PENGARUH INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA TERHADAP SIKAP ANGGOTA ORGANISASI PERHIMPUNAN PEMUDA HINDU INDONESIA (PERADAH) KECAMATAN SEPUTIH MATARAM LAMPUNG TENGAH TAHUN 2015

ABSTRAK
PENGARUH INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA TERHADAP
SIKAP ANGGOTA ORGANISASI PERHIMPUNAN PEMUDA HINDU
INDONESIA (PERADAH) KECAMATAN SEPUTIH MATARAM
LAMPUNG TENGAH TAHUN 2015

Oleh
I Wayan Suwastawan

Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan dan menganalisis pengaruh internalisasi
nilai-nilai Pancasila terhadap sikap anggota organisasi perhimpunan pemuda
hindu Indonesia (PERADAH) Kecamatan Seputih Mataram Lampung Tengah
Tahun 2015.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sampel berjumlah 24 responden.
Teknik pokok pengumpulan data dengan menggunakan angket dan observasi
langsung serta teknik penunjang menggunakan wawancara dan dokumentasi.
Teknik analisis data menggunakan rumus chi kuadrat.
Berdasarkan hasil peneitian yang dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara internalisasi nilai-nilai Pancasila
terhadap sikap anggota organisasi perhimpunan pemuda hindu Indonesia

(PERADAH) Kecamatan Seputih Mataram Lampung Tengah tahun 2015. Oleh
karena itu semakin baik proses internalisasi maka semakin baik pula sikap setiap
anggota organisasi PERADAH.

Kata kunci: internalisasi nilai-nilai pancasila, sikap, organisasi peradah

PENGARUH INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA TERHADAP
SIKAP ANGGOTA ORGANISASI PERHIMPUNAN PEMUDA HINDU
INDONESIA (PERADAH) KECAMATAN SEPUTIH MATARAM
LAMPUNG TENGAH TAHUN 2015

Oleh

I Wayan Suwastawan
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA/PENDIDIKAN
pada
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015

RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama I Wayan Suwastawan, dilahirkan di
Dusun IV Desa Wirata Agung Kecamatan Seputih
Mataram Kabupaten Lampung Tengah, tepatnya pada
tanggal 07 Mei 1993 yang merupakan putra pertama
dari dua bersaudara dari pasangan I Wayan Sudiarta
dan Ni Wayan Eni.
Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh penulis antara lain:
1. Sekolah Dasar Negeri 2 Wirata Agung Kecamatan Seputih Mataram
Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 1999-2005.
2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Seputih Mataram Kabupaten
Lampung Tengah pada tahun 2005-2008.
3. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Seputih Mataram Kabupaten Lampung

Tengah pada tahun 2008-2011.
Pada tahun 2011 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Lampung
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan melalui jalur
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tertulis. Pada tahun
2014 penulis mengikuti Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 1
Kotaagung Barat dan Kuliah Kerja Nyata di Pekon Way Gelang Kecamatan
Kotaagung Barat Kabupaten Tanggamus.

PERSEMBAHAN
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
kupersembahkan karya kecil ini sebagai tanda bakti dan sayangku
kepada:
Kedua orang tuaku tercinta Ayahanda I WayanSudiarta dan
Ibunda Ni Wayan Eni yang telah membesarkanku dengan penuh
kasih sayang dan kesabaran yang luar biasa dalam mendidik,
membimbing, memberikan semangat, dan senantiasa berdoa demi
keberhasilanku
Adikkku tersayang I Made Sudiana, yang telah memberikan kasih
sayang, doa dan dukungannya

kakekku tersayang Nang Sugatri, Paman, Bibi, Sepupu,
Keponakan dan Saudara-saudaraku tersayang, serta seluruh
keluarga besarku terima kasih atas semangat serta dukungan
yang besar dan selalu menyemangatiku
Para pendidik yang saya hormati, terima kasih atas ilmu yang
telah diberikan
Serta untuk almamater tercintaku Universitas Lampung

MOTO
Tidak Penting apa pun agama atau sukumu, kalau kamu
bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang
tidak akan pernah tanya apa agamamu
( Alm. K.H Abdurahman Wahid)

Orang yang tidak sedih dikala duka, tidak kegirangan
dikala bahagia, bebas dari nafsu, rasa takut dan amarah, ia
disebut orang bijak yang teguh .
(Bhagavadgita II, 56)

