commit to user
Penduduk setempat merupakan faktor penting dalam pelaksanaan program industri pariwisata karena penduduk memiliki peranan utama melayani dan
memperlakukan wisatawan selama berada di obyek wisata. Adapun aktifitas yang dilakukan penduduk sekitar obyek wisata yaitu berwirausaha dengan membuka
warung makan dan berjualan kebutuhan pokok sehari-hari, makanan, minuman, mainan anak-anak Sumber: Wawancara dengan Dwi Hartanto Supervisor
Marketing, Tanggal 8 Juni 2011. Analisis dari aktivitas yang ada di obyek wisata Atlantic Dreamland dapat
disimpulkan bahwa aktivitas di obyek bervariasi, wisatawan dapat berenang, berkuda dan bermain wahana-wahana permainan. Untuk menarik wisatawan agar
lebih banyak yang berkunjung, pengelola juga memiliki rencana untuk menambah arena permainan, agrowisata, arena out bond sehingga aktivitas wisatawan dapat
lebih maksimal dan mau berkunjung di obyek Atlantic Dreamland lagi. Bagi penduduk setempat bisa menambah pendapatanya dengan berjualan di sekitar
obyek.
E. Usaha-Usaha Pengembangan Obyek wisata Atlantic Dreamland
Menurut Oka A. Yoeti, bahwa pengembangan pariwisata adalah usaha yang dilakukan sadar dan berencana untuk memperbaiki obyek wisata yang sedang
di pasarkan ataupun yang akan dipasarkan. Pengembangan tersebut meliputi perbaikan obyek dan pelayanan kepada wisatawan semenjak berangkat dari tempat
tinggalnya menuju tempat tujuan hingga kembali ke tempat semula Oka A. Yoeti, 1983 : 56.
commit to user
Ada beberapa upaya yang dilakukan oleh pengelola obyek wisata Atlantic Dreamland untuk peningkatan pengembangan dan kemajuan obyek wisata
tersebut, diantaranya adalah : 1.
Usaha-usaha pengembangan Ke dalam a.
Peningkatan kesejahteraan SDM. b.
Pembinaan dan pelatihan SDM secara berkala dengan menghadirkan motivator, narasumber dan lainnya yang sangat kompeten.
c. Pengadaan event – event yang berskala besar.
d. Perawatan dan pengecekan wahana secara berkala.
e. Penggantian dan atau penambahan wahana baru.
f. Perluasan lahan.
2. Usaha-usaha pengembangan Ke luar
a. Kerjasama dengan Dinas Pariwisata, baik tingkat Propinsi maupun
Kota. b.
Kerjasama dengan Dinas - dinas terkait. c.
Kerjasama dengan Pihak Sponsor Supplier. d.
Kerjasama dengan media promosi, baik cetak, elektronik, maupun radio.
e. Kerjasama dengan sekolah- sekolah.
f. Promosi dan Publikasi secara rutin, baik secara langsung maupun
melalui media massa seperti web site, jejaring sosial, surat menyurat, radio, surat kabar, spanduk, flyier, sms, dan lain sebagainya.
g. Kerjasama dengan TIC Tourist Information Center Jawa Tengah.
commit to user
h. Kerjasama dengan Biro Wisata dan Obyek Wisata se Jawa Tengah.
Sumber : wawancara dengan Dwi Hartanto, Supervisor Marketing, Tanggal 8 Juni 2010
F. Pemasaran Obyek wisata Atlantic Dreamland
Ada beberapa aspek yang dilakukan dalam melakukan kegiatan pemasaran, diantaranya adalah promosi. Dari marketing inilah potensi-potensi
yang ada dalam obyek wisata dapat dikenalkan secara meluas kepada masyarakat dengan harapan dapat dikunjungi dan di ingat terus oleh wisatawan. Kunci
keberhasilan dari sebuah perusahaan adalah dari cara pemasarannya dengan promosi secara langsung untuk mendapatkan pasar yang bagus di masyarakat.
Pemasaran itu sendiri adalah suatu cara dalam menjalankan suatu usaha dengan menitik beratkan perhatian terhadap pelanggan daripada terhadap produk Salah
Wahab,1998 : 23. Pada intinya marketing merupakan pemasaran produk, adapun penjabaran
dari pemasaran pengelolaan obyek wisata adalah merupakan pemasaran produk dalam bentuk jasa, dengan konsekuensi tidak merasakan kepuasan tanpa
menikmatinya secara langsung. Pemasaran yang dilakukan oleh pengelola obyek wisata Atlantic
Dreamland belum bisa secara maksimal dilakukan, hal ini terjadi dikarenakan obyek wisata tersebut terbilang sebagai obyek wisata yang baru di Kota Salatiga.
