebut denganman-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system. Karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).

Sistem Tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan


(13)

✤✦

pasti, sehingga keluaran dan sistem tersebut dapat diramalkan dan relatif stabil atau konstan dalam jangka waktu yang lama. Contoh: Sistem komputer.

Sedangkan, Sistem Tak tentuadalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya walaupun sebenarnya bersifat relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).

Sedangkan, Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Menurut Jogiyanto Hartono (2004:695) menyatakan Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.


(14)

✧★

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau data idem. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu sedangkan kesatuan nyata (fact) adalah suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang betul betul ada dan terjadi.

2.2.1 Siklus Informasi

Menurut Jogiyanto Hartono (2004:695) menyatakan Siklus Informasi adalah Data yang diolah melalui model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut. Membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh Jhon Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle) atau ada yang menyebutkan dengan istilah siklus pengolahan data(Data processing cycles).


(15)

✩✪

Gambar 2.1Siklus Informasi

[Sumber Jogiyanto Hartono:Pengenalan Komputer-Edisi Kedua; Penerbit Andi,2004:695]

2.2.2 Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto Hartono (2004:696) menyatakan Kualitas informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan :

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

P ro s e s M o d e l

D a s a r D a ta

O u tp u t (in fo rm a tio n )

P e n e rim a

K e p u tu s a n T in d a k a n In p u t (D a ta )

D a ta (D ita n g k a p )

H a s il T in d a k a n


(16)

✫6

3. Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.2.3 Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto Hartono (2004:696) Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang sesuatu keadaan.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi dari Sistem Informasi sendiri ialah✬ Suatu Sistem terintegrasi

yang mampu menyediakan Informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.Atau Sebuah Sistem terintegrasi atau Sistem manusia-mesin, untuk menyediakan Informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi ✭

Sistemini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual,model manajemen dan basis data.

Sedangkan Menurut Robert A. Leitch ; Sistem Informasi adalah suatu Sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan - laporan yang diperlukan.[http://willis.comze.com /pengertian_si.html /19 Maret 2010]


(17)

✮✯

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Sistem Informasi dapat terdiri dari komponen komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan(building block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing masing asling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Gambar 2.2Blok Sistem informasi yang berinteraksi

[Sumber Jogiyanto Hartono:Pengenalan Komputer-Edisi Kedua; Penerbit Andi,2004:698]

Berikut penjelasan dari masing masing blok bangunan, yaitu : 1. Blok Input

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, termasuk metodedan media untuk memperoleh data yang dimasukan, yang dapat berupa dokumen dasar.

Pemakai

Pemakai Pemakai

Pemakai

Pemakai

Pemakai Input

Teknologi

Model

Dasar data

Output


(18)

✰8

2. Blok Model

Kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diingiinkan.

3. Blok Output

Produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan kotak alat (tool box ) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara menyeluruh

5. Blok Basis Data

Merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan perangkat lunak digunakan untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informsi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data dapat diakses atau dapat dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS(database management system).


(19)

✱9

6. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.3.2 Perancangan Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 23), Perancangan sistem adalah tahap yang dilakukan setelah melakukan analisis sistem, pendefinisian kebutuhan kebutuhan sistem yang akan dibangun, dan persiapan untuk merancang bangun implementasi sistem dengan menggambarkan sistem yang akan dibangun. Perancangan sistem dimulai dengan memahami sistem yang sedang berjalan dan kriteria kriteria sistem yang akan dibangun biasanya menggunakan pemodelan secara terstruktur yang digambarkan oleh grafik atau diagram.

Hal hal yang harus diperhatikan dalam merancang dan membangun sebuah sistem menurut Jogiyanto (2005 : 25) adalah :

1. Kebutuhan perusahaan, organisasi, atau lembaga, yaitu dengan cara memahami bidang yang akan dikembangkan, sasaran yang dibidik serta media yang akan digunakan.

2. Kebutuhan operator, yaitu kebutuhan operator untuk memperoleh sistem yang mudah dipahami dan dioperasikan serta tampilan yang interaktif. Kebutuhan operator dapat diperoleh melalui proses wawancara atau kuisioner.


(20)

✲0

3. Kebutuhan pemakai, yaitu keinginan keinginan dari si pemakai sistem informasi, seperti jaminan keamanan, standarisasi tampilan, kecepatan akses, dan kemudahan dalam pengoperasian.

4. Kebutuhan teknis, yaitu meliputi arsitektur dan konfigurasi sistem. Secara teknis peralatan dan teknologi yang digunakan, termasuk pertimbangan penggunaan peralatan yang tidak standar, seperti peralatan multimedia, kebutuhan interface, database, dan perangkat lunaknya.

2.3.3 Pengembangan Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 35) Menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti.

Menurut Jogiyanto (2005 : 36) Pengembangan sistem dapat berarti penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa :

a. Ketidakberesan

Ketidakberesan pada sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.


(21)

✳✴

b. Pertumbuhan Organisasi

Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi yang semakin luas. Volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntasi yang baru. Karena adanya perubahan ini, maka menyebabkan sistem yang lama tidak efektif lagi sehingga sistem yang lama sudah tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen.

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan

Teknologi informasi telah berkembang dengan cepatnya. Perangkat keras komputer, perangkat lunak dan teknologi komunikasi telah begitu cepat berkembang. Organisasi mulai merasakan bahwa teknologi informasi ini perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen.

Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan informasi atau efisiensi sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan yang asa. Bila pesaing dapat memanfaatkan teknologi ini, maka kesempatan-kesempatan akan jatuh ke tangan pesaing. Kesempatan-kesempatan-kesempatan ini dapat berupa peluang-peluang pasar, pelayanan yang meningkat kepada pelanggan dan lain sebagainya.


(22)

✵✵

3. Adanya instruksi-instruksi

Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-instrukai dari atas pimpinan atau dari luar organisasi, seperti peraturan pemerintah dan sebagainya.

Dengan dikembangkannya sistem yang baru ,maka diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan ini, yaitu sebagai berikut :

1. Performance(kinerja)

Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari :

a. Throughput, yaitu jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu.

b. Response time, yaitu rata-rata waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan tersebut.

2. Economy(ekonomis)

Peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.

3. Control(Pengendalian)

Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta keuntungan-keuntungan yang akan terjadi.


(23)

✶✷

4. Effeciency(efisiensi)

Peningkatan terhadap efesiensi operasi,yaitu bagai mana sumber daya digunakan dengan pemborosan yang paling minimum.

5. Service(pelayanan)

Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

2.4 Pengertian Pelayanan

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. [http://www.damandiri.or.id/file/nurhasyimadunairbab2.pdf/ 24 Maret 2010]

2.5 Pengertian Hotel

Hotel itu sendiri adalah suatu bentuk bangunan, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel tersebut.


(24)

✸✹

2.5.1 Karakteristik Hotel

a. Perbedaan antara hotel dengan industri lainnya adalah : Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya yang artinya dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan tenaga pekerja yang banyak pula.

b. Dipengaruhi oleh keadaan dan perubahan yang terjadi pada sektor ekonomi, politik, sosial, budaya, dan keamanan dimana hotel tersebut berada.

c. Menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempat dimana jasa pelayanannya dihasilkan.

d. Beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan jasa terhadap pelanggan hotel dan masyarakat pada umumnya.

e. Memperlakukan pelanggan seperti raja selain juga memperlakukan pelanggan sebagai patner dalam usaha karena jasa pelayanan hotel sangat tergantung pada banyaknya pelanggan yang menggunakan fasilitas hotel tersebut.[http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/ p

en

gantar perhotelan-definisi-hotel.html/ 19 Maret 2010]

2.6 Pengertian Sistem Informasi Pelayanan Hotel

Dilihat dari gabungan definisi diatas maka Sistem Informasi Pelayanan Hotel adalah suatu lembaga yang memberikan pelayanan kepada konsumen secara umum dengan tujuan untuk kepuasan pelanggan.


(25)

✺✻

2.7 Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Budhi Irawan (2005:19) menjelaskan bahwa jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya. Adapun Tiga katagori utama jaringan komputer yaitu :

2.7.1 Tipe Jaringan Komputer

Jaringan dapat dibedakan berdasarkan cakupan ada empat kategori utama jaringan komputer, yaitu :

1. LAN (Local Area Network)

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada didalam suatu area yang kecil, misalnya didalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak antar komputer yang dihubungkan bisa mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN biasanya bekerja pada kecepatan mulai 10 mbps sampai 100 mbps. LAN menjadi populer karena memungkinkan banyak pengguna untuk memakai sumber daya secara bersama sama. Contoh dari sumber daya yang dapat digunakan misalnya suatu main frame, file server, printer, dan sebagainya.

2. MAN (Metropolitan Area)

MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputisuatu kota. MAN mneghubungkan LAN LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 km samapai beberapa rausan km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.


(26)

✼6

3. WAN (Wide Area Network)

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke kota lain di dalam suatu negara.Cakupan WAN bisa meliputi 100 km sampai 1.000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps. Dalam WAN, biaya biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan publik. 4. GAN (Global Area Network)

GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara negara di seluruh dunia.Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 sampai dengan 100Gbps dan cakupannya mencapai ribuan kilometer. Contoh yang sangat baik dari GAN ini adalah internet.

2.7.2 Topologi Jaringan

Menurut Budhi Irawan (2005:25) topologi secara fisik dari suatu jaringan local adalah merujuk kepada konfigurasi kabel, computer, dan perangkat lainnya.Tipe-tipe utama topologi fisik Berikut ini akan di jelaskan mengenai topologi fisik yang di gunakan di dalam jarinagn local diantaranya

1. Linier Bus (Garis Lurus)

Topologi linier Bus (Garis Lusrus) terdiri dari jalur satu jalur kabel utama dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan (file server, workstation, dan


(27)

✽✾

perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama (backbone). Jarinagn-jaringan Ethernet dan local talk menggunakan topologi linier ini.

Gambar 2.3: Topologi linier Bus (Garis Lurus)

[Sumber Budhi Irawan: Jaringan Komputer - Edisi pertama Yogyakarta; Penerbit Graha Ilmu,2005:26]

Kelebihan dari topologi linier bus (garis lurus) adalah :

1. Mudah didalam mengkonfigurasikan komputer atau perangkat lain ke dalam sebuah kabel utama.

2. Tidak terlalu banyak menngunakan kabel dibandingkan dengan topologi star / bintang.

Kekurangan dari topologi linier bus (garis lurus) adalah :

1. Seluruh jaringan akan mati jika ada kerusakan pada kabel utama (backbone).

2. Membutuhkan terminator pada kedua sisi dari kabel utamanya.


(28)

✿8

2. Star (Bintang)

Topologi model ini dirancang, yang mana setiap nodes (server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah concentrator.