SANWANCANA


Om Awignam Astu Namo Sidham,
Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan YME,
atas asung kerta waranugrahanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini yang berjudul “Pengaruh Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila Terhadap Sikap
Anggota Organisasi

Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (PERADAH)

Kecamatan Seputih Mataram Tahun 2015”adalah salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan di Universitas Lampung.
Selama penulisan skripsi ini, penulis banyak memperoleh saran maupun kritikan
yang bersifat membangun sekaligus merupakan sebuah pembelajaran baik dalam
menambah ilmu pengetahuan maupun dalam kehidupan penulis sendiri. Oleh
karena

itu,

penulis


mengucapkan

terimakasih

kepadaBapak

Drs.

Holilullohselakupembimbing I dan Ibu Yunisca Nurmalisa, S.Pd., M.Pd selaku
pembimbing II, serta ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan
kerja sama Fakutas Keguruan dan Imu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Umum
dan Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung.
4. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum, selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas lampung.
5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial.
6. Bapak Hermi Yanzi, S.Pd.,M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Pancasiladan Kewarganegaraan.
7. Bapak Dr. IrawanSuntoro, M.S selaku pembahas I dan Bapak Rohman
S.Pd., M.Pd selaku pembahas II.
8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung, terima kasih atas
ilmu yang telah diberikan kepada penulis.
9. Bapak dan Ibu staf tata usaha dan karyawan Universitas Lampung.
10. Staf Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Lampung, khususnya Bapak Susilo, S.Pd., M.Pd.

dan Muklas Nurahman, S.Pd. terima kasih atas segala dukungan dan
bantuannya terhadap penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Bapak I Kadek Dwilantara selaku Ketua Peradah Seputih Mataram, serta I

Gede Sukerta, Ni Luh Palupi yang telah membantu penulis mengumpulkan
data penelitian.
12. Seluruh Anggota Organisasi Peradah Seputih Mataram Lampung Tengah
yang telah membantu penulis dalam mengadakan penelitian.
13. Kedua orang tuaku tercinta I Wayan Sudiarta dan Ni Wayan Eni
terimakasih atas doa, senyum, airmata, bahagia, dukungan, kasih sayang
yang telah diberikan dan semua pengorbanannya untuk saya yang tiada
pernah bisa dinilai dari segi apapun.
14. Seluruh keluarga yang telah mendoakan keberhasilan saya kelak, adikku I
Made

Sudiana,

sepupu-sepupuku

(mbok

Murni,

bli


Subawe,

Suwastana,Sudar, Agus, Swan, Putu Septa, Eka, Nata) terima kasih atas
segala dukungan yang telah diberikan kepada saya.
15. Keluarga besar UKM Hindu Unversitas Lampung yang menjadi tempat
belajar berorganisasi, diskusi, bercengkrama terimakasih atas bantuan dan
motivasinya.
16. Sahabat-sahabat saya Viki, Rio, Koko, Fai, Juanda, Made, Haris, Tora,
Randi, Wegi, Zai, Eka, Nurhayati, Rika, Evi, Dian, Dio, Sayu, Kadek,
Linda serta seluruh teman-teman seperjuangan saya di Prodi PPKn
khususnya angkatan 2011 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,
terimakasih atas do’anya.

17. Teman-teman KKN dan PPL-ku Firma Novitasari, Surya, Nike, Desy,
Novita, Nova, Ervina, Made Ratna, sahabat-sahabat BK, Yuyun, Norma,
Wiwin, Endah, Ndes, Arum, Ijo, dan juga Dewi, Iyos terimakasih atas
kebersamaannya dan dukungan yang kalian berikan kepadaku.
18. Sahabat Seperjuangan I Wayan Wendra Hermawan, I Gusti Ngurah Yoga,
serta teman-teman rumah hijau Ketut Susane, Made Puja, Gede Mustika,

Sigit terimakasih atas canda, tawa, suka, duka yang kita rasakan bersama.
19. Keluarga saya di pekon Way Gelang Abah Tubagus Syahiri, Ibu, Nenek,
Teh Dewi, Aa David, Despan, Aa Wawan, Ustadz Emi, Deta, Ipal, Aas
terimakasih telah menjadi keluarga kedua saya selama di KKN yang telah
memberikan do’a dan dukungannya.
20. Kakak tingkat angkatan 2010 dan Adik tingkat angkatan 2012, 2013, dan
2014 saya ucapkan terimakasih atas do’a, dan dukungannya.
21. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan masih banyak
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu,

kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap Skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Bandar Lampung, Juni 2015
Penyusun


