RINGKASAN
EKA FITRI RAHMADANI, Deteksi Daging Ayam Yang Diformalin
Secara Visual, Organoleptik, Kimia dan Fisika , di bawah bimbingan Ir. Abdul Halim Sulaiman, M.Sc., selaku ketua komisi pembimbing dan
Ir. Terip Karo-Karo, M.S., selaku anggota komisi pembimbing. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi daging ayam yang berformalin
baik secara visual, organoleptik, kimia dan fisika. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL faktorial 6x1
yang terdiri dari 1 faktor dengan 4 ulangan. Faktor : Konsentrasi Formalin F dalam daging ayam yang terdiri dari 6 taraf, yaitu F
1
= 0 ppm, F
2
= 10 ppm, F
3
= 100 ppm, F
4
= 1000 ppm, F
5
= 10000 ppm dan F
6
= 100000 ppm. Parameter yang diamati adalah Deskripsi Visual Foto Daging Ayam,
Deskripsi Organoleptik Numerik, Deteksi Bau Formalin, Pengujian Dengan Kimia Kualitatif dan Pengujian Dengan Fisika yang meliputi Kekerasan,
Kadar Air Awal , Kadar Air Akhir dan Susut Bobot .
1. Deskripsi Visual
Konsentrasi formalin yang ditambahkan pada daging ayam memberikan pengaruh yang signifikan pada permukaan daging ayam yang meliputi tekstur,
warna dan aroma daging ayam secara keseluruhan. Deskripsi visual dilakukan dengan memperlihatkan foto daging ayam yang masih segar dan foto daging ayam
setelah hampir busuk akibat ditambahkan formalin.
iii
Universitas Sumatera Utara
2. Deskripsi Organoleptik Numerik
Konsentrasi formalin yang ditambahkan pada daging ayam memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata P0.01 terhadap Deskripsi Organoleptik
yaitu warna dan aroma pada daging ayam. Deskripsi Organoleptik tertinggi diperoleh pada perlakuan konsentrasi formalin 10
5
ppm F
6
yaitu sebesar 1.234 dan deskripsi organoleptik terendah diperoleh pada perlakuan konsentrasi formalin
10
3
ppm F
4
yaitu sebesar 1.13.
3. Deteksi Bau Formalin
Konsentrasi formalin yang ditambahkan pada daging ayam memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata P0.01 terhadap Deteksi Bau Formalin yang
dihasilkan pada daging ayam. Deteksi bau formalin tertinggi diperoleh pada perlakuan konsentrasi formalin 10
5
ppm F
6
yaitu sebesar 2.575 dan deteksi bau formalin terendah diperoleh pada perlakuan konsentrasi formalin 0 ppm F
1
yaitu sebesar 1.
4. Pengujian Dengan Kimia Kualitatif
Konsentrasi formalin yang ditambahkan pada daging ayam memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Indikator Bahan Kimia yang digunakan untuk
menguji ada tidaknya formalin pada daging ayam secara kualitatif. Indikator bahan kimia yang digunakan yaitu Pereaksi Schiff, Reagen Tollens, Larutan Fehling,
Larutan KMnO
4
0,1 N + NaHSO
3
0,1 N dan KMnO
4
0,1 N. Pengujian dengan kimia dilakukan dengan dua cara, yaitu penetesan
langsung ke permukaan daging ayam dan penghancuran daging ayam yang menghasilkan filtrat atau ekstrak cairan daging ayam. Penetesan dengan
iv
Universitas Sumatera Utara
Pereaksi Schiff menghasilkan terdapatnya formalin pada konsentrasi formalin 10
3
ppm F
4
- 10
5
ppm F
6
dan dengan penghancuran menghasilkan terdapatnya formalin pada daging ayam pada konsentrasi 10 ppm F
2
10
5
ppm F
6
. Terdapatnya formalin pada daging ayam ditandai dengan perubahan warna pada
Pereaksi Schiff yaitu dari kuning pucat menjadi merah jambu. Penetesan dengan Reagen Tollens menghasilkan tidak terdapatnya formalin dan dengan
penghancuran menghasilkan terdapatnya formalin pada daging ayam pada konsentrasi 10
4
ppm F
5
dan 10
5
ppm F
6
. Terdapatnya formalin pada daging ayam ditandai dengan terbentuknya cermin perak pada larutan Reagen Tollens.
Penetesan dengan Larutan Fehling menghasilkan tidak terdapatnya formalin dan dengan penghancuran menghasilkan tidak terdapatnya juga formalin pada daging
ayam. Terdapatnya formalin pada daging ayam ditandai dengan perubahan warna pada Larutan Fehling yaitu dari warna biru menjadi endapan merah bata. Penetesan
dengan larutan KMnO4 0,1 N + NaHSO3 0,1 N dan KMnO4 0,1 N menghasilkan terdapatnya formalin pada konsentrasi 10
5
ppm F
6
dan dengan penghancuran menghasilkan terdapatnya formalin pada daging ayam, yaitu pada konsentrasi
formalin 10
4
ppm F
5
dan 10
5
ppm F
6
. Terdapatnya formalin pada daging ayam ditandai dengan perubahan warna dari ungu tua menjadi merah bata hingga
cokelat.
5. Kekerasan