Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka

commit to user 3 penelitian “ Gambaran Kecelakaan, Pencegahan dan Penanggulangannya di PT. Denso Indonesia Sunter Plaint”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis membatasi topik penelitian dengan rumusan masalah sebagai berikut: ”Apakah upaya pencegahan dan pengendalian dapat menekan angka kecelakaan kerja di PT. Denso Indonesia Sunter Plant?”

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui angka kecelakaan di PT. Denso Indonesia setiap tahun. 2. Kecelakaan apa saja yang berada di PT. Denso Indonesia 3. Untuk mengetahui upaya pencegahan apa saja yang telah dilakukan PT. Denso Indonesia. 4. Untuk mengetahui upaya penanggulangan apa saja yang telah dilakukan PT. Denso Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada: 1. Mahasiswa a. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang kecelakaan kerja. b. Dapat mengaplikasikan keilmuan yang didapat dibangku kuliah pada kondisi nyata. commit to user 4 c. Dapat menambah pengalaman mengenai masalah keselamatan dan kesehatan kerja di industri ma nufa cturing . d. Mampu mengetahui upaya pencegahan dan penanggulan untuk menekan kecelakaan kerja. 2. Perusahaan a. Memberikan informasi tentang kecelakaan kerja pada tenaga kerja setiap tahunnya dan upaya-upaya apa untuk mencegah kecelakaan kerja yang terjadi. b. Memberikan informasi tentang akibat atau dampak tingkat kecelakaan kerja yang tinggi. c. Dengan adanya penelitian ini, dapat menjadikan masukan terhadap perusahaan untuk menyikapi masalah kecelakaan kerja dan membantu dalam mengambil suatu kebijakan untuk segera melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan. 3. Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja a. Dapat menambah kepustakaan yang bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan di bidang Higene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja. b. Terbinanya kerja sama antara Program D.III Hiperkes dan KK dengan perusahaan. commit to user 5 BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Kecelakaan Kerja a. Pengertian Kecelakaan Menurut PT. Freeport Company 1995 Kecelakaan adalah Suatu kejadian yang tidak diinginkan yang mengakibatkan bahaya fisik terhadap seseorangkerusakan pada harta benda dan biasanya akibat suatu sumber energi. Misalnya : mekanis, listrik, lain-lain. Kecelakaan menurut Suma’mur 1989 adalah kejadian yang tak terduga dan tak diharapkan. b. Pengertian Kecelakaan Kerja Kecelakaan Kerja Menurut Permen No. 3 tahun 1998 adalah Suatu kejadian event yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda. Sedangkan pengertian kecelakaan kerja menurut Undang-Undang No. 3 tahun 1992 adalah Kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan hubungan kerja termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau yang wajar dilalui. commit to user 6 Kecelakaan Akibat kerja adalah kecelakaan yang berhubungan dengan hubungan kerja pada perusahaan. 2. Sebab-sebab Kecelakaan Setiap kecelakaan yang terjadi di suatu tempat kerja tidak terjadi dengan begitu saja tetapi ada hal – hal yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Menurut Suma’mur 1996 kecelakaan disebabkan 2 faktor : a. Tindakan tidak aman unsa fe a ct b. Lingkungan yang tidak aman unsa fe condition Teori Domino yang telah dikemukakan oleh Frank E. Bird 1990, suatu kecelakaan tidak datang dengan sendirinya melainkan suatu hasil dari tindakan dan kondisi yang tidak aman. Gabungan dari kedua faktor tersebut diatas kaitan urut-urutan tertentu akan menyebabkan terjadinya kecelakaan. Hal tersebut seperti rangkaian kartu domino dimana kartu-kartu tersebut diumpamakan sebagai faktor penyebab kecelakaan. Jika salah satu kartu jatuh akan menjatuhkan kartu lain secara berurutan. Pemindahan kartu dapat diartikan sebagai proses menghilangkan salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan yang