I Wayan Suwastawan
NPM. 1113032025

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ................................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................iii
SURAT PERNYATAAN .........................................................................................iv
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................................v
MOTO .......................................................................................................................vi
PERSEMBAHAN.....................................................................................................vii
SANWACANA .........................................................................................................viii
DAFTAR ISI.............................................................................................................ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................................xii

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................................7
C. Pembatasan Masalah ......................................................................................7
D. Rumusan Masalah ..........................................................................................8
E. Tujuan penelitian dan Kegunaan Penelitian ...................................................8
1. Tujuan Penelitian........................................................................................8
2. Kegunaan Penelitian...................................................................................8
2.1 Kegunaan Teoritis................................................................................8
2.2 Kegunaan Praktis.................................................................................9
F. Ruang Lingkup Penelitian ..............................................................................9
1. Ruang Lingkup Ilmu ...................................................................................9
2. Ruang Lingkup Subjek.................................................................................9
3. Ruang Lingkup Objek .................................................................................10
4. Ruang Lingkup Wilayah ..............................................................................10
5. Ruang Lingkup Waktu..................................................................................10
II. TINJUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritis ...........................................................................................11
1. Tinjauan Tentang Konsep Sikap .................................................................11
1.1 Pengertian Sikap....................................................................................11
1.2 Ciri-Ciri Sikap.......................................................................................13
1.3 Karakteristik Sikap................................................................................14

1.4 Komponen Sikap...................................................................................15
1.5 Aspek Sikap ..........................................................................................16
1.6 Fungsi Sikap..........................................................................................17
1.7 Teori Organisasi Sikap..........................................................................19
1.8 Pengukuran Sikap .................................................................................22
1.9 Skala Sikap............................................................................................23
1.10 Faktor-faktor Pembentuk Sikap ..........................................................26
2. Tinjauan Tentang Konsep Internalisasi.......................................................27
2.1 Pengertian Internalisasi ........................................................................27
3. Tinjauan Tentang Konsep Nilai ..................................................................28
3.1 Pengertian Nilai....................................................................................28
4. Tinjauan Tentang Konsep Pancasila ...........................................................30
4.1 Pengertian Pancasila ............................................................................30
4.1.1 Pengertian Pancasila secara Etimologis ........................................31
4.1.2 Pengertian Pancasila secara Historis.............................................34
4.1.3 Pengertian Pancasila secara Terminologis ....................................35
4.2 Pancasila sebagai Dasar Negara...........................................................36
4.3 Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa .......................................37
4.4 Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa ................................................38
5. Tinjauan Tentang Nilai-Nilai Pancasila ......................................................39
6. Tinjauan Tentang Konsep Organisasi .........................................................43
6.1 Pengertian Organisasi ...........................................................................43
7. Tinjauan Tentang Konsep PERADAH Indonesia.......................................44
7.1 Pengenalan Tentang PERADAH ..........................................................44
7.2 Latar Belakang Berdirinya PERADAH ................................................44
7.3 Sejarah Nama PERADAH ....................................................................47
7.4 Visi dan Misi PERADAH .....................................................................47
7.4.1 Visi PERADAH ............................................................................47
7.4.2 Misi PERADAH ...........................................................................48
7.5 Progran PERADAH ..............................................................................48
7.6 Nilai-nilai PERADAH ..........................................................................49
7.7 Makna Logo Lambang PERADAH ......................................................49
B. Kerangka Pikir .................................................................................................52
C. Hipotesis ...........................................................................................................53
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian ...........................................................................................55
B. Populasi dan Sampel .......................................................................................56
1.1 Populasi ......................................................................................................56
1.2 Sampel........................................................................................................57
C. Variabel Penelitian ..........................................................................................56
D. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional Variabel .................................57
1. Definisi Konseptual Variabel .....................................................................57
2. Definisi Operasional Variabel.....................................................................58
3. Rencana Pengukuran Variabel ....................................................................59
E. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................................59
1. Teknik Pokok ..............................................................................................60
1.1 Angket ..................................................................................................60