Gambar 2.4: Topologi Star (Bintang)

[Sumber Budhi Irawan: Jaringan Komputer - Edisi pertama Yogyakarta; Penerbit Graha Ilmu,2005:27]

Kelebihan dari topologi star (Bintang) adalah : 1. Mudah didalam pemasangan dan pengkabelan.

2. Tidak mengakibatkan gangguan pada jaringan ketika akan memasang atau memindahkan perangkat jaringan lainnya. 3. Mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan

perangkat-perangkat lainnya.

Kekurangan dari topologi star (Bintang) adalah :

1. Membutuhkan lebih banyak kabel dari pada topologi linear bus. 2. Membutuhkan concentrator dan bilaman concentrator tersebut

rusak maka semua nod yang terkoneksi tidak dapat terdeteksi. C o n c e n t r a t o r


(29)

❀9

3. Lebih mahal dari pada topologi liniear bus, karena biaya untuk penggadaan concentrator.

3. Ring (Cincin)

Topologi Ring (Cincin) menggunakan tehnik konfigurasi yang sama dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisis menyerupai suatu lingkungan tertutup menyerupai cincin (lingkaran), sehingga diberi nama topologi bintang dalam lingkaran atau star-wired ring.

Gambar 2.5: Topologi Ring (Cincin)

[Sumber Budhi Irawan: Jaringan Komputer - Edisi pertama Yogyakarta; Penerbit Graha Ilmu,2005:28]

Kelebihan dari topologi Cincin adalah:


(30)

❁0

Kekurangan dari topologi Cincin adalah:

1. kekurangan dari topologi ini adalah pengembangan jaringan akan menjadi susah karena setiap komputer akan saling terhubung. [http://www.rezafauzi.com/2009/05/pengertian-topologi-jaringan. Html/28 Maret 2010]

4. Tree (Pohon)

Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi Linear Bus dan Star, yang mana terdiri dari kelompok kelompok dari workstation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang

menggunakan topologi Liniear Bus. Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan memungkinkan untuk menkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 2.6: Topologi Tree (Pohon)

[Sumber Budhi Irawan: Jaringan Komputer - Edisi pertama Yogyakarta; Penerbit Graha Ilmu,2005:28]


(31)

❂❃

Kelebihan dari topologi tree (pohon) adalah :

1. Proses konfigurasi haringan dilakukan dari titik ke titik pada masing-masing segmen.

2. Didukung oleh banyak perangkat keras dan perangkat lunak. Kekurangan dari topologi tree (pohon) adalah :

1. Keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh tipe kabel yang digunakan.

2. Jika jaringan utama (backbone) rusak, maka keseluruhan segmen akan ikut rusak.

Sangat relative sulit untuk di konfigurasi dan proses kabelnya dibandingkan topologi jaringan yang lain

2.7.3 Pengertian Client Server

Menurut Budhi Irawan (2005:30) Model hubungan client server memungkinkan jaringan untuk mesentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua dedicated file server. Sebuah file sever menjadi jantung dari keseluruhan system, memungkiinkan untuk mengakses sumberdaya, dan menyediakan keamanan. Workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada pada file server. Model hubungan ini, menyediakan mekanisme untuk mengintegrasikan seluruh komponen yang ada di jaringan dan memungkinkan banyak pengunaan secara bersama-sama memakai sumber daya pada file server.


(32)

❄❅

Gambar. 2.7Hubungan Client Server

[Sumber Budhi Irawan: Jaringan Komputer - Edisi pertama Yogyakarta; Penerbit Graha Ilmu,2005:30]

Kelebihan model hubungan Client Server.

1. Terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server).

2. Skalabilitas 3. Fleksibel

4. Teknologi baru dengan mudah terintregrasi kedalam sistem.

5. Keseluruhan komponen (client / network /server) dapat bekerja bersama.

Kekuranagn model hubungan Client server. 1. Mahal

2. Membutuhkan investasi untuk didecated file server

3. Perbaikan (jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar system berjalan dengan efisien)

4. Berketergantungan


(33)

❆❆

5. Ketika server jauh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada network akan jatuh pula.

2.8 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung adalah salah satu alat yang digunakan dari proses pengkodingan sampai implementasi, yaitu menggunakan Ms.Visual basic, Ms.SQL Sever 2000 untuk databasenya dan Crystal report untuk perancangan outputnya seperti struk dan laporan.

2.8.1 Microsoft Visual Basic 6.0

Menurut M.Agus J.Alam (2004:1) menyatakan bahwa Ms.Visual Basic 6.0 adalah bahasa pemgrograman yang bekerjadalam lingkup MS-Windows. MS.Visual basic 6.0 dapat memanfatkan kemampuan MS-Windows secara optimal. Kemampuannya dapat dicapai untuk merancang program aplikasi yang berpenampilan seperti program aplikasi lainnya berbasis MW-Windows.

2.8.1.1 Kelebihan Microsoft Visual Basic 6.0

Menurut Andi sunyoto ( 2007 : 1), beberapa keistimewaan dari visual basic 6.0, diantaranya seperti :

1. Menggunakan platform pembuatan program yang diberi nama Developer Studio, yang memiliki tampilan dan sarana yang sama dengan Visual C++ dan Visual J++. Dengan begitu kita dapat


(34)

❇❈

bermigrasi atau belajar bahasa pemrograman lainnya dengan mudah dan cepat, tanpa harus belajar dari nol lagi.

2. Memiliki compiler andal yang dapat menghasilkan file executable yang lebih cepat dan lebih efisien dari sebelumnya.

3. Memiliki beberapa tambahan sarana wizard yang baru. Wizard adalah sarana yang mempermudah didalam pembuatan aplikasi dengan mengotomatisasi tugas-tugas tertentu.

4. Tambahan kontrol-kontrol baru yang lebih canggih serta peningkatan kaidah struktur bahasa visual basic.

5. Kemampuan membuat ActiveX dan fasilitas internet yang lebih banyak.

6. Sarana akses data yang lebih cepat dan andal untuk membuat aplikasi database yang berkemampuan tinggi.

7. Visual Basic 6 memiliki beberapa versi atau edisi yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya.

2.8.2 Crystal Report

Crystal Reports dirancang untuk membuat laporan yang dapat digunakan dengan bahasa pemrograman berbasis Windows, seperti Borland Delphi, Visual Basic, Visual C/C++, dan Visual Interdev.


(35)

❉❊

a. Dari segi pembuatan laporan, tidak terlalu rumit yang memungkinkan para programmer pemula sekalipun dapat membuat laporan yang sederhana tanpa melibatkan banyak kode pemrograman.

b. Integrasi dengan bahasa-bahasa pemrograman lain yang memungkinkan dapat digunakan oleh banyak programmer dengan masing-masing keahlian.

c. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format-format populer seperti Microsoft Word, Excel, Access, Adobe Acrobat Reader, HTML dan sebagainya. [http://ratnasaridewi4244.files.wordpress.com /2008/05/bab-ii.doc/21 Maret 2010]

2.8.3 Microsoft SQL Server 2000

SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis datarelasional. Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa ini untuk melakukan manajemen datanya.

Secara umum, SQL terdiri dari dua bahasa, yaitu Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). Implementasi DDL dan DML berbeda untuk tiap sistem manajemen basis data (SMBD), namun secara umum implementasi tiap bahasa ini memiliki bentuk standar yang ditetapkan ANSI.


(36)

❋6

1. Data Definition Language (DDL)

DDL digunakan untuk mendefinisikan, mengubah, serta menghapus basis data dan objek-objek yang diperlukan dalam basis data, misalnya tabel, view, user, dan sebagainya.

Adalah perintah SQL yang digunakan untuk mendifinisikan kerangka basis data, perintah-perintahnya adalah:

a. Create: untuk membuat atau menciptakan objek basis data. b. Alter: untuk memodifikasi atau mengubah objek basis data. c. Drop: untuk menghapus objek basisdata.

d. Objekdatabaseyang dimaksud adalah basis data, tabel,index. 2. Data Manipulations Language(DML)

Adalah perintah yang digunakan untuk mengoperasikan atau memanipulasi isi basis data, SQL menyediakan 4 perintah DML yaitu:

a. Select: digunakan untuk mengambil data dari basis data. b. Delete: digunakan untuk menghapus data pada basis data. c. Insert: digunakan untuk menambahkan data kedalam tabel. d. Update : digunakan untuk memodifikasi data pada basis data. [http://id.wikipedia.org/wiki/SQL/19 Maret 2010]


(37)

●❍

BAB ■■■

BE DA▼◆ETDE E▼P ◗■TA

❘❙ ❚❙ ❏b❯ ❱ ❲❖❱ ❳❱ ❨ ❩t❩❬ ❳

❭❪jek peneli❫ian ini dilak❴kan di ❵❛❫el ❜❝❫ ❞ia ❡❞aha ❢ln❣ ❤✐lem ❥a❴m

❦❛ ❣❧●♠❜♥elp♦♣aq ❣ ♠r r st r●✉ r♠ r✈and❴ng t ♠ r✇❧ ❣

❘❙ ❚❙ ❚❙ ①❱❯ ❬r❬②①❩ ❳③ ❲❬t ❖❱rus❬②❬ ❬ ❳

❵❛❫el ❜❝❫❞ia ❡❞aha didi❞ikan pada ❫anggal ❧❍❢❴li ❧ ④ ④● a❫a❝ nama ❵❣❤⑤din ⑥❴djahidin❣ ⑦ada ❝aa❫ pe❞❫ama kali ❵❛❫el ❜❝❫❞ia ❡❞aha be❞di❞i han⑧a memiliki

enam kama❞⑨ menginga❫ pe❝a❫n⑧a pe❞kembangan pa❞i⑩ ⑤❝a❫a di ❥o❫a ✈and❴ng

pemilik mem❴ ❫ ❴ ❝kan ❴n❫ ❴k menambah j❴mlah kama❞ menjadi ●♠ kama❞ hal ini

j❴ga dila❫a❞belakangi oleh fak❫o❞ sfak❫o❞ ⑧ang mend❴k❴ng ❵❛❫el ❜❝❫❞ia ❡❞aha⑨

an❫a❞a lain le❫akn⑧a ⑧ang deka❫ dengan p❴ ❝a❫ ko❫a ✈and❴ng❣

❵❛❫el ❜❝❫ ❞ia ❡❞aha be❞loka❝i di ❢l❣ ❤alem ❥a❴m ❦❛❧●♠ ❜ ⑧ai❫ ❴ jalan

⑧ang ❴m❴mn⑧a di❫emp❴h oleh pa❞a ⑩ ⑤❝a❫a⑩an ⑧ang hendak men❴j❴ p❴ ❝a❫ ko❫a

dan be❞belanja di fac❫o❞⑧ o❴ ❫le❫ ⑧ang ❫e❞❝eba❞ di ❥o❫a ✈and❴ng⑨ ❝ehingga loka❝i

ho❫el ini memp❴n⑧ai le❫ak ⑧ang ❝anga❫❝❫❞a❫egi❝ ❣ ❵❛❫el ini didi❞ikan di a❫a❝❫anah

