Variabel Penelitian Pengaruh profitabilitas, kebijakan dividen, dan pengungkapan tanggung jawab sosial terhadap nilai perusahaan : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012.

keuangan yang sering digunakan oleh investor dan manajer untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. ROE yaitu rasio laba setelah pajak atau Net Income After Tax NIAT terhadap total modal sendiri equity yang berasal dari setoran modal sendiri, laba tak dibagi dan cadangan lain yang dikumpulkan oleh perusahaan berakibat atas naiknya harga saham. Untuk memperoleh nilai ROE dapat dihitung dengan rumus : ROE = b. Kebijakan Dividen Kebijakan dividen merupakan suatu keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Kebijakan dividen dalam penelitian ini diproksikan melalui DPR. DPR adalah rasio antara dividen yang dibayarkan sebuah perusahaan dalam satu tahun buku dibagi dengan keuntungan bersih perusahaan net income pada tahun buku tersebut. DPR dapat dirumuskan sebagai berikut : DPR = c. Pengungkapan Corporate Social Responsibility CSR Pengungkapan CSR adalah pengungkapan informasi yang berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan di dalam laporan tahunan.Pengukuran CSR mengacu pada 78 item pengungkapan yang digunakan oleh Siregar 2008. Pengukuran variabel ini dengan indeks pengungkapan sosial, selanjutnya ditulis CSR dengan membandingkan jumlah pengungkapan yang diharapkan. Pengungkapan social merupakan data yang diungkap oleh perusahaan berkaitan dengan aktifitas sosialnya yang meliputi 13 item lingkungan, 7 item energi, 8 item kesehatan dan keselamatankerja, 29 item lain-lain tenaga kerja, 10 item produk, 9 item keterlibatan masyarakat,dan 2 item umum lainnya. Berikut ini adalah daftar item yang digunakan oleh peneliti dalam menghitung indeks CSR: Tabel 3.2 Daftar Pengungkapan Corporate Social Responsibility CSR KATEGORI TOTAL 78 A. KATEGORI LINGKUNGAN 1. Pengendalian polusi kegiatan operasi; pengeluaran riset pengembangan untuk pengurangan polusi 2. Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi perusahaan tidak mengakibatkan polusi atau memenuhi ketentuan hukum dan peraturan polusi 3. Pernyataan yang menunjukkan bahwa polusi operasi telah atau akan dikurangi 4. Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat pengolahan sumber alam, misalnya, reklame daratan atau reboisasi 5. Konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi, minyak, air, dan kertas 6. Penggunaan material daur ulang 7. Menerima penghargaan berkaitan dengan program lingkungan yang dibuat perusahaan 8. Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan 9. Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah lingkungan 10. Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah 11. Pengolahan limbah 12. Mempelajari dampak lingkungan untuk memonitor dampak lingkungan perusahaan 13. Perlindungan lingkungan hidup B. KATEGORI ENERGI 1. Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan operasi 2. Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi 3. Penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang 4. Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi 5. Peningkatan efisien energi dari produk 6. Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi dari produk 7. Kebijakan energi perusahaan C. KATEGORI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA 1. Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja 2. Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau mental 3. Statistik kecelakaan kerja 4. Menaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja 5. Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja 6. Menetapkan suatu komite keselamatan kerja 7. Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan kerja 8. Pelayanan kesehatan tenaga ker D. KATEGORI LAIN-LAIN TENAGAKERJA 1. Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita orang cacat 2. Persentase jumlah tenaga kerja wanita orang cacat dalam tingkat manajerial 3. Tujuan penggunaan tenaga kerja wanita orang cacat dalam pekerjaan 4. Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita orang cacat 5. Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja 6. Memberi bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang pendidikan 7. Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja 8. Bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang dalam proses mengundurkan diri atau yang telah melakukan kesalahan 9. Perencanaan kepemilikan rumah karyawan 10. Fasilitas untuk aktivitas rekreasi 11. Presentase gaji untuk pension 12. Kebijakan penggajian dalam perusahaan 13. Jumlah tenaga kerja dalam perusahaan 14. Tingkatan manajerial yang ada 15. Disposisi staff-dimana staff ditempatkan 16. Jumlah staff, masa kerja dan kelompok usia mereka 17. Statistik tenaga kerja, misal: penjualan per tenaga kerja 18. Kualifikasi tenaga kerja yang direkrut 19. Rencana kepemilikan saham oleh tenaga kerja 20. Rencana pembagian keuntungan lain 21. Informasi hubungan manajemen dengan tenaga kerja dalam meningkatkan kepuasan motivasi kerja 22. nformasi stabilitas pekerjaan tenaga kerja masa depan perusahaan 23. Laporan tenaga kerja yang terpisah 24. Hubungan perusahaan dengan serikat buruh 25. Gangguan dan aksi tenaga kerja 26. Informasi bagaimana aksi tenaga kerja dinegosiasikan 27. Kondisi kerja secara umum 28. Re-organisasi perusahaan yang mempengaruhi tenaga kerja 29. Statistik perputaran tenaga kerja E. KATEGORI PRODUK 1. Pengembangan produk perusahaan, termasuk pengemasannya 2. Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk 3. Informasi proyek riset perusahaan untuk memperbaiki produk 4. Produk memenuhi standar keselamatan 5. Membuat produk lebih aman untuk konsumen 6. Melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk perusahaan 7. Peningkatan kebersihan kesehatan dalam pengolahan dan penyiapan produk 8. Informasi atas keselamatan produk perusahaan 9. Informasi mutu produk yang dicerminkan dalam penerimaan penghargaan 10. Informasi yang dapat diverifikasi bahwa mutu produk telah meningkat misalnya ISO 9000 F. KATEGORI KETERLIBATAN MASYARAKAT 1. Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas masyarakat, pendidikan, seni 2. Tenaga kerja paruh waktu dari mahasiswa pelajar 3. Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat 4. Membantu riset medis 5. Sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar, atau pameran seni 6. Membiayai program beasiswa 7. Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat 8. Sponsor kampanye nasional 9. Mendukung pengembangan industri local 10. KATEGORI UMUM 1. Tujuan kebijakan perusahaan secara umum berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat 2. Informasi berhubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan selain yang disebutkan diatas TOTAL ITEM CSRDI memiliki beberapa tahapan pengukuran: 1 Membuat daftar pengungkapan sosial berupa checklist. Indikator pengungkapan CSR dikategorikan dalam 7 tema yang berisi 78 item pengungkapan sosial. 2 Pengungkapan sosial yang dilakukan perusahaan diukur berdasarkan daftar checklist dan dihitung indeks pengungkapannya dengan cara: Score 0 :Apabila perusahaan tidak mengungkapan item pada daftar pertanyaan Score 1: Apabila perusahaan mengungkapkan item pada daftar pertanyaan 3 Dilakukan penjumlahan terhadap keseluruhan score pengungkapan social perusahaan kemudian dihitung menggunakan rumus CSRDI: CSRDI : ΣXj Nj Keterangan: CSRDI j : Corporate Social Responsibility Disclosure Indeks perusahaan j Xj : Jumlah item yang diungkapkan oleh perusahaan j Nj : Jumlah item pengungkapan CSR 4 Pengungkapan CSR Pengungkapan CSR pada penelitian ini tidak hanya diukur dari laporan CSR pada laporan tahunan yang diterbitkan perusahaan, namun diukur juga dari pengungkapan CSR pada website resmi perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Pengungkapan CSR pada media website akan menambah score pengungkapan CSR yang belum diungkapkan dalam laporan tahunan.