1.2 Observasi..............................................................................................60
2. Teknik Penunjang........................................................................................61
2.1 Teknik Wawancara...............................................................................61
2.2 Teknik Dokumentasi ............................................................................61
F. Uji Validitas dan Reliabilitas ...........................................................................61
1. Uji Validitas ................................................................................................61
2. Uji Reliabilitas ............................................................................................62
G. Teknik Analisis Data ......................................................................................63
IV. HASIL PENELITIAN
A. Langkah-Langkah Penelitian..........................................................................67
1. Persiapan Pengajuan Judul..........................................................................67
2. Penelitian Pendahuluan ...............................................................................67
3. Pengajuan Rencana Penelitian ....................................................................68
4. Pelaksanaan Penlitian..................................................................................69
a. Persiapan Administrasi............................................................................69
b. Penyusunan Alat Pengumpulan Data ......................................................69
5. Uji Coba Instrumen .....................................................................................70
a. Analisis Uji Validitas ..............................................................................70
b.Analisi Uji Reliabilitas.............................................................................70
B. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..............................................................75
1. Sejarah Berdirinya PERADAH Indonesia ................................................75
2. Latar Belakang Berdirinya PERADAH Indonesia....................................76
3. Lokasi Penelitian.......................................................................................78
C. Deskripsi Data ...............................................................................................79
1. Pengumpulan Data ....................................................................................79
2. Penyajian Data ..........................................................................................80
a. Penyajian Data Tentang Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila..................80
1. Indikator Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila .....................................80
2. Indikator Penghayatan Nilai-Nilai Pancasila ....................................83
3. Indikator Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila .....................................85
a). Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila di Organisasi Perhimpunan
Pemuda Hindu Indonesia (Variabel X) ........................................88
4. Indikator Kognitif (Pengetahuan) .....................................................91
5. Indikator Afektif (Perasaan)..............................................................94
6. Indikator Konatif (Kecenderungan Merespon) .................................96
b). Sikap Anggota Organisasi Perhimpunan Pemuda Hindu
Indonesia (Variabel Y)................................................................99
D. Pengujian Data ..............................................................................................102
1. Pengujian Pengaruh...................................................................................102
2. Pengujian Tingkat Keeratan Pengaruh......................................................106
E. Pembahasan ...................................................................................................108
1. Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila.............................................................108
2. Indikator Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila .............................................109
3. Indikator Penghayatan Nilai-Nila Pancasila .............................................110
4. Indikator Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila .............................................111
5. Sikap Anggota Peradah .............................................................................112
6. Indikator Kognitif (Pengetahuan) .............................................................112

7. Indikator Afektif (Perasaan)......................................................................113
8. Indikator Konatif (Kecenderungan Merespon) .........................................114
9. Pengujian Keeratan Pengaruh ...................................................................114
F. Keterbatasan Penelitian..................................................................................115
1. Variabel yang diteliti..................................................................................115
2. Instrumen Penelitan....................................................................................115
3. Kecermatan dalam Menjawab Angket .......................................................116
4. Populasi Penelitian .....................................................................................116
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................................................117
B. Saran ..............................................................................................................117
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

3.1 Tabel Jumlah Anggota Organisasi Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia
(PERADAH Kecamatan Seputih Mataram Lampung Tengah................ .......56
4.1Distribusi Skor Hasil Uji Coba Angket Dari 10 Responden Mengenai
Pengaruh Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila Terhadap Sikap Anggota
Organisasi Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (PERADAH) Di
Kecamatan Seputih Mataram Lampung Tengah Tahun 2015. Untuk Item
Ganjil (X). .............................................................................................. ........71
4.2 Distribusi Skor Hasil Uji Coba Angket Dari 10 Responden Mengenai
Pengaruh Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila Terhadap Sikap Anggota
Organisasi Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (PERADAH) Di
Kecamatan Seputih Mataram Lampung Tengah Tahun 2015. Untuk Item
Genap(Y)................................................................................................. ........72
4.3 Tabel kerja antara item ganjil (X) dengan item genap (y) ...................... ........73
4.5 Tabel Distribusi Frekuensi Indikator Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila ........82
4.7 Tabel Distribusi Frekuensi Indikator Penghayatan Nilai-Nilai Pancasila.......84
4.9 Tabel Distribusi Frekuensi Indikator Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila ........87
4.11 Tabel Distribusi Frekuensi Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila di Organisasi
Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia Kecamatan Seputih Mataram
Lampung Tengah Tahun 2015......................................................................89
4.13 Tabel Distribusi Frekuensi Indikator Kognitif (Pengetahuan).......................92
4.15 Tabel Distribusi Frekuensi Indikator Afektif (Perasaan)...............................94
4.17 Tabel Distribusi Frekuensi Indikator Konatif (KecenderunganMerespon)….….97
4.19 Tabel Distribusi Frekuensi Sikap Anggota Organisasi
Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia Kecamatan Seputih Mataram
Lampung Tengah Tahun 2015......................................................................99
4.20 Hasil Angket Tentang Pengaruh Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila Terhadap
Sikap Anggota Organisasi Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia
(PERADAH) Kecamatan Seputih Mataram Lampung Tengah..................100
4.21 Daftar Kontingensi Perolehan Data Tentang Pengaruh Internalisasi NilaiNilai Pancasila Terhadap Sikap Anggota Organisasi Perhimpunan Pemuda
Hindu Indonesia (PERADAH) Kecamatan Seputih Mataram Lampung
Tengah Tahun 2015....................................................................................102