menjadi prinsip pencegahan kecelakaan PT. Freeport Indonesia Company, 1995. Rangkaian teori domino dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut : commit to user 7 1 2 3 4 5 Gambar 1. Rangkaian teori domino a. Kurangnya Sistem Pengendalian Dalam urutan Domino, kurangnya pengendalian merupakan urutan pertama dari suatu kejadian yang menyebabkan kerugian. Tanpa manajemen pengendalian yang kuat penyebabkan kecelakaan dan rangkaian efek akan dimulai dan memicu berlanjutnya faktor penyebab kerugian. Kurangnya pengendalin dapat disebabkan faktor : 1 Kekurangan pada program Hal ini disebabkan terlalu sedikitnya program Kurangnya Kontrol La ck of Control Tidak Memadainya: Program Standar Program Peruntutan Standar Penyebab Dasar Ba sic Ca use Faktor Pribadi Faktor Pekerjaan Penyebab Langsung Immedete Cause Tindakan Tidak Aman Kondisi Tidak Aman Kerugian Lost Manusia Harta Benda Proses Produksi Lingkungan Kejadian Incident Kontak dengan Energi commit to user 8 2 Kekurangan pada standar program Faktor yang menyebabkan kurangnya standar yang diterapkan tidak cukup spesifik dan tidak cukup jelas serta kurang tingginya standar yang diterapkan. 3 Kekurangan kepatuhan terhadap standar program Manajemen harus melaksanakan pengawasan dan pemantauan terhadap pelaksanaan standar program dapat terlaksana dengan baik dan dipatuhi oleh seluruh pekerja. b. Sebab-Sebab Dasar Ba sic Causes Sebab dasar dianggap akar dari masalah. Penyebab dasar membantu menjelaskan mengapa terdapat kondisi yang kurang standar. Sebab dasar dibagi menjadi 2 yaitu : 1 Faktor manusia Persona l Fa ctor , meliputi : a Kurangnya kemampuan fisik mental yaitu berkaitan dengan kemampuan fisik yang dimiliki oleh tenaga kerja untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu b Kurangnya pengetahuan c Kurangnya ketrampilan yaitu ketrampilan yang harus dimiliki oleh tenaga kerja untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu, anda tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan tertentu sebelum anda mendapatkan pelatihan yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut atau anda belum memiliki SIMPER yang sesuai bagi seorang operator. d Stress fisik dan mental yaitu yaitu berkaitan dengan keadaan mental misalnya orang yang sedang terbelit masalah, frustasi. Jika anda sedang terbelit commit to user 9 masalah hendaknya tidak memaksakan diri untuk bekerja karena akan menganggu konsentrasi anda dalam bekerja yang bisa menjadi penyebab kecelakaan. e Kurangnya motivasi 2 Faktor pekerjaan, meliputi : a Kepemimpinan dan atau pengawasan kurang tepat b Engineering kurang memadai c Maintenance kurang memadai d Alat dan peralatan kurang memadai e Pembelian barang kurang memadai f Aus dan retak akibat pemakaian g Penyalahgunaan wewenang c. Sebab Langsung Immadiate Causes Penyebab langsung dari kecelakaan adalah sesuatu yang secara langsung menyebabkan kontak. Penyebab langsung dapat berupa : 1 Tindakan tidak aman Unsa fe Act Yaitu pelanggaran terhadap tata cara kerja yang aman yang berpeluang akan terjadinya kecelakaan. Tindakan tidak aman tersebut antara lain : a Menjalankan peralatanprosedur yang bukan tugasnya yang berarti pelanggaran terhadap prosedur yang telah ditetapkan baik yang dilakukan oleh perseorangan atau oleh kelompok, sehingga jika anda menemukan pelanggaran yang dilakukan anda harus melakukan tindakan sesuai dengan kemampuan anda untuk mencegah agar tidak mengakibatkan kecelakaan. commit to user 10 b Menjelaskan mesin, peralatan dan kendaraan melebihi kecepatan c Membuat alat pengaman tidak berfungsi d Melepas alat pengaman e Menggunakan peralatan rusak yaitu menggunakan peralatan yang tidak sesuai dengan peruntukannya spesifikasinya ataupun menggunakan perkakas diluar batas – batas kemampuan alat tersebut termasuk didalamnya menggunakan perkakas atau peralatan yang rusak. Contoh membuka baut dengan menggunakan