H. Teknik Analisis Data

Analisis regersi berganda merupakan teknik analisis untuk mencapai tujuan. Dalam penelitian ini digunakan analisis linier berganda yang bertujuan untuk menguji pengaruh ROE, DPR, dan CSR terhadap nilai perusahaan Tobins Q pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistika deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian data yang disajikan berupa variabel, ringkasan statistik mean, median, modus, standar deviasi, dan lain-lain tanpa rumus probabilistik apapun. 2. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji heteroskeditas, uji multikolineritas, dan uji autokorelasi. Uji asumsi klasik yang dianalisa dilakukan dengan menggunakan program SPSS. a. Uji Normalitas Residual Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti yang telah diketahui bahwa uji t dan uji f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel yang kecil. Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi dari nilai residual apakah terdistribusi secara normal atau tidak. Dasar pengambilan keputusan pada uji Kolmogorov – Smirnov, yaitu: 1 Jika nilai probabilitas atau signifikansi 0,05 berarti bahwa data residual berdistribusi normal. 2 Jika nilai probabilitas atau signifikansi 0,05 berarti bahwa data resdiual tidak berdistribusi normal. b. Uji Multikolonieritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari: 1 nilai tolerance dan lawannya, 2 variance factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen terikat dan diregresi terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya, jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1Tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan VIF ≥ 10. Setiap peneliti harus tolerance = 0.10 sama dengan tingkat kolinearitas 0.95. Multikolinearitas dapat dideteksi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 110 125

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 42 90

Pengaruh Profitabilitas Dan Size Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 28 102

Pengaruh Profitabilitas Dan Size Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 43 102

Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap profitabilitas dana reputasi perusahaan (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia)

0 14 133

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 16

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 1 16

Pengaruh profitabilitas, kebijakan dividen, dan pengungkapan tanggung jawab sosial terhadap nilai perusahaan studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 2012

0 0 131

Pengaruh Profitabilitas Dan Size Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

SKRIPSI PENGARUH PROFITABILITAS DAN SIZE PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 12