Widhias Era Nurfita.R0007152

(1)

commit to user

i

GAMBARAN KECELAKAAN KERJA, PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGANNYA DI PT. DENSO INDONESIA

SUNTER PLANT

Oleh:

Widhias Era Nurfita NIM. R0007152

PROGRAM DIPLOMA III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2010


(2)

commit to user

ii

PENGESAHAN

Laporan Khusus dengan judul :

Gambaran Kecelakaan Kerja, Pencegahan Dan Penanggulangan Di PT. Denso Indonesia

Sunter Plant

dengan peneliti :

Widhias Era Nurfita NIM. R0007152

telah diuji dan disahkan pada tanggal :

Jum’at, 25 Juni 2010

Pembimbing I Pembimbing II

Harninto, dr, MS, Sp.Ok.. Widodo Prayitno. Drs

An. Ketua Program

D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja FK UNS Sekretaris,

Sumardiyono, SKM, M.Kes. NIP. 19650706 198803 1 002


(3)

commit to user

iii

LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN

Laporan Khusus :

GAMBARAN KECELAKAAN KERJA, PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN DI PT. DENSO INDONESIA

SUNTER PLANT

Oleh :

Widhias Era Nurfita NIM. R0007152

Laporan ini telah disetujui dan disahkan oleh

PT. DENSO INDONESIA 2010

Pembimbing lapangan

Pembimbing I Pembimbing II


(4)

commit to user

iv

ABSTRAK

Widhias Era Nurfita, 2010. GAMBARAN KECELAKAAN KERJA,

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGANNYA DI PT. DENSO INDONESIA SUNTER PLANT. D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja

Fakultas Kedokteran Universitas Sebalas Maret Surakarta.

PT. Denso Indonesia adalah sebuah perusahaan patungan antara PT. Astra International dan Denso Japan Co. Dengan penanaman modal asing yang bergerak dalam bidang otomotif. Kecelakaan yang terjadi dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan tersebut. Kecelakaan kerja adalah Suatu kejadian (event) yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda. Tindakan preventif dan promotif diperlukan untuk menekan tejadinya kecelakaan salah satunya dengan melakukan pencegahan dan penanggulan agar angka kecelakaan kerja setiap tahun menurun, kemudian dibuat matriks penurunan untuk pemantauan kecelakaan sampai pada tujuan dari perusahaan yaitu mencapai zero accident. Dan hal ini telah diupayaka oleh PT. Denso Indonesia.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kecelakaan kerja, pencegahan dan penanggulangan di PT. Denso Indonesia

Kerangka pemikiran dari peneliti ini adalah bahwa setiap industri dalam melakukan proses produksi pasti menggunakan mesin produksi dengan keadaan lingkungan kerja berbeda-beda. Dari proses produksi tersebut mengandung potensi bahaya yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Hal tersebut perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan untuk menekan angka kecelakaan setiap tahunnya. Selain itu perusahaan harus memenuhi sesuai dengan standar SMK3 yang telah ditentukan sehingga tercapai yang menjadi tujuannya adalah zero accident.

Sejalan dengan masalah dan tujuan dari peneliti, jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menguraikan pengertian kecelakaan, jenis-jenis kecelakaan, faktor-faktor penyebab kecelakaan. Data kecelakaan selama 3 tahun terakhir, pencegahan dan pengendalian yang telah dilakukan sampai pada mendapatkn bendera emas pada audit SMK3 tahun 2008 dan pengupayaan zero accident. Data yang digunakan ada 2 macam, yaitu data primer yang diperoleh dari observasi langsung dan data sekunder yang diperoleh dari data-data yang ada pada dokumen di perusahaan yang berhubungan dengan Kecelakaan kerja di PT. Denso Indonesia.

Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskripsi yaitu dengan membandingkan data kecelakaan kerja, pencegahan kerja dan penanggulangannya di PT. Denso Indonesia tersebut dengan peraturan perundangan yang berlaku serta Standar Prosedur dari PT. Denso Indonesia.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara garis besar PT. Denso Indonesia telah memiliki prosedur pencegahan dan penanggulangan kecelakaan dengan menerapkannya untuk menurunkan angka kecelakaan setiap tahunnya sampai akhirnya pada tahun 2009 tercapai zero accident dengan


(5)

commit to user

v

sebelumnya mendapat bendera emas tentang audit SMK3 tahun 2008. Sehingga didapat proses produksi yang aman dan tanpa ada kecelakaan kerja.

Kata kunci : Kecelakaan kerja, Pencegahan, Penanggulangan Kepustakaan : 14, 1972-2010


(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah, dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan khusus

dengan judul Gambaran Kecelakaan Kerja, Pencegahan dan

Penanggulangannya di PT. Denso Indonesia Sunter Plant”.

Laporan ini disusun dan disajikan sebagai tugas akhir untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi di program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Didalam pelaksanaan magang dan penulisan laporan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. A.A Subiyanto, dr.,MS selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Putu Suriyasa, dr., MS, PKK, Sp. Ok selaku Ketua Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedoteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

3. Bapak Harninto, dr, MS, Sp.Ok..selaku pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan laporan ini. 4. Bapak Widodo Prayitno. Drs selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan laporan ini.

5. Bapak Arif Haryadi selaku Mgm Representative HSE Department PT. Denso


(7)

commit to user

vii

6. Bapak A.Haryoto selaku Directur in Charge di PT. Denso Indonesia atas

bantuan dalam menyelesaikan tugas akhir.

7. Bapak Heru Sudaryanto selaku Main HSE Manager PT. Denso Indonesia,

atas bimbingan dan bantuan dalam persiapan Praktek Kerja Lapangan dan penyelesaian penyusunan laporan ini.

8. Bapak Agung H selaku General Secretary SHE Department PT. Denso

Indonesia, atas bimbingan dan bantuannya.

9. Ibu Ferawati Candra Dewi selaku HSE Department dan pembimbing

lapangan I penulis selama di PT. Denso Indonesia

10. Bapak Romadoni selaku HSE Department dan pembimbing lapangan II

penulis selama di PT. Denso Indonesia

11. Bapak Supriyono selaku PIC SHE di PT. Denso Indonesia atas bantuannya.

12. Ibu. Suci, Ibu. Neisha (HSE Dept. PT. Denso Indonesia) atas bimbingannya

dan bantuannya selama magang.

13. Seluruh staff dan karyawan PT. Denso Indonesia, atas bantuan dan

kerjasamanya.

14. Bapak, Ibu, Saudaraku tercinta dan keluarga yang senantiasa memberikan kasih sayang, dukungan dan do’a demi kesuksesan penulis.

15. Teman-teman angkatan 2007 D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja atas dukungan, semangat serta do’anya.

16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan dukungan sehingga penulis dapat melaksanakan magang dan menyelesaikan laporan ini.


(8)

commit to user

viii

Penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Surakarta, 12 April 2010


(9)

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 3

C.Tujuan Penelitian ... 3

D.Manfaat Penelitian ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

A.Tinjauan Pustaka ... 5

B.Kerangka Pemikiran ... 31

BAB III METODOLOGI ... 32

A.Metode Penelitian ... 32

B.Lokasi Penelitian ... 32

C.Waktu Penelitian ... 33


(10)

commit to user

x

E. Varabel Penelitian ... 36

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 37

G.Tenik Pengumpulan Data ... 38

H.Sumber Data ... 38

I. Jalannya Penulisan Laporan ... 39

J. Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Hasil Penelitian ... 41

B. Pembahasan ... 69

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 75

A. Kesimpulan... 75

B. Implikasi ... 76

B. Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 79 LAMPIRAN


(11)

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jenis kecelakaan pada beberapa bidang industri... 21

Tabel 2. Jadwal Magang PT. Denso Indonesia... 33

Tabel 3. Near miss PT. Denso Indonesia tahun 2009-2010... 47

Tabel 4. kecelakaan Lalulintas ... 49

Tabel 5. Kecelakaan kerja pada tahun 2007 ... 50

Tabel 6. Kecelakaan kerja tahun 2008 ... 51


(12)

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Rangkaian Teori Domino ... 7

Gambar 2. Bagan Kerangka Pemikiran ... 31

Gambar 3. Outline Prosedur Penanganan Korban ... 43

Gambar 4. Grafik Kecelakaan Tahun 2007-2009... 52


(13)

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. F’08 DNIA Safety & Hea lth Action Plan.

Lampiran 2. Dept Activity Plan Period Apr ’06 – Mar ’07.

Lampiran 3. Konfirmasi Peraturan Dan Ketentuan di Bidang K3 PT. Denso Indonesia Sunter Plant.

Lampiran 4. Near Miss DNIA Sunter Record FY’ 09.

Lampiran 5. The Summary Of Accident (April 2007-March 2008).

Lampiran 6. Form Kriteria AsesmenAstra Green Company-LK3

Lampiran 7. Contoh Form Laporan Kecelakaan Kerja.

Lampiran 8. Contoh Kartu Near miss.

Lampiran 9. Jadwal Kegiatan Magang Bulan April. Lampiran 10. Jadwal Kegiatan Magang Bulan Mei.


(14)

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Industri manufa cturing pada era globalisasi banyak memunculkan

persoalan mengenai higene perusahaan dan kesehatan kerja serta keselamatan kerja. Industri di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat, seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Dengan kemajuan di bidang teknologi dan bidang perindustrian maka hal tersebut harus diimbangi dengan pengaturan lingkungan kerja yang baik, aman dan nyaman. Apabila lingkungan kerja tidak aman dan baik, hal ini dapat menimbulkan kecelakaan kerja..

Angka kecelakaan kerja merupakan tolok ukur dari perusahaan untuk mengetahui seberapa jauh upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang telah dilakukan perusahaan. Jika kecelakaan tinggi, berarti Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) yang diterapkan kurang baik dan tidak dapat mengcover angka kecelakaan yang terjadi.

Setiap kecelakaan yang terjadi di suatu tempat kerja tidak terjadi dengan begitu saja tetapi ada hal – hal yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan, Kelelahan, kurang pemusatan perhatian akan hal-hal lain, kehilangan keseimbangan merupakan akibat dari hal tersebut dan akan menjadi sebab terjadinya kecelakaan. Menurut Suma’mur Kecelakaan adalah Kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan.


(15)

commit to user

Dalam rangka perkembangan industri di negara, masalah yang paling besar yang selalu timbul adalah kecelakaan kerja, Penyakit Akibat Kerja dan dampak negatif industri terhadap lingkungan. Kesemua ini merupakan biaya tambahan bagi perusahaan. Oleh karena itu peranan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) semakin penting sebagai upaya untuk mengurangi kerugian akibat biaya tambahan yang timbul oleh karena adanya kecelakaan.