tanggem bukan dengan kunci pas, mengoperasikan kendaraan yang rusak terdapat label tanda bahaya . f Tidak memakai alat pelindung diri, misalnya bagian mesin yang berputar tidak diberi pelindung, APD yang diberikan tidak dipergunakan dengan baik, atau melepaskan pelindung yang sudah ada dan tidak memasangnya kembali g Permuatan yang tidak memadai h Pengangkatan yang tidak layak i Posisi kerja yang salah j Bersenda gurau k Berada dalam pengaruh obat-obatan atau alkohol, dan lain-lain. 2 Kondisi tidak aman Unsa fe Condition Yang dimaksud kondisi tidak aman antara lain : a Perlindungan, pembatas yang tidak layak sistem perlindungan yang tidak memadai misalnya tidak terdapat pelindung bagian mesin yang berputar, tidak terdapat alat pelindung diri yang sesuai dengan spesifikasi pekerjaan, tanda commit to user 11 peringatan yang rusak. sehingga harus kita perhatikan berbagai macam sistem pelindung tersebut. b Alat pelindung diri yang tidak layak c Peralatan, mesin dan material rusak d Sistem peringatan tidak berfungsi e Kebersihan, tata ruang kerja tidak layak f Kondisi lingkungan mengandung debu, gas, asap, atau uap g Bising h Paparan radiasi i Temperatur yang terlalu tinggi atau rendah j Penerangan yang kurang atau berlebihan k Ventilasi yang kurang d. Kejadian Incident Incident adalah Suatu kejadian yang tidak diinginkan bilamana pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya Accident . Kecelakaan merupakan suatu keadaan yang berpotensial menyebabkan terjadinya kecelakaan. Jika tindakan atau kondisi yang berbahaya terjadi bisa mengakibatkan timbulnya insiden kejadian yang dapat atau mungkin mengakibatkan kecelakaan. Kecelakaan dapat terjadi oleh karena adanya kontak dengan suatu sumber energi atau bahan yang melampaui nilai ambang batas dari suatu bahan atau struktur. PT. Freeport Indonesia, 1995. commit to user 12 Sumber Energi ini dapat berupa tenaga mekanis, tenaga kinetis, kimia, listrik dan sebagainya. Incident dapat berupa : 1 Terbentur atau tertabrak suatu benda 2 Terbentur, tertabrak benda atau alat yang bergerak 3 Jatuh ke tingkat yang lebih rendah 4 Jatuh pada tingkat yang sama tergelincir, tersandung, terpeleset 5 Terjepit diantara 2 benda 6 Terjepit dalam barang yang berputar. 7 Kontak dengan listrik, panas, bahan, bahan beracun dan sebagainya. 8 Beban Berlebihan e. Kerugian Loss Jika seluruh urut-urutan telah terjadi, akan mengakibatkan kerugian terhadap manusia dan harta benda, yang mempengaruhi kualitas dan produksi sebagaimana pengaruhnya terhadap keselamatan, kesehatan dan keamanan PT. Freeport Indonesia, 1995. Kerugian yang mempengaruhi di semua bidang usaha dapat bersifat ringan, berat atau bencana. Akibat ini dapat dinilai dalam bentuk fisik dan kerusakan harta benda, serta mempunyai dampak terhadap manusia dan biaya, faktor ekonomi, cidera, bahkan jika kematian sangat berpengaruh pada moral pekerja termasuk keluarga. Menurut Suma’mur Kecelakaan dibagi menjadi 5 jenis kerugian, yaitu : 1 Kerusakan commit to user 13 2 Kekacauan Organisasi 3 Keluhan dan kesedihan 4 Kelainan dan cacat 5 Kematian Menurut H. W Heinrich 1972, kecelakaan dapat menyebabkan kerugian terselubung yang meliputi : 1 Kerugian akibat hilangnya waktu kerja karyawan yang terluka 2 Kerugian akibat hilangnya waktu kerja karyawan lain yang berhenti bekerja karena : a Rasa Ingin tahu b Rasa Simpati c Membantu karyawan yang terluka d Alasan-alasan lain 3 Kerugian akibat hilangnya waktu para mandor, penyelia, atau para pimpinan lainnya antara lain sebagai berikut : a Membantu karyawan yang luka b Menyelidiki penyebab kecelakaan c Mengatur agar proses produksi di tempat karyawan yang terluka tetap dapat dilanjutkan oleh karyawan lain. d Memilih, melatih ataupun menerima karyawan baru untuk menggantikan posisi karyawan yang luka. e Menyiapkan laporan peristiwa kecelakaan atau menghadiri dengar pendapat sebelum dikeluarkannya suatu penjelasan resmi. commit to user 14 4 Kerugian akibat penggunaan waktu dari petugas pemberi pertolongan pertama dan staf departemen rumah sakit, apabila pembiayaan ini tidak ditanggung oleh asuransi. 