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Keterangan Dekanat
2. Surat Izin Penelitian Pendahuluan
3. Surat Izin Penelitian
4. Surat Telah Melaksanakan Penelitian Dari PERADAH
5. Kisi-kisi Angket
6. Angket
7. Hasil Angket

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

Gambar 2.1 Logo Lambang Peradah.....................................................................49
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Pikir........................................................................53
Gambar 4.1 Histagram Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila....................................91
Gambar 4.2 Histagram Sikap Anggota Organisasi Perhimpunan Pemuda Hindu
Indonesia..........................................................................................101

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia, menjadi dasar pedoman
dalam segala pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan negara Indonesia
termasuk peraturan perundang-undangan. Pancasila merupakan cerminan
bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalam Pancasila menjadi tolak ukur
bagi bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan bernegara. Karena konsekuensi
dari hal itu bahwa penyelenggaraan bernegara tidak boleh menyimpang dari
nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai
keadilan.

Pancasila memiliki jalan yang panjang sebelum ditetapkan sebagai sebuah
ideologi atau pandangan hidup. Jauh sebelum Indonesia memaknai Pancasila
sebagai ideologi bangsa, Pancasila sudah tercantum dalam sebuah kitab pada
jaman kerajaan Majapahit yaitu dalam kitab Negara Kertagama karya Mpu
Prapanca dan kitab Sutasoma karya Mpu Tantular. Dalam kitab Sutasoma
karya Mpu Tantular tersebut terdapat istilah Pancasila Krama yang
mempunyai arti lima dasar tingkah laku atau perintah kesusilaan yang lima,
yaitu; tidak boleh melakukan kekerasan (ahimsa), tidak boleh mencuri

2

(asteya), tidak boleh berjiwa dengki (indriya nigraha), tidak boleh berbohong
(amrswada), dan tidak boleh mabuk minum-minuman keras (dama).

Bangsa Indonesia harus bangga dengan Pancasila yang sudah ada sejak
Indonesia belum menjadi sebuah negara seperti sekarang ini. Sekarang tinggal
bagaimana

masyarakatnya

menjalankan

kehidupan

berbangsa

dan

bernegaranya sesuai dengan nilai luhur bangsa Indonesia yaitu Pancasila.
Karena prinsip-prinsip yang terdapat dalam Pancasila bersumber pada budaya
dan pengalaman bangsa Indonesia, yang berkembang akibat dari upaya bangsa
dalam mencari jawaban atas persoalan-persoalan yang esensial yang
menyangkut makna atas hakikat sesuatu yang menjadi bagian dari kehidupan
bangsa Indonesia, yang meliputi antara lain alam semesta, manusia dan
kehidupannya, serta nilai-nilai yang kemudian diangkat menjadi norma-norma
yang mengatur kehidupan; seperti nilai-nilai tentang baik dan buruk, benar dan
salah, berguna dan tidak berguna dan sebagainya.

Pancasila yang merupakan falsafah hidup bangsa Indonesia mengandung nilainilai dasar yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia, bahkan oleh bangsabangsa yang beradab. Nilai-nilai dasar yang dimaksud ialah nilai Ketuhanan,
nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan sosial.
Bagi bangsa Indonesia, nilai-nilai Pancasila ini merupakan satu kesatuan yang
bulat dan utuh, yang tersusun secara sistematis-hirarkhis, artinya bahwa antara
nilai-nilai dasar yang satu dengan nilai dasar yang lainnya saling berhubungan,
tidak boleh dipisah-pisahkan, dipecah-pecahkan maupun ditukar tempatkan.

