Pemanfaatan Sosiologi olahraga dalam pembelajaran PJOK

116 Kegiatan Pembelajaran 3

F. Rangkuman

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan proses-proses sosial, termasuk di dalamnya perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yang meliputi kaidah sosial, lembaga sosial, kelompok sosial, dan lapisan sosial. Sedangkan proses sosial adalah pengaruh timbal balik di antara berbagai dimensi kehidupan bersama.Sosiologi olahraga berupaya membahas perilaku sosial manusia, baik sebagai individu maupun kelompok, dalam situasi olahraga. dalam pembelajaran PJOK banyak sekali aktivitas yang membutuhkan sikap disiplin, kerjasama, saling menghargai, sportif, tanggungjawab dsbnya. Selain itu juga dengan adanya suasana kompetitif tentunya juga akan melatih individu untuk saling menerima anggota tim dan saling bekerja sama, sehingga stabilitas emosi juga makin matang. Secara umum, masalah sosiologi dalam berbagai aktivitas olahraga bisa disebabkan karena perbedaan gender, perbedaan kelas sosial dan juga perbedaan ras serta etnis. Selain itu perbedaan kemampuan fisik dan keterampilan motorik juga akan berdampak kepada munculnya berbagai problem sosial jika tidak ditangani secara tepat oleh guru PJOK. Sosiologi olahraga sangat berhubungan dengan karakter manusia karena sifatnya sebagai manusia sosial maka dari pembelajaran ini akan sangat mudah seharusnya dalam menanamkan sifat penguatan pendidikan karakter. Adapaun penguatan pendidikan karakter yang akan dikembangkan dalam materi ini adalah mengembangkan nilai kemandirian yaitu merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita, kejujuran, tanggungjawab integritas serta menumbuhkan sikap menghargai, kerjasama, komitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, mencerminkan tindakan menghargai semangat kerjasama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama gotong royong PJOK SD KK G 117

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah Saudara menjawab semua pertanyaan di atas, cocokkan hasil jawaban Saudara dengan kunci jawaban tes yang ada di belakang modul ini dan hitunglah jawaban Saudara dengan benar. Kemudian gunakan formula matematis di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara dalam materi kegiatan pembelajaran di atas. Rumus : Tingkat Penguasaan = �����ℎ ������� ���� ����� �����ℎ ���� � 100 Kriteria tingkat penguasaan yang dicapai: 90 - 100 Baik sekali 80 - 89 Baik 70 - 79 Cukup 60 - 69 Kurang 60 ke bawah Kurang sekali Bila Saudara telah mencapai tingkat penguasaan 80 atau lebih, Saudara dapat meneruskan dengan kegiatan belajar berikutnya. bagus Tetapi bila tingkat anda masih di bawah 80 , Saudara harus mengulangi Kegiatan Belajar ini dengan focus sebagai nilai karakter integritas, terutama bagian yang belum Saudara kuasai. Jangan hanya bersandar pada kunci jawaban saja. 118 Kegiatan Pembelajaran 3 PJOK SD KK G 119 Kegiatan Pembelajaran 4 Penerapan Belajar Gerak dalam Pembelajaran PJOK

A. TUJUAN

Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta diklat dapat menjelaskan tahap-tahap belajar gerak menurut Fitts dan Possner menjelaskan konsep pentingnya umpan balik dalam pembelajaran dan menyebutkan bentuk dan jenis umpan serta menjelaskan langkah-langkah pemberian umpan balik secara terperinci.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan tahap-tahap belajar gerak menurut Fitts dan Possner dengan tepat 2. Menjelaskan konsep pentingnya umpan balik dalam pembelajaran secara terperinci. 3. Menyebutkan bentuk dan jenis umpan balik secara terperinci. 4. Menjelaskan langkah-langkah pemberian umpan balik secara terperinci.

C. Uraian Materi

Tahap perkembangan fisik pada masa remaja adalah pengembangan perbaikanpenghalusan gerak dasar. Gerak dasar merupakan pola gerak yang inheren yang membentuk dasar-dasar untuk keterampilan gerak yang kompleks, yang meliputi 1 gerak lokomotor; 2 gerak non lokomotor; dan 3 gerak manipulatif. Urutan rangkaian perkembangan motorik dapat digunakan model tahap-tahap. Perkembangan motorik dapat dibagi menjadi dua periode utama, yaitu: 1 tahap pra keterampilan; dan 2 tahap keterampilan.