5 Kerugian akibat rusaknya mesin, perkakas atau peralatan lainnya atau oleh karena tercemarnya bahan-bahan bak atau material. 6 Kerugian insidental akibat terganggunya produksi, pesanan yang tidak tepat waktu, kehilangan bonus, pembayaran denda, atau akibat lainnya. 7 Kerugian akibat pelaksanaan sistem kesejahteraan dan maslahat bagi karyawan. 8 Kerugian akibat keharusan untuk meneruskan pembayaran upaya penuh bagi karyawan yang dulu terluka setelah mereka kembali bekerja walaupun mereka mungkin belum pulih sepenuhnya. 9 Kerugian akibat hilangnya kesempatan memperoleh laba dari produktifitas karyawan yang luka dan akibat dari mesin yang menganggur. 10 Kerugian yang timbul akibat ketegangan ataupun menurunnya moral kerja karena kecelakaan tersebut. 11 Kerugian biaya umum Over head per karyawan yang luka atau misal biaya penerangan, pemanasan sewa, dan hal lain yang serupa yang terus berlangsung semasa karyawan yang terluka tidak produktif. Biaya yang timbul sebagai akibat kecelakaan biasa disebut “Biaya Gunung Es” artinya, biaya langsung yaitu digambaran sebagai bongkahan gunung es yang terlihat dipermukaan laut, sedang biaya tidak langsung digambarkan commit to user 15 sebagai bongkahan gunung es yang berada di bawah permukaan laut yang lebih besar Frank E. Bird, 1990. Guna memenuhi pelaksanaan kegiatan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja SMK3 yang baik, perusahaan harus memuat suatu manajemen program Kesehatan dan Keselamatan KerjaK3, menetapkan standar yang digunakan serta melakukan pemantauan pelaksanakan program tersebut. PT. Freeport Indonesia, 1995. Tugas pencegahan kecelakaan untuk seseorang pengawas termasuk inspeksi, melaksanakan tata cara kerja dan instruksi kerja yang benar. PT. Freeport Indonesia, 1995. Menurut Suma’mur kecelakaan dapat dicegah dengan : 1 Peraturan perundangan, yaitu ketentuan-ketentuan yang diwajibkan mengenai kondisi-kondisi kerja pada umumnya. 2 Standarisasi, yaitu penetapan standar-standar resmi. 3 Pengawasan, yaitu pengawasan tenang dipatuhi ketentuan perundang- undangan yang diwajibkan. 4 Penelitian teknik, yaitu meliputi sifat dan ciri bahan-bahan yang berbahaya. 5 Riset medis yang meliputi terutama penelitian tentang efek-efek fisiologis dan patologis faktor lingkungan dan teknologi dan keadaan-keadaan fisik yang mengakibatkan kecelakaan. 6 Penelitian psikologis, yaitu penyelidikan tentang pola-pola kejiwaan yang mengakibatkan kecelakaan. 7 Penelitian statistik, yaitu menetapkan jenis-jenis kecelakaan yang terjadi, banyaknya, mengenai siapa saja, dalam pekerjaan apa, dan apa sebabnya. commit to user 16 8 Pendidikan menyangkut pendidikan keselamatan dan teknik. 9 Penggairahan, yaitu penggunaan aneka cara penyuluhan atau pendekatan lain untuk menimbulkan sikap selamat. 10 Asuransi, yaitu insetif finansial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan. 11 Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan yang merupakan ukuran utama efektif tidaknya penerapan keselamatan kerja. 3. Klasifikasi Kecelakaan Kerja Penyebab kecelakaan yang berbeda-beda mengakibatkan berbeda pula jenis-jenis kecelakaan kerja. Klasifikasi kecelakaan akibat kerja menurut Organisasi Perburuhan Internasional tahun 1962 adalah sebagai berikut : a. Klasifikasi menurut jenis kecelakaan : 1 Terjatuh 2 Tertimpa benda jatuh 3 Tertumbuk atau terkena benda-benda, terkecuali benda jatuh. 