3

Namun saat ini banyak tantangan yang harus dihadapi dalam mengamalkan
nilai-nilai Pancasila. mulai dari sebagian masyarakat yang tidak menyetujui
Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia karena menurut mereka Pancasila
dibuat oleh manusia. Selain itu juga masih kurangnya pemahaman,
penghayatan, dan kepercayaan akan keutamaan nilai-nilai yang terkandung
pada setiap sila Pancasila dan keterkaitannya satu sama lain, untuk kemudian
diamalkan secara konsisten disegala lapis dan bidang kehidupan berbangsa dan
bernegara. Konflik sosial budaya telah terjadi karena kemajemukan suku,
kebudayaan, dan agama, yang tidak dikelola dengan baik dan adil oleh
pemerintah maupun masyarakat. Krisis moral yang dialami oleh para remaja
karena nilai-nilai agama dan Pancasila tidak dijadikan sumber etika dalam
bergaul. Dan yang paling dirasakan saat ini adalah terjadinya krisis
pemahaman generasi muda terhadap nilai-nilai Pancasila. Tidak hanya itu
generasi muda saat ini pun jauh dari upaya dalam pengamalan nilai-nilai
Pancasila, itu terlihat dari banyaknya kasus tawuran antar pelajar dan
pelecehan seksual yang dialami para pemuda.

Berdasarkan hasil observasi di lingkungan Komisariat Peradah Indonesia
Seputih Mataram, peneliti menemukan beberapa permasalahan yang ada di
dalam organisasi tersebut berkaitan dengan sikap para anggotannya. Salah
satunya adalah mengenai pemahaman anggota terhadap nilai-nilai Pancasila
yang masih rendah itu terlihat dari beberapa anggota yang belum bisa
menyebutkan nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam Pancasila. Hal ini

4

cukup bertolak belakang, karena organisasi ini berasaskan Pancasila.
Seharusnya anggotanya paham dengan nilai-nilai pancasila.

Masalah lain juga muncul dari kurangnya sosialisasi nilai-nilai Pancasila
kepada para anggotanya maupun masyarakat sekitar, akibat hal itu nilai-nilai
Pancasila belum bisa dipahami, dihayati, dan diamalkan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sehingga perlu adanya sebuah
proses yang mampu memberikan penanaman terhadap para anggota organisasi
Peradah agar dapat bersikap sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Apalagi
anggota dalam organisasi ini mayoritas para pemuda-pemuda yang rentan akan
hal-hal negatif kalau tidak diberikan pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila.

Pemuda-pemuda tersebut adalah harapan bangsa di kehidupan yang akan
datang,

karena

pemudalah

yang

akan

meneruskan

tongkat

estafet

kepemimpinan dan pemerintahan yang akan datang tanpa pemuda sebuah
negara tidak akan bisa menjalankan pemerintahannya dengan baik. Pemuda
memiliki andil besar dalam pembangunan bangsa oleh karena itu pemuda
Indonesia saat ini haruslah memiliki jiwa Pancasila yang menjadi harapan
bangsa Indonesia di kemudian hari. Dengan hal itu perlu adanya sebuah proses
internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Melalui internalisasi ini diharapkan anggota Peradah pada khususnya dan
generasi muda Indonesia pada umumnya dapat memahami nilai-nilai Pancasila
tersebut.

5

Nilai-nilai Pancasila tersebut sangatlah penting dalam segala aspek, termasuk
dalam kegiatan berorganisasi. Dalam setiap organisasi memang memiliki latar
belakang yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan, tujuan, dan peran
organisasi tersebut. Di Indonesia banyak terdapat organisasi-organisasi
kepemudaan seperti Pemuda Pancasila, Gerakan Pemuda Ansor, IPM,
PERADAH Indonesia, dan masih banyak lagi organisasi-organisasi lainnya.
Dari sekian banyaknya organisasi kepemudaan yang terdapat di Indonesia
PERADAH Indonesia adalah sebuah organisasi kepemudaan yang berlatar
belakang keagamaan. PERADAH adalah singkatan dari Perhimpunan Pemuda
Hindu Indonesia. Kalau ditinjau dari sejarahnya PERADAH Indonesia berdiri
sejak 11 Maret 1984. Organisasi Kepemudaan ini didirikan untuk Sebagai
wadah bagi umat Hindu di seluruh Indonesia,dikarenakan tidak adanya Ormas
Hindu sejak pertama kali Hindu dikenal di Indonesia.

