TEKNIK PENGUMPULAN DATA DALAM PENELITIAN

MAKALAH MATA KULIAH
BAHASA INDONESIA

TEKNIK PENGUMPULAN DATA DALAM PENELITIAN

Kelompok X :
1.
2.
3.
4.
5.

Nindi Sri Kurnia
Nurmaliza
Novi Dera Wati
Miko Hendra
Eko Setiyono

Moderator : Wikendari Puri

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
SOLOK
2016

1

TEKNIK PENGUMPULAN DATA DALAM PENELITIAN
A. Latar Belakang

Salah satu komponen yang penting dalam penelitian adalah proses peneliti dalam
pengumpulan data. Kesalahan yang dilakukan dalam proses pengumpulan data akan membuat
proses analisis menjadi sulit. Selain itu hasil dan kesimpulan yang akan didapat pun akan
menjadi rancu apabila pengumpulan data dilakukan tidak dengan benar.

Masing-masing

penelitian memiliki proses pengumpulan data yang berbeda, tergantung dari jenis penelitian yang
hendak dibuat oleh peneliti. Pengumpulan data kualitatif pastinya akan berbeda dengan
pengumpulan data kuantitatif. Pengumpulan data statistik juga tidak bisa disamakan dengan
pengumpulan data analisis.


Pengumpulan data penelitian tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Terdapat
langkah pengumpulan data dan teknik pengumpulan data yang harus diikuti. Tujuan dari langkah
pengumpulan data dan teknik pengumpulan data ini adalah demi mendapatkan data yang valid,
sehingga hasil dan kesimpulan penelitian pun tidak akan diragukan kebenarannya. Pengumpulan
data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan
penelitian. Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti biasanya telah memiliki dugaan
berdasarkan teori yang ia gunakan, dugaan tersebut disebut dengan hipotesis. Untuk
membuktikan hipotesis secara empiris, seorang peneliti membutuhkan pengumpulan data untuk
diteliti secara lebih mendalam.

Proses pengumpulan data ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis.
Pengumpulan data dilakukan terhadap sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Data adalah
sesuatu yang belum memiliki arti bagi penerimanya dan masih membutuhkan adanya suatu
2

pengolahan. Data bisa memiliki berbagai wujud, mulai dari gambar, suara, huruf, angka, bahasa,
simbol, bahkan keadaan. Semua hal tersebut dapat disebut sebagai data asalkan dapat kita
gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian, ataupun suatu konsep.


3

B. Pembahasan

Dalam penelitian, kita seringkali mendengar istilah metode pengumpulan data dan
instrumen pengumpulan data. Meskipun saling berhubungan, namun dua istilah ini memiliki arti
yang berbeda. Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sementara itu instrumen pengumpulan
data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka
instrumen pengumpulan data dapat berupa check list, kuesioner, pedoman wawancara, hingga
kamera untuk foto atau untuk merekam gambar.

Ada berbagai metode pengumpulan data yang dapat dilakukan dalam sebuah penelitian.
Metode pengumpulan data ini dapat digunakan secara sendiri-sendiri, namun dapat pula
digunakan dengan menggabungkan dua metode atau lebih. Beberapa metode pengumpulan data
antara lain:

1. Wawancara


Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan
tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring perkembangan teknologi, metode
wawancara dapat pula dilakukan melalui media-media tertentu, misalnya telepon, email, atau
skype. Wawancara terbagi atas dua kategori, yakni wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.

4

1.1.

Wawancara terstruktur

Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang
hendak digali dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah membuat daftar
pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga bisa menggunakan berbagai instrumen penelitian
seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta instrumen-instrumen lain.

Contoh :

P : Apakah anda mengetahui tentang pristiwa kebakaran yang terjadi di komplek
pertokoan ini yang baru terjadi kemarin ?


S : Iya

P: Kapan peristiwa kebakaran tersebut terjadi ?

S : Sekitar pukul 20.30 WIB.