❝el❴a❝ ❧⑨ r hek❫a❞❣ ✈en❫ ❴k bang❴nan ❵❛❫el ❜❝ ❫ ❞ia ❡❞aha adalah bang❴nan dalam

ben❫ ❴k ged❴ng be❞❫ingka❫ ⑧ang ❫e❞di❞i da❞i ✇ kama❞ standard❶❷ ❷❸ ⑨ ❧❹ ❝❴pe❞io❞

❶❷ ❷❸dan ✇❺ ❻❼ ❽x❻❶❷ ❷❸ ❣

❵❛❫el ❜❝❫❞ia ❡❞aha ❫elah melak❴kan pe❞baikan dan penambahan kama❞ ⑧ang dilak❝anakan pada ❫ah❴n r ♠♠t ❣ ❜❫a❝ ❴ ❝aha pe❞baikan ⑧ang dilak❴kan


(38)

❾❿

➀e➁ ➂eb➃ ➀ maka pada ➀ah➃n ➄ ➅ ➅➆ ➇➈ ➀el ➉➂ ➀➁ia ➊➁aha mendapa➀ piagam golongan

kela➂ ho➀el dan din➋a➀akan memen➃hi pe➁ ➂➋a➁a➀an ➂ebagai ho➀el ➌ela➀i ❾➍

➎e➁baikan➏pe➁baikan dan peningka➀an ja➂a dan fa➂ili➀a➂➀e➁➃ ➂ dilak➃kan oleh ➇➈ ➀el

➉ ➂➀ ➁ia ➊➁aha ➂ehingga pada ➀anggal ➐➑ jan➃a➁i ➄➅ ➅➑ din➋a➀akan ➂ebagai ho➀el

mela➀i ❾ dengan p➁edika➀ j➃a➁a ➒ ➒ ➒➇➈ ➀el ➌ela➀i ❾➀e➁n➋aman dan ➀e➁be➁ ➂ih➍➓ampai

➂aa➀ ini ➀e➁➃ ➂ dilak➂anakan penambahan fa➂ili➀a➂➏fa➂ili➀a➂➍

➔→ ➣→ ↔→ Vii da➙➛ii e➝ ➞↕ahaa

➟➠➂i da➁i ➇➈ ➀el ➉ ➂ ➀➁ia ➊➁aha ➡and➃ng adalah➌e➢➃j➃dkan ➂➃a➂ana ho➀el ➋ang aman➤ n➋aman dan ➀en➀ ➁am demi membe➁ikan k➃ali➀a➂ pela➋anan ➋ang p➁ima

bagi pa➁a ➀am➃➍

➓edangkan mi➂i da➁i ➇➈ ➀el ➉ ➂ ➀➁ia ➊➁aha adalah➌anajemen ho➀el ➂elal➃

membe➁ikan ➎ela➋anan ➀e➁baik ➋ang menjadi ➀➃ga➂ ➃ ➀ama dan ➌embe➁ikan

kon➀ ➁ib➃ ➂i lebih maj➃➃n➀➃k kemaj➃an ho➀el dan pa➁a ka➁➋a➢➥n➍

➔→ ➣→ ➔→ S➦➝➞➧➦➞➝➨➝gaiai e➝➞↕ahaa

➓➀ ➁➃k➀➃ ➁ o➁gani➂a➂i me➁➃pakan landa➂an o➁gani➂a➂i ➃n➀➃k menen➀➃kan

pembagian ➀➃ga➂➤ ➀angg➃ng ja➢➥b dan ➢➩ ➢enang ➂eca➁a jela➂➍ ➓ehingga

koo➁dina➂i ➂➀➁➃k➀➃ ➁ dapa➀ dilak➂anakan dengan baik g➃na men➃njang ak➀ifi➀a➂


(39)

➭➯

a➳ ➵a➸➺➻ ➼➽➾ ➚ ➪k➾ ➪ ➚➶ ➚gani➹a➹i➘➴ ➾el ➷➹➾➚ia ➬➚aha

➺➻ ➼ ➻➮➻ De➱✃➸i❐➱i Tga

➷❮ap➪n de➹k➚ip➹i ➾ ➪ga➹ da➚i ma➹ing❰ma➹ing jaba➾an ➾e➚➹eb➪➾ adalahÏ

➼➻ Chief EÐgiÐee Dea➸ÑeeÐ Ñ

ÒÓi➾➪ be➚➾➪ga➹ menga➾➪ ➚ dan mengaÔ Ó➹i keadaan me➹in❰me➹in Õang

be➚ope➚a➹iÖ

×➻ Øa➸✃eÑiÐg Dea➸ÑeeÐ Ñ

ÒÓi➾➪ bagian Õang melak➹anakan pema➹a➚an p➚od➪k ho➾elÙ➾e➚ma➹ ➪k

di dalamnÕa p➚omo➹i dan penj➪alan p➚od➪k ho➾elÖ

➺➻ Food and Beverage (F&B) Departement

ÒÓi➾➪ bagian Õang be➚➾ ➪ga➹ menÕediakan dan menÕajikan makanan


(40)

ÚÛ

4. Human Resorce Development (HRD) Departement

ÜÝiÞß bagian àang beá Þßgaâ mengadakan pemilihan dan pengadaan Þenaga keája hoÞelã Þeámaâßk di dalamnàa pemelihaáaan moáal dan

keâejahÞeáaan Þenaga keája âeá Þa peningkaÞan pengeÞahßan dan

keÞeáampilan Þenaga keája hoÞelä

5. Purchaser Departement

ÜÝiÞß bagian àang melakâanakan kegiaÞanåkegiaÞan pembelianã âeá Þa

mengß âahakan kelancaáan pengadaan baáangåbaáang dalam ß âaha

menßnjang kegiaÞan opeá âional peá ßâahaanä

6. Front Office (FO) Departement

ÜÝiÞß bagian Þeádepan àang beá Þßgaâ meneáima peâananã membeáikan

infoámaâiã meneáima dan mengakomodaâi Þamß Þeámaâßk

melakâanakan pembaàaáan dan peneáimaan Þamßä

7. Housekeeper Departement

ÜÝiÞß bagian àang beá Þßgaâ memelihaáa kebeá âihanã keáapihan dan

kelengkapan kamaá åkamaá Þamß ã áeâ Þaß áanÞã baá dan ÞempaÞ å ÞempaÞ

ßmßm dalam hoÞel Þeámaâßk ÞempaÞ åÞempaÞ kaáàaæÝnä

3.2. Metode Penelitian

çeÞode peneliÞian meá ßpakan â ßaÞß mekaniâmeã Þeknik aÞaß caáa ßnÞßk

mencaáiã mempeáolehã mengßmpßlkan aÞaß mencaÞaÞ daÞa àang dapaÞ digßnakan

ßnÞßk kepeálßan penàß âßnan peneliÞianä èenàß âßnan peneliÞian ini menggßnakan


(41)

éê

mengklaëifikaëikan dan menganaliëa daìa ëecaía langëîng înì îk mendapaìkan

keìeíangan ïang jelaë dan dapaì membeíikan gambaían ïang cîkîp jelaëð

3.2.1. Desain Penelitian

ñòëain peneliìian ini ìeímaëîk kedalam peneliìian ïang beí ëifaì deëkíipìifð óeneliìian deëkíipìif adalah peneliìian ïang beíì îjîan înìîk mempeíoleh ciíiôciíi õaíiabelö dimana dalam peneliìian ini adalah înì îk mempeíoleh gambaían ìenìang

kineíja píogíam ïang diíancang dan diimplemenìaëikan kepada penggîna (î ëeí)

dalam peí î ëahaanð

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

÷eìode pengîmpîlan daìa adalah caía ïang dapaì digînakan peneliìi înìîk mengîmpîlkan daìað óengîmpîlan daìa diëini beíì îjîan înìîk

mendapaìkan infoímaëi ìenìang pelaïanan kamaí øùìel pada úëì íia ûíahað

üeíikîì bebeíapa meìode ïang digînakan peneliìi ý

3.2.2.1 Sumber Data Primer

þîmbeí daìa aìaî infoímaëi peneliìian ini beídaëaíkan kepada jenië daìa ïang dipeílîkanð ñ ÿìa píimeí ïaiì î daìa ïang dipeíoleh daíi íeëponden ëecaía

langëîng ïang dikîmpîlkan melalîisurvey lapangan dengan menggînakan ìeknik

pengîmpîlan daìa ìeí ìenìî ïang dibîaì khî ëî ë înì îk iìîð eknik pengîmpîlan


(42)