Berdasarkan ketentuan yang dimaksud dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-03/MEN/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan. Setiap kecelakaan harus dilaporkan kepada pihak K3 suatu perusahaan. Hal ini difungsikan agar kecelakaan dapat dipantau dan dapat dilakukan pencegahan serta penanggulangan. Pencegahan yang dilakukan juga harus memperhatikan keselamatan tenaga kerja serta produktivitas juga. Maka perusahaan wajib memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) para tenaga kerjanya sehingga kecelakaan dapat ditekan seminimal mungkin. Selain itu dengan memberikan pencegahan dan pengendalian dapat mencegah penyakit akibat kerja, meningkatkan derajat kesehatan dengan menurunkan absensi kerja.

PT. Denso Indonesia, merupakan salah satu perusahaan ma nufa cturing

yang sangat memperhatikan keselamatan dan kesehatan tenaga kerjanya sebagai aset perusahaan yang dimiliki. PT. Denso Indonesia menyelenggarakan upaya pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja. Semua dilakukan untuk menekan angka kecelakaan setiap tahunnya agar tercapai tujuan dari setiap perusahaan adalah zero a ccident. Oleh karena itu penulis mengambil judul


(16)

commit to user

penelitian “ Gambaran Kecelakaan, Pencegahan dan Penanggulangannya di PT. Denso Indonesia Sunter Plaint”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis membatasi topik penelitian dengan rumusan masalah sebagai berikut:

”Apakah upaya pencegahan dan pengendalian dapat menekan angka kecelakaan kerja di PT. Denso Indonesia Sunter Plant?”

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui angka kecelakaan di PT. Denso Indonesia setiap tahun. 2. Kecelakaan apa saja yang berada di PT. Denso Indonesia

3. Untuk mengetahui upaya pencegahan apa saja yang telah dilakukan PT. Denso

Indonesia.

4. Untuk mengetahui upaya penanggulangan apa saja yang telah dilakukan PT. Denso Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:

1. Mahasiswa

a. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang kecelakaan kerja.

b. Dapat mengaplikasikan keilmuan yang didapat dibangku kuliah pada kondisi nyata.


(17)

commit to user

c. Dapat menambah pengalaman mengenai masalah keselamatan dan kesehatan kerja di industri ma nufa cturing.

d. Mampu mengetahui upaya pencegahan dan penanggulan untuk menekan

kecelakaan kerja.

2. Perusahaan

a. Memberikan informasi tentang kecelakaan kerja pada tenaga kerja setiap tahunnya dan upaya-upaya apa untuk mencegah kecelakaan kerja yang terjadi. b. Memberikan informasi tentang akibat atau dampak tingkat kecelakaan kerja

yang tinggi.

c. Dengan adanya penelitian ini, dapat menjadikan masukan terhadap perusahaan untuk menyikapi masalah kecelakaan kerja dan membantu dalam mengambil suatu kebijakan untuk segera melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan.

3. Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja

a. Dapat menambah kepustakaan yang bermanfaat untuk perkembangan ilmu

pengetahuan di bidang Higene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja. b. Terbinanya kerja sama antara Program D.III Hiperkes dan KK dengan


(18)

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Kecelakaan Kerja

a. Pengertian Kecelakaan

Menurut PT. Freeport Company (1995 ) Kecelakaan adalah Suatu kejadian yang tidak diinginkan yang mengakibatkan bahaya fisik terhadap seseorang/kerusakan pada harta benda dan biasanya akibat suatu sumber energi. Misalnya : mekanis, listrik, lain-lain.

Kecelakaan menurut Suma’mur (1989) adalah kejadian yang tak terduga dan tak diharapkan.

b. Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan Kerja Menurut Permen No. 3 tahun 1998 adalah Suatu kejadian (event) yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda.

Sedangkan pengertian kecelakaan kerja menurut Undang-Undang No. 3 tahun 1992 adalah Kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan hubungan kerja termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau yang wajar dilalui.


(19)

commit to user

Kecelakaan Akibat kerja adalah kecelakaan yang berhubungan dengan hubungan kerja pada perusahaan.

2. Sebab-sebab Kecelakaan

Setiap kecelakaan yang terjadi di suatu tempat kerja tidak terjadi dengan begitu saja tetapi ada hal – hal yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Menurut Suma’mur (1996) kecelakaan disebabkan 2 faktor :

a. Tindakan tidak aman (unsa fe a ct)

b. Lingkungan yang tidak aman (unsa fe condition)

Teori Domino yang telah dikemukakan oleh Frank E. Bird (1990), suatu kecelakaan tidak datang dengan sendirinya melainkan suatu hasil dari tindakan dan kondisi yang tidak aman. Gabungan dari kedua faktor tersebut diatas kaitan urut-urutan tertentu akan menyebabkan terjadinya kecelakaan. Hal tersebut seperti rangkaian kartu domino dimana kartu-kartu tersebut diumpamakan sebagai faktor penyebab kecelakaan. Jika salah satu kartu jatuh akan menjatuhkan kartu lain secara berurutan. Pemindahan kartu dapat diartikan sebagai proses menghilangkan salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan yang menjadi prinsip pencegahan kecelakaan (PT. Freeport Indonesia Company, 1995). Rangkaian teori domino dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut :


(20)

commit to user

1) 2) 3) 4) 5)

Gambar 1. Rangkaian teori domino

a. Kurangnya Sistem Pengendalian

Dalam urutan Domino, kurangnya pengendalian merupakan urutan pertama dari suatu kejadian yang menyebabkan kerugian. Tanpa manajemen pengendalian yang kuat penyebabkan kecelakaan dan rangkaian efek akan dimulai dan memicu berlanjutnya faktor penyebab kerugian. Kurangnya pengendalin dapat disebabkan faktor :

1) Kekurangan pada program

Hal ini disebabkan terlalu sedikitnya program Kurangnya Kontrol

(La ck of Control)

Tidak Memadainya: Program Standar Program Peruntutan

Standar

Penyebab Dasar (Ba sic Ca use)

Faktor Pribadi Faktor Pekerjaan

Penyebab Langsung (Immedete Cause)

Tindakan Tidak Aman Kondisi Tidak Aman

Kerugian (Lost)

Manusia Harta Benda Proses Produksi

Lingkungan

Kejadian (Incident)


(21)

commit to user

2) Kekurangan pada standar program

Faktor yang menyebabkan kurangnya standar yang diterapkan tidak cukup spesifik dan tidak cukup jelas serta kurang tingginya standar yang diterapkan.

3) Kekurangan kepatuhan terhadap standar program

Manajemen harus melaksanakan pengawasan dan pemantauan terhadap pelaksanaan standar program dapat terlaksana dengan baik dan dipatuhi oleh seluruh pekerja.

b. Sebab-Sebab Dasar (Ba sic Causes)

Sebab dasar dianggap akar dari masalah. Penyebab dasar membantu menjelaskan mengapa terdapat kondisi yang kurang standar. Sebab dasar dibagi menjadi 2 yaitu :

1) Faktor manusia (Persona l Fa ctor), meliputi :

a) Kurangnya kemampuan fisik mental yaitu berkaitan dengan kemampuan fisik

yang dimiliki oleh tenaga kerja untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu

b) Kurangnya pengetahuan

c) Kurangnya ketrampilan yaitu ketrampilan yang harus dimiliki oleh tenaga kerja untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu, anda tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan tertentu sebelum anda mendapatkan pelatihan yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut atau anda belum memiliki SIMPER yang sesuai bagi seorang operator.

d) Stress fisik dan mental yaitu yaitu berkaitan dengan keadaan mental misalnya orang yang sedang terbelit masalah, frustasi. Jika anda sedang terbelit


(22)

commit to user

masalah hendaknya tidak memaksakan diri untuk bekerja karena akan menganggu konsentrasi anda dalam bekerja yang bisa menjadi penyebab kecelakaan.

e) Kurangnya motivasi

2) Faktor pekerjaan, meliputi :

a) Kepemimpinan dan atau pengawasan kurang tepat

b) Engineering kurang memadai

c) Maintenance kurang memadai

d) Alat dan peralatan kurang memadai

e) Pembelian barang kurang memadai

f) Aus dan retak akibat pemakaian

g) Penyalahgunaan wewenang

c. Sebab Langsung (Immadiate Causes)

Penyebab langsung dari kecelakaan adalah sesuatu yang secara langsung menyebabkan kontak. Penyebab langsung dapat berupa :

1) Tindakan tidak aman (Unsa feAct)

Yaitu pelanggaran terhadap tata cara kerja yang aman yang berpeluang akan terjadinya kecelakaan. Tindakan tidak aman tersebut antara lain :

a) Menjalankan peralatan/prosedur yang bukan tugasnya yang berarti

pelanggaran terhadap prosedur yang telah ditetapkan baik yang dilakukan oleh perseorangan atau oleh kelompok, sehingga jika anda menemukan pelanggaran yang dilakukan anda harus melakukan tindakan sesuai dengan kemampuan anda untuk mencegah agar tidak mengakibatkan kecelakaan.


(23)

commit to user

b) Menjelaskan mesin, peralatan dan kendaraan melebihi kecepatan

c) Membuat alat pengaman tidak berfungsi

d) Melepas alat pengaman

e) Menggunakan peralatan rusak yaitu menggunakan peralatan yang tidak sesuai

dengan peruntukannya / spesifikasinya ataupun menggunakan perkakas diluar batas – batas kemampuan alat tersebut termasuk didalamnya menggunakan perkakas atau peralatan yang rusak. Contoh membuka baut dengan menggunakan tanggem bukan dengan kunci pas, mengoperasikan kendaraan yang rusak ( terdapat label tanda bahaya ).

f) Tidak memakai alat pelindung diri, misalnya bagian mesin yang berputar tidak diberi pelindung, APD yang diberikan tidak dipergunakan dengan baik, atau melepaskan pelindung yang sudah ada dan tidak memasangnya kembali

g) Permuatan yang tidak memadai

h) Pengangkatan yang tidak layak

i) Posisi kerja yang salah

j) Bersenda gurau

k) Berada dalam pengaruh obat-obatan atau alkohol, dan lain-lain. 2) Kondisi tidak aman (Unsa feCondition)

Yang dimaksud kondisi tidak aman antara lain :

a) Perlindungan, pembatas yang tidak layak sistem perlindungan yang tidak memadai misalnya tidak terdapat pelindung bagian mesin yang berputar, tidak terdapat alat pelindung diri yang sesuai dengan spesifikasi pekerjaan, tanda


(24)

commit to user

peringatan yang rusak. sehingga harus kita perhatikan berbagai macam sistem pelindung tersebut.

b) Alat pelindung diri yang tidak layak c) Peralatan, mesin dan material rusak d) Sistem peringatan tidak berfungsi e) Kebersihan, tata ruang kerja tidak layak

f) Kondisi lingkungan mengandung debu, gas, asap, atau uap

g) Bising

h) Paparan radiasi

i) Temperatur yang terlalu tinggi atau rendah

j) Penerangan yang kurang atau berlebihan

k) Ventilasi yang kurang d. Kejadian (Incident)

Incident adalah Suatu kejadian yang tidak diinginkan bilamana pada saat

itu sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya Accident.

