Hipotesis Tindakan KAJIAN TEORI

31 Terong, Dlingo, Bantul, DIY akan dapat berkembang sesui dengan harapan. Berikut adalah gambar pemaparan dari kerangka pikir : Gambar 1 Kerangka Pikir

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut, bahwa teknik mozaik yang dilakukan melalui tindakan: 1 Masing-masing anak mendapat satu kertas berpola dataran bergambar dan teserae bahan kecil-kecil yang digunakan untuk mozaik bisa berupa kertas, biji-bijian, dan lain-lain kemudian anak menjumput teserae dengan dua jari, 2 Anak memberi lem pada teserae tersebut, dan 3 Anak menempelkan teserae pada kertas berpola atau dataran bergambar. Pada teknik mozaik menjumput, mengelem dan menempel dilakukan berulang-ulang, sehingga dengan demikian teknik mozaik dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak kelompok B1 TK PKK 51 Terong, Dlingo, Bantul pada tahun ajaran 20152016. Kondisi Awal Anak kelompok B di TK PKK 51 Terong perkembangan motorik halusnya belum berkembang sesuai dengan harapan belum berkembang optimal. Tindakan Peneliti dan guru mengembangkan motorik halus anak melalui kegiatan mozaik. Gerakan yang ada dalam mozaik yaitu terdiri dari menjumput, mengelem dan menempel. Kondisi akhir Kegiatan mozaik dapat meningkatkan perkembangan motorik halus anak anak kelompok B TK PKK 51 Terong. 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Peneliti dalam melakukan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas PTK dalam bahasa inggris dikenal dengan Classroom Action Research CAR Suharsimi Arikunto, 2007: 2. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas secara kolaborasi yaitu peneliti bekerjasama dengan guru kelas, di sini peneliti sebagai pengamat. Selanjutnya peneliti memantau, mengumpulkan data, menganalisis data, serta melaporkan hasil penelitian dengan dibantu guru kolaborasi. Penelitian ini berangkat dari permasalahan di kelompok B1 TK PKK 51 Terong, Dlingo, Bantul dimana motorik halus anak belum berkembang sesuai harapan. Dengan demikian keterampilan motorik halus anak harus dirangsang menggunakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan kemampuan motorik halus anak. Peneliti memilih teknik mozaik untuk merangsang keterampilan motorik halus anak dengan alasan teknik mozaik lebih banyak menggunakan keterampilan otot-otot halus pada jari-jemari tangan anak.

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B1 TK PKK 51 Terong, Dlingo, Bantul, dengan jumlah 15 anak yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Objek dalam penelitian ini adalah keterampilan motorik halus.