P : Dimana anda berada saat kebakaran terjadi ?

S : Saya berada didalam toko saya yang brjarak 300 m dari kebakaran tersebut

P : Bagaimana tindakan anda ?
S : Langsung menelpon petugas kebakaran dan menyelamatkan berkas – brkas penting
dan barang berharga lainnya

5

1.2.

Wawancara tidak terstruktur


Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya memuat poinpoin penting dari masalah yang ingin digali dari responden.

Contoh : Wawancara yang dilakukan di warung kopi

2. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan berbagai
faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi tidak hanya mengukur sikap
dari responden, namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi.
Teknik pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk penelitian yang bertujuan untuk
mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala alam. Metode ini juga tepat
dilakukan pada responden yang kuantitasnya tidak terlalu besar. Metode pengumpulan data
observasi terbagi menjadi dua kategori, yakni:

2.1. Participant observation

Dalam participant observation, peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan
sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.


6

2.2. Non participant observation

Berlawanan dengan participant observation, non participant observation merupakan
observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang
diamati.

3. Angket (kuesioner)

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner
merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti telah mengetahui dengan
pasti variabel yag akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner
juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.

Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat dikategorikan dalam dua jenis, yakni
kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberikan
kebebasan kepada objek penelitian untuk menjawab. Sementara itu, kuesioner tertutup adalah

kuesioner yang telah menyediakan pilihan jawaban untuk dipilih oleh objek penelitian. Seiring
dengan perkembangan, beberapa penelitian saat ini juga menerapkan metode kuesioner yang
memiliki bentuk semi terbuka. Dalam bentuk ini, pilihan jawaban telah diberikan oleh peneliti,
namun objek penelitian tetap diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kemauan
mereka.

7

Contoh Kuisioner :

8

4. Studi Dokumen

Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung kepada
subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai macam
dokumen yang berguna untuk bahan analisis. Dokumen yang dapat digunakan dalam
pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yakni:

4.1. Dokumen primer


Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami
suatu peristiwa, misalnya: autobiografi

Contoh Autobiografi
Nama lengkap saya Nurrahmah. Saya biasa dipanggil Rahmah. Tapi teman –teman di
sekolah memanggil saya Nur. Nur artinya cahaya dan rahmah artinya kasih sayang. Jadi arti
nama saya adalah cahaya kasih sayang. Saya lahir pada tanggal 25 September 1996 di kota
Batam.Saya terlahir di keluarga sederhana. Ayah saya bernama Enden Adiwijaya dan ibu saya
bernama Nur Badiah. Ayah saya bekerja sebagai supir taksi. Sedangkan ibu saya sebagai ibu
rumah tangga. Saya anak ke tiga dari empat bersaudara. Sofyan Hadi, kakak pertama saya
bekerja pegawai negeri sipil di Imigrasi Tanjung Balai Karimun. Kakak kedua saya, Alfiyah Nur
kuliah di UNRIKA jurusan hukum. Dan yang terakhir adik saya yang bernama Ilfah Magdalina
bersekolah di SMPN 9 Batam. Kami tinggal di Sagulung Berseri RT 001/ RW 001 Batam.
Hobi saya membaca. Saya gemar membaca cerita, seperti komik jepang dan novel. Karena
pengaruh dari kakak pertama saya, saya menyukai komik –komik dan animasi Jepang. Lama
kelamaan saya pun menyenangi lagu –lagu Jepang, meskipun sebenarnya saya tidak terlalu suka

9


mendengarkan lagu. Selain itu, saya juga suka menggambar dan membuat kerajinan tangan.
Sejak dulu saya ingin jadi perawat atau dokter, karena saya senang mengobati dan merawat.
Sejak saya kecil keluarga saya memelihara beberapa ekor ayam. Ketika ada salah satu ayam
yang terluka, semua anggota keluarga saya tidak ada yang tega mengobatinya, hanya saya saja
yang berani merawat ayam tersebut.