Kecelakaan merupakan suatu keadaan yang berpotensial menyebabkan terjadinya kecelakaan. Jika tindakan atau kondisi yang berbahaya terjadi bisa mengakibatkan timbulnya insiden (kejadian) yang dapat atau mungkin mengakibatkan kecelakaan.

Kecelakaan dapat terjadi oleh karena adanya kontak dengan suatu sumber energi atau bahan yang melampaui nilai ambang batas dari suatu bahan atau struktur. (PT. Freeport Indonesia, 1995).


(25)

commit to user

Sumber Energi ini dapat berupa tenaga mekanis, tenaga kinetis, kimia, listrik dan sebagainya.

Incident dapat berupa :

1) Terbentur atau tertabrak suatu benda

2) Terbentur, tertabrak benda atau alat yang bergerak 3) Jatuh ke tingkat yang lebih rendah

4) Jatuh pada tingkat yang sama (tergelincir, tersandung, terpeleset) 5) Terjepit diantara 2 benda

6) Terjepit dalam barang yang berputar.

7) Kontak dengan listrik, panas, bahan, bahan beracun dan sebagainya.

8) Beban Berlebihan

e. Kerugian (Loss)

Jika seluruh urut-urutan telah terjadi, akan mengakibatkan kerugian terhadap manusia dan harta benda, yang mempengaruhi kualitas dan produksi sebagaimana pengaruhnya terhadap keselamatan, kesehatan dan keamanan (PT. Freeport Indonesia, 1995).

Kerugian yang mempengaruhi di semua bidang usaha dapat bersifat ringan, berat atau bencana. Akibat ini dapat dinilai dalam bentuk fisik dan kerusakan harta benda, serta mempunyai dampak terhadap manusia dan biaya, faktor ekonomi, cidera, bahkan jika kematian sangat berpengaruh pada moral pekerja termasuk keluarga.

Menurut Suma’mur Kecelakaan dibagi menjadi 5 jenis kerugian, yaitu :


(26)

commit to user

2) Kekacauan Organisasi

3) Keluhan dan kesedihan

4) Kelainan dan cacat

5) Kematian

Menurut H. W Heinrich (1972), kecelakaan dapat menyebabkan kerugian terselubung yang meliputi :

1) Kerugian akibat hilangnya waktu kerja karyawan yang terluka

2) Kerugian akibat hilangnya waktu kerja karyawan lain yang berhenti bekerja karena :

a) Rasa Ingin tahu

b) Rasa Simpati

c) Membantu karyawan yang terluka

d) Alasan-alasan lain

3) Kerugian akibat hilangnya waktu para mandor, penyelia, atau para pimpinan lainnya antara lain sebagai berikut :

a) Membantu karyawan yang luka

b) Menyelidiki penyebab kecelakaan

c) Mengatur agar proses produksi di tempat karyawan yang terluka tetap dapat dilanjutkan oleh karyawan lain.

d) Memilih, melatih ataupun menerima karyawan baru untuk menggantikan posisi karyawan yang luka.

e) Menyiapkan laporan peristiwa kecelakaan atau menghadiri dengar


(27)

commit to user

4) Kerugian akibat penggunaan waktu dari petugas pemberi pertolongan pertama

dan staf departemen rumah sakit, apabila pembiayaan ini tidak ditanggung oleh asuransi.

5) Kerugian akibat rusaknya mesin, perkakas atau peralatan lainnya atau oleh karena tercemarnya bahan-bahan bak atau material.

6) Kerugian insidental akibat terganggunya produksi, pesanan yang tidak tepat waktu, kehilangan bonus, pembayaran denda, atau akibat lainnya.

7) Kerugian akibat pelaksanaan sistem kesejahteraan dan maslahat bagi

karyawan.

8) Kerugian akibat keharusan untuk meneruskan pembayaran upaya penuh bagi karyawan yang dulu terluka setelah mereka kembali bekerja walaupun mereka mungkin belum pulih sepenuhnya.

9) Kerugian akibat hilangnya kesempatan memperoleh laba dari produktifitas karyawan yang luka dan akibat dari mesin yang menganggur.

10)Kerugian yang timbul akibat ketegangan ataupun menurunnya moral kerja karena kecelakaan tersebut.

11)Kerugian biaya umum (Over head) per karyawan yang luka atau misal biaya

penerangan, pemanasan sewa, dan hal lain yang serupa yang terus berlangsung semasa karyawan yang terluka tidak produktif.

Biaya yang timbul sebagai akibat kecelakaan biasa disebut “Biaya Gunung Es” artinya, biaya langsung yaitu digambaran sebagai bongkahan gunung es yang terlihat dipermukaan laut, sedang biaya tidak langsung digambarkan


(28)

commit to user

sebagai bongkahan gunung es yang berada di bawah permukaan laut yang lebih besar (Frank E. Bird, 1990).

Guna memenuhi pelaksanaan kegiatan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) yang baik, perusahaan harus memuat suatu manajemen program Kesehatan dan Keselamatan Kerja(K3), menetapkan standar yang digunakan serta melakukan pemantauan pelaksanakan program tersebut. (PT. Freeport Indonesia, 1995). Tugas pencegahan kecelakaan untuk seseorang pengawas termasuk inspeksi, melaksanakan tata cara kerja dan instruksi kerja yang benar. (PT. Freeport Indonesia, 1995).

Menurut Suma’mur kecelakaan dapat dicegah dengan :

1) Peraturan perundangan, yaitu ketentuan-ketentuan yang diwajibkan mengenai

kondisi-kondisi kerja pada umumnya.

2) Standarisasi, yaitu penetapan standar-standar resmi.

3) Pengawasan, yaitu pengawasan tenang dipatuhi ketentuan

perundang-undangan yang diwajibkan.

4) Penelitian teknik, yaitu meliputi sifat dan ciri bahan-bahan yang berbahaya. 5) Riset medis yang meliputi terutama penelitian tentang efek-efek fisiologis dan

patologis faktor lingkungan dan teknologi dan keadaan-keadaan fisik yang mengakibatkan kecelakaan.

6) Penelitian psikologis, yaitu penyelidikan tentang pola-pola kejiwaan yang mengakibatkan kecelakaan.

7) Penelitian statistik, yaitu menetapkan jenis-jenis kecelakaan yang terjadi, banyaknya, mengenai siapa saja, dalam pekerjaan apa, dan apa sebabnya.


(29)

commit to user

8) Pendidikan menyangkut pendidikan keselamatan dan teknik.

9) Penggairahan, yaitu penggunaan aneka cara penyuluhan atau pendekatan lain

untuk menimbulkan sikap selamat.

10)Asuransi, yaitu insetif finansial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan. 11)Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan yang merupakan ukuran utama

efektif tidaknya penerapan keselamatan kerja.

3. Klasifikasi Kecelakaan Kerja

Penyebab kecelakaan yang berbeda-beda mengakibatkan berbeda pula jenis-jenis kecelakaan kerja. Klasifikasi kecelakaan akibat kerja menurut Organisasi Perburuhan Internasional tahun 1962 adalah sebagai berikut :

a. Klasifikasi menurut jenis kecelakaan : 1) Terjatuh

2) Tertimpa benda jatuh

3) Tertumbuk atau terkena benda-benda, terkecuali benda jatuh. 4) Terjepit oleh benda

5) Gerakan-gerakan melebihi kemampuan

6) Pengaruh suhu tinggi

7) Terkena arus listrik

8) Kontak dengan bahan-bahan berbahaya atau radiasi

9) Jenis-jenis lain, termasuk kecelakaan-kecelakaan yang data-datanya tidak cukup tau kecelakaan-kecelakaan lain yang belum masuk klasifikasi tersebut.


(30)

commit to user b. Klasifikasi menurut penyebab

1) Mesin

a) Pembangkit tenaga, terkena motor-motor listril b) Mesin penyalur (transmisi)

c) Mesin-mesin untuk mengerjakan logam

d) Mesin-mesin pengolah kayu

e) Mesin-mesin pertanian

f) Mesin-mesin pertambangan

g) Mesin-mesin lain yang tidak termasuk klasifikasi tersebut. 2) Alat angkut dan alat angkat

a) Mesin angkat dan peralatannya

b) Alat angkutan di atas rel

c) Alat angkutan lain yang beroda, terkecuali kereta api. d) Alat angkutan udara

e) Alat angkutan lain 3) Peralatan lain

a) Bejana bertekanan

b) Dapur pembakar dan pemanas

c) Instalasi pendingan

d) Instalasi listrik, termasuk motor listrik, tetapi dikecualikan alat-alat listrik (tangan)

e) Alat-alat listrik (tangan)


(31)

commit to user

g) Tangga

h) Perancah

i) Peralatan lain yang belum termasuk klasifikasi tersebut. 4) Bahan-bahan, zat-zat dan radiasi.

a) Bahan peledak

b) Debu, gas, cairan dan zat-zat kimia, terkecuali bahan peledak

c) Benda-benda melayang

d) Radiasi

e) Bahan-bahan dan zat-zat lain yang belum termasuk golongan tersebut

5) Lingkungan Kerja

a) Di luar Bangunan

b) Di dalam bangunan

c) Di bawah tanah

6) Penyebabkan-penyebab lain yang belum termasuk golongan-golongan

tersebut

a) Hewan

b) Penyebab lain

7) Penyebab-penyebab yang belum termasuk golongan tersebut atau data tak

memadai

c. Klasifikasi menurut sifat luka atau kelainan 1) Patah tulang

2) Dislokasi/keseleo 3) Regang otot/urat


(32)

commit to user

4) Memar dan luka dalam yang lain

5) Amputasi

6) Luka-luka lain

7) Luka dipermukaan

8) Gegar dan remuk

9) Luka bakar

10)Keracunan-keracunan mendadak (akut)

11)Akibt cuaca, dan lain-lain 12)Mati lemas

13)Pengaruh radiasi

14)Luka-luka yang banyak dan berlainan sifatnya 15)Lain-lain

d. Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka di tubuh 1) Kepala

2) Leher

3) Badan

4) Anggota atas

5) Anggota bawah

6) Banyak tempat

7) Kelaianan umum

8) Letak lain yang tidak dapat dimasukkan klasifikasi tersebut Jenis-jenis kecelakaan ada beberapa macam yaitu :


(33)

commit to user b. Terjatuh

c. Terjepit

d. Kebakaran

e. Ledakan

f. Tersengat listrik

g. Terpapar bahan kimia

h. Radiasi

i. Kebisingan

j. Lain-lain

4. Kecelakaan Industri Ma nufa cturing

Menurut Institute of occupationa l sa fety a nd hea lth dalam buku Materi

Pelajaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tenaga Kerja Asing, konsep dasar mengenai keselamatan dan kesehatan kerja industri ma nufa ctur adalah Dua hal

terbesar yang menjadi penyebab kecelakaan kerja yaitu : perilaku yang tidak aman dan kondisi lingkungan yang tidak aman, berdasarkan data dari Biro Pelatihan Tenaga Kerja, penyebab kecelakaan yang pernah terjadi sampai saat ini adalah diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai berikut:

a. sembrono dan tidak hati-hati b. tidak mematuhi peraturan

c. tidak mengikuti standar prosedur kerja. d. tidak memakai alat pelindung diri


(34)

commit to user

Persentase penyebab kecelakaan kerja yaitu 3% dikarenakan sebab yang tidak bisa dihindarkan (seperti bencana alam), selain itu 24% dikarenakan lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi syarat dan 73% dikarenakan perilaku yang tidak aman. Cara efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja adalah dengan menghindari terjadinya lima perilaku tidak aman yang telah disebutkan di atas.