4 Terjepit oleh benda 5 Gerakan-gerakan melebihi kemampuan 6 Pengaruh suhu tinggi 7 Terkena arus listrik 8 Kontak dengan bahan-bahan berbahaya atau radiasi 9 Jenis-jenis lain, termasuk kecelakaan-kecelakaan yang data-datanya tidak cukup tau kecelakaan-kecelakaan lain yang belum masuk klasifikasi tersebut. commit to user 17 b. Klasifikasi menurut penyebab 1 Mesin a Pembangkit tenaga, terkena motor-motor listril b Mesin penyalur transmisi c Mesin-mesin untuk mengerjakan logam d Mesin-mesin pengolah kayu e Mesin-mesin pertanian f Mesin-mesin pertambangan g Mesin-mesin lain yang tidak termasuk klasifikasi tersebut. 2 Alat angkut dan alat angkat a Mesin angkat dan peralatannya b Alat angkutan di atas rel c Alat angkutan lain yang beroda, terkecuali kereta api. d Alat angkutan udara e Alat angkutan lain 3 Peralatan lain a Bejana bertekanan b Dapur pembakar dan pemanas c Instalasi pendingan d Instalasi listrik, termasuk motor listrik, tetapi dikecualikan alat-alat listrik tangan e Alat-alat listrik tangan f Alat-alat kerja dan perlengkapannya, kecuali alat-alat listrik. commit to user 18 g Tangga h Perancah i Peralatan lain yang belum termasuk klasifikasi tersebut. 4 Bahan-bahan, zat-zat dan radiasi. a Bahan peledak b Debu, gas, cairan dan zat-zat kimia, terkecuali bahan peledak c Benda-benda melayang d Radiasi e Bahan-bahan dan zat-zat lain yang belum termasuk golongan tersebut 5 Lingkungan Kerja a Di luar Bangunan b Di dalam bangunan c Di bawah tanah 6 Penyebabkan-penyebab lain yang belum termasuk golongan-golongan tersebut a Hewan b Penyebab lain 7 Penyebab-penyebab yang belum termasuk golongan tersebut atau data tak memadai c. Klasifikasi menurut sifat luka atau kelainan 1 Patah tulang 2 Dislokasikeseleo 3 Regang ototurat commit to user 19 4 Memar dan luka dalam yang lain 5 Amputasi 6 Luka-luka lain 7 Luka dipermukaan 8 Gegar dan remuk 9 Luka bakar 10 Keracunan-keracunan mendadak akut 11 Akibt cuaca, dan lain-lain 12 Mati lemas 13 Pengaruh radiasi 14 Luka-luka yang banyak dan berlainan sifatnya 15 Lain-lain d. Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka di tubuh 1 Kepala 2 Leher 3 Badan 4 Anggota atas 5 Anggota bawah 6 Banyak tempat 7 Kelaianan umum 8 Letak lain yang tidak dapat dimasukkan klasifikasi tersebut Jenis-jenis kecelakaan ada beberapa macam yaitu : a. Terkena benda commit to user 20 b. Terjatuh c. Terjepit d. Kebakaran e. Ledakan f. Tersengat listrik g. Terpapar bahan kimia h. Radiasi i. Kebisingan j. Lain-lain 4. Kecelakaan Industri Ma nufa cturing Menurut Institute of occupationa l sa fety a nd hea lth dalam buku Materi Pelajaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tenaga Kerja Asing, konsep dasar mengenai keselamatan dan kesehatan kerja industri ma nufa ctur adalah Dua hal terbesar yang menjadi penyebab kecelakaan kerja yaitu : perilaku yang tidak aman dan kondisi lingkungan yang tidak aman, berdasarkan data dari Biro Pelatihan Tenaga Kerja, penyebab kecelakaan yang pernah terjadi sampai saat ini adalah diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai berikut: a. sembrono dan tidak hati-hati b. tidak mematuhi peraturan c. tidak mengikuti standar prosedur kerja. d. tidak memakai alat pelindung diri e. kondisi badan yang lemah commit to user 21 Persentase penyebab kecelakaan kerja yaitu 3 dikarenakan sebab yang tidak bisa dihindarkan seperti bencana alam, selain itu 24 dikarenakan lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi syarat dan 73 dikarenakan perilaku yang tidak aman. Cara efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja adalah dengan menghindari terjadinya lima perilaku tidak aman yang telah disebutkan di atas. Tabel. 