✁✂

✄ ☎ ✆a✝anca✞a✟ ✠ai✡☛ mempe✞oleh da✡a dengan memin✡a penjela☞an

lang☞☛ng kepada pihak ✡e✞kai✡ ✠ai✡☛ ✌✍✡el ✎☞✡ ✞ia ✏✞aha ✡e✞hadap

ma☞alah ✠ang di baha☞☎

✂ ☎ ✑✒☞e✞✓a☞i✟✔eneli✡i lang☞☛ng meng☛nj☛ngi loka☞i peneli✡ian ke ho✡el✠ang

dijadikan objek peneli✡ian ✠ai✡☛ ✌✍✡el ✎☞✡ ✞ia ✏✞aha☎ ✌al ini dilak☛kan

☛n✡☛k meliha✡ da✞i deka✡ ma☞alah✕ma☞alah ✠ang be✞h☛b☛ngan dengan

pokok baha☞an ✠ang dipe✞l☛kan dalam peneli✡ian ini☎

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

✖✗✡a ☞ek☛nde✞ adalah da✡a ✠ang dig☛nakan ☛n✡☛k mend☛k☛ng da✡a

p✞ime✞✟ me✞☛pakan jeni☞ da✡a ✠ang ☞☛dah diolah ✡e✞lebih dah☛l☛ oleh pihak

pe✞✡ama a✡a☛ peneli✡i☎ ☎✘eknik a✡a☛me✡ode peng☛mp☛lan da✡a ☞ek☛nde✞ melip☛ ✡i ✙

a☎ ✖✍k☛men✡a☞i

✚enca✞i da✡a mengenai hal✕hal a✡a☛✓a✞iabel ✠ang be✞☛pa ca✡a✡an✟ ✡✞an☞k✞ip✟ b☛k☛ ✟ agenda✟ dan ☞ebagain✠a☎ ✖✛ngan me✡ode dok☛men✡a☞i ✠ang diama✡i b☛kan benda hid☛p ✡e✡api benda ma✡i☎

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

✖✗lam ☞☛b bab ini akan dijela☞kan mengenai me✡ode pendeka✡an✟

pengembangan ☞i☞✡em✟ me✡ode anali☞i☞ dan ala✡ ban✡☛ anali☞i☞ pe✞ancangan☎


(43)

✢✣

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

✤e✥ode pendeka✥an ✦i✦✥em ✧ang dig★nakan oleh pen★li✦ adalah

pendeka✥an ✥e✩ ✦✥✩ ★k✥★✩ ✪ ✫e✩dapa✥ bebe✩apa ala✦an pen★li✦ mengg★nakan

pendeka✥an ✥e✩ ✦✥ ✩ ★k✥ ★✩ dian✥a✩an✧a adalah m★dah dipahami dan m★dah dig★nakan

a✩ ✥in✧a me✥ode ini m★dah dimenge✩ ✥i✬ ✦elain i✥★ me✥ode ✥e✩ ✦✥ ✩ ★k✥ ★✩ ✥elah ban✧ak

dig★nakan dalam pengembangan ✦i✦✥em info✩ma✦i✪

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

✭✩o✥o✥ ✧ping me✩ ★pakan ✦alah ✦a✥ ★ me✥ode pengembangan pe✩anga✥ l★nak ✧ang ban✧ak dig★nakan✪ ✮✯ngan me✥ode p✩o✥o✥ ✧ping ini pengembang dan

pelanggan dapa✥✦aling be✩in✥e✩ak✦i ✦elama p✩o✦e✦ pemb★a✥an ✦i✦✥em✪

✰e✩ing ✥e✩jadi ✦eo✩ang pelanggan han✧a mendefini✦ikan ✦eca✩a ★m★m apa ✧ang dikehendakin✧a ✥anpa men✧eb★✥kan ✦eca✩a de✥al o★✥p★✥ apa ✦aja ✧ang

dib★✥★hkan✬ pem✩o✦e✦an dan da✥a✱da✥a apa ✦aja ✧ang dib★✥★hkan✪✰ebalikn✧a di✦i✦i

pengembang k★✩ang mempe✩ha✥ikan efe✦ien✦i algo✩i✥ma✬ kemamp★an ✦i✦✥em

ope✩a✦i dan in✥e✩face ✧ang mengh★b★ngkan man★ ✦ia dan komp★✥e✩ ✪

✲✳✥★k menga✥a✦i ke✥idak✦e✩a✦ian an✥a✩a pelanggan dan pengembang ✬

maka ha✩ ★ ✦ dib★✥ ★hakan ke✩ja✦ama ✧anga baik dian✥a✩a ked★an✧a ✦ehingga

pengembang akan menge✥ah★i dengan bena✩ apa ✧ang diinginkan pelanggan

dengan ✥idak menge✦ampingkan ✦egi✱ ✦egi ✥ekni✦ dan pelanggan akan menge✥ah★i

p✩o✦e✦✱p✩o✦e✦ dalm men✧ela✦aikan ✦i✦✥em ✧ang diinginkan✪ ✮✯ngan demikian

akan mengha✦ilkan ✦i✦✥em ✦e✦★ai dengan jad✴al ✴✵k✥★ pen✧ele✦aian ✧ang ✥elah


(44)

✶ ✶

✷✸nci aga✹ model p✹o✺o✺ ✻pe ini be✹ha✼il dengan baik adalah dengan

mendefini✼ikan a✺✸✹an✽a✺ ✸✹an main pada ✼aa✺ a✾al✿ ✻ai✺ ✸ pelanggan dan

pengembang ha✹ ✸✼ ✼e✺✸j✸ bah✾a p✹o✺o✺✻pe dibang✸n ✸n✺ ✸k mendefini✼ikan

keb✸ ✺ ✸han❀ ❁✹o✺o✺ ✻pe akan dihilangkan ✼ebagian a✺a✸ ✼el✸✹ ✸hn✻a dan pe✹angka✺

l✸nak ak✺✸al ak✺ ✸al di✹eka✻a✼a dengan k✸ali✺a✼ dan implemen✺a✼i ✻ang ✼ ✸dah

di✺en✺ ✸kan

Gambar 3.2❂e✺ode ❁engembangan❁✹o✺o✺✻pe

❃✸mbe✹[h✺ ✺p❄❅❅✼ina✸✽ben✽pin✺e✹❀blog✼po✺❀ ❆om❅ ❇❈ ❈ ❉❅ ❈ ❊❅✼of✺✾a✹e✽enginee✹ing❀h✺ml

❅❇❈❂a✹e✺❇❈ ❋❈]

✷e✺e✹angan ●amba✹❄

a❀ ❁✹o✺o✺ ✻pe pa✹adigma dim✸lai dengan meng✸mp✸lkan keb✸ ✺✸han✽keb✸ ✺✸han

c✸✼ ✺ome✹❀

b❀ ❍■ ❏elope✹ dan c✸✼ ✺ome✹ be✹ ✺em✸ dan mendefini✼ikan ob✻ek✺if ✼of✺✾❑✹e

✼eca✹a men✻el✸✹ ✸h✿ mengiden✺ifika✼i keb✸✺ ✸han✽keb✸✺ ✸han ✻ang dike✺ah✸i


(45)

▲▼

c◆ ❖ePelah iP◗ dib◗aP quick design. quick design difokuskan pada representasi

aspek software yang bisa dilihat customer/user (misal: format input dan output). Quick design cenderung ke pembuatan prototipe.

d. Prototype dievaluasi customer/user dan digunakan untuk menyempurnakan kebutuhan software yang akan dikembangkan.

Tahapan-tahapan Prototyping

Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan kebutuhan

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).

3. Evaluasi protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak mengulangu langkah 1, 2 , dan 3.

4. Mengkodekan sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai


(46)

46

5. Menguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain

6. Evaluasi Sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Juka ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan .

Keunggulan dan Kelemahan Prototyping a. Keunggulan prototyping adalah:

Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.

1. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem. 2. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.

3. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.


(47)

47

b. Kelemahan prototyping adalah :

Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangja waktu lama.

pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem .

Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik. [http://202.91.15.14/upload/files/3098_MATERI_1.PDF/ 21 Maret 2010]

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

1. Flow Map

Flow map merupakan diagram alir yang menunjukan arus bagi dokumen, aliran data fisik entitas-antitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem informasi. Penggambaran biasanya diawali dengan mengapati dokumen apa yang menjadi media data atau informasi dan selanjutnya ditelusuri bagaimana dokumen tersebut termasuk ke bagian atau entitas mana dokumen tersebut, proses apa yang terjadi terhadap dokumen tersebut dan seterusnya.


(48)

48

2. Diagram Konteks

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 64) diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupaka level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

3. Data Flow Diagram

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 65) Diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk mengambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.

4. Kamus Data

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 70) Data dictionary adalah daftar organisasi semua elemen yang ada dalam sistem secara lengkap dengan definisi yang baku sehingga user dan analisis sistem akan memiliki pengertian yang sama untuk input, output, komponen penyimpanan dan penghitungannya. Kamus data dapat digunakan pada saat analisis sistem atau pada saat perancangan sistem pada saat entitas sistem, kamus data digunakan untuk mencatat terminologi bisnis, aturan standar (batasan panjang karakter, nilai,system field).


(49)

49

5. Perancangan Basis Data

Definisi basis data menurut Al-bahra bin ladjamudin (2005:129) menjelaskan bahwa basis data (database) adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, optical disk, magnetic drum atau media penyimpanan skunder lainnya.

a. Normalisasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 168) Normalisasi adalah proses pengelompokkan data kedalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi.. Hasil dari proses normalisasi adalah himpunan-himpunan data dalam bentuk normal (normal form). Ada beberapa bentuk normal, yaitu :

1. Bentuk Normal I (First Normal Form/ 1-NF).

Suatu relasi memenuhi 1-NF jika dan hanya jika setiap atribut dari relasi tersebut hanya memiliki nilai tunggal dalam satu baris atau record.

2. Bentuk Normal II (Second Normal Form/ 2-NF).

Bentuk Normal tahap I terpenuhi, dan semua atribut yang bekan memilikidependensisepenuhnya terhadap kunciprimer.

3. Bentuk Normal III (Third Normal Form/ 3-NF).

Berada Pada bentuk Normal II, dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer. Notasi dependensi transitif : X  Y, YZ Maka: XZ


(50)

50

4. Bentuk NormalBoyce-Codd(Boyce-Codd Normal Form/ BCNF).

Suatu relasi memenuhi BCNF jika dan hanya jika setiap determinan yang ada pada relasi tersebut adalah kunci kandidat (candidate keys). Determinan adalah gugus atribut dimanaa satu atau lebih atribut lain tergantung secara fungsional.

Kegunaan normalisasi :

❘❙ Meminimasi pengulangan informasi.

2❙ Memudahkan indentifikasi entitas / obyek.

b. Tabel Relasi

Relasi merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan tabel yang lainnya, yang berfungsi untuk mengatur operasi suatu database. Hubungan yang dapat dibentuk dapat mencakupi 3 (tiga) macam hubungan yaitu ;

a. One-To-One (1 1)

Mempunyai pengertian Setiap baris data pada tabel pertama

dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabelke dua .

b. One-To-Many (1 )

Mempunyai pengertian Setiap baris data dari tabel pertama dapat

dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabelke dua .

c. Many-To-Many ( )

Mempunyai pengertian Satu baris atau lebih data pada tabel pertama bisa dihubungkan ke satu atau lebih baris data pada tabelke dua .


