42
3.6 Instrumen Penelitian
3.6.1 Pembuatan Instrumen Penelitian
Bentuk instrumen untuk mengukur hasil belajar berupa tes berbentuk uraian. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa soal bentuk uraian memiliki
beberapa kebaikan. Menurut Arikunto 2009:163 soal-soal bentuk uraian memiliki beberapa kebaikan, yaitu sebagai berikut.
1 Mudah disiapkan dan disusun.
2 Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-
untungan. 3
Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusun dalam bentuk kalimat yang bagus.
4 Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan maksudnya dengan
gaya bahasa dan caranya sendiri. 5
Dapat diketahui sejauh mana siswa mendalami sesuatu masalah yang diteskan.
Metode penyusunan perangkat tes adalah sebagai berikut. 1
Mengadakan pembahasan terhadap bahan yang akan diujikan. 2
Menentukan alokasi waktu mengerjakan tes. 3
Menentukan tipe soal dan banyaknya butir soal. 4
Membuat kisi-kisi soal. 5
Membuat soal-soal tes. 6
Mengujicobakan instrumen.
43
7 Menganalisis hasil uji coba dalam hal validitas, reliabilitas, daya beda dan
tingkat kesukaran. 8
Memilih item soal yang sudah teruji berdasarkan analisis yang sudah dilakukan.
9 Membuat soal-soal cadangan jika soal tes uji coba utama tidak valid.
3.6.2 Uji Coba Instrumen
Sebelum instrumen tes digunakan, perlu dilakukan uji coba terlebih dahulu untuk mengetahui apakah instrumen tes tersebut memenuhi kriteria instrumen tes
yang baik dan dapat digunakan. Kriteria instrumen tes yang baik antara lain sebagai berikut.
1 Tes harus valid, artinya tes itu betul-betul menilai apa yang seharusnya
dinilai. 2
Tes harus reliabel, dapat dipercaya, yakni memberi dengan teliti keterangan tentang kesanggupan anak yang sesungguhnya.
3 Tes harus objektif, artinya hasil atau skor siswa harus sama bila diperiksa
oleh lebih dari seorang. 4
Tes harus efisien, artinya hasil atau skor siswa, scoring cara menilainya dan interprestasi cara menafsirkannya.
3.6.3 Analisis Instrumen Tes Uji Coba
Instrumen penelitian harus memenuhi syarat-syarat sebagai instrumen yang baik maka instrumen tersebut harus diujicobakan pada kelas di luar kelas
sampel penelitian. Pengujian instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui
44
bahwa instrumen penelitian yang disusun memenuhi persyaratan sebagai instrumen yang baik. Adapun analisis yang digunakan dalam pengujian instrumen
tes meliputi : analisis validitas, analisis daya pembeda, analisis taraf kesukaran, dan analisis reliabilitas.
3.5.3.1 Uji Validitas
Validitas atau kesahihan adalah suatu ukuran tingkat kevaliditan atau kesahihan suatu instrumen. Jadi suatu instrumen soal dikatakan valid apabila
instrumen tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur Arikunto, 2009:65. Untuk pengujian validitas digunakan rumus korelasi product moment
dari Pearson, sebagai berikut :
} }{
{
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
r
xy
Σ −
Σ Σ
− Σ
Σ Σ
− Σ
=
Keterangan : r
xy
= koefisien korelasi antara skor item dengan skor total X = skor tiap item
Y = skor total n = jumlah sampel
Setelah diperoleh nilai
,
selanjutnya dibandingkan dengan hasil r product moment dengan taraf signifikan 5. Butir soal dikatakan valid jika
. Item yang tidak valid perlu direvisi atau tidak digunakan Arikunto, 2002.
45
Banyaknya item soal yang telah diujicobakan adalah 10 dengan bentuk soal uraian. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilaksanakan dengan taraf
signifikansi 5 , diperoleh = 0, 312. Dari 12 soal yang diujicobakan
terdapat dua soal yang tidak valid, sehingga soal yang diujikan menjadi 10 soal.
3.5.3.2 Uji Reliabilitas
Seperangkat tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Artinya apabila tes tersebut dikenakan pada sejumlah subjek
yang sama pada lain waktu, maka hasilnya akan tetap sama atau relatif sama. Menurut Arikunto 2002:108-109 untuk mencari reliabilitas tes bentuk uraian
digunakan rumus Alpha sebagai berikut.