1 Jenis kecelakaan pada beberapa bidang industri No Jenis Industri Jenis-jenis kecelakaan 1 Manufaktur termasuk elektronik, produksi metal dan lain-lain 1. terjepit, terlindas 2. teriris, terpotong 3. jatuh terpeleset 4. tindakan yg tidak benar 5. tertabrak 6. berkontak dengan bahan yang berbahaya 7. terjatuh, terguling 8. kejatuhan barang dari atas 9. terkena benturan keras 10. terkena barang yang runtuh, roboh 2 Elektronik manufaktur 1. teriris, terpotong 2. terlindas, tertabrak 3. berkontak dengan bahan kimia 4. kebocoran gas 5. Menurunnya daya pendengaran, daya penglihatan 3 Produksi metal manufaktur 1. terjepit, terlindas 2. tertusuk, terpotong, tergores 3. jatuh terpeleset 4 Petrokimia minyak dan produksi batu bara, produksi karet, produksi karet, produksi plastik 1. terjepit, terlindas 2. teriris, terpotong, tergores 3. jatuh terpelest 4. tindakan yang tidak benar 5. tertabrak 6. terkena benturan keras 5 Konstruksi 1. jatuh terpeleset 2. kejatuhan barang dari atas 3. terinjak 4. terkena barang yang runtuh, roboh Bersambung commit to user 22 Sambungan 5. berkontak dengan suhu panas, suhu dingin 6. terjatuh, terguling 7. terjepit, terlindas 8. tertabrak 9. tindakan yang tidak benar 10. terkena benturan keras 6 Produksi alat transportasi bidang reparasi 1. terjepit, terlindas 2. tertusuk, terpotong, tergores 3. terkena ledakan Sumber: Institute of occupationa l sa fety and hea lth , 2010 Tujuan pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja adalah mencegah terjadinya kecelakaan. Cara efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan adalah pengambilan tindakan yang tepat terhadap tenaga kerja dan perlengkapan, agar tenaga kerja memiliki konsep keselamatan dan kesehatan kerja demi mencegah terjadinya kecelakaan 5. Kecelakaan di PT. Denso Indonesia Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki atau tidak diduga sebelumnya dan menimbulkan korban jiwa manusia dan atau harta benda karyawan atau perusahaan. Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam lingkungan kerja PT. Denso Indonesia. Piramida Kecelakaan adalah penggolongan kecelakaan sesuai tingkat keparahan dari suatu akibat kecelakaan. Piramida kecelakaan sebagai berikut : 1 Luka parahmeninggal 10 Luka ringan 30 Kerusakan harta benda 600 Nyaris kecelakaan 3 2 1 4 commit to user 23 6. Teknik Pencegahan Kecelakaan dapat mengakibatkan kerugian bagi semua pihak. Baik dari tenaga kerja maupun perusahaan. Pencegahan kecelakaan kerja pada umumnya adalah upaya untuk mencari penyebab kecelakaan dan bukan mencari siapa yang salah. Menurut Tarwaka 2008 membuat program K3 dalam rangka pencegahan kecelakaan kerja. Adapun tahapan yang harus dipahami dan dilalui yaitu : a. Identifikasi masalah dan kondisi tidak aman. Kesadaran akan adanya potensi bahaya di suatu tempat kerja merupakan langkah pertama dan utama di dalam upaya pencegahan kecelakaan secara efektif dan efisien. Data yang diperoleh dari hasil identifikasi akan sangat bermanfaaat dalam merencanakan dan melaksanakan suatu upaya pencegahan kecelakaan selanjutnya. Identifikasi masalah ini antara lain meliputi : 1 Pengenalan jenis pekerjaan yang mengandung resiko terjadinya kecelakaan. 2 Pengenalan komponen peralatan dan bahan-bahan berbahaya yang digunakan dalam proses kerja 3 Lokasi pelaksanaan pekerjaan 4 Sifat dan kondisi tenaga kerja yang menangani 5 Perhatian manajemen terhadap kecelakaan 6 Sarana dan peralatan pencegahan dan pengendalian yang tersedia, dan lain- lain commit to user 24 b. Model Kecelakaan, yang menunjukan bagaimana suatu kecelakaan bisa terjadi. Untuk menemukan sebab-sebab kecelakaan, dikenal berbagai model kecelakaan seperti : 1 Model kecelakaan biasa, yang secara sederhana menggambarkan kemungkinan sebab terjadinya kecelakaan, yaitu misalnya hadirnya seseorang di tempat yang mengandung potensi bahaya. 2 Model analisa pohon keselahan Foult-Tree Ana lysis-FTA , yaitu suatu metode untuk mengidentifikasi suatu kombinasi antara kegagalan peralatan dan kesalahan manusia, dengan memakai prosedure “ Top-Down ” yang dimulai dari kejadian kecelakaan. 3 Model analisa pohon kejadian Event-Tree Ana lysis-ETA , yaitu suatu teknik untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi kecelakaan yang mungkin terjadi sebagai akibat kegagalan atau biasa disebut awal mula kejadian. 