(51)

51

Tabel Relasi adalah hubungan antara tabel yang atributnya saling berhubungan satu dengan yang lainnya, yaitu dengan menggunakan kunci penghubung (key function) yang dapat digunakan untuk proses pencarian, penyaringan, penghapusan dan lain-lain. Ada beberapa macam key function diantaranya adalah sebagai berikut : a. Candidate Key

Candidate Key adalah sebuah atau sekelompok atribut yang dapat digunakan sebagai primary key.

b. Primary Key

Primary Key adalah candidate key yang terpilih untuk mengidentifikasi secara unik suatu entitas.

c. Alternate key

Alternate key adalah candidate key yang tidak terpilih. d. Foreign key

Foreign key adalah atribut dengan domain yang sama yang menjadi kunci utama pada sebuh relasi tetapi pada relasi lain atribut tersebut hanya sebagai atribut biasa.

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian software merupakan proses untuk mencari kesalahan pada setiap sistem perangkat lunak, mencatat hasilnya, mengevaluasi setiap aspek pada setiap komponen sistem dan mengevaluasi semua fasilitas dari perangkat lunak yang dikembangkan.


(52)

52

Pengujian atau testing software sangat penting untuk dilakukan. Pengujian ini bertujuan untuk menjamin kualitas software, dan juga menjadi peninjauan terakhir terhadap spesifikasi, desain dan pengkodean.

Pengujian Software adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean. Dalam tahap pengujian ini penulis menggunakan pengujian black box. Alasannya karena pengujian black box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika intern perangkat lunak. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian black-box memungkinkan perekayasa perangkat lunak ,mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black-box bukan merupakan alternative dari teknik white-box, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan dari pada metodewhite-box.

Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut : (1) Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, (2) Kesalahan


(53)

53

interface, (3) Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, (4) Kesalahan kinerja, (4) Inisialisasi dan kesalahan terminasi.


(54)

❚❯

❱ ❲❱ ❳❨

❲❩❲❬ ❳❭❳❭❪❲❩ ❫❴ ❵❲❩ ❛❲❩❜ ❲❩❭❳❭❝❴ ❞

41❡ ❲❢❣ ❤✐ ❥✐ ❥❭✐❥t❦❧♠❣ ❢♥❱❦♦ ♣❣ ❤❣ ❢

qr sr t✉ ✈ ✈r✈ ✇① ✇ r ②r ① s ✇③④ ⑤r t② r ① ⑥④ ① ⑦④ ①r✇ ⑧① r ⑤ ✇t ✇t ⑨✇ t⑩④⑥ ❶ ① ❷ ❸❹ ⑥r t ✇

q④⑤r ❺r ① r① ❻r ⑥r ❹ ❼ ✇❽ ❸⑩④⑤ ⑧t⑩ ❹ ✇r ❾❹ r ❿r ❺ r① ⑦ t④sr① ⑦ ✈④ ❹ ③r⑤r ① ➀ ⑧sr ➁ ✉① r ①r⑤ ✇t✇t

❺ r① ⑦ s ✇⑤r② ✉②r ① r sr ⑤r❿ r ①r⑤✇ t✇ t ⑥④ ①⑦ ④① r ✇r① r ⑤ ✇ t✇t s ❸② ✉ ⑥④ ① ➂ r① r ⑤ ✇t✇ t ➁ ❸ t④ s ✉❹ sr ①

r ① r ⑤✇ t✇ t➁❹ ❸ t④t➀

411❡ ❲❢❣ ❤✐ ❥✐ ❥❪➃ ➄❧ ❦❢u

⑧①r⑤✇ t✇ t s ❸② ❸⑥④① rsr ⑤r❿ ⑥④① ⑦r ① r ⑤ ✇tr s ❸② ✉⑥④① ❺ r① ⑦ t④ sr ①⑦ ✈④ ❹ ③r⑤r ① ➀

❼ ❸② ✉⑥④① r➁r tr ③r ❺r ①⑦ ⑩ ④❹ ② r✇⑩ sr ① sr ❹ ✇ ⑥r ①r t✉ ⑥✈④❹ s❸② ✉ ⑥④ ①➂ ③ ✉ ⑥⑤r ❿ sr①

r ⑩⑩ ❹ ✇✈ ✉⑩❺ r① ⑦r srs ✇sr⑤r ⑥①❺ r➂s ❸② ✉ ⑥④ ①❺ r① ⑦s✇ ⑥r② t✉ sr① ⑩r ❹ r⑤r✇①➅

➆➀ ➇r ⑥r❼ ❸② ✉ ⑥④ ① ➅❻r❹ ⑩✉❶ s④① ⑩✇⑩ r t(❻➈q➉q ⑧⑨q➊➋➈)

⑨✉⑥ ✈④ ❹ ➅➈r⑥✉

➋r ① ⑦② r➁ ➅➆ (tr ⑩✉)

❼④ t② ❹ ✇➁ t✇ ➅❼r⑩ r❺ r① ⑦ ✈④ ❹ ✇t✇⑩④ ①⑩ r ①⑦sr ⑩ r⑩r⑥✉❺r ① ⑦r ②r ①

⑥④⑥④tr①② r ⑥r ❹sr ①➌❿④➌② ✇① ➀

⑧⑩❹ ✇ ✈✉⑩ ➅① ❸➍✇ s④ ① ⑩ ✇⑩rt➂①r⑥r➂r⑤r⑥r⑩ ➂②④➎r❹ ⑦ r① ④ ⑦r ❹r r ①➂⑩④⑤➁ ➀

➏➀ ➇r ⑥r❼ ❸② ✉ ⑥④ ① ➅❼r⑩ r➋④ t④ ❹➐rt✇

⑨✉⑥ ✈④ ❹ ➅➈r⑥✉

➋r ① ⑦② r➁ ➅➏(s ✉r)

❼④ t② ❹ ✇➁ t✇ ➅❼r⑩ r❺ r① ⑦ ✈④ ❹ ✇t✇⑩④ ① ⑩r ①⑦sr⑩ r➁④ ⑥④tr① r ①② r ⑥r❹


(55)

➑➑

➒➓ ➔→ ➣ ↔➓ ↕➙➛ ➜ ➔➝ ➞➝➔➟ ➠ ➞→ ➡➙➠➢ ➠➡➠➤ ➠➢➠➓➡➓ ➥➤ ➜ ➔➝ ➞➝ ➔➟ ➠ ➞→ ➡

➓➥➤➜➦ ➧➝➦ ➨➜→➙ ➡➙➛ ➜➨➠➢ ➠ ➔➡➩➝➫➛ ➞→➓➭

➯➭ ➲➠➢➠➳➛➨↔➢➝➙ ↕➳➠➓➠➵➠➢ ➠➔

➸ ↔➢ ➣➝➔ ↕➵➠➢➠➔

➺ ➠ ➙ ➥➨➠➫ ↕➻ (➞➠➓↔)

➳➝ ➞➨➔→➫➞→ ↕➳➠➓➠➼ ➠➙ ➥➣➝➔→ ➞→➓➝➙➓ ➠ ➙➥➩➠➓➠➨➠➢ ➠ ➔➭

➒➓➔→➣ ↔➓ ↕ ➙➛ ➜➨➠➢ ➠ ➔ ➡➓➼➫➝➜➨➠➢ ➠ ➔➡➧➠ ➔➥ ➠➜➨➠➢➠➔ ➡

➞➓➠➓↔ ➞➜➨➠➢ ➠➔➭

➽➭ ➲➠➢➠➳➛➨↔➢➝➙ ↕➳➠➓➠➾➠➢ ↔

➸ ↔➢ ➣➝➔ ↕➾➠➢ ↔

➺ ➠ ➙ ➥➨➠➫ ↕➚(➩↔ ➠)

➳➝ ➞➨➔→➫➞→ ↕➳➠➓➠➼ ➠➙ ➥➣➝➔→ ➞→➓➝➙➓ ➠ ➙➥➩➠➓➠➓➠➢↔➼ ➠➙ ➥➦➧➝➦ ➨→➙➭

➒➓ ➔→ ➣ ↔➓ ↕➙➛ ➜➓➠➢↔➡➙➛ ➜➨➠➢➠➔ ➡➙➠➢ ➠ ➜➓➠➢↔➡➠➤ ➠➢ ➠➓➡

➙➛ ➓➝ ➤➫➭

➪➭ ➲➠➢➠➳➛➨↔➢➝➙ ↕➵➶→➓➠➙ ➞→➺➝➞➝ ➔➟ ➠➞→

➸ ↔➢ ➣➝➔ ↕➹➔➛ ➙➓➛➘ ➘→➦➝

➺ ➠ ➙ ➥➨➠➫ ↕➚ (➩↔ ➠)

➳➝ ➞➨➔→➫➞→ ↕➳➠➓➠➼ ➠➙ ➥➣➝➔→ ➞→➓➝➙➓➠ ➙➥➫➝ ➢➣ ➠ ➼➠ ➔➠ ➙➓➠➢ ↔

➨➝➫➠➩➠➹➔➛ ➙➓➛➘ ➘→➦➝➭

➒➓ ➔→ ➣ ↔➓ ↕➙➛ ➜ ➔➝ ➞➝➔➟ ➠ ➞→ ➡➙ ➠➢➠➡➠➤➠➢ ➠➓ ➡➓➥➤➜ ➔➝➞➝➔➟ ➠ ➞→ ➡


(56)

➴6

➷ ➬ ➮➱ ✃➱❐❒ ❮ ❰ ✃ÏÐ ÑÒÓÔ Õ➱Ð ÖÔ× Ø ÏÙ❮Ô Ð

Ú❰✃ÛÏÜ ÑÝ Ü❒Ð Õ❒Þ ÞÔÙÏ

ß➱ Ð à❮ ➱ á Ñâ (ã ❰➱)