Tabel. 1 Jenis kecelakaan pada beberapa bidang industri

No Jenis Industri Jenis-jenis kecelakaan

1 Manufaktur

(termasuk elektronik,

produksi metal dan lain-lain)

1. terjepit, terlindas 2. teriris, terpotong 3. jatuh terpeleset

4. tindakan yg tidak benar 5. tertabrak

6. berkontak dengan bahan yang

berbahaya

7. terjatuh, terguling

8. kejatuhan barang dari atas 9. terkena benturan keras

10. terkena barang yang runtuh, roboh

2 Elektronik (manufaktur) 1. teriris, terpotong

2. terlindas, tertabrak

3. berkontak dengan bahan kimia 4. kebocoran gas

5. Menurunnya daya pendengaran, daya penglihatan

3 Produksi metal (manufaktur) 1. terjepit, terlindas

2. tertusuk, terpotong, tergores 3. jatuh terpeleset

4 Petrokimia (minyak dan

produksi batu

bara, produksi karet, produksi karet,

produksi plastik)

1. terjepit, terlindas

2. teriris, terpotong, tergores 3. jatuh terpelest

4. tindakan yang tidak benar 5. tertabrak

6. terkena benturan keras

5 Konstruksi 1. jatuh terpeleset

2. kejatuhan barang dari atas 3. terinjak

4. terkena barang yang runtuh, roboh Bersambung


(35)

commit to user Sambungan

5. berkontak dengan suhu panas, suhu dingin

6. terjatuh, terguling 7. terjepit, terlindas 8. tertabrak

9. tindakan yang tidak benar 10. terkena benturan keras

6 Produksi alat transportasi

bidang reparasi

1. terjepit, terlindas

2. tertusuk, terpotong, tergores 3. terkena ledakan

Sumber: Institute of occupationa l sa fety and hea lth, 2010

Tujuan pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja adalah mencegah terjadinya kecelakaan. Cara efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan adalah pengambilan tindakan yang tepat terhadap tenaga kerja dan perlengkapan, agar tenaga kerja memiliki konsep keselamatan dan kesehatan kerja demi mencegah terjadinya kecelakaan

5. Kecelakaan di PT. Denso Indonesia

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki atau tidak diduga sebelumnya dan menimbulkan korban jiwa manusia dan atau harta benda karyawan atau perusahaan.

Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam lingkungan kerja PT. Denso Indonesia. Piramida Kecelakaan adalah penggolongan kecelakaan sesuai tingkat keparahan dari suatu akibat kecelakaan.

Piramida kecelakaan sebagai berikut :

1 Luka parah/meninggal 10 Luka ringan

30 Kerusakan harta benda 600 Nyaris kecelakaan 3

2

1


(36)

commit to user

6. Teknik Pencegahan

Kecelakaan dapat mengakibatkan kerugian bagi semua pihak. Baik dari tenaga kerja maupun perusahaan. Pencegahan kecelakaan kerja pada umumnya adalah upaya untuk mencari penyebab kecelakaan dan bukan mencari siapa yang salah. Menurut Tarwaka (2008) membuat program K3 dalam rangka pencegahan kecelakaan kerja. Adapun tahapan yang harus dipahami dan dilalui yaitu :

a. Identifikasi masalah dan kondisi tidak aman. Kesadaran akan adanya potensi bahaya di suatu tempat kerja merupakan langkah pertama dan utama di dalam upaya pencegahan kecelakaan secara efektif dan efisien. Data yang diperoleh dari hasil identifikasi akan sangat bermanfaaat dalam merencanakan dan melaksanakan suatu upaya pencegahan kecelakaan selanjutnya. Identifikasi masalah ini antara lain meliputi :

1) Pengenalan jenis pekerjaan yang mengandung resiko terjadinya

kecelakaan.

2) Pengenalan komponen peralatan dan bahan-bahan berbahaya yang

digunakan dalam proses kerja 3) Lokasi pelaksanaan pekerjaan

4) Sifat dan kondisi tenaga kerja yang menangani

5) Perhatian manajemen terhadap kecelakaan

6) Sarana dan peralatan pencegahan dan pengendalian yang tersedia, dan lain-lain


(37)

commit to user

b. Model Kecelakaan, yang menunjukan bagaimana suatu kecelakaan bisa

terjadi. Untuk menemukan sebab-sebab kecelakaan, dikenal berbagai model kecelakaan seperti :

1) Model kecelakaan biasa, yang secara sederhana menggambarkan

kemungkinan sebab terjadinya kecelakaan, yaitu misalnya hadirnya seseorang di tempat yang mengandung potensi bahaya.

2) Model analisa pohon keselahan (Foult-Tree Ana lysis-FTA), yaitu suatu

metode untuk mengidentifikasi suatu kombinasi antara kegagalan peralatan dan kesalahan manusia, dengan memakai prosedure “Top-Down” yang

dimulai dari kejadian kecelakaan.

3) Model analisa pohon kejadian (Event-Tree Ana lysis-ETA), yaitu suatu

teknik untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi kecelakaan yang mungkin terjadi sebagai akibat kegagalan atau biasa disebut awal mula kejadian.

4) Model Hazops (Ha zard and Operation Study), yaitu suatu metode yang

digunakan untuk mengetahui, mengenal dan mengidentifikasi semua potensi bahaya yang terdapat dalam suatu pelaksanaan operasi suatu proses produksi.

c. Penyelidikan kecelakaan (Analisa Kecelakaan), yaitu suatu upaya yang dilakukan untuk secara lebih teliti mengetahui sebab-sebab dan proses terjadinya kecelakaan. Analisa ini dapat mempergunakan berbagai metode, seperti: metode Ha za n (Haza rd Ana lysis). Dengan metode ini akan dapat


(38)

commit to user

diramalkan terjadinya suatu kecelakaan, sebab terjadinya kecelakaan dan seberapa besar kecelakaan akan terjadi.

d. Azas-azas pencegahan kecelakaan yaitu prinsip-prinsip tentang sebab

kecelakaan yang harus dikenal dan diketahui untuk menentukan sebab-sebab terjadinya suatu kecelakaan, dimana dikenal 3 (tiga) azas yaitu :

1) Azas Rumit (kompleks) yaitu adanya beberapa sebab yang mandiri atau tidak berhubungan satu dengan yang lain yang bila digabung akan menyebabkan suatu kecelakaan.

2) Azas Arti (Penting), yaitu faktor penyebab utama (Paling penting) dalam terjadinya suatu kecelakaan.

3) Azas Urutan, yaitu rangkaian dari berbagai sebab yang menyebabkan terjadinya kecelakaan.

e. Perencanaan dan Pelaksanaan. Upaya pencegahan kecelakaan harus segera dilakukan setelah melalui tahapan-tahapan identifikasi masalah, penentuan model dan metode analisis kecelakaan serta pemahaman asas manfaat pencegahan kecelakaan.

Menurut Tarwaka (2008) dapat dikatakan bahwa upaya pencegahan kecelakaan kerja yang baik adalah yang mengandung dan memperhatikan aspek-aspek seperti tersebut dibawah ini :

a. Desain pabrik. Desain pabrik harus memperhatikan kinerja K3 bagi setiap orang yang berada di pabrik, seperti :

1) Pengaturan dan pembagian areal pabrik yang cukup aman dan memberikan


(39)

commit to user

2) Dinding pemisah antara ruangan atau bangunan yang dapat menjamin dan

menghambat menjalarnya suatu kondisi yang berbahaya.

3) Penyediaan alat pengaman yang sesuai dan cukup pada setiap peralatan, serta pada lokasi yang tepat, sebagai contoh: pemasangan hidrant untuk penanggulangan kebakaran, dan lain-lain

b. Desain komponen dan peralatan pabrik. Semua komponen dan peralatan pabrik yang digunakan harus dirancang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Rancangan yang tidak sesuai sering menjadi penyebab terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan terjadinya kerugian. Komponen dan peralatan pabrik yang perlu mendapat perhatian antara lain adanya:

1) Beban Statistik (Statistic Loa ds)

2) Beban dinamik (Dina mic Loads)

3) Tekanan internal dan eksternal 4) Harapan hidup peralatan pabrik

5) Beban berhubungan dengan perubahan suhu dan pengaruh dari luar industri, dan lain-lain.

Menurut Tarwaka (2008) peralatan atau mesin-mesin yang mengandung potensi bahaya, perlu dibuatkan pengaman peralatan atau mesin seperlunya, dimana pengaman tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain:

1) Harus memberikan perlindungan yang positif, dimana tenaga kerja dicegah agar tidak bersentuhan secara langsung pada bagian mesin yang berbahaya, apabila pengaman tidak bekerja maka mesin dapat mati dengan sendirinya atau penggunaan sistem penguncian otomatis.


(40)

commit to user

2) Mencegah semua jangkauan ke daerah berbahaya saat mesin beroperasi. 3) Tidak menyebabkan operator kurang nyaman atau kurang leluasa saat

bekerja, sehingga pengaman disingkirkan oleh tenaga kerja. 4) Tidak mengganggu proses produksi itu sendiri

5) Pengaman harus dapat beroperasi secara otomatis atau hanya dengan upaya minimum.

6) Harus sesuai dengan pekerjaan dan mesin yang diberi pengaman.

7) Harus menjadi bagian yang terpadu dengan mesin dan tidak menjadi beban tambahan.

8) Memberikan keleluasaan dalam pemeriksaan, perbaikan dan perawatan tanpa harus menyingkirkan pengamanannya.