Organisasi kepemudaan haruslah mampu membina dan mendidik kader-kader
mudanya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Sebuah proses penghayatan,
pengamalan nilai-nilai Pancasila dirasakan sangat perlu di dalam aktivitas
sebuah organisasi. Setiap organisasi pasti memiliki cara-cara tersendiri dalam
proses

pengamalan

nilai-nilai

Pancasila

terhadap

anggota-angotanya.

Organisasi semisal PERADAH yang memiliki visi membangun generasi muda
hindu yang mandiri dan demokratis sebagai bagian integral dari Bangsa
Indonesia untuk mencapai kedamaian dan kesejahteraan bersama berdasarkan
dharma. Dengan visi tersebut Peradah memiliki peran dalam memberikan

6

pemahaman-pemahaman mengenai nilai-nilai Pancasila dengan melalui proses
internalisasi berdasarkan visi-misi organisasi.

Dari hasil wawancara dengan salah satu anggota PERADAH beliau
mengatakan bahwa :
“memang sangat sulit sekali untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sekarang ini, nilai-nilai Pancasilanya sudah benar tapi
orang-orangnya yang kurang benar. Perlu kita pahami bersama bahwa
memang nilai-nilai Pancasila ini harus diamalkan bagaimanapun cara dan
prosesnya. Sebagai anggota PERADAH disini saya merasakan
pengamalan nilai-nilai Pancasilanya masih kurang, karena masih ada juga
yang tidak mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu”

Tapi melihat keadaan pemuda secara global memang sangat diperlukan
organisasi-organisasi kepemudaan yang dapat membangun karakter para
pemuda tersebut. Krisis pemahaman generasi muda terhadap nilai-nilai
Pancasila yang dialami sekarang ini perlu adanya sebuah proses yang dapat
memberikan pemahaman dan penghayatan kepada setiap pemuda dalam
membentuk sikap dan karakter para pemuda di dalam anggota organisasi.
Dengan demikian, pemuda-pemuda yang tergabung dalam sebuah organisasi
dapat bersikap dan memiliki karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Melalui sebuah proses yang didapat dari kehidupan berorganisasi, karena
organisasi dan anggotanya memilki hubungan saling membutuhkan. Nilai-nilai
Pancasila harus dihayati oleh semua masyarakat Indonesia. Karena Pancasila
bukanlah diciptakan oleh perorangan tetapi pancasila itu sudah ada di hati
sanubari masyarakat Indonesia.

7

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti sangat tertarik untuk meneliti mengenai
“Pengaruh Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila Terhadap Sikap Anggota
Organisasi Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (PERADAH)di
Kecamatan Seputih Mataram Lampung Tengah”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pemaknaan Pancasila sebagai Dasar Negara yang belum dapat dipahami
oleh anggota organisasi.
2. Kurangnya sosialisasi nilai-nilai Pancasila tehadap masyarakat.
3. Pemahaman anggota terhadap nilai-nilai Pancasila yang cenderung rendah.
4. Sikap anggota organisasi yang masih kurang dalam pengamalan nilai-nilai
Pancasila.
5. Proses internalisasi nilai terkait dengan sikap anggota organisasi yang
belum maksimal.

C. Pembatasan Masalah
Dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini
dibatasi pada Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila dan Sikap Anggota Organisasi
Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (PERADAH) Kecamatan Seputih
Mataram Lampung Tengah Tahun 2015.

8

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut: “Apakah Terdapat Pengaruh Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila
Terhadap Sikap Anggota Organisasi Perhimpunanan Pemuda Hindu
(PERADAH) Indonesia Kecamatan Seputih Mataram Lampung Tengah?”

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk menjelaskan dan menganalisis Pengaruh Internalisasi Nilai-Nilai
Pancasila terhadap Sikap Anggota Organisasi Perhimpunanan Pemuda
Hindu (PERADAH) Indonesia Kecamatan Seputih Mataram Lampung
Tengah Tahun 2015.

2. Kegunaan Penelitian
2.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini secara teoritis berguna untuk mengembangkan konsep
ilmu pendidikan kewarganegaraan dalam ruang lingkup PPKn sebagai
pendidikan nilai moral Pancasila. Karena nilai-nilai Pancasila
berkaitan erat dengan kehidupan bermasyarakat dan bernegara dan tata
kelakuan seorang warga negara.

