32 6 Konsistensi
a. Gunakan bentuk dan huruf secara konsisten dari halaman ke halaman b. Gunakan jarak spasi yang konsisten
c. Gunakan tata letak pengetikan yang konsisten, baik pola pengetikan maupun marginbatas pengetikan
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dalam penyusunan modul harus memperhatikan bebrapa elemen yang
menunjukkan karakteristik modul antara lain format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, spasi kosong, dan konsistensi. Dalam menyusun modul harus
memperhatikan karakteristik modul sebagai bahan ajar yaitu modul merupakan system pembelajaran mandiri, mengandung tujuan, bahan atau
kegiatan dan evaluasi, disajikan secara komunikatif, mengganti peran pengajar, dan disusun secara sistematis
d. Struktur Modul
Menurut Vembriarto dalam Andi Prastowo 2011:114 unsur-unsur modulyang sedang dikembagkan di Indonesia meliputi tujuh unsur sebagai
berikut, 1 Rumusan tujuan pengajaran yang eksplisit dan spesifik
Tujuan pengejaran ini dirumuskan dalam bentuk tingkah laku peserta didik.Tiap-tiap rumusan tujuan melukiskan tingkah laku yang diharapkan
dari peserta didik setelah menyelesaiakan tugas mereka dalam mempelajari suatu modul. Rumusan tujuan pengejaran ini tercantum
pada dua bagian, yaitu
33 a. Lembar kegiatan peserta didik untuk memberitahukan kepada peserta
didik tingkah laku yang diharapkan dari mereka setelah mereka berhasil menyelesaikan modul
b. Petunjuk pendidik untuk memberitahukan kepada pendidik tentang tingkah laku atau pengetahuan peserta didik yang seharusnya telah
mereka miliki
setelah mereka
merampungkan modul
yang bersangkutan.
2 Petunjuk untuk pendidik Petunjuk untuk pendidik ini berisi keterangan tentang bagaimana
pengajaran itu dapat diselenggarakan.Bagian ini juga berisi penjelasan tentang macam-macam kegiatan yang mesti dilakukan oleh kelas, waktu
yang disediakan untuk menyelesaikan modul yang bersangkutan, prosedur evaluasi, serta enis alat evaluasi yang dipergunakan.
3 Lembaran kegiatan peserta didik Lembaran ini memuat materi pelaaran yang harus dikuasai oleh peserta
didik. Materi dalam lembaran kagiatan peserta didik tersebut disusun secara khusus sedemikian rupa, sehingga dengan mempelajarai
pelaaran tersebut, tujuan-tujuan yang telah dirumuskan dalam modul dapat tercapai
4 Lembar kerja bagi siswa Materi pelajaran dalam lembar kegiatan disusun sedemikian rupa,
sehingga peserta didik dapat secara aktif mengikuti proses belajar. Dalam lembaran kegiatan tersebut, kita dapat mencantumkan
pertanyaan-pertanyaan dan masalah-masalah yang harus dijawab serta dipecahkan oleh peserta didik.
34 5 Kunci lembaran kerja
Materi pada modul tidak saja disusun agar peserta didik senantiasa aktif memecahkan masalah-masalah, melainkan juga dibuat agar peserta
didik dapat mengevaluasi hasil belajar mereka sendiri.Oleh karena itu, pada tiap-tiap modul selalu disertakan kunci lembaran kerja.
6 Lembaran evaluasi Perlu kita ketahui bahwa lembaran evaluasi yang berupa tes dan rating
sale, evaluasi pendidikan terhadap tercapai atau tidaknya tujuan yang dirumuskan pada modul oleh peserta didik, ditentukan oleh hasil tes
akhir yang terdapat pada lembaran evaluasi tersebut, dan bukannya oleh jawaban0jawabanpeserta didik yang terdapat pada lembar kerja.
Landasan evaluasi dan kuncinya ini senantiasa disimpan oleh pendidik sendiri.
7 Kunci lembaran evaluasi Tes dan rating scale yang tercantum pada lembaran evaluasi disusun
oleh penulis modul yang bersangkutan. Sedangkan item-item tes tersebut disusun dan dijabarkan dari rumusan-rumusan tujuan pada
modul. Berdasarkan pemaparan di atas mengenai komponen-komponen utama
yang harus tersedia pada modul, maka dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen utama yang harus ada di dalam pembuatan modul di
antaranya yaitu terdapat tujuan kegiatan belajar, kegiatan belajar ang berisi materi pembelajaran, soal latihan, rangkuman, soal evaluasi dan juga
disertai kunci jawaban. Dengan terpenuhinya komponen-komponen utama
35 tersebut maka diharapkan dapat memperjelas penyajian materi serta dapat
mempermudah siswa dalam belajar.
e. Langkah Penyusunan Modul