❐ ÏÖ❮ÜÔá ÖÔ Ñ❐➱ Õ➱ä➱Ð àÛÏÜÔ ÖÔÕÏÐ Õ➱ Ðàá Ï ✃Û➱ä➱Ü➱ÐÕ➱✃❰

❮ Ïá ➱ã➱Ý Ü❒ Ð Õ❒Þ ÞÔ Ù Ï➬

å ÕÜÔÛ❰ Õ ÑÐ ❒ æ Ù ØÏ Ù❮ Ô Ð çÐ ❒ æ❮ ➱✃➱ÜçÐ➱✃➱çÕà è æ ÙØ ÏÙ❮ æÔÐ ç

é➱ ✃ æÙ ØÏ Ù❮ Ô Ð çã Ïá ❒ ÖÔÕæ ÙØ ÏÙ❮ ÔÐ ➬

ê➬ ➮➱ ✃➱❐❒ ❮ ❰ ✃ÏÐ ÑÒÓÔ Õ➱Ð ÖÔ×ØÏÙ❮❒ ❰ Õ

Ú❰✃ÛÏÜ ÑÝ Ü❒Ð Õ❒Þ ÞÔÙÏ

ß➱ Ð à❮ ➱ á Ñâ (ã ❰➱)

❐ ÏÖ❮ÜÔá ÖÔ Ñ❐➱ Õ➱ä➱Ð àÛÏÜÔ ÖÔÕÏÐ Õ➱ Ðàá Ï ✃Û➱ä➱Ü➱ÐÕ➱✃❰

❮ Ïá ➱ã➱Ý Ü❒ Ð Õ❒Þ ÞÔ Ù Ï➬

å ÕÜÔÛ❰ Õ ÑÐ ❒ æ Ù ØÏ Ù❮ Ô Ð çÐ ❒ æ❮ ➱✃➱ÜçÐ➱✃➱çÕà è æ ÙØ Ï Ù❮ æÔÐ ç

Õàèæ ÙØ ÏÙ❮ æ❒ ❰ ÕçÖ❰ÛÕ❒ Õ➱ è çÏëÕÜ➱Û➱ ã çè➱❰Ð ãÜ äç

ÜÏ ÖÕ➱❰Ü➱ Ð Õ ç Õ❒ Õ➱ è æá Ï✃Û➱ä➱Ü➱ Ð ➬

ì ➬ ➮➱ ✃➱❐❒ ❮ ❰ ✃ÏÐ Ñí➱ á❒Ü➱Ðî➱✃❰

Ú❰✃ÛÏÜ ÑÝ Ü❒Ð Õ❒Þ ÞÔÙÏ

ß➱ Ð à❮ ➱ á Ñâ (ã ❰➱)

❐ ÏÖ❮ÜÔá ÖÔ Ñ❐➱ Õ➱ä➱Ð àÛÏÜÔ ÖÔÕÏÐ Õ➱ Ðàè➱ á ❒Ü➱ Ð❮ ÏÖ Ïè❰Ü❰ Ø➱Ð

é ❰ ✃è➱Øá ÏÐà ❰Ð é ❰Ð àØ❒ ÕÏèã➱Ðá ÏÐ ã➱á ➱ Õ➱Ð ➬

å ÕÜÔÛ❰ Õ ÑÐ ❒ æ Ù ØÏ Ù❮ Ô Ð çÐ ❒ æ❮ ➱✃➱ÜçÐ➱✃➱çÕà è æ ÙØ ÏÙ❮ æÔÐ ç

Õàèæ ÙØ ÏÙ❮ æ❒ ❰ ÕçÖ❰ÛÕ❒ Õ➱ è çÏëÕÜ➱Û➱ ã çè➱❰Ð ãÜ äç


(57)

ïð

4ñ1ñ2 òóôõ ö ÷ö ÷ø ùú ÷ûüuù ýô óþÿ ûü ô óþ û ù✁ ôõôó

✂✄☎ ✆✝ ✞✝ ✞✟ ✠ ✡ ✞☛☞ ✌✠✍ ☛✠ ✌✟☎ ✎ ☎ ✄✎ ☛✏✝ ☎ ✑☎ ✄✍ ☛✄✏ ☎ ✄☎ ✆✝ ✞✝✞✟ ✠ ✡ ✞☛☞ ✌✠ ✒✟ ✠ ✡ ✞☛☞ ✌✠✎ ☛✠ ✓☎

✔☎ ✄✏ ✑☛✠ ✓ ☎☞ ✝✟☎ ☞☎ ✞✝ ✞✑ ☛✍✔☎ ✄✏✞☛☞ ☎ ✄✏✕ ☛✠ ✓ ☎ ✆☎ ✄✖ ✂☞☎ ✟ ✌✄✗☎✞✝ ✆☞ ☎✠ ✝✎ ☛✏ ✝ ☎ ✑☎✄☎ ✄☎✆✝✞✝ ✞

✝✄✝ ✕ ☛✠ ✌✟ ☎ ✌✠ ✌ ✑☎✄ ✎ ☛✏ ✝☎✑☎✄✒ ✎ ☛✏ ✝☎✑☎✄ ✔☎✄✏ ☞ ✝✆☎ ✎ ✌✎ ☎ ✄ ✡✆ ☛✗ ✌ ✄✝ ✑✒ ✌ ✄✝✑ ✡✠✏ ☎ ✄✝✞☎ ✞✝

✎ ✗ ✌✞ ✌✞✄ ✔☎ ☞ ☎✆☎ ✍ ✎ ☛✏ ✝ ☎ ✑☎✄✒ ✎ ☛✏ ✝☎✑☎✄ ✔☎✄✏ ✕ ☛✠ ✗ ✌✕ ✌ ✄✏☎✄ ☞ ☛✄✏☎✄ ✟ ☛✄✏ ✡ ✆☎✗ ☎ ✄ ☞ ☎✑☎✖

✂☞ ☎✟ ✌ ✄ ✌✠ ✌ ✑☎✄ ✟ ✠ ✡ ✞☛☞ ✌✠ ✞✝✞✑☛✍ ✟ ☛✆☎ ✔☎ ✄☎✄ ✎ ☎✍☎ ✠ ✔☎✄✏ ✞☛☞ ☎ ✄✏ ✕ ☛✠✓ ☎✆☎✄ ✞☛✕ ☎✏ ☎✝

✕ ☛✠✝ ✎ ✌✑✘

øùú ÷ûüùu✙ûõôyô óô ó✚ô✛ô ù ✜

✢✖ ✣☎✍✌✍ ☛ ✄ ✔☛✠ ☎✗ ✎ ☎ ✄ ✤☎✠ ✑✌ ✥☞ ☛✄ ✑✝✑☎✞ (✤ ✣✦✧✦✂★✦✩✪ ✣) ✎ ☛✕ ☎✏ ✝☎✄ ✫✠ ✡ ✄ ✑ ✡✫ ✫✝✬☛

✌ ✄ ✑ ✌✎✠ ☛✞☛✠✭☎✞✝✖

✮✖ ✯☎ ✏✝ ☎ ✄✫✠ ✡ ✄✑✡✫ ✫✝✬☛✍ ☛ ✄✏ ☛✬☛✎✎ ☎✍ ☎✠✕ ☛✠ ☞ ☎ ✞☎ ✠✎ ☎✄☞ ☎ ✑☎✎ ☎ ✍☎✠ ✖

✰✖ ✱✝✎ ☎✎ ☎✍ ☎✠✑✝☞ ☎✎ ✑☛✠ ✞☛☞ ✝☎✲✫✠ ✡ ✄ ✑✡✫ ✫✝✬☛✍ ☛✍✕ ☛✠ ✝ ✎☎✄✎ ✡ ✄✫✝ ✠ ✍☎✞✝✎ ☛✑☎✍ ✌✖

✳✖ ✱✝✎ ☎ ✑ ☛✠ ✞☛☞✝ ☎ ✕ ☎✏ ✝ ☎ ✄ ✫✠ ✡ ✄✑ ✡✫✫✝✬☛ ✍ ☛✍✕ ✌☎ ✑ ✎✴✝✑☎✄ ✞✝ ✠ ☛ ✞☛✠✭☎ ✞✝ ✮ ✠ ☎✄✏ ✎☎ ✟ ✖

✪☎✄✏✎ ☎✟ ✟ ☛✠ ✑☎✍ ☎ ☞ ✝ ☎✠ ✞✝ ✟ ✎☎✄ ✎ ☛ ✫✠ ✡ ✄ ✑ ✡✫ ✫✝✬☛✲ ✠ ☎ ✄✏✎ ☎✟ ✎ ☛ ✮ ☞ ✝✕ ☛✠✝ ✎ ☎ ✄✎ ☛✟ ☎ ☞☎

✑☎ ✍ ✌✕ ☛ ✞☛✠ ✑☎✤☎✠ ✑ ✌✥☞ ☛ ✄✑✝ ✑☎ ✞ (✤ ✣✦✧ ✦✂★✦✩✪ ✣)✖

✵✖ ✣☎✍✌✍ ☛ ✄✔ ☛✠☎ ✗ ✎☎✄✎✴✝ ✑☎✄ ✞✝ ✠ ☛✞☛✠✭☎✞✝ ☞ ☎ ✄ ✤☎ ✠ ✑✌ ✥☞ ☛ ✄✑✝✑☎ ✞ (✤ ✣✦✧ ✦✂★✦✩✪✣)

✎ ☛✕☎ ✏✝ ☎✄✫✠ ✡✄ ✑✡✫ ✫✝✬☛✖

✶✖ ✯☎ ✏✝ ☎ ✄✫✠ ✡ ✄✑✡✫ ✫✝✬☛✍ ☛ ✄✏ ☛✬☛✎☞ ☎ ✑☎✠ ☛ ✞☛✠✭☎ ✞✝☞ ☎ ✄☞☎✑☎ ✎☎ ✍☎ ✠✖

✷✖ ✱✝✎ ☎☞ ☎✑☎✑✝☞ ☎ ✎☎ ☞☎✲ ✫✠ ✡ ✄ ✑✡✫ ✫✝✬☛✍ ☛✍✕ ☛✠ ✝ ✎☎✄✎ ✡ ✄✫✝ ✠ ✍☎ ✞✝✎ ☛✑☎✍ ✌✖

✸✖ ✱✝✎ ☎ ☎☞ ☎ ✕☎ ✏✝ ☎✄ ✫✠ ✡ ✄ ✑ ✡✫ ✫✝✬☛ ✍ ☛✍ ✕ ✌☎✑✎✴✝✑☎✄✞✝ ✬✗ ☛✬✎ ✝✄ ✮ ✠ ☎ ✄✏✎ ☎ ✟✖ ✪☎✄✏✎ ☎✟


(1)

➂ ➃ ➃➃

➄➅ ➆➇ ➈➉ ➊ ➋ ➌ ➊ ➍➇ ➎➏ ➐ ➑ ➃➅ ➎➒➓ ➔ →➣↔ ➃↕ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➋ ➌ ➙

➄➅ ➆➇ ➈➉ ➊ ➋ ➛ ➊ ➜➇ ↕➅ ➝➝ ➞➃↕➅➎➟ ➃↔ ➅ ➎➈➅ ➠ ➓ ➔➅ ➎ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➋ ➌➉

➄➅ ➆➇ ➈➉ ➊ ➋ ➙ ➊ ➡ ➎↕ ➅ ➔ → ➐➝ ➅➒➓➔ →➢↕ ➅ →➅ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➋ ➛➉

➄➅ ➆➇➈➉ ➊➋ ➉ ➊ ➡ ➎↕ ➅ ➔ → ➐➝ ➅➤➇➎➐➥➅ ↕➅ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➋ ➛ ➦

➄➅ ➆➇➈➉ ➊➋ ➦➊ ➡ ➎↕ ➅ ➔ → ➐➝ ➅ ➤➇➎ ➐➄ ➔➅➎ ➟➅➝ ➟➃➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➊ ➋ ➛ ➦


(2)

Nilai Manusia

Bukan bagaimana ia mati

Melainkan bagaimana ia hidup

Bukan apa yang diperoleh

Melainkan apa yang diberikan

Bukan apa pangkatnya

Melainkan apa yang telah diperbuat

dengan tugas yang diberikan Tuhan kepadanya

. Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah SWT akan

meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang

yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (Al

Mujaadilah 58

: 11)

Kupersembahkan hasil karya ini sebagai tanda baktiku

kepada Ayah dan Ibunda tercinta...


