Aspek Sosial Analisa Data Ditinjau dari masing-masing aspek A. Aspek Fisik

50

E. Aspek Sosial

Dalam penelitian ini peneliti mengemukakan aspek sosial pada konsep diri pasien diabetes melitus, meliputi pandangan individu terhadap peranan sosial yang di jalani oleh partisipan. 1. Partisipan 1 Partisipan mendiskripsikan mengenai sosialisasi partisipan di lingkungan rumah maupun lingkungan kerja, kalau di lingkungan kerja partisipan menganggap semua adalah rekan kerjanya tanpa membedakan anak buah maupun atasan, di rumah partisipan juga bergaul dengan teman-teman seperti mengikuti kegiatan agama. Pengaruh diabetes melitus terhadap pergaulannya pun tidak ada karna partisipan percaya diri walau ada luka, kalau ada tugas jaga malam teman-teman partisipan mengerti akan kondisi kesehatan partisipan sehingga mereka memaklumi. Teman-teman partisipan mendoakan agar partisipan cepat sembuh agar dapat beraktivitas lagi. Pernyataan selengkapnya dilihat dari ungkapan partisipan sebagai berikut : “Oh gitu yah mbak, kalau saya di rumah maupun ditempat kerja itu saya menganggap semua adalah rekan bukan anak buah bukan atasan tapi rekan kerja.” P1;161-163 51 “Oh nggak ada, saya nggak malu saya pede Percaya diri mbak, walau ada bekas luka, bekas koreng, bahkan luka yang baru ini pun saya pede aja, hanya kalau tugas-tugas jaga malam itu teman-teman sudah pada tahu makanya saya di rumah saja, yah mungkin itu aja mbak.” P1;169-173 “Biasa kalau orang tua kita kan ada juga kelompok pengajian, pokoknya mereka mendoakan biar cepat sembuh, biar beraktivitas lagi.” P1;176-178 2. Partisipan 2 Partisipan mendeskripsikan bahwa dirinya sering kumpul bersama teman-teman dan sering ke mesjid bahkan sejak partisipan mengidap diabetes, namun sekarang partisipan sudah tidak bisa kumpul dengan teman sebaya karena partisipan susah untuk beraktivitas, partisipan juga mendapat dukungan dari teman- temannya yaitu dengan di doakan dan di jenguk oleh teman-temannya, walaupun partisipan merasa tidak nyaman karena keadaan partisipan yang memiliki gangren. Pernyataan selengkapnya dilihat dari ungkapan partisipan sebagai berikut : “Wah, kalau dulu iya sering kumpul sama kawan-kawan, ke mesjid sama-sama, ronda malam sama-sama yah biasa kumpul-kumpul bahkan sejak diabetes.” P2;111-113 52 “Udah tidak bisa kumpul lagi kayak dulu, ke mesjid bareng juga udah nggak lagi, pokoknya sangat berpengaruh dalam hidup saya ini.” P2; 162-164 “Paling di doakan, dikasih dukungan yah gitu- gitu aja mbak, ada juga pernah datang ramai- ramai ke rumah sakit tapi saya nggak enak loh mbak kalau mereka datang jenguk, yah mbak bisa lihat sendiri keadaan saya gimana, tapi yah mau gimana lagi masa mereka datang saya ngusir kan nggak bagus jadi dibiarin saja”. P2;167-172 3. Partisipan 3 Partisipan mengungkapkan caranya bersosialisasi dengan menjaga kerukunan antar tetangga, diabetes melitus tidak berpengaruh terhadap sosialisasi partisipan dengan lingkungan sekitar, teman sebaya juga memberi dukungan berupa doa untuk partisipan agar cepat sembuh. Pernyataan selengkapnya dilihat dari ungkapan partisipan sebagai berikut : “Kalau tetangga punya apa-apa gitu biasa di kasih, saya juga sebaliknya jadi bergantian gitu ,biar jaga kerukunan lah mbak.” P3;120- 121 “Oh gak,malah kasian dan sayang sama saya mbak” P3;126 “Suka beri doa, beri dukungan biar cepat sembuh gitu.” P3;128 “Pokoknya saling membantu, mendengar saya kumat gitu, udah pada datang nanyain keadaan, pokoknya peduli .” P3;131-132 53 Pernyataan yang di berikan oleh ketiga partisipan di atas menggambarkan aspek sosial, terdapat kesamaan pada P1, P2, dan P3 , yaitu sama-sama dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan mendapat dukungan dari lingkungan sosial partisipan. Pada partisipan 1 merasa percaya diri terhadap keadaan dirinya sekarang walau ada luka, partisipan 2 merasa tidak nyaman dan malu terhadap keadaannya jika di jenguk oleh teman-teman partisipan, sedangkan partisipan 3 merasa tidak ada pengaruh diabetes melitus terhadap pergaulannya dengan teman sebaya.

F. Aspek Akademis Kerja