9) Harus mampu melindungi terhadap kemungkinan operasional yang tidak terduga dan bukan hanya perlindungan terhadap bahaya normal, dan lain-lain.

c. Pengoperasian dan pengendalian. Setiap pengoperasian suatu proses produksi memerlukan sistem pengendalian proses, agar tetap aman dan selamat dalam batas-batas yang telah ditentukan. Sistem pengendalian yng digunakan antara lain meliputi:

1) Pengendalian secara mutlak 2) Pengendalian secara otomatis

3) Sistem pengendalian


(41)

commit to user

d. Sistem Keselamatan. Setiap proses atau instalasi memerlukan suatu sistem pengaman yang bentuk dan desainnya tergantung pada potensi bahaya dan resiko yang ada di tempat kerja. Sistem pengaman harus disediakan baik terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan kondisi, kegagalan komponen dan peralatan serta sarana perlindungan teknis.

e. Pencegahan kesalahan manusia dan organisasi. Hal ini merupakan bagian penting dan harus diperhatikan dalam pelaksanaan pencegahan kecelakaan kerja. Upaya ini antara lain meliputi:

1) Pekerjaan yang sesuai dan mudah dikerjakan

2) Tanda-tanda atau simbol-simbol yang jelas dan nyata dalam penampilan panel pengendali

3) Peralatan komunikasi yang benar serta pelatihan yang sesuai dengan jenis pekerjaan,dan lain-lain.

f. Pemeliharaan dan Monitoring. Pemeliharaan dan monitoring yang teratur oleh tenaga kerja yang terlatih dan berpengalaman akan menciptakan sistem keselamatan kerja yang baik.

g. Pengawasan. Pengawasan terhadap komponen pabrik perlu dilakukan secara teratur dan terus menerus untuk memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan sesuai apa yang telah direncanakan.

h. Mengurangi akibat yang terjadi. Hal ini dapat dilakukan dengan suatu konsep perencanaan dan pengendalian sarana untuk suatu upaya K3, yang antara lain meliputi:


(42)

commit to user

2) Penyediaan sistem alarm yang langsung berhubungan dengan pusat-pusat penanggulangan keadaan darurat

3) Penyediaan anti kode untuk menghadapi suatu keadaan terlepasnya

bahan-bahan kimia beracun, dan lain-lain.

i. Pelatihan kepada semua pihak yang terlibat dalam proses produksi.

j. Sistem pelaporan yang relevan serta standar dan perbaikan lingkungan kerja.

7. Teknik Penanggulangan

Pencegahan lebih baik dari pada penanggulangan., tapi penanggulangan perlu dilakukan. Kecelakaan akan berdampak yang fatal jika tidak diimbangi dengan penanggulangan. Menurut Tarwaka (2008) penanggulangan secara hierarki ada 6 yaitu:

1) Eliminasi

Merupakan suatu pengendalian resiko yang bersifat permanen dan harus dicoba untuk diterapkan sebagai pilihan prioritas pertama. Eliminasi dapat dicapai dengan memindahkan objek kerja atau sistem kerja yng berhubungan dengan tempat kerja yang kehadirannya pada batas yang tidak dapat diterima oleh ketentuan, peraturan atau standar baku K3 atau kadarnya melampaui NAB.

2) Substitusi

Pengendalian ini dimaksud untuk menggantikan bahan-bahan dan peralatan yang lebih berbahaya dengan bahan-bahan dan peralatan yang kurang berbahaya atau lebih aman, sehingga pemaparannya selalu dalam batas yang masih dapat diterima.


(43)

commit to user 3) Engineering

Pengendalian ini termasuk merubah struktur objek kerja untuk mencegah seseorang terpapar kepada potensi bahaya, seperti pemberian pengaman mesin, penutup ban berjalan, pembuatan struktur pondasi mesin, dan lain-lain. 4) Isolasi

Isolasi merupakan pengendalian resiko dengan cara memisahkan seseorang dari objek kerja, seperti menjalankan mesin-mesin produksi dari tempat tertutup menggunakan remote control.

5) Administrative

Pengendalian administratif dilakukan dengan menyediakan suatu sistem kerja yang dapat mengurangi kemungkinan seseorang terpapar potensi bahaya.

6) APD (Alat Pelindung Diri)

APD secara umum merupakan sarana pengendalian yang digunakan untuk jangka pendek dan bersifat sementara mana kala sistem pengendalian yang lebih permanen belum dapat diimplementasikan.


(44)

commit to user

B. Kerangka Pemikiran

Upaya pencegahan: -Desain Pabrik

-Desain Komponen dan peralatan pabrik -Pengoperasian dan pengendalian

-Sistem Keselamatan

-Pencegahan kesalahan manusia dan organisasi -Pemeliharaan dan monitoring

-Pengawasan

-Mengurangi akibat yang terjadi -Pelatihan

-Sistem pelaporan

Upaya penanggulangan : -Eliminasi

-Substitusi -Engineering -Isolasi

-Administrative -Alat Pelindung Diri

Faktor Bahaya Tempat Kerja

(Manusia, mesin dan lingkungan)

Kegiatan Produksi (5M) (Manusia,Bangunan Peralatan dan

Instalasi,Bahan,Proses,Cara kerja,Lingkungan kerja)

Potensi Bahaya Kecelakaan Tidak Celaka celaka Kecelakaan nihil Produktivitas meningkat Bekerja (Hari tidak hilang)


(45)

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, maupun kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktul, akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antr fenomena yang diselidiki.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai upaya pencegahan dan pengendalian sebagai upaya meminimalisir tingkat kecelakaan kerja di PT. Denso Indonesia.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut: Nama Perusahaan : PT. Denso Indonesia Sunter Plant

Alamat Perusahaan : Jl. Gaya Motor I No. 6, Sunter II Kelurahan Sungai Bambu, Tanjung Priok Jakarta Utara 14330, DKI Jakarta.


(46)

commit to user

C. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan selama 2 bulan mulai tanggal 8 Maret 2010 sampai dengan 7 Mei 2010 pada setiap hari kerja, Senin-kamis pukul 07.30-16.30 WIB, dan Juma’at pukul 07.30-16.45 WIB.

Adapun jadwal magang di PT. Denso Indonesia yaitu : Tabel 2. Jadwal Magang PT. Denso Indonesia

No. Tanggal/Hari Kegiatan

1 Kamis, 1 April 2010 - Meeting pagi dengan departmen SHE

- Survei standarisasi kelengkapan honey bee - Mempelajari tentang sa fety ma rk

- Mempelajari tentang prosedur kecelakaan.

2 Senin, 5 April 2010 - Meeting pagi dengan departmen SHE

- Mempelajari tentang kecelakaan yang ada di PT. Denso Indonesia

- Mempelajari tentang kecelakaan lalu lintas, nea rmiss, kecelakaan tanpa sa fety mark, kecelakaan dengan sa fety ma rk.

3 Selasa, 6 April 2010 - Meeting pagi dengan SHE department

- Survei kelengkapan forklift

- Mempelajari tentang kecelakaan

- Mempelajari tentang SMK3

- Mempelajari tentang penyusunan laporan

4 Rabu, 7 April 2010 - Meeting pagi dengan SHE depa rment

- Da ily Pa trol

- Mempelajari tentang perundang-undangan

5 Kamis, 8 April 2010 - Meeting pagi dengan SHE depa rment

- Pembagian temperatur dan pemasangan

tempat kerja yang suhunya panas.

- Pembuatan cheklist untuk pengecekan

temperature

- Mempelajari tentang kecelakaan kerja.

6 Jum’at, 9 April 2010 - Meeting dengan SHE department

- Pembuatan label temperatur

- Pembuatan informasi pada boa rd ASAKAI

- Mempelajari tentang teori kecelakaan


(47)

commit to user Sambungan

7 Senin, 12 April 2010 - Meeting dengan SHE department

- Da ily Pa trol

- Mensurvei temperatur tiap seksi

- Mempelajari tentang penyebab kecelakaan

- Mensurvei kelengkapan tentang APAR CO2

8 Selasa, 13 April 2010 - Meeting dengan SHE department

- Mensurvei temperatur tiap seksi

- Mempelajari tentang undang-undang

- Mempelajari tentang kecelakaan di

perusahaan

9 Rabu, 14 April 2010 - Meeting dengan SHE department

- Mensurvei temperatur tiap seksi - Da ily Pa trol

- Stop 6 tentang APAR

10 Kamis, 15 Aprl 2010 - Meeting dengan SHE department

- Mensurvei temperatur tiap seksi - Da ily Pa trol

- Memasang papan catatan keselamatan pada ASAKAI

- Mempelajari tentang pencegahan dan

penanggulangan kecelakaan

11 Jumat, 16 April 2010 - Meeting dengan SHE department

- Mensurvei temperatur tiap seksi

- Memasang papan catatan keselamatan pada ASAKAI

- Memasang papan catatan keselamatan pada sa fety boa rd

- Mempelajari Undang-Undang

- Mempelajari macam-macam kecelakaan

12 Senin, 19 April 2010 - Meeting dengan SHE department

- Mensurvei temperatur tiap seksi - Da ily patrol tentang ketidak sesuaian

- Pemeriksaan konfirmasi Undang-undang

13 Selasa, 20 April 2010 - Meeting denga n SHE departmen

- Da ily patrol tentang 5M

- Melakukan surve temperatur setiap seksi

- Memepelajari undang-undang tentang

kecelakaan

14 Rabu, 21 April 2010 - Meeting dengan SHE department

- Mensurvei temperatur tiap seksi

- Mendokumentasikan dokumen tahun 2009


(48)

commit to user Sambungan

15 Kamis, 22 April 2010 - Meeting dengan SHE department

- Mensurvei temperatur tiap seksi

- Mempelajari Undang-Undang

16 Jumat, 23 April 2010 - Meeting dengan SHE department

- Mensurvei temperatur tiap seksi

- Pembuatan label pada termometer

- Pembuatan nomer kecelakaan pada

ASAKAI

- Mempelajari Undang-undang

17 Senin, 26 April 2010 - Meeting dengan SHE department

- Mensurvei temperatur tiap seksi

18 Selasa, 27 April 2010 - Meeting dengan SHE department

- Mensurvei temperatur tiap seksi

- Patrol Manager

- Mempelajari tentang Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

- Mendokumentasikan data training karyawan

19 Rabu, 28 April 2010 - Meeting dengan SHE department

- Mensurvei temperatur tiap seksi

- Melakukan pengecekan kotak P3K tiap

seksi

20 Kamis, 29 April 2010 - Meeting dengan SHE department

- Mensurvei temperatur tiap seksi

- Membuat poster/label untuk tempat yang

potensi bahaya kecelakaan tertabrak

21 Jumat, 30 April 2010 - Meeting dengan SHE department

- Mensurvei temperatur tiap seksi

- Pembuatan stop six hasil dari patrol

manager.