Saya berskolah di TK An-nur selama satu tahun, lalu saya bersekolah di SDN 006
Sagulung. Prestasi saya saat itu hanya mendapat peringkat sepuluh besar dikelas, kemudian saya
melanjutkan sekolah di SMPN 9 Batam. Ketika saya bersekolah disana saya mendapat peringkat
sepuluh besar dan hanya sekali mendapat juara kedua. Saat ini saya bersekolah di MAN Batam
kelas XI IPA.

4.2. Dokumen sekunder

Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/ cerita orang
lain, misalnya: biografi.

Contoh : Autobiografi tokoh tokoh nasional seperti Prof. Hamka, Soekarno dan lain-lain.

Dari metode pengumpulan data inilah maka kita akan mendapatkan data data yang

nantinya akan kita gunakan dalam penelitian untuk dianalisa guna mendapatkan sebuah
keputusan dan solusi untuk sebuah masalah.

Data dapat dibedakan dalam beberapa kategori. Jenis-jenis data dapat dikategorikan sebagai
berikut:

10

1. Menurut cara memperolehnya:
1.1.Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung
dari subjek atau objek penelitian.
1.1. Data sekunder, yaitu data yang didapatkan tidak secara langsung dari objek atau
subjek penelitian.
2. Menurut sumbernya
2.1. Data internal, yaitu data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam sebuah
organisasi
2.2. Data eksternal, yaitu data yang menggambarkan duatu keadaan atau kegiatan di luar
sebuah organisasi
3. Menurut sifatnya
3.1.

Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka pasti

3.2.

Data kualitatif, yaitu data yang bukan berbentuk angka

Terdapat perbedaan-perbedaan antara data kualitatif dan data kuantitatif (Sitorus, 1998):
1. Data kualitatif adalah data mentah dari dunia empiris. Data kualitatif itu berujud uraian terinci,
kutipan langsung, dan dokumentasi kasus. Data ini dikumpulkan sebagai suatu cerita terbuka
open-ended narrative , tanpa mencoba mencocokkan suatu gejala dengan kategori baku yang
telah ditetapkan sebelumnya, sebagaimana jawaban pertanyaan dalam kuesioner.
2. Data kualitatif adalah tangkapan atas perkataan subyek penelitian dalam bahasanya sendiri.
Pengalaman orang diterangkan secara mendalam, menurut makna kehidupan, pengalaman,
dan interaksi sosial dari subyek penelitian sendiri. Dengan demikian peneliti dapat memahami
masyarakat menurut pengertian mereka sendiri. Hal ini berbeda dari penelitian kuantitatif,
yang membakukanpengalaman responden ke dalam kategori-kategori baku peneliti sendiri.

11

3. Data kualitatif bersifat mendalam dan rinci, sehingga juga bersifat panjang-lebar.
Akibatnya analisis data kualitatif bersifat spesifik, terutama untuk meringkas data dan
menyatukannya dalam suatu alur analisis yang mudah dipahami pihak lain. Sifat data ini berbeda
dari data kuantitatif yang relatif lebih sistematis, terbakukan, dan mudah disajikan dalam format
ringkas.

4.

Menurut waktu pengumpulannya
4.1. Cross section/insidentil, yaitu data yang dikumpulkan hanya pada suatu waktu
tertentu
4.2. Data berkala/ time series, yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk
menggambarkan suatu perkembangan atau kecenderungan keadaan/ peristiwa/
kegiatan.

12

C. Penutup

Pengumpulan data adalah salah satu komponen yang penting dalam penelitian.
Kesalahan yang dilakukan dalam proses pengumpulan data akan membuat proses analisis
menjadi sulit. Selain itu hasil dan kesimpulan yang akan didapat pun akan menjadi rancu
apabila pengumpulan data dilakukan tidak dengan benar.

D. Daftar Pustaka
Sitorus, MTF . 1998 . Penelitian Kualitatif: Suatu Perkenalan Dokis. Bogor

13

14