(3)

iii

➫➭ ➯➭➲ ➳➵ ➸➭ ➵➯ ➭ ➺

➻➼ ➽➾ ➚➪➶ ➹ ➘➚➴ ➼➷ ➼➶ ➬ ➪ ➮ ➼➱➾➚➬ ➘ ➮➽ ➘➹ ➷ ➘➮ ➷ ➪✃ ➘❐➾➶ ➘➹❒ ➱➱ ➘✃ ❮❰ Ï ➴ ➘➮Ð ➚➪ ➮ ➘➮➹ ➾ ➘➚➘

Ñ ➪ ➱➾ Ñ➬ ➘✃ ➷ ➘➮ ➶ ➘✃Ñ➘➹ Ò ✃ ➾ ❐ ➘➴ ➘✃ ➚➪➶➹➘ ➷ ➘➶ ➼➮➾➘ Ó Ô➴ ➘ ➚➪✃ ➾➮Ð Ð ➘ ➬ ➪➮ ➼ ➱➾ ➚ ❐ ➘➬ ➘➹

Ñ ➪ ➮ ➴➪ ➱➪ ➚➘➾ ➷ ➘ ➮ ❮➷➶ ➾ ➬ ➚➾ ➾➮➾ Õ ❮✃➘➱ ➘Ö➘➹ ➚➪➶ ➹ ➘ ➚➘➱ ➘Ñ ➽ ➼Ð ➘ ➹➘➷ ➱ ➼➬ ➘ ➬ ➪ ➮ ➼➱➾ ➚ × ➼➶ ➘✃➷ ➘ ➮

➷ ➪➬ ➘ ❐➘➮ ➘Ø➾Ø➪ ➚➘➶Ù➼✃ ➘ÑÑ➘❐❮❒❰ Õ

Ï ➪➶ ➚➪ ➱➪ ➚➘➾ ➷ ➘➮ ➮ ➴➘ ➬ ➪ ➮ ➴➼ ➚➼ ➮ ➘➮ ➚➷ ➶ ➾➬ ➚➾ ➴➘ ➮Ð Ø➪➶ ➽ ➼ ❐➼ ➱ Ú❮➾ ➚➹ ➪Ñ Û➮Ü Ý➶ Ñ ➘ ➚➾

➻➪➱ ➘ ➴➘ ➮➘ ➮ Þ➘Ñ ➘➶ ❐➾ ßÝ➹ ➪ ➱ ❒ ➚➹ ➶➾➘ à➶ ➘✃ ➘

➾➮➾ Ò Ñ ➪Ñ➬ ➼ ➮➴ ➘➾ ➹➼➽ ➼➘ ➮ ➴ ➘➾➹➼ ➚➪ ➱➘➾ ➮ ❐ ➘➱ ➘Ñ Ñ➪Ñ ➪ ➮ ➼✃ ➾ ➚➴➘➶ ➘➹ ➷ ➪ ➱➼ ➱ ➼ ➚➘ ➮ ❐➘ ➱➘Ñ Ñ ➪ ➮ ➪Ñ➬ ➼✃ ➬ ➪ ➮ ❐➾❐➾➷ ➘➮ ❐➾ ➽ ➼➶ ➼ ➚➘ ➮

Ñ ➘ ➮ ➘➽➪Ñ ➪ ➮ ➾ ➮Ü Ý➶Ñ➘➹ ➾➷ ➘ Ü➘➷ ➼➱➹ ➘ ➚ ➹ ➪➷ ➮➾ ➷ ❐➘ ➮ ➾ ➱Ñ ➼ ➷ÝÑ➬ ➼➹➪➶ ❐➾ ➼ ➮➾á➪➶ ➚➾➹➘ ➚

➷ÝÑ ➬ ➼➹➪➶Û➮ ❐Ý➮ ➪➚➾ ➘ Ò ➽➼Ð ➘➼ ➮➹ ➼➷ Ñ ➪ ➮Ð ➼➷ ➼➶ ➷ ➪Ñ ➘Ñ➬ ➼ ➘➮ ➬ ➪➮ ➼ ➱➾➚❐ ➘➱ ➘Ñ Ñ➪➮Ð ➼➷ ➼➶

➷ ➪Ñ➘Ñ➬ ➼ ➘➮ ❐ ➘➮ Ñ ➪ ➮Ð➾ Ñ➬ ➱➪Ñ ➪ ➮➹➘➚➾ ➷ ➘➮ ✃ ➘➚➾➱ ❐➘➶ ➾ ➬ ➪ÑØ➪➱ ➘➽ ➘➶ ➘ ➮ ➴ ➘ ➮Ð ❐➾ ❐ ➘➬ ➘➹

➹ ➪➶ ➚➪Ø➼➹ Õ

➻➪ ➮ ➼➱➾➚ Ñ ➪ ➮➴ ➘ ❐➘➶➾ Ø➘✃ Ö ➘ ➬ ➪ ➮➼ ➱➾ ➚➘ ➮ ➚➷ ➶➾ ➬ ➚➾ ➾➮➾ Ñ ➘ ➚➾ ✃ ➽ ➘ ➼✃ ❐➘➶➾ ➷ ➘➹➘

➚➪Ñ➬ ➼➶ ➮ ➘Ò➷ ➪➹➪➶Ø➘➹➘➚➘ ➮ ➬ ➪➮Ð ➪➹➘✃ ➼➘ ➮ Ò➬ ➪ ➮Ð ➘➱ ➘Ñ ➘➮ ❐ ➘ ➮➷ ➪Ñ➘Ñ ➬ ➼ ➘ ➮ ➴➘ ➮Ð ➬ ➪➮ ➼ ➱➾➚

Ñ➾➱➾ ➷ ➾ ❐ ➘➱ ➘Ñ Ñ➪➮ ➴ ➘➽➾➷ ➘➮

Ñ ➘➹ ➪➶➾ Ó Ñ ➘➹ ➪➶ ➾ ➚➷ ➶ ➾➬ ➚➾ Ñ ➪➶ ➼➬ ➘➷ ➘➮ ➚➘➱ ➘✃ ➚➘➹ ➼ Ü➘➷ ➹Ý➶ ➬ ➪➮ ❐ ➼➷ ➼ ➮Ð ➮ ➴➘ Õ Ï ➪➹➘➬ ➾ Ñ➪➚➷ ➾ ➬ ➼➮ ❐ ➪Ñ➾ ➷ ➾ ➘ ➮ ➬ ➪ ➮➼ ➱➾➚ ➹➪➹➘➬ Ñ➪➮Ð ➼➬ ➘ ➴➘➷ ➘ ➮ ➼ ➚➘✃ ➘

➴➘ ➮Ð➚ ➪Ñ ➘➷ ➚➾Ñ➘➱Ñ➼ ➮Ð ➷ ➾ ➮❐ ➘➱ ➘ÑÑ➪➮ ➴➪ ➱➪ ➚➘➾ ➷ ➘➮➬ ➪ ➮ ➼➱➾➚➘➮➚➷ ➶➾ ➬ ➚➾➾➮➾ Õ

➻➪ ➮ ➼➱➾➚➘➮➚➷ ➶ ➾➬ ➚➾➾ ➮➾➹➾❐➘➷➹ ➪➶ ➱ ➪➬ ➘ ➚❐➘➶ ➾Ø➘ ➮➹➼ ➘➮ ÒØ➾ ÑØ➾➮Ð ➘ ➮❐ ➘ ➮❐ ➼➷ ➼➮Ð ➘➮

❐ ➘➶ ➾ Ø➪➶Ø➘Ð ➘➾ ➬➾ ✃ ➘➷ Ø➘➾➷ ÑÝ➶ ➘ ➱ Ñ ➘ ➼➬ ➼ ➮ Ñ➘➹➪➶ ➾ ➘ ➱Õ Ù➘➷ ➘ ❐ ➘➱ ➘Ñ ➷ ➪➚➪Ñ➬ ➘➹➘➮ ➾ ➮➾

➬ ➪➮ ➼ ➱➾➚➚➘Ñ ➬ ➘➾➷ ➘ ➮➼ ×➘➬ ➘ ➮➹ ➪➶➾ Ñ ➘➷ ➘ ➚➾✃➴ ➘➮Ð ➚➪Ø➪➚➘➶ ÓØ➪➚➘➶ ➮➴ ➘➷ ➪➬ ➘ ❐➘â

ãÕ ❒ ➱ ➱ ➘✃ ❮❰ Ï ➘➹➘➚ ➚➪ ➱ ➼➶ ➼✃ ➷ ➘➶ ➼➮➾➘ ➮ ➴ ➘ ➴ ➘➮Ð ➹ ➪➶ ➾ ➮ ❐ ➘✃ ➴ ➘➮Ð ➹ ➪ ➱➘✃ ❐➾Ø➪➶ ➾ ➷ ➘ ➮


(4)

äå æçè é ê ë çì çê íç î çî ï çð ñïéîîò

óô õéìç î çöé ÷ øò çù öôì ò ç øô ð ùò î ïò îò ð ú çð û ç ðú ùô ü ç ÷ î çü é ç ð øôõéîç ðê ùç ðè ç ì ô ð úôð çü ü ôüç÷ ï ç ð ýç îùòå

þÿ ù ÿöçû çð úîçüéçðöôì ò çå

å ✁õå ✂ õå ✄ ï ïû ☎ÿô õ û çð ù ÿ ☎ÿô ú ÿù ÿ ëå ☎✆ ☎ôüçîò ✝ô î ù ÿ õ ✞ ðé ✟ô õ öéùç ö

í ÿìè ò ùôõ✂ ð ï ÿ ðôöé çå

✠å æõ ÿ✡ å✁õå✂ õå✞ îò ð☎çöù õçè õç ýé õ çê ëå ☎✆ êöô ü ç îò ✁ô î çð☛ç îòüùç öóôî ðé îï çð

✂ ü ìòí ÿì èò ùô õ✞ ðé î ÿìå

☞å ✁ç ï çð úëò ð çð ï çõ☎✄ êëå ☎✂öô ü çîòíô ùò çæõ ÿïé☎é öùôì✂ ð✡ ÿ õì çöé å

✌å ✂ û çð ✍ò öùé ç ðç ê ☎å í ÿìê ëå íÿì å öô ü ç îò ï ÿ öô ð ýçü é ûç ð ú ùôüç÷ ø çð û çî

ì ôìøôõéî çðïò îò ð úç ðï çüçìèôðòü é öç ðöîõé è öééðé å

✎å ✁ôçö ûæô õì ç ùç öçõéê☎å ☎é ê ë óöôüçîòï ÿ öô ðèô ì øéì øéðúû ç ð úùô ü ç ÷ø çð ûç î

ì ôìøôõéî çðøéì øéðú ç ðï çðïò îò ð úç ðïçü çìè ô ðòü éöçðöî õéè öéé ðé å

✏å ë ç õüéçð ç✑✒☎å ☎✂ êëå ☎✂ï çð✂ ìô ü ï ç☎óêë óöôüçîòï ÿ öô ðè ô ð úò✓éå

✔å ☎ô ü ò õò ÷ ï ÿ öô ð ✞ ðé î ÿì ûç ð ú ùôüç÷ ø çð û çî ìôìøôõé î çð è ô ð ïé ïé î ç ð ï çð

ð ç öé ÷ ç ùïô ð ú çðé î ÷ü ç öïç ð èôðò ÷õ çöçöçø çõå

✕✖å✁õ öå✗å ✁éïéðëò ï✓ç ÷éïé ðöôüçîòèô ìé üéî✗ÿ ùô üñöù õé ç✍õç ÷ç✑çð ïò ð úå

✕ ✕åñ÷ì ç ï✘ç îû ☛ç✓ç õñüé þò úõ ÿ ÷ ÿ☎å ✄ öô ü ç îò íô è çüç ✗✝ ✁ïé ✗ÿ ùôü ñöùõéç

✍õ ç ÷ç✑ç ð ïò ð ú

✕äå☎ôúôð çè ☎ù ç✡ ✡ïç ðíç õ ûç ýçð✗ÿ ùô üñöù õéç✍õ ç ÷ç✑ç ðïò ð úå

✕ åóôìçð

ùô ì çð íÿ ö ✍ô ✟ êñ✓éôê✝ôöùò êñð ú úÿ õ ÿ ê☛ç õç✙ê ë çð î ✚ô✟éê✛ô õéê ï ç ð ò ðùò î öôìò ç ûç ð ú ùéïç î øé öç ïéöô øò ùî ç ð ö çùò èôõ öçùò ê ì ÿ ÷ ÿð ì ç ç✡

ùôùçèé ùéï çîìôðúò õç ð úé õ çöçùôõéì ç î çöé÷ûç ð úöôøô öç õ

øô öç õð û çîô è ç ïç î çüéçðöôì ò çå


(5)

v

✜✢ ✣✤✥ ✦✧ ★ ✩ ✪✥✦✧ ★ ✫ ✧ ★✬ ✭ ✮✧ ✪ ✯✰✱ ✲ ✳ ✯✲ ✭✧ ✱✥★✬ ✴ ✫ ✧✲✪✮ ✵ ✶✧ ✷ ✦✲ ✥ ✴ ✸ ✹✧★ ✴ ✺✥ ✻ ✻✧✴

✼✧ ✱ ★✲✴ ✽✲ ✾✧ ✴ ✿✲★✪✧ ✴ ❀ ✲✱ ✧ ✻ ✴ ❁✮ ✯ ❂ ✽✧✦✭ ❃ ✰✴ ✪✥ ✪✧ ✳ ✯✥✦✧★✬ ✧ ✪ ❄✧★✬ ✧ ★

✦✥ ★✫ ✥✱ ✧ ✷✣ ✿✥✱ ✪✧ ✤✥ ✧ ✦ ✶ ✮ ✪✯✧✻ ❅❆ ❇ ❈❉ ❊❆ ❋ ✤✥ ✧ ✦ ✤ ❃✮✱ ✲ ★✬ ✾✲✪✮ ★✬ ✬ ✮ ✦✧ ✲ ★

✭✧ ✱ ✥ ★✬✻✧✬ ✲ ✣

✜● ✣✿✥✦✮✧ ✪✥ ✦✧★ ✩ ✪✥✦✧★ ❀ ✸ ❍ ■ ✧ ★✬ ✰✧ ✪✧ ★ ❏ ❑ ❑▲ ✣ ✿✥✦✧★✬ ✧ ✪ ✾✧★ ✪✥✱ ✮ ✯✰✧ ★

✳✥ ✱ ❄ ✮✧ ★✬ ✧ ★✰✧ ✻✲ ✧★✴✰✥ ❄✧✱ ✯✥ ✦ ✮✧ ✷✧ ✱ ✧ ✳✧ ★✾✧ ★▼✲✪✧ ✩▼✲✪✧✰✧✻✲ ✧ ★✯✥ ✦ ✮✧ ✣

✜▲ ✣✿✥✦✮✧ ✳✲✷✧ ✰ ✫✧★✬ ✪✥ ✻✧ ✷ ✭✧★✫ ✧ ✰ ✦✥★ ✾ ✮✰ ✮ ★✬ ✾✧ ★ ✦✥ ✦✭✧ ★ ✪ ✮ ✯✥ ▼✧ ✱✧

✻✧★✬ ✯✮ ★✬✦✧✮ ✳✮ ★✪✲ ✾✧ ✰✻✧★✬ ✯✮ ★✬✷✲★✬ ✬ ✧✪✥✱ ✯✥✻✥✯✧✲✰✧★✫✧ ✯✰✱✲✳ ✯✲✲★✲✣

❁✱ ✲✪✲✰ ✯✥✱ ✪✧ ✯✧ ✱✧★ ✳✥★✮ ✻✲✯ ✷✧✱ ✧✳✰✧ ★ ✯✥✭✧ ✬✧ ✲ ✭✧✷✧★ ✳✥★✫✥✦✳ ✮✱ ★✧✧★

✪✥ ✱ ✷✧ ✾✧ ✳✰✧✱ ✫✧ ✪ ✮✻✲✯✫✧★✬✧✰✧★✾✧✪✧ ★✬✣◆✰ ✷✲ ✱✰✧ ✪✧✳✥★✮ ✻✲ ✯✭✥ ✱ ✷✧ ✱✧✳✯✥✦❃✬ ✧✯✰✱ ✲ ✳ ✯✲

✲ ★✲✦✥ ✦ ✭✥ ✱✲✰✧★✦✧ ★❖✧ ✧✪✭✧ ✬✲ ✳✥ ✱ ✰✥✦✭✧ ★✬ ✧ ★✾ ✮ ★✲ ✧ ✳✥★ ✾✲✾✲✰✧ ★ ✰✷ ✮ ✯✮✯ ★✫ ✧ ✭✲ ✾✧★✬

✯✲✯✪✥✦✲ ★❖❃✱ ✦✧ ✯✲✯✥✱ ✪✧✭✧✬ ✲✳✧ ✱✧ ✳✥✦✭✧▼ ✧✮ ✦✮ ✦★✫✧ ✣

✺✧ ★ ✾ ✮★✬ ✴ P✮ ✻✲❏ ❑ ✜❑


(6)

❘❙ ❚❯ ❱❲❳❙ ❨❩❙❬❱ ❭❱ ❨

❬❪ ❬❫ ❙❚❪ ❨❴ ❵❲❚❱ ❬❪❳❙❘❱ ❛❱ ❨❱ ❨❜❱❚ ❱❲❝❪❭❵❫❙❘❱ ❬❫❲❪❱

❩❲❱ ❭❱❯ ❱❨❝❞❨❩

❨❵❫❵❬❞❬❱ ❨❫❵

❨❪ ❚❡❢❡ ❣ ❤❡ ❣ ✐❡ ❥✐ ❥

❦ ❧♠ ♥ ♦♣ qr ❧s t✉ t q♣ ♥✈♣ qr ♥ ♦✇ ♥✈♣ q① ♥✈ ♣ t✈ ②r ❧ ③ ♥② ♥q❬④⑤ ⑥⑦⑧ ⑥⑨ ♥♣ ♥s ♥✈ ②② ♥♠⑩

❶❧✈❷❧s t✉ t q❸

❹❧❺ ③ q❺ ③ q✈ ②

❻ ❧♥r❷❹❧❼❺ ♥ s♥r ♥❼ q❸❽❾ ❽ q❸❶❦ ❾

❿➀ ❹❾➁ ➂➃ ➄ ❾➄ ➅ ❾➃ ➆ ❾ ➅ ➅➇

❻ ❧✇ ♥✈➈ ♥✇ t♠ s ♥r

❦ ❧✇✈ q✇♣ ♥✈➀ ♠ ❺ t➉➊❺⑨ t s❧ ❼

➉❧s t♥❹❼➊② ❼ ♥❺❽ st♣ q

❽ qr s ❧❺➀ ✈➋ ➊❼❺ ♥r q

❹❼➊➋❾❻ ❼ ❾➀ ❼❾➌✇ t✈❽ ♥r s❼ ♥⑨ ❼ ♥➍ q❼ ♥❶❽ ➎ ❻ ♥♣ ♥✈ ②❶t✈ ♥✈ ♣ ♥❼❸❽➏❸ ❶❾❽ q