kegiatan operasi. Variabel Dependen:
Return saham Variabel Moderasi:
Efektivitas komite audit Variabel Kontrol:
Ukuran perusahaan, laverage perusahaan,
Growth Opportunities,
Resiko perusahaan.
berpengaruh terhadap return saham
• Perusahaan dengan komite audit yang lebih aktif tidak
memperkuat pengaruh laba bersih terhadap return saham.
Hamdan et al.2013
Variabel Independen: Karakteristik komite audit
Ukuran, independensi, dan pengalaman komite audit
dibidang keuangan.
Variabel Dependen :
kinerja keuangan ROE, kinerja operasionalROA,
nilai saham EPS. Variabel Control:
Ukuran perusahaan, Financial Laverage,
• Terdapat pengaruh signifikan antara karakteristik komite audit
dengan kinerja keuangan. • Tidak terdapat pengaruh antara
karakteristik komite audit terhadap kinerja operasional.
• Terdapat signifikan antara karakteristik komite audit
terhadap nilai saham.
Sumber: Dikembangkan dalam penelitian ini
2.5 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual dalam penelitian ini menggambarkan hubungan antara variabel independen Y dan variabel dependen X yang digambarkan sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
H2 H1
Komite Audit :
H3
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
1. Ukuran Komite Audit dan Kinerja Keuangan
Untuk membuat Komite Audit yang efektif dalam pengendalian dan pemantauan atas kegiatan pengelolaan perusahaan, komite harus memiliki
anggota yang cukup untuk melaksanakan tanggung jawab. Berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No.KEP-29PM2004
menyatakan bahwa Komite Audit pada perusahaan publik Indonesia terdiri dari sedikitnya tiga orang anggota dan diketuai oleh komisaris independen perusahaan
dengan dua orang eksternal yang independen, berasal dari luar Emiten atau Perusahaan Publik. Menurut hasil penelitian yang dilakukan Dalton et al. dalam
Rahmat et al., 2008:25 menyatakan bahwa komite audit menjadi tidak efektif jika jumlahnya terlalu banyak dan terlalu sedikit. Jumlah anggota komite yang
terlalu banyak cenderung tidak fokus dan partisipasi anggota akan berkurang dibandingkan dengan jumlah komite yang lebih sedikit. Sebaliknya, jumlah
anggota komite audit yang terlalu kecil akan mengurangi keragaman keahlian dan pengetahuan dalam bidang keuangan sehingga menjadi tidak efektif. Ukuran
Ukuran X2
Ferekuensi Pertemuan X4
Kinerja keuanganROE Y
Universitas Sumatera Utara
komite audit yang tepat akan memungkinkan anggota untuk menggunakan pengalaman dan keahlian mereka bagi kepentingan terbaik stakeholder.
2. Frekuensi Rapat Komite Audit dan Kinerja Keuangan
Menurut FCGI 2003:12 “komite audit harus rapat sedikitnya satu kali setiap kuartal dengan kewajiban, tugas dan fungsi pertanggung jawaban komite
audit didalam perusahaan”. Menurut Collier dalam Rahmat et al., 2008:4 mengungkapkan bahwa Komite Audit yang menyelenggarakan frekuensi rapat
yang lebih sering memberikan mekanisme pengawasan dan pemantauan kegiatan keuangan yang lebih efektif, meliputi persiapan dan pelaporan informasi
keuangan perusahaan. Rapat yang diadakan secara periodik oleh komite audit dapat mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam
pengambilan keputusan manajemen karena fungsi pengendalian dan pemantauan dilakukan secara terus menerus.
2.6 Hipotesis