Pupuk dilihat dari Sifat Fisik Pupuk berdasarkan sumber bahan pembuatan

tanaman. Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman adalah C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S hara makro dan Fe, Mn, Cu,Zn, Cl, Mo, B hara Mikro. Pupuk dapat diberikan lewat tanah, daun, atau diinjeksikan ke batang tanaman Badan Penelitian Tanah, 2017. Dalam praktik sehari-hari pupuk dapat dibedakan dalam bentuk fisik dan sumber bahan pembuatnya antara lain :

a. Pupuk dilihat dari Sifat Fisik

1 Pupuk padat Pupuk padat diperdagangkan dalam bentuk onggokan, remahan, butiran atau kristal. Pupuk padatan biasanya diaplikasikan ke tanahmedia. 2 Pupuk cair Pupuk cair diperdagangkan dalam bentuk cairan. Pupuk cair diberikan secara disemprot ke daun atau disiramkan langsung ke akar tanaman.

b. Pupuk berdasarkan sumber bahan pembuatan

1 Pupuk kimia Pupuk kimia adalah pupuk yang dibuat secara kimia, contohnya pupuk NPK, ZA, Urea. Pupuk kimia dapat dibedakan menjadi pupuk kimia tunggal dan pupuk kimia majemuk. Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu macam unsur hara, contohnya SP-36 yang hanya mengandung P dan ZK yang hanya mengandung K. Sedangkan pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu macam unsur hara misalnya NPK mengandung N, P, K Badan Penelitian Tanah, 2013. Pupuk kimia biasanya lebih murni dari pada pupuk organik, dengan kadar yang dapat dikalkulasi Sutedjo, 2010. 2 Pupuk organik Permentan No.2PerHk.06022006, tentang pupuk organik menjelaskan bahwa pupuk organik adalah pupuk yang sebagian terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk mensuplai bahan organik guna memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah Simanungkalit, 2006. Pupuk organik sulit untuk ditentukan kadarnya, tergantung dari sumbernya. Keunggulannya adalah dapat memperbaiki sifat fisik tanah karena mampu membantu mengikat air secara efektif. Pupuk organik umumnya merupakan pupuk lengkap karena mengandung unsur makro dan mikro meskipun dalam jumlah sedikit Prihmantoro, 1996. Penggunaan pupuk kandang atau kompos selama ini diyakini dapat mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh pupuk anorganik. Pupuk kandang atau kompos di samping mempunyai kelebihan juga memiliki kekurangan yaitu kadar unsur hara yang rendah Jusuf, 2006. Penggunaan pupuk organik yang dapat dipergunakan untuk membantu mengatasi kendala produksi pertanian yaitu pupuk organik cair. Pupuk organik cair diolah dari bahan baku berupa kotoran ternak, kompos, limbah alam, dan bahan-bahan alami lainnya yang diproses secara alamiah selama kurang lebih 4 bulan. Pupuk organik cair selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, membantu meningkatkan kualitas produksi tanaman, meningkatkan kualitas produk tanaman, mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk kandang Indrakusuma, 2000.

c. Kandungan Pupuk dan Manfaatnya