Rumus varians total adalah sebagai berikut.
dengan: r
11
= reliabilitas yang dicari = jumlah varians skor tiap-tiap item
= varians total = jumlah skor total kuadrat
= kuadrat dari jumlah skor n
= banyaknya butir soal Kriteria koefisien reliabilitas dalam Retno, 2005:16 adalah sebagai
berikut.
46
1 0,00
≤ r
11
≤ 0,20, instrumen dikatakan mempunyai reliabilitas rendah sekali. 2
0,20 r
11
≤ 0,40, instrumen dikatakan mempunyai reliabilitas rendah. 3
0,40 r
11
≤ 0,70, instrumen dikatakan mempunyai reliabilitas sedang. 4
0,70 r
11
≤ 1,00, instrumen dikatakan mempunyai reliabilitas sangat tinggi. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilaksanakan diperoleh
= 0,834. maka dapat disimpulkan butir soal yang diujicobakan mempunyai reliabelitas
yang sangat tinggi.
3.5.3.3 Daya Pembeda
Teknik yang digunakan untuk menghitung daya pembeda untuk tes berbentuk uraian adalah dengan menghitung perbedaan dua buah rata-rata mean
yaitu antara mean kelompok atas dan mean kelompok bawah untuk tiap-tiap item soal. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
Keterangan: = rata-rata dari kelompok atas
= rata-rata dari kelompok bawah = jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas
= jumlah kuadrat deviasi individual kelompok bawah = 27 x N, dengan N adalah jumlah peserta tes.
Arifin, 1991:141.
47
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan dan = 5. Jjika
, maka daya beda soal tersebut signifikan.
Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilaksanakan dengan taraf signifikansi 5 dan dk = 20, diperoleh
1,72. Setiap item soal diperoleh , kecuali soal nomor 2 dan 12. Dengan demikian daya pembeda
semua soal adalah signifikan, kecuali nomor 2 dan 12. Sehingga soal nomor 2 dan 12 tidak digunakan.
3.5.3.4 Tingkat Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Teknik perhitungan tingkat kesukaran soal adalah menghitung berapa
persen peserta tes yang gagal menjawab benar atau ada di bawah batas lulus tiap item. Tingkat kesukaran soal dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai
berikut.
Keterangan: = tingkat kesukaran
= peserta tes yang gagal skor dibawah 50 = banyaknya peserta tes
Kriteria tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
48
Keterangan Kriteria Jika jumlah peserta tes yang gagal kurang dari 27
Jika jumlah peserta tes yang gagal antara 28 - 72 Jika jumlah peserta tes yang gagal 72 ke atas
Mudah Sedang
Sukar Sumber: Arifin 1991:135
Dari hasil uji coba yang telah dilaksanakan diperoleh tujuh soal dengan kriteria mudah yaitu soal nomor 1, 4, 5, 7, 8, 10, dan 11 dan lima soal dengan
kriteria sedang yaitu soal nomor 2, 3, 6, 9, dan 12. Instrumen soal yang digunakan dapat dilihat dari tabel berikut ini:
No Validitas
Daya Pembeda Tingkat Kesukaran
Reliabilitas Keterangan
TK Kriteria
1. Valid
Signifikan 2.50
Mudah
Reliabel sangat
tinggi
Digunakan No. 1 2.
Tidak Valid Tidak Signifikan
62.50 sedang
Tidak Digunakan 3.
Valid Signifikan
27.50 sedang
Digunakan No. 2 4.
Valid Signifikan
12.50 Mudah
Digunakan No. 3 5.
Valid Signifikan
25.00 Mudah
Digunakan No. 4 6.
Valid Signifikan
30.00 sedang
Digunakan No. 5 7.
Valid Signifikan
10.00 Mudah
Digunakan No. 6 8.
Valid Signifikan
7.50 Mudah
Digunakan No. 7 9
Valid Signifikan
32.50 sedang
Digunakan No. 8 10
Valid Signifikan
20.00 Mudah
Digunakan No. 9 11
Valid Signifikan
15.00 Mudah
Digunakan No.10 12
Tidak Valid Tidak Signifikan
62.50 sedang
Tidak Digunakan
Berdasarkan tabel di atas diperoleh 10 soal penalaran dan komunikasi dari 12 soal yang telah diujicobakan dan telah memenuhi syarat baik sebagai soal
tes.
Tabel 3.2 Ringkasan uji instrumen Tabel 3.1 tingkat kesukaran soal
49
3.7 Teknik Analisis Data
3.6.1 Analisis Nilai Tes