- Pendataan ijin kerja kontraktor untuk bulan April-mei

22 Senin, 3 Mei 2010 - Meeting dengan SHE department

- Da ily Pa trol

- Membuat hasil dari patrol

23 Selasa, 4 Mei 2010 - Meeting dengan SHE department

- Da ily Pa trol

- Pendokumentasian Surat-surat masuk

- Pendokumentasian email perusahaan

- Pendokumentasian tentang patrol

24 Rabu, 5 Mei 2010 - Meeting dengan SHE department

- Patrol tentang temuan patrol yang telah diperbaiki


(49)

commit to user Sambungan

- Membuat hasil patrol

- Membuat hasil temperatur selama 1 bulan

25 Kamis, 6 Mei 2010 - Meeting dengan SHE department

- Sa fety Check mechine

- Mempelajari tentang Identifikasi bahaya

- Mempelajari tentang FR dan SR

26 Jumat, 7 Mei 2010 - Meeting dengan SHE department

- Penilaian laporan

D. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah kecelakaan kerja, pencegahan dan penanggulangannya di PT. Denso Indonsia Sunter Plant yang antara lain meliputi:

1. Jenis-jenis kecelakaan

2. Angka kecelakaan tahun 2007-2009

3. Upaya pencegahan yang telah dilakukan

4. Upaya penanggulangan yang telah dilakukan

5. Target 2010 mencapai zero a ccident

E. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat 2 variabel penelitian yang terdiri dari :

1. Variabel bebas : upaya pencegahan dan penanggulangan


(50)

commit to user

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Upaya Pencegahan

Pencegahan kecelakaan adalah ilmu dan seni, karena menyangkut masalah sikap dan prilaku manusia, masalah teknis seperti peralatan dan mesin, dan masalah lingkungan.

Pencegahan kecelakaan adalah merupakan program terpadu koordinasi dari berbagai aktivitas, pengawasan yang terarah yang didasarkan atas”sikap, pengetahuan dan kemampuan”

2. Upaya Penanggulangan

Penanggulangan kecelakaan kerja adalah upaya yang dilakukan untuk mengatasi kecelakaan yang telah terjadi supaya tidak terulang kembali.

3. Kecelakaan Kerja

Kecelakaan Kerja Menurut Permen No. 3 tahun 1998 adalah Suatu kejadian (event) yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda.

Sedangkan pengertian kecelakaan kerja menurut Undang-Undang No. 3 tahun 1992 adalah Kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan hubungan kerja termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau yang wajar dilalui.

Kecelakaan Akibat kerja adalah kecelakaan yang berhubungan dengan hubungan kerja pada perusahaan.


(51)

commit to user

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi Lapangan

Observasi diperoleh dari pengamatan secara langsung keadaan tempat kerja untuk mengetahui bahaya kecelakaan kerja.

2. Wawancara

Data yang diperoleh dari wawancara langsung dalam rangka mengetahui tindakan apa saja yang dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan kecelakaan kerja.

3. Dokumen Perusahaan

Data yang diperoleh dari dokumentasi perusahaan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari dokumen serta catatan kecelakaan. Report dokumen dilakukan untuk mengetahui angka kecelakaan kerja selama 3 tahun dari tahun 2007 sampai 2009.

4. Study Kepustaaan

Data yang diperoleh dari mempelajari buku yang berhubungan dengan kecelakaan dan audit mencegah kecelakaan.

H. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti. Adapun data primer dalam penelitian ini adalah:

a. Data hasil pencatatan kecelakaan kerja b. Data hasil pengamatan/observasi langsung


(52)

commit to user

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari dokumen-dokumen perusahaan atau referensi-referensi yang relevan terhadap objek yang diteliti. Adapun data sekunder dalam penelitian ini meliputi :

a. Buku referensi yang berisi teori yang relevan terhadap penelitian

b. Artikel maupun jurnal dari suatu media tertentu yang sesuai dengan penelitian

c. Dokumen dari perusahaan

I. Jalannya Penulisan Laporan

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dilakukan meliputi :

a. Permohonan ijin Praktek Kerja Lapangan di PT. Denso Indonesia Sunter Plant b. Membaca dan memepelajari tentang kepustakaan yang berhubungan dengan

gambaran kecelakaan kerja, pencegahan dan penanggulangannya.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan diadakan :

a. Observasi secara umum terhadap perusahaan.

b. Penjelasan umum tentang kondisi perusahaan tempat diadakannya praktek kerja lapangan.

c. Melakukan observasi secara langsung ke lapangan

d. Membaca reverensi yang berhubungan dengan Kecelakaan kerja, pencegahan

dan penanggulangan.


(53)

commit to user

3. Tahap Pengolahan

Data yang diperoleh disusun sedemikian rupa sehingga dapat digunakan sebagai bahan penulisan laporan.

J. Analisis Data

Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif, yaitu penggambaran masalah kecelakaan kerja, pencegahan dan penanggulangannya di PT. Denso Indonesia, dan juga membandingkan data tersebut dengan peraturan perundangan dan literatur yang relevan. Adapun peraturan perundangan yang digunakan adalah :

1. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

(Depnaker RI, 1970)

2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-03/MEN/1998 tentang Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan.

3. Prosedur Kerja PT. Denso Indonesia

4. Denso Sa fety Sta nda r (DSS)

5. Ma nua l Sa fety Guidance

6. Buku Pedoman K3L


(54)

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Dari hasil observasi dan pembacaan report dokumen mengenai proses kerja dan lingkungan kerja, ditemukan potensi bahaya yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. Oleh karena itu, diperlukan suatu pencegahan dan penanggulangan sedini mungkin untuk mencegah bahaya dan dilakukan tindakan perbaikan sehingga kecelakaan kerja dapat dihindari. Usaha-usaha tersebut dapat diketahui dari upaya pencegahan dan penanggulangannya.

1. Jenis-jenis Kecelakaan

PT. Denso Indonesia membagi kecelakaan menjadi 4 macam, yaitu : a. Kecelakaan dengan sa fety ma rk adalah kecelakaan yang terjadi saat berangkat

bekerja dan kecelakaan fatal saja yang dilaporkan. Kecelakaan ini mengakibatkan ada hari kerja yang hilang.

b. Kecelakaan tanpa sa fety ma rk adalah kecelakaan yang tidak mengakibatkan

ada hari kerja yang hilang.

c. Nea rmiss(hampir kecelakaan) adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan

atau diduga sebelumnya dan terjadi saat karyawan bekerja.

d. Kecelakaan lalu lintas adalah kecelakaan yang terjadi di jalan raya yang menimpa karyawan.


(55)

commit to user

a. Meninggal : Ketika kecelakaan kerja (termasuk Penyakit Akibat Kerja, sama dengan item berikutnya) yang menyebabkan kematian operator.

b. Cacat : Ketika kecelakaan Kerja menyebabkan operator mengalami kecacatan.

c. Absent: Ketika kecelakaan kerja menyebabkan operator absent dari

pekerjaannya.

d. Tanpa Absent : Ketika kecelakaan kerja membutuhkan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dimana tidak menyebabkan hari hilang (sembuh secara sempurna dengan 11 hari atau lebih)

e. Luka Minor : Ketika luka dari kecelakaan kerja membutuhkan waktu 10 hari untuk menyebabkan hari kerja hilang.

2. Penyebab Kecelakaan

Dari penelitian tentang data-data kecelakaan, penyebab kecelakaan disebabkan 3 faktor yaitu :

a. 88 % : faktor manusia

b. 9 % : faktor lingkungan

c. 3 % : faktor lain-lain

3. Prosedur Pelaporan

PT. Denso Indonesia memiliki aturan pelaporan. Setiap perusahaan pastilah memiliki prosedur pelaporan yang berbeda-beda.


(56)

commit to user

Gambar 3. Outline Prosedur Penanganan Korban

Berikut ini adalah prosedur pelaporan kecelakaan kerja PT. Denso Indonesia secara umum sebagai berikut:

1) Menunggu pertolongan dari rekan yang terdekat

2) Memberikan pertolongan P3K.

3) Melaporkan kepada karyawan kerja (korban/lea der/foremen/ssc)

4) Melaporkan kepada manajer

Orang pertama

kali melihat

Karyawan seksi

korban/leader/foremen/ssc Manajer dan

korban P3K

RS/Tidak G0 (Security)

Istirahat RS

Bekerja kembali

Istirahat di rumah


(57)

commit to user

5) Memeriksa korban perlu dirawat/istirahat dirumah atau boleh bekerja kembali diputuskan oleh dokter Rumah Sakit.

6) Pemberitahuan SHE Departmen

Pelaporan secara khusus di PT. Denso Indonesia dibedakan menjadi berikut : 1) Kecelakaan kerja terjadi pada karyawan :

a) Karyawan lain (yang melihat kecelakaan kerja)

Memberikan pertolongan dan melaporkan kejadian kecelakaan kepada atasannya.

b) Lea der/foreman dari korban kecelakaan :

Membuat laporan kecelakaan kerja dengan form “laporan analisa kecelakaan kerja”dan melakukan tindakan perbaikan dengan metode 5 why analisys, dan menginformasikan ke SHE Dept.

c) Sa fety Hea lth & Environment (SHE) Dept

Membuat laporan BOD tentang kejadian kecelakaan dan melakukan penilaian/evaluasi kecelakaan keja menggunakan form “Denso Sa fety mark

eva lua tion” .

Memasang bendera yang menandakan bahwa di area kerja telah terjadi kecelakaan kerja. Bendera akan dilepas bila investigasi sudah selesai dan sudah dilakukan presentasi kecelakaan ditempat kejadian.

2) Kecelakaan kerja terjadi pada pekerja sub-kontraktor :

Manager seksi yang mempekerjakan sub-kontraktor membuat laporan dengan form “Laporan analisa kecelakaan Sub-Contra ctor”dan menginformasikan


(58)

commit to user 3) Kecelakaan lalu lintas terjadi pada karyawan :

a) Informasikan kecelakaan tentang adanya/telah terjadi kecelakaan lalu lintas yang menimpa karyawan PT. Denso Indonesia

b) Mencatat Identitas karyawan yang kecelakaan (nama, NPK, seksi, jenis kelamin, usia, dan no. Telepon yang bisa dihubungi) dan tempat kejadian, serta memberi pengarahan apa yang harus dilakukan karyawan sebagai pertolongan pertama (misal : pergi ke RS, klinik).

c) Melaporkan kepada pihak GO/PA maksimal 1 jam dari saat diterimanya informasi.

d) Menerima informasi dari pos keamanan bahwa terjadi kecelakaan lalu lintas yang menimpa karyawan PT. Denso Indonesia Group.

e) Pergi ke TKTD bila diperlukan untuk membantu si korban.

f) Pergi ke rumah korban/hubungi keluarga korban via telepon untuk informasi kepada keluarganya.

g) Membuat surat pengantar untuk rumah sakit (bila korban memang sudah di

rumah sakit, untuk mendapatkan perawatan yang lebih lanjut). 4) Penanganan nea rmiss di PT. Denso Indonesia

a) Berhenti melakukan aktivitas.

b) Melaporkan kejadian kepada atasan

c) Menuju tempat kejadian untuk memeriksa kondisi hampir kecelakaan tersebut.

d) Informasi ke SHE Departmen dan seksi terkait (untuk bantuan pemeriksaan produk atau perbaikan fasilitas/mesin)


(59)

commit to user

e) Melakukan investigasi bersama seksi terkait yang mengalami hampir kecelakaan.

f) Menyampaikan kejadian hampir kecelakaan melalui ASAKAI (Meeting

pagi) sebagai sha ring informasi.

g) Mencatat hampir kecelakaan untuk dilaporkan pada SHE meeting bulanan.

h) Memeriksa dan memisahkan produk NG agar tidak dikirim ke pelanggan.

i) Memperbaiki fasilitas pabrik/mesin yang mengalami kerusakan. j) Dinyatakan investigasinya selesai dan laporan di filling oleh seksi. 5) Kejadian berbahaya lainnya termasuk near miss/harihatto (hampir celaka)

a) Karyawan yang mengalami kejadian hampir kecelakaan membuat laporan

kejadian dengan form”nea r-Miss Ca rd “(laporan hampir kecelakaan) dan

menginformasikan ke SHE Dept.

b) Kejadian Bencana Alam

c) SHE Dept akan melakukan koordinator tersendiri dalam menangani

korban cidera dan kerusakan asset perusahaan dengan membentuk team khusus bersama dengan seksi terkait.