Pengelola juga masih kekurangan tenaga Sumber Daya Manusia yang mampu untuk menjadi seorang yang handal dalam bidang pemasaran, hal ini terjadi
commit to user
dikarenakan terkadang ketika ada wisatawan dalam jumlah yang banyak masuk dalam obyek wisata hampir seluruh karyawan dan ikut membantu pelaksanaan
acara yang digelar. Namun perlahan tapi pasti hal itu dapat dikesampingkan demi aksistensi dari obyek wisata tersebut, karena pengelola Atlantic Dreamland juga
mempunyai karyawan free lane yang dapat membantu karyawan lainya Sumber : wawancara dengan Dwi Hartanto, Supervisor Marketing, Tanggal 8 Juni 2010 .
Pemasaran yang dilakukan oleh pengelola Atlantic Dreamland terbilang sederhana dan masih belum ada yang spesial, masih terkesan sama seperti yang
dilakukan oleh beberapa obyek wisata, berikut merupakan usaha-usaha yang dilakukan untuk memasarkan Atlantic Dreamland :
1. Brosur Seperti kebanyakan pemasaran yang dilakukan obyek wisata lainnya,
pembuatan brosur masih dianggap sebagai alat pemasaran yang bagus untuk mendapatkan wisatawan yang banyak. Begitu juga dengan Atlantic
Dreamland, pengelola membuat banyak brosur yang menceritakan tentang potensi yang dimiliki secara singkat disertai fasilitas-fasilitas yang
disediakan, gambar yang menarik dan dilengkapi dengan denah wilayah obyek wisata.
2. Pemasangan iklan Pengelola Obyek Wisata Atlantic Dreamland juga melakukan pemasaran
dengan memasang iklan di media cetak seperti koran, situs website di www.atlanticdreamland.com maupun media elektronik seperti iklan di
commit to user
radio, hal ini dilakukan karena potensi pemasaran yang dihasilkan akan lebih luas dan secara tidak langsung dapat dirasakan oleh masyarakat.
3. Presentasi ke Sekolah dan Perusahaan Pengelola Obyek Wisata Atlantic Dreamland juga melakukan pemasaran
dengan datang langsung ke sekolah-sekolah dari SD, SMP, SMA di Kota Salatiga dan perusahaan-perusahaan seperti di perusahaan Galaxi
Departement Store Boyolali mempresentasikan potensi yang ada di obyek, serta mengajak kerjasama dengan sekolah atau perusahaan. Dengan
menyediakan tempat buat event-event, sekaligus mempromosikan Obyek Atlantic Dreamland supaya pengunjung bisa melihat secara langsung.
4. Mengadakan Event Dalam usaha mempromosikan obyek wisata Atlantic Dreamland,
pengelola sering mengadakan event-event yang diadakan di sekitar wilayah obyek terebut, adapun kegiatan tersebut adalah festival musik yang dapat di
ikuti oleh umum, lomba menggambar antar TK se Kota Salatiga, outbond dan lainnya. Hal ini dilakukan karena dengan semakin banyak kegiatan yang
dilakukan di komplek obyek wisata, semakin banyak pula yang mengetahui berbagai potensi yang dimiliki obyek tersebut. Berikut ini data event-event
yang di adakan di Atlantic Dreamland : - Lomba Menggambar Mewarnai tingkat TK SD se kota Salatiga
Boyolali 2008
commit to user
- Lomba Menggambar Mewarnai Tingkat TK SD se kota Salatiga 2009
- Lomba Menggambar Mewarnai Tingkat TK SD se kota Salatiga 2010
- Lomba Graffity “ Bomb Your Dreamland I” se Jawa Tengah 2009
- Lomba Graffity “ Bomb Your Dreamland II” se Jawa Tengah 2010
- Photogenic Competition “Girl Power” with Olga Magazine 2009
- Photogenic Competition Anak TK Sederajat 2010 - Photogenic Competition SMA se Salatiga 2010
- Konser Musik Anak 2009 - Konser Musik Anak Spesial Liburan 2010
- Festival Band Umum 2008 - Festival Band Pelajar 2009
- Festival Band Umum 2010 - Festival Band Umum 2011
- Photogenic Competition 2010 -
Konser Musik “ Hello Band, 9embilan Band, Firman Idol ” bersama Clasmild 2010
- Kunjungan Pemilihan Mas Mbak Dreamland 2009 - Bazar UKM 2009
– 2010 - Pentas Seni Reog 2008, 2009, 2010
- Pentas Musik Orkes Melayu : 2008, 2009, 2010, 2011 - Barongsay Performance : 2009, 2010, 2011
- Photo bareng Santa Claus : 2009, 2010 Sumber : arsip Atlantik Dreamland .
commit to user
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan