25
2. Skala Prokrastinasi
Prokrastinasi diukur dengan skala prokrastinasi yang disusun oleh peneliti. Skala prokrastinasi ini menggunakan model skala likert yang
terdiri dari 4 respon jawaban, yaitu Selalu SL, Sering SR, Jarang JR, Tidak pernah TP. Kategori penilaian untuk masing-masing aitem
favorable adalah nilai 4 untuk Selalu SL, nilai 3 untuk Sering SR, nilai 2 untuk Jarang JR, dan nilai 1 untuk Tidak pernah TP.
Sementara itu, kategori nilai untuk aitem unfavorable yaitu nilai 1 untuk Selalu SL, nilai 2 untuk Sering SR, nilai 3 untuk Jarang JR, dan
nilai 4 untuk Tidak pernah TP. Di bawah ini, diuraikan penyusun aitem skala Prokrastinasi, serta distribusi aitem sebelum uji coba.
Tabel 2. Distribusi aitem skala prokrastinasi sebelum uji coba
No. Karakteristik
Sebaran aitem ∑
Favorable Unfavorable
1 Perilaku menunda
1, 6, 13, 22, 35
8, 18, 26, 27, 32
10 2
Keinginan untuk menunda mengerjakan
3, 11, 15, 20, 31
7, 24, 36 8
3 Ada ketidakcocokan antara
perilaku dan keinginan 4, 17, 21, 25,
37 10, 14, 29,
33, 38 10
4 Melakukan aktivitas lain
daripada mengerjakan tugas 2, 9, 12, 28,
30 5, 16, 19,
23, 34 10
Jumlah aitem 20
18 38
F. VALIDITAS, SELEKSI AITEM DAN RELIABILITAS
1. Validitas
Validitas yang digunakan dalam skala ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi dengan pengujian
26
terhadap isi tes dengan cara penilaian profesional atau profesional judgement Azwar, 2009. Dalam skala ini, profesional judgement
dilakukan oleh dosen pembimbing.
2. Seleksi Aitem
Seleksi aitem dilakukan untuk mendapatkan aitem yang valid sehingga layak digunakan untuk penelitian. Seleksi aitem ini dilakukan
dengan melihat koefisien korelasi aitem total r
ix
tiap aitem. Penghitungan koefisien aitem total akan dilakukan dengan menggunakan SPSS Statistics
versi 17.0. Biasanya, kriteria yang digunakan sebagai batasan aitem adalah r
ix
≥ 0.30 Azwar, 2009. Maka dari itu, pada penelitian ini aitem yang mempunyai r
ix
0.30 akan digugurkan. Uji coba skala dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2012 terhadap
mahasiswa angkatan 2011 Fakultas Psikologi Sanata Dharma pada mata kuliah Dinamika Kelompok kelas A dan Psikologi Perkembangan II kelas
B. Terdapat 84 mahasiswa yang mengisi skala kemandirian dan juga prokrastinasi.
Pada skala kemandirian, dari 32 aitem, 19 aitem dinyatakan sahih dan 13 aitem harus digugurkan karena memiliki r
ix
0.30. Dengan batasan tersebut, jumlah aitem yang lolos pada skala ini sedikit, maka batasan yang
digunakan diturunkan menjadi r
ix
≥ 0.25 Azwar, 2009. Perubahan ini, berhasil mengurangi jumlah item yang gugur menjadi hanya 8 aitem,
sedangkan 24 aitem lainnya dinyatakan sahih. Pada skala prokrastinasi, dari 38 aitem terdapat 35 aitem yang dinyatakan sahih dan 3 aitem harus
27
digugurkan karena memiliki r
ix
0.30. Untuk menyamakan bobot komponen skala, maka 3 aitem tambahan harus digugurkan.
Berikut distribusi aitem setelah seleksi aitem. Tabel 3. Distribusi aitem skala kemandirian setelah seleksi aitem
No. Indikator
Sebaran aitem ∑
Favorable Unfavorable
1 Menolakmenahan
tuntutantekanan dari orang lain
2, 3, 8 11, 14, 16
6
2 Mengambil keputusan
4, 15 1, 9, 13, 19
6 3
Bertindak 6, 24
7, 23 4
4 Menangani masalah
12, 17 5, 10, 18, 20,
21, 22 8
Jumlah aitem 9
15 24
Tabel 4. Distribusi aitem skala prokrastinasi setelah seleksi aitem
No. Karakteristik
Sebaran aitem ∑
Favorable Unfavorable
1 Perilaku menunda
5, 12, 19, 31
7, 17, 23, 27 8
2 Keinginan
untuk menunda
mengerjakan 2, 10, 14,
18, 26 6, 21, 32
8 3
Ada ketidakcocokan antara perilaku dan keinginan
3, 16, 20, 30
9, 13, 22, 28 8
4 Melakukan
aktivitas lain
daripada mengerjakan tugas 1, 8, 11,
24, 25 4, 15, 29
8
Jumlah aitem
18 14
32
3. Reliabilitas