5) Laporan kecelakaan dan berita kecelakaan sebagai Yokotenkai:

a) Semua kecelakaan kerja dengan sa fety mark dan tanpa sa fety ma rk atau

hampir kecelakaan/harriatto menjadi item kontrol SHE Dept. dan akan disampaikan pada pertemuan SHE management review bulanan.


(60)

commit to user

Setiap kecelakaan yang ada dari internal maupun OGC/DNJP, akan di buatkan Safety newss/berita kecelakaan dan dikirim ke semua seksi melalui data base sharing oleh SHE Dept sebagai yokotenkai

4. Data Kecelakaan Tahun 2007-2009

a. Nea r miss

Berikut ini adalah data nea r miss PT. Denso Indonesia tahun 2009-2010

Sebagai Berikut :

Tabel 3. Nea r miss PT. Denso Indonesia tahun 2009-2010

No. Tanggal Seksi Kejadian Pengendalian

1 16 April 2009 Ra diator Kayu jatuh dari atap Mengecek

semua atap

2 4 Mei 2009 Distribusi

Kotak Stick Coil jatuh selama persiapan

Membungkus

box dengan

plastik dan diikat

3 11 Mei 2009 SP Assy

Tidak ada jarak dalam

mengecek tutup blower

kipas angin

-Mengganti blower kipas angin baru

-Kabel untuk

mencegah jatuh

jika tutup

dilonggarkan

4 1 Juli 2009 Production

Control

Operator tidak akrab

dan tidak memiliki

lisensi untuk slip

forklift

Melarang menggunakan forklift yang memerlukan lisensi dan diatur oleh manajer

5 9 Juli 2009 Horn

Perbaikan dengan 2 orang, jari kiri operator tersentuh siku

-Menambah cover -Menambah safety sign di penutup

-Pendidikan

untuk semua

anggota production engineering


(61)

commit to user Sambungan

6 17 Juli 2009 Distribusi

Box di depan jatuh Menumpuk

kotak dengan

mengikat semua box

7 28 Juli 2009 Production

Control

Kotak Horn jatuh

di dasar ditepi

kotak karton

Menambah pallet di dasar penyimpanan box

8 10 Oktober 2009 SP Pa rt

Selama memindahkan dengan trolly

Modifikasi jalan dari 90 menjadi

190 cm dan

menambah

pagar safety

untuk mencegah agar trolly tidak jatuh

9 7 November 2009 Utility

Kubah kaca pecah bertebaran

Mengganti dan menyeting kubah kaca lebih

tinggi dari

sebelumnya

10 16 Desember

2009 Ra diator

Area Forklift

tertutup kotak

Mengosongi minato zone dan membuat

pemberitahuan

ijin peletakan

box di dekat

area

11 18 Januari 2010 Stick Coil

Selama tranfering

expoxy dengan

trolly, tiba-tiba drum epoxy jatuh

dan tumpah ke

lantai

-Mengulas SOP pemindahan Epoxy

-Perbaikan roda trolly

-Membuat

penyetop dan

pangangkatan pengungkit

12 4 Februari 2010 Utility

Bagian atap jatuh ketika perbaikan

Penggunakan

plat form di

perbaiki dan

dicek atapnya Bersambung


(62)

commit to user Sambungan

13 26 Februari 2010 Maintenance

Ketika memuat

mesin dari

kontainer, forklift mundur dan jatuh

-Mengecek rem sebelum

menggunakan forklift

-Tidak

menggunakan dok dan selalu mngikat mesin

14 18 Maret 2010 Horn Assy

Ketika mengambil dari mesin Chutte dengan adanya jig

yang berpindah

dan seharusnya

ada perbaikan dan jari kelingking kiri menyentuh jig

-Menambah sensor dan jig sampah

-Menyetel perpindahan jig

Sumber: Data PT. Denso Indonesia tahun 2009-2010 b. Kecelakan Lalu lintas

Berikut ini adalah data kecelakaan yang dialami tenaga kerja PT. Denso Indonesia, sebagai berikut :

Tabel 4. kecelakaan Lalulintas

No. Alat Transportasi Rute Luka yang dialami

1 Motor Pulang dari

perusahaan

Luka luar,patah tulang (terjatuh)

2 Motor Berangkat ke

perusahaan

Luka luar (Tersrempet)

3 Motor

Pulang dari

perusahaan

Lecet pda wajah bagian

pelipis, pipi, tulang

kering, dagu kanan

4 Motor

Berangkat ke

perusahaan

Luka sobek pada bagian tulang kering (menghindar tabrakan)

5 Motor Berangkat ke

perusahaan

Mata kaki kanan lecet dan kaki terkilir (jatuh)

6 Motor Berangkat ke

perusahaan

Tulang rusuk patah

7 Motor Pulang dari

perusahaan

Luka luar (terserempet) Bersambung


(63)

commit to user Sambungan

8 Motor Pulang dari

perusahaan

Luka tergores

(terserempet)

9 Motor Pulang dari

perusahaan

Terjatuh

10 Motor Berangkat ke

perusahaan

Luka tergores

(terserempet)

11 Motor Berangkat ke

perusahaan

Luka lecet pada lutut tangan

12 Motor Pulang dari

perusahaan

Luka lecet pada lutut tangan

13 Motor Pulang dari

perusahaan

Luka tergores

14 Motor Berangkat ke

perusahaan

Luka gores, lecet pada lutut dan telapak tangan

15 Motor Berangkat ke

perusahaan

Luka lecet lutut, telapak tangan (Terjatuh)

16 Motor Berangkat ke

perusahaan

Luka kepala

17 Motor Berangkat ke

perusahaan

Terpeleset Sumber: Data PT. Denso Indonesia

c. Kecelakaan tahun 2007-2009

1) Kecelakaan Tahun 2007

Pada Tahun 2007 ada 7 kecelakaan kerja di PT. Denso Indonesia, yaitu: Tabel 5. Kecelakaan kerja pada tahun 2007 yaitu :

No Tanggal Seksi Luka yang dialami saat

kecelakaan

1 24 April 2007 Spark Plug Pa rt

Ibu jari terluka akibat bearing lepas start langsung jatuh dan dengan spontan ditahan dengan tangan

2 2 April 2007 Horn Assy

Jari telunjuk tangan tergores

slide ma ga zine bergerak

sehingga mendorong telunjuk operator


(64)

commit to user Sambungan

3 25 Maret 2007 Genera l Affa ir

Lengan tangan kanan dan kaki

kiri terkena cairan panas

karena tergelincir dan tangan masuk ke termos

4 12 Mei 2007 Spark Plug Assy

Telunjuk jari tangan kanan ruas 1 terluka akibat terjepit celah conveyor

5 8 Mei 2007 IPC/Wa re

House 6

Tulang kaki kanan retak akibat menabrak kaki kanan operator

6 8 Juni 2008 Ha ma den/Horn

Press

Bandol pada hoist mengayun mengenai kening atas, alis sebelah kiri

7 12 September 2009 Production

Control

Kaki kanan terjepit Ra w

Material Sumber: Data PT. Denso Indonesia tahun 2007

2) Kecelakaan Tahun 2008

Pada Tahun 2008 ada 1 kecelakaan kerja di PT. Denso Indonesia. Berikut ini adalah data kecelakaan kerja pada tahun 2008 yaitu :

Tabel 6. Kecelakaan kerja tahun 2008

No Tanggal Seksi Luka yang dialami saat kecelakaan

1 2 Juli 2008 Stick Coil Jari tengah kanan kiri terluka karena

terjepit diantara roller dan ba se yang bergerak

Sumber: PT. Denso Indonesia tahun 2008

3) Tahun 2009

Pada tahun 2009 tidak ada kecelakaan yang dialami tenaga kerja di PT. Denso Indonesia. Maka pada tahun 2009 kecelakaan nol (zero a ccident)

4) Grafik Kecelakaan tahun 2007-2009

Dari data kecelakaan tahun 2007-2009 diatas dapat dibuat grafik penurunan kecelakaan kerja dari tahun ke tahun di PT. Denso Indonesia sebagai berikut :


(65)

commit to user 0 1 2 3 4 5 6 7 8

2007 2008 2009

Gambar 4. Kecelakaan Tahun 2007-2009 5. Angka Kekerapan (Frequency Ra te)

a. Tahun 2007 :

93 , 44 1000000 1530 8 20 11 1000000 ker ker = = = x x x x tutertentu ja da la mwa k

ja tena ga Ja m

a la ka a nKerj Jumla hKece

FR

b. Tahun 2008

08 , 4 1000000 1530 8 20 1 = = x x x FR

c. Tahun 2009

0 1000000 1530 20 38 0 = = X X FR Tahun Kecelakan Angka kecelakaan


(66)

commit to user 7. Angka Keparahan (Severity Rate)

a. Tahun 2007 :

19 , 57 1000000 1530 8 20 14 1000000 ker ker = = = x x x x tutertentu ja da la mwa k

ja tena ga Ja m

Hila ng Jumla hHa ri SR

b. Tahun 2008

17 , 8 1000000 1530 8 20 2 = = x x x SR

c. Tahun 2009

0 1000000 1530 20 38 0 = = X X SR

7. SHE Manajemen Sistem

a. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

Sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5 tahun 1996 tentang SMK3 maka PT. Denso Indonesia menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diaudit setiap 3 tahun sekali oleh Badan Sertifikasi Sucofindo. Dimana untuk 3 tahun kebelakang PT. Denso Indonesia mendapat bendera emas pada tahun 2008.

b. Konfirmasi Peraturan dan Ketentuan di Bidang K3

Selain telah mendapatkan sertifikasi SMK3 dengan mendapatkan Bendera emas. PT. Denso Indonesia melakukan Konfirmasi Peraturan dan Ketentuan di Bidang K3 1 tahun sekali. Hal ini digunakan agar peraturan yang


(67)

commit to user

berlaku nasioanal dapat selalu diikuti dan menjadi pedoman dalam K3. Untuk peraturan apa saja yang digunakan di PT. Denso Indonesiaterdapat 68 peraturan, dengan macam-macam peraturan dapat dilihat pada lampiran.

c. Activity Pla n

Setiap 1 tahun sekali PT. Denso Indonesi melakukan perencanaan untuk tahun berikutnya agar K3 di perusahaan lebih baik. Pla inning yang telang dirancang

sejak tahun 2008 sampai tahun 2015 adalah zero a ccident. Hal ini telah

dilakukan berbagai upaya untuk mencapai hal tersebut. Pada tahun 2009 PT. Denso Indonesia terbukti tidak ada kecelakaan selama 1 tahun. Hali ini membuktikan telah mencapai nol kecelakan pada tahun 2009. Dengan upaya yang diimplementasikan di lapangan agar tercapai zero a ccident adalah

1) Sa fety dan 5S Patrol Manajer dengan tim

2) Sistem Observasi para kontraktor dengan menekankan kondisi

keselamatan dalam bekerja. 3) Sa fety Riding Ca mpaign

4) Audit Sa fety untuk peralatan dengan resiko tinggi dan peralatan yang

sudah tua.