9

2.2 Kegunaan Praktis

a. Sebagai sumber pendidikan dan informasi kepada masyarakat
tentang bagaimana menghayati, mempraktekan, mengamalkan
nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan berorganisasi.
b. Memberikan tambahan wawasan kepada masyarakat mengenai
internalisasi

nilai-nilai

Pancasila

terhadap

sikap

anggota

PERADAH Indonesia.
c. Sebagai masukan kepada anggota organisasi dalam memaknai dan
mengamalkan nilai-nilai Pancasila
d. Sebagai referensi bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian
di bidang nilai-nilai Pancasila.

F. Ruang Lingkup Penelitian
1. Ruang Lingkup Ilmu

Ruang

lingkup

ilmu

dalam

penelitian

ini

adalah

Pendidikan

Kewarganegaraan pada wilayah kajian pendidikan nilai moral Pancasila.

2. Ruang lingkup Subjek

Ruang lingkup subjek dalam penelitian ini adalah Anggota Organisasi
Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (PERADAH) yang ada di
Kecamatan Seputih Mataram, Kabupaten Lampung Tengah.

10

3. Ruang Lingkup Objek

Ruang lingkup objek penelitian ini adalah Internalisasi Nilai-Nilai
Pancasila dan Sikap Anggota Organisasi Perhimpunan Pemuda Hindu
Indonesia (PERADAH) Kecamatan Seputih Mataram Lampung Tengah.

4. Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah di Komisariat PERADAH
Indonesia Kecamatan Seputih Mataram Kabupaten Lampung Tengah.

5. Ruang Lingkup Waktu

Penelitian ini dilakukan sejak dikeluarkannya surat izin penelitian dengan
Nomor : 1275/UN26/3/PL/2015 dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung sampai dengan selesai.

11

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritis
1. Tinjauan Tentang Konsep Sikap
1.1 Pengertian Sikap
Menurut Zimbardo dan Ebbesen dalam Abu Ahmadi (2009 : 150 ) “sikap
adalah suatu predisposisi (keadaan mudah terpengaruh) terhadap seseorang,
ide atau objek yang berisi komponen-komponen kognitif, afektif, konatif..
Sedangkan D. Krech and RS. Crutchfield dalam Abu Ahmadi (2009 : 150)
berpendapat bahwa “sikap adalah organisasi yang tetap dari proses
motivasi, emosi, persepsi atau pengamatan atas suatu aspek dari kehidupan
individu”.

M. Munandar Soelaeman (2000: 47) juga berpendapat mengenai sikap.
“Sikap dalam hal ini adalah kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk
bertingkah laku tertentu kalau menghadapi suatu rangsangan tertentu. Jadi
apabila ada stimulus, komponen kognisi, afeksi konasi akan menentukan
suasana sikap”. Menurut Morgan dalam M. Munandar Soelaeman (2000:
294), “Sikap adalah kecenderungan untuk berespons, baik secara positif
ataupun negatif, terhadap orang, objek, atau situasi”. Tentu saja
kecenderungan untuk bererspon ini meliputi perasaan atau pandangannya,
yang tidak sama dengan tingkah laku. Sikap seseorang baru diketahui bila

12

ia sudah bertingkah laku. Sikap merupakan salah satu determinan dari
tingkah laku, selain motivasi dan norma masyarakat. Oleh karena itu
kadang-kadang sikap bertentangan dengan tingkah laku.

Pendapat para ahli tersebut penulis mengambil kesimpulan bahwa Sikap
adalah pandangan terhadap suatu objek baik secara positif maupun negatif,
apabila ada sebuah rangsangan terhadap dirinya akan diaplikasikan ke
dalam sebuah perilaku. Dalam sikap terkandung suatu penilaian emosional
yang dapat berupa suka, tidak suka, senang, sedih, cinta, benci, dan
sebagainya. Karena dalam sikap ada suatu kecenderungan berespons, maka
seseorang mempunyai sikap yang umumnya mengetahui perilaku atau
tindakan apa yang akan dilakukan bila bertemu dengan objeknya. Dari
uraian tersebut dapatlah disimpulkan, bahwa sikap mempunyai komponenkomponen, yakni:
a. Kognitif: artinya memiliki pengetahuan mengenai objek sikapnya,
terlepas pengetahuan itu benar atