4. Terdapat peningkatan kemampuan memecahkan masalah pada siswa dari
data nilai awal siswa, siklus I, dan siklus II. Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata kemampuan memecahkan masalah awal yang semula sebesar
55.98 pada siklus I mengalami peningkatan menjadi sebesar 56.71 dan pada siklus II menjadi sebesar 83.54. Untuk persentase jumlah siswa yang
mencapai KKM yang semula 26.83 meningkat menjadi 36.58 setelah adanya tindakan pada siklus I, dan pada siklus II meningkat menjadi
59.12. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan media gambar seri dapat meningkatkan
kemampuan memecahkan masalah pada siswa kelas II SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu.
B. Keterbatasan Penelitian
Terdapat keterbatasan yang dapat mempengaruhi penelitian tindakan
kelas ini yaitu:
1. Pada penelitian ini data awal dari variabel percaya diri dan kemampuan
memecahkan masalah hanya diambil dari nilai siswa menciptakan lagu dan
bernyanyi di depan kelas.
2. Tidak
semua materi Bahasa Indonesia dapat diterapkan dengan menggunakan media gambar seri, sehingga pertemuan hanya dilaksanakan
dalam 2 siklus atau 4 kali pertemuan.
3. Pada
saat penelitian diketahui bahwa jumlah murid terlalu banyak sehingga mengurangi tingkat efisiensi waktu karena peneliti harus
mengkondisikan siswa terlebih dahulu.
4. Ada
beberapa siswa yang berbuat gaduh pada saat pembelajaran berlangsung, sehingga guru dan peneliti harus sering memperingatkan
siswa.
C. Saran
Setelah melakukan penelitian ini, ada beberapa saran yang akan peneliti sampaikan diantaranya:
1. Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya agar mencari data awal
yang lebih reliabel.
2. Peneliti
menyarankan kepada
peneliti selanjutnya
agar lebih
memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan keterampilan menulis, percaya diri, dan kemampuan memecahkan masalah dalam hubungannya
dengan penggunaan media gambar seri.
3. Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya jika jumlah subjek
cenderung banyak, agar melaksanakan penelitian dengan waktu yang lebih
lama sehingga mendapatkan data yang lebih akurat.
4. Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya agar lebih pintar mencari
cara untuk menguasai kelas, agar tidak kekurangan waktu saat penelitian
berlangsung.
169
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman. 2003. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta. Ahmadi, L. K. 1990. Mengembangkan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot . Jakarta: Prestasi
Pustakarya. Ahmadi, Lif Khoirul Amri, Sofyan. 2014. Pengembangan Model.
Pembelajaran Tematik Integratif . Jakarta: Prestasi Pustaka.
Akhadiah, Sabarti dkk. 1996. Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Alwisol. 2004. Psikologi Kepribadian. Malang: Universitas Muhammadiyah. Anggoro, M. Toha. 2007. Metode Penelitian. Universitas Terbuka: Jakarta.
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Arif S . 2003. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan. Pemanfaatanya.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja. Rosdakarya Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. PT Bumi Aksara. Jakarta.
Atun, I. 2006. Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Koopeartif Tipe. STAD
Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah. Bandung: UPI.
Baldwin, James Mark, dkk. 1967. Dictionary of Philosophy and Pychology. New York: The MacMillan Company.
Basuki Wibawa dan Farida Mukti. 2001. Media Pengajaran.Bandung: CV. Maulana.
Carin Sund. 1970. The Process of Education. London: Harvard Danoebroto, Sri Wulandari. 2010. Meningkatkan Kemampuan Pemecahan.
Masalah Melalui Pendekatan PMRI. Bandung: Pustaka Setia