5) Implementasi 3S dan Review.

6) Audit

8. Teknik Pencegahan

Kecelakaan dapat mengakibatkan kerugian bagi semua pihak. Baik dari tenaga kerja maupun perusahaan. Pencegahan Kecelakaan dilakukan dengan pengendalian bahaya atau sering disebut hierarki pengendalian, terdiri dari :


(68)

commit to user a. Eliminasi

Pengendalian dengan cara menghilangkan bahaya yang ada. b. Substitusi

Mengganti proses, cara kerja atau bahan yang berbahaya dengan yang tingkat bahaya lebih rendah. Misalnya dalam proses washing menggunakan TCE, lalu diganti dengan senyawa alkali yang lebih aman.

c. Engineering

Melakukan rekayasa secara teknik pada sumber bahaya. Contoh memasang exha ust apada area painting untuk menghisap uap dari proses painting,

memasang peredam pada mesin yang bising, memasang, memasang sa fety

device pada mesin seperti limit switch, foto sensor, cover, emergency push

button, dll

d. Administrative

Dengan Semua bahan kimia harus ada MSDS yaitu dengan diberi label dan tanda pengenal dengan baik, tindakan pertolongan penyimpanan. Untuk masalah gas yaitu dengan pemasangan sensor, APAR

e. APD (Alat Pelindung Diri)

PT. Denso Indonesia mewajibkan semua tenaga kerja yang berada di area pabrik menggunakan topi, sepatu sa fety dan kacamata. Berikut ini adalah APD

yang digunakan PT. Denso Indonesia adalah 1) Sa fety Gla ss (Kaca mata sa fety)

Melindungi mata dari kontak dengan benda yang melayang atau percikan bahan kimia atau panas. Contoh : Disemua line.


(69)

commit to user 2) Sa fety Shoes (Sepatu sa fety)

Melindungi kaki dari bahaya tertimpa benda berat atau menginjak benda tajam. Contoh : Disemua line.

3) Sepatu Karet

Melindungi kaki dari bahaya tertimpa benda berat, percikan larutan korosif, menginjak benda tajam, dan berjalan di tempat becek dan licin. Contoh : Line

Ra diator Bagian Soldering, area kantin.

4) Sarung Tangan Kain

Melindungi tangan dari benda panas (tingkat panas ringan, sedang) atau benda tajam. Contoh : Line Rad Assy, Welding, Cold Forging, Stick Coil, O2 Sensor

5) Sarung tangan Karet

Melindungi dari bahan kimia yang korosif, aliran listrik. Contoh : Sma ll Pa rt

Area , Ra d Soldering, Pa inting.

6) Arm Protector

Melindungi tangan pada saat menangani benda tajam atau benda panas. Contoh : Cold forging, Press Ra d, Sma ll Pa rt, Stick Coil.

7) Masker Kain

Melindungi alat pernafasan dari debu. Contoh : Ra d Assy, Sma ll Pa rt.

8) Masker Khusus (Respirator)

Melindungi alat pernafasan dari uap bahan kimia. Contoh : Ra d Painting,

Wa shing.


(1)

commit to user

10.Teknik Penanggulangan

Penanggulangan lebih baik dari pada pencegahan. Kecelakaan akan berdampak yang fatal jika tidak diimbangi dengan penanggulangan. Maka dari itu PT. Denso Indonesia melakukan upaya-upaya penanggulangan seperti : Sa fety news, Sa fety Compaign, Tanda Keselamatan Kerja, Five Minute Ta lk, SHE Meeting, Kalender sa fety, Lomba Sa fety

Maka dari itu PT. Denso Indonesia telah sesuai dengan Undang-Undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pasal 3 tentang Syarat-Syarat Keselamatan Kerja.


(2)

commit to user

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari analisis dan pembahasan yang telah penulis lakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Angka kecelakaan di PT. Denso Indonesia tiap tahunnya mengalami

penurunan dari tahun 2007 sampai 2008 ditandai dengan kecelakaan tahun 2007 sebanyak 7 buah, tahun 2008 sebanyak 1 buah dan tahun 2009 nol kecelakaan. Maka PT. Denso Indonesia telah mencapai zero accident pada tahun 2009 dan telah sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

2. Pada tahun 2008 PT. Denso Indonesia telah melakukan audit 3 tahun sekali oleh Badan Sertifikasi Sucofindo dengan mendapatkan bendera emas. Jadi PT. Denso Indonesia dalam penerapan SMK3 telah sesuai dengan dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5 tahun 1996 tentang SMK3.

3. PT. Denso Indonesia telah melakukan pelaporan kecelakaan kerja. Hal ini telah sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-03/MEN/1998 tentang Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan.

4. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencegah kecelakaan terjadi adalah

a. Kebijakan K3


(3)

commit to user

c. Aktivitas K3, terdiri dari : Safety Patrol (5M), Identifikasi Bahaya Lingkungan Kerja dan Penilaian Resiko, 3 – 3 Activity, Safety Check Mechine, KYT (Kiken Yoichi Training ), Management Review, Audit,

Pemeriksaan Alat Pemadam, Accident Report, Emergency Response,

Training K3 & SOP, 3S Activity, Pedoman Bekerja, Accident Presentation.

d. Alat Pengaman pada mesin (Safety Device) e. Alat Pelindung Diri (APD)

5. Upaya-upaya penanggulangannya di PT. Denso Indonesia adalah SafetyNews, Safety Compaign, TandaKeselamatanKerja, FiveMinuteTalk, SHE Meeting, Kalender safety, Lomba Safety dan 5M.

6. Kecelakaan kerja yang terjadi di PT. Denso Indonesia dapat diminimalisir dengan pencegahan dan penanggulangan. Maka dari itu PT. Denso Indonesia telah sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Pasal 3 tentang Syarat-Syarat Keselamatan Kerja.

B. Implikasi

Kecelakan yang terjadi pada perusahaan akan menmbulkan kerugian besar, bik bagi perusahaan maupun pekerja. Kecelakaan kerja ini dipengaruhi oleh faktor seperti pekerja, pekerjaan, mesin atau peralatan dan lingkungan.

Angka kecelakaan kerja merupakan tolok ukur dari perusahaan untuk mengetahui seberapa jauh upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang telah dilakukan perusahaan. Jika kecelakaan tinggi, berarti Sistem Manajemen


(4)

commit to user

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) yang diterapkan kurang baik dan tidak dapat mengcover angka kecelakaan yang terjadi. Untuk menurunkan angka kecelakaan kerja diperlukan upaya kecelakaan dan penanggulangan.

Pencegahan dan penanggulangan terhadap kecelakaan kerja PT. Denso Indonesia telah dilakukan. Hal ini telah sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-03/MEN/1998 tentang Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan. Serta Undang-Undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Berkaitan dengan hal itu perlu dilakukan pencegahan kecelakaan dan penanggulangan terhadap kecelakan kerja sehingga tercipta lingkungn kerja yang aman, nyaman, selamat dan tidak mengganggu mereka dalam bekerja.

C. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan diatas dalam meneliti Gambaran Kecelakaan Kerja, Pencegahan dan Penanggulangannya di PT. Denso Indonesia Sunter Plant, penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :

1. Perlu dilakukan simulasi atau training tentang kecelakaan kerja oleh semua seksi yang dilakukan rutin.

2. Dilakukan pemeriksaan mesin sebelum dan setelah beroperasi untuk

mencegah terjadinya kecelakaan.

3. Untuk pencegahan near miss dilakukan identifikasi lingkungan atau fasilitas di tempat kerja yang menimbulkan bahaya.


(5)

commit to user

4. Pemberian Reward bagi tenaga kerja yang selama 1 tahun tidak mengalami

kecelakaan ataupun near miss. Untuk menembuhkan rasa keinginan mencegah


(6)

commit to user

DAFTAR PUSTAKA

Bird, Jr. Frank E., and Germain, George. 1990. Practical Loss Control

Leadership. George: Institute Publishing George.

Buchari, 2007. Penanggulangan Kecelakaan. Dalam, http://google.com/arti kecelakaan kerja/

Depnaker RI, 1999. Himpunan Peraturan Perundangan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT. Citratama Bangun Mandiri.

Heinrich and Petersen Nestor Roos. 1972. Industrial Accident Prevention. Amerika Serikat: Institute Press.

Institute of occupational safety and health, 2010. Materi Pelajaran Keselamatan

dan Kesehatan Kerja Tenaga Kerja Asing. Dalam,

http://google.com/manufactur/

Irdon 'Abdurrahman' Syahli Harahap, 2010. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3). Dalam, http://google.com/Topic/

PT: Freeport Indonesia Company. 1995. Pelatihan Enam Hari Tembagapura. Tembagapura: PT. Freeport Indonesia Company.

PT. Phitagoras Global Duta, 2008. Training Safety Practices Dalam, http://google.com/Training Safety Practices/

Sastroasmoro, Sudigdo. 2008. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : CV. Sagung Seto.

Suma’mur P.K, 1989. Keselamatan dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta : PT. Toko Gunung Agung.

Suma’mur. 1996. Keselamatan Kerja dan Penanggulangan Kecelakaan. Jakarta : PT. Toko Gunung Agung.

Tarwaka dkk. 2004. Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan

Produktivitas. Surakarta : Uniba Press.

Tarwaka, PGDip. Sc., M. Erg. 2008. Manajemen dan Implementasi K3 di

Tempat Kerja. Surakarta : Harapan Press.

Wartawarga, 2010. viewre Irdon 'Abdurrahman' Syahli Harahap, 2010.