1
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Pendahuluan
Bab
1
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa standar nasional pendidikan digunakan sebagai
acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan dan pembiayaan, serta kurikulum, dikembangkan dengan prinsip
diversiikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Hal ini dimaksudkan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan
pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah. Demikian halnya Inpres No. 6 tahun 2009 tentang pengembangan ekonomi
kreatif menyebutkan bahwa arah peningkatan jumlah sumber daya manusia kreatif yang berkualitas secara berkesinambungan dan tersebar merata di wilayah
Indonesia. Untuk itu, strategi diperlukan dengan cara 1 meningkatkan anggaran pendidikan untuk mendukung penciptaan insan kreatif Indonesia, 2 melakukan
kajian dan revisi kurikulum pendidikan dan pelatihan agar lebih berorientasi pada pembentukan kreativitas dan kewirausahaan pada peserta didik sedini
mungkin, 3 meningkatkan kualitas pendidikan nasional yang mendukung penciptaan kreativitas dan kewirausahaan pada anak didik sedini mungkin, dan
4 menciptakan akses pertukaran informasi dan pengetahuan ekonomi kreatif di masyarakat. Oleh karena itu, Panduan atau Pedoman Guru Mata Pelajaran
Agama Hindu dan Budi Pekerti pada jenjang Sekolah Dasar perlu disusun sebagai penjabaran atau operasionalisasi Kompetensi Inti KI dan Kompetensi Dasar KD
mata pelajaran agama Hindu. Panduan ini juga berfungsi sebagai 1 acuan atau referensi bagi guru dalam proses pembelajaran yang lebih inovatif, kreatif, efektif,
leksibel, kontekstual, dan student center learning; 2 bahan untuk diadaptasi atau diadopsi oleh guru sesuai kebutuhannya; dan 3 ukuran dan kriteria minimal
pencapaian indikator KI dan KD, serta standar pembelajaran agama Hindu sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan SNP.
2 2
Buku Guru Kelas I SD
B. Tujuan
Tujuan dari Buku Pegangan Guru Mata Pelajaran Agama Hindu dan Budi Pekerti pada jenjang Sekolah Dasar, sebagai berikut:
1. menjadi acuan bagi para pendidik Pendidikan Agama Hindu dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses pembelajaran
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti di sekolah masing-masing; 2. meningkatkan kemampuan guru agama Hindu dalam merencanakan,
melaksanakan, dan menilai peserta didik dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti;
3. meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti di sekolah sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas, dan
komprehensif dalam memahami agama Hindu; dan 4. meningkatkan etika peserta didik terhadap teman, guru, keluarga,
masyarakat dan negara, sehingga menimbulkan hubungan yang harmonis.
C. Ruang Lingkup