4 Model Hazops Ha zard and Operation Study , yaitu suatu metode yang digunakan untuk mengetahui, mengenal dan mengidentifikasi semua potensi bahaya yang terdapat dalam suatu pelaksanaan operasi suatu proses produksi. c. Penyelidikan kecelakaan Analisa Kecelakaan, yaitu suatu upaya yang dilakukan untuk secara lebih teliti mengetahui sebab-sebab dan proses terjadinya kecelakaan. Analisa ini dapat mempergunakan berbagai metode, seperti: metode Ha za n Haza rd Ana lysis . Dengan metode ini akan dapat commit to user 25 diramalkan terjadinya suatu kecelakaan, sebab terjadinya kecelakaan dan seberapa besar kecelakaan akan terjadi. d. Azas-azas pencegahan kecelakaan yaitu prinsip-prinsip tentang sebab kecelakaan yang harus dikenal dan diketahui untuk menentukan sebab-sebab terjadinya suatu kecelakaan, dimana dikenal 3 tiga azas yaitu : 1 Azas Rumit kompleks yaitu adanya beberapa sebab yang mandiri atau tidak berhubungan satu dengan yang lain yang bila digabung akan menyebabkan suatu kecelakaan. 2 Azas Arti Penting, yaitu faktor penyebab utama Paling penting dalam terjadinya suatu kecelakaan. 3 Azas Urutan, yaitu rangkaian dari berbagai sebab yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. e. Perencanaan dan Pelaksanaan. Upaya pencegahan kecelakaan harus segera dilakukan setelah melalui tahapan-tahapan identifikasi masalah, penentuan model dan metode analisis kecelakaan serta pemahaman asas manfaat pencegahan kecelakaan. Menurut Tarwaka 2008 dapat dikatakan bahwa upaya pencegahan kecelakaan kerja yang baik adalah yang mengandung dan memperhatikan aspek- aspek seperti tersebut dibawah ini : a. Desain pabrik. Desain pabrik harus memperhatikan kinerja K3 bagi setiap orang yang berada di pabrik, seperti : 1 Pengaturan dan pembagian areal pabrik yang cukup aman dan memberikan keleluasaan bila terjadi kecelakaan. commit to user 26 2 Dinding pemisah antara ruangan atau bangunan yang dapat menjamin dan menghambat menjalarnya suatu kondisi yang berbahaya. 3 Penyediaan alat pengaman yang sesuai dan cukup pada setiap peralatan, serta pada lokasi yang tepat, sebagai contoh: pemasangan hidrant untuk penanggulangan kebakaran, dan lain-lain b. Desain komponen dan peralatan pabrik. Semua komponen dan peralatan pabrik yang digunakan harus dirancang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Rancangan yang tidak sesuai sering menjadi penyebab terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan terjadinya kerugian. Komponen dan peralatan pabrik yang perlu mendapat perhatian antara lain adanya: 1 Beban Statistik Statistic Loa ds 2 Beban dinamik Dina mic Loads 3 Tekanan internal dan eksternal 4 Harapan hidup peralatan pabrik 5 Beban berhubungan dengan perubahan suhu dan pengaruh dari luar industri, dan lain-lain. Menurut Tarwaka 2008 peralatan atau mesin-mesin yang mengandung potensi bahaya, perlu dibuatkan pengaman peralatan atau mesin seperlunya, dimana pengaman tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain: 1 Harus memberikan perlindungan yang positif, dimana tenaga kerja dicegah agar tidak bersentuhan secara langsung pada bagian mesin yang berbahaya, apabila pengaman tidak bekerja maka mesin dapat mati dengan sendirinya atau penggunaan sistem penguncian otomatis. commit to user 27 2 Mencegah semua jangkauan ke daerah berbahaya saat mesin beroperasi. 3 Tidak menyebabkan operator kurang nyaman atau kurang leluasa saat bekerja, sehingga pengaman disingkirkan oleh tenaga kerja. 4 Tidak mengganggu proses produksi itu sendiri 5 Pengaman harus dapat beroperasi secara otomatis atau hanya dengan upaya minimum. 6 Harus sesuai dengan pekerjaan dan mesin yang diberi pengaman. 7 Harus menjadi bagian yang terpadu dengan mesin dan tidak menjadi beban tambahan. 8 Memberikan keleluasaan dalam pemeriksaan, perbaikan dan perawatan tanpa harus menyingkirkan pengamanannya. 