Perbandingan kedudukan Persentase 12, 9, 6, dan 3

112 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Tabel 4.7: Persebaran Frekuensi Kumulatif Data Berkelompok Nilai UAS Sosiologi Kelas Batas Kelas Frekuensi Frekuensi Kumulatif C i = 5 f f 1 56 – 60 1 84 2 51 – 55 2 83 3 46 – 50 81 4 41 – 45 15 81 5 36 – 40 16 66 6 31 – 35 26 50 7 26 – 30 17 24 8 21 – 25 6 7 9 16 – 20 1 1 n = 84 Langkah mencari median untuk data berkelompok: a bagilah jumlah frekuensi dengan 2 dari Tabel 4.7, jumlah tersebut ialah 84 = n; n : 2 = 84 : 2 = 42 b berdasarkan pengamatan pada batas kelas, di manakah 42 terletak, karena hanya ada 24 jumlah frekuensi kumulatif yang ada di bawah interval 31–35, dan ada 50 jumlah frekuensi kumulatif yang ada di bawah interval 41–45. Dengan demikian, titik atau angka 42 ini harus ada pada titik interval 31–35; c kurangi 42 dengan frekuensi kumulatif f yang ada di bawah frekuensi kumulatif untuk interval 31–35. Menurut Tabel 4.7, bilangan tersebut adalah 24. Jadi: 42–24 = 18; d kalikan angka tersebut 18 dengan interval i = 5. Jadi, 18 x 5 = 90; e buat pembagian dari angka 90 dengan jumlah frekuensi batas kelas 31–35. Menurut Tabel 4.7, frekuensinya ialah 26. Jadi, 90 : 26 = 3,46; f tambahkan angka ini 31 dengan batas terbawah dari batas kelas batas bawah eksak tersebut, dilambangkan dengan B yaitu: ½ 30 + 31 = 30,5. Jadi, kelas mediannya adalah: 3,46 + 30,5 = 33,96. Lebih jelasnya, rumus dan perhitungan untuk mendapatkan median dengan data berkelompok adalah sebagai berikut.

e. Perbandingan kedudukan

Mean , Modus, dan Median Kedudukan relatif Mean, Modus, dan Median bergantung pada sebarannya, apakah normal atau miring. Berikut ini menggambarkan tiga kemungkinan letak antara Mean, Modus, dan Median. Di unduh dari www.bukupaket.com Sumber buku bse.kemdikbud.go.id Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian 113 Gambar 4.6 memperlihatkan kedudukan mean, median, dan modus. 1 Jika persebaran pengukuran tersebut simetrik normal seperti pada gambar a, mean, median, dan modus itu identik. Maksudnya, ketiga jenis pengukuran tersebut berada pada kedudukan yang sama tidak ada perbedaan nilai antara mean, median, dan modus. 2 Jika persebaran tersebut miring pada gambar a dan c, mean, median, dan modus itu saling menjauhi. 3 Jika persebaran distribusi data adalah miring positif atau miring kanan seperti pada gambar b, dengan ciri-ciri: a ekor lebih panjang dari persebaran data, menuju ke kanan; b median mengambil tempat setengah bagian di depannya dan setengah bagian lagi di belakangnya. Selama ekor panjang itu menjulur ke kanan, modus masih berada di puncak kurva tertarik ke kiri dari median, yakni mean yang paling peka untuk tertarik ke persebaran nilai-nilai yang tinggi. 4 Jika persebaran data tersebut miring negatif, persebaran nilai- nilai cenderung ke arah yang rendah.

f. Persentase

Persebaran data yang diperoleh dari alternatif jawaban dapat dilakukan melalui persentase, yaitu rata-rata frekuensi dicari jumlah persentasenya. Tabel 4.8: Pendapat Siswa Mengenai Perkelahian Siswa Berdasarkan Tabel 4.8, siswa cenderung beranggapan bahwa perkelahian siswa dapat mengganggu ketertiban 32,50, bersifat solidaritas atas teman 28,75, tetapi di antara mereka belum tentu mengetahui latar belakang terjadinya perkelahian. Berdasarkan Tabel 4.8, frekuensi pendapat siswa mengenai perkelahian pelajar dibuat persentase. Hal ini sebagai cara termudah dan paling sederhana dalam penggunaan data kuantitatif. Gambar 4.6 Perbandingan Kedudukan Mean, Me- dian, dan Modus Perbandingan kedudukan mean, median, dan modus. a b c Kategori Frekuensi f Mengganggu ketertiban 26 26 : 80 x 100 = 32,50 Sebagai solidaritas dengan teman 23 23 : 80 x 100 = 28,75 Menambah keberanian 14 14 : 80 x 100 = 17,50 Membahayakan jiwa 17 17 : 80 x 100 = 21,25 Jumlah 80 100 a Persebaran simetrik normal b Persebaran miring positif c Persebaran miring negatif Di unduh dari www.bukupaket.com Sumber buku bse.kemdikbud.go.id 114 Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Pada hakikatnya, tujuan persentase yaitu untuk memper lihatkan dengan tegas besarnya relatif antara dua angka atau lebih. Dengan kata lain, persentase untuk memberikan gambaran secara sederhana mengenai hubungan dua angka atau lebih. Kesederhanaan dan ketegasan persentase diperoleh dengan dua cara, yaitu: 1 semua angka dari frekuensi disederhanakan sehingga mudah dikalikan 100 dan dibagi dari jumlah frekuensi, dan 2 salah satu angka yaitu angka pokok harus berjumlah 100 sehingga mudah dibagi. Dengan demikian, mudah pula memperoleh besar-kecilnya angka-angka tersebut secara relatif.

3. Hubungan Berbagai Data