9 Harus mampu melindungi terhadap kemungkinan operasional yang tidak terduga dan bukan hanya perlindungan terhadap bahaya normal, dan lain- lain. c. Pengoperasian dan pengendalian. Setiap pengoperasian suatu proses produksi memerlukan sistem pengendalian proses, agar tetap aman dan selamat dalam batas-batas yang telah ditentukan. Sistem pengendalian yng digunakan antara lain meliputi: 1 Pengendalian secara mutlak 2 Pengendalian secara otomatis 3 Sistem pengendalian 4 Sistem alarm otomatis maupun manual, dan lain-lain. commit to user 28 d. Sistem Keselamatan. Setiap proses atau instalasi memerlukan suatu sistem pengaman yang bentuk dan desainnya tergantung pada potensi bahaya dan resiko yang ada di tempat kerja. Sistem pengaman harus disediakan baik terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan kondisi, kegagalan komponen dan peralatan serta sarana perlindungan teknis. e. Pencegahan kesalahan manusia dan organisasi. Hal ini merupakan bagian penting dan harus diperhatikan dalam pelaksanaan pencegahan kecelakaan kerja. Upaya ini antara lain meliputi: 1 Pekerjaan yang sesuai dan mudah dikerjakan 2 Tanda-tanda atau simbol-simbol yang jelas dan nyata dalam penampilan panel pengendali 3 Peralatan komunikasi yang benar serta pelatihan yang sesuai dengan jenis pekerjaan,dan lain-lain. f. Pemeliharaan dan Monitoring. Pemeliharaan dan monitoring yang teratur oleh tenaga kerja yang terlatih dan berpengalaman akan menciptakan sistem keselamatan kerja yang baik. g. Pengawasan. Pengawasan terhadap komponen pabrik perlu dilakukan secara teratur dan terus menerus untuk memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan sesuai apa yang telah direncanakan. h. Mengurangi akibat yang terjadi. Hal ini dapat dilakukan dengan suatu konsep perencanaan dan pengendalian sarana untuk suatu upaya K3, yang antara lain meliputi: 1 Penyediaan tenaga terlatih untuk penanggulangan keadaan darurat commit to user 29 2 Penyediaan sistem alarm yang langsung berhubungan dengan pusat-pusat penanggulangan keadaan darurat 3 Penyediaan anti kode untuk menghadapi suatu keadaan terlepasnya bahan- bahan kimia beracun, dan lain-lain. i. Pelatihan kepada semua pihak yang terlibat dalam proses produksi. j. Sistem pelaporan yang relevan serta standar dan perbaikan lingkungan kerja. 7. Teknik Penanggulangan Pencegahan lebih baik dari pada penanggulangan., tapi penanggulangan perlu dilakukan. Kecelakaan akan berdampak yang fatal jika tidak diimbangi dengan penanggulangan. Menurut Tarwaka 2008 penanggulangan secara hierarki ada 6 yaitu: 1 Eliminasi Merupakan suatu pengendalian resiko yang bersifat permanen dan harus dicoba untuk diterapkan sebagai pilihan prioritas pertama. Eliminasi dapat dicapai dengan memindahkan objek kerja atau sistem kerja yng berhubungan dengan tempat kerja yang kehadirannya pada batas yang tidak dapat diterima oleh ketentuan, peraturan atau standar baku K3 atau kadarnya melampaui NAB. 2 Substitusi Pengendalian ini dimaksud untuk menggantikan bahan-bahan dan peralatan yang lebih berbahaya dengan bahan-bahan dan peralatan yang kurang berbahaya atau lebih aman, sehingga pemaparannya selalu dalam batas yang masih dapat diterima. commit to user 30 3 Engineering Pengendalian ini termasuk merubah struktur objek kerja untuk mencegah seseorang terpapar kepada potensi bahaya, seperti pemberian pengaman mesin, penutup ban berjalan, pembuatan struktur pondasi mesin, dan lain-lain. 4 Isolasi Isolasi merupakan pengendalian resiko dengan cara memisahkan seseorang dari objek kerja, seperti menjalankan mesin-mesin produksi dari tempat tertutup menggunakan remote control. 5 Administrative Pengendalian administratif dilakukan dengan menyediakan suatu sistem kerja yang dapat mengurangi kemungkinan seseorang terpapar potensi bahaya. 6 APD Alat Pelindung Diri APD secara umum merupakan sarana pengendalian yang digunakan untuk jangka pendek dan bersifat sementara mana kala sistem pengendalian yang lebih permanen belum dapat diimplementasikan. commit to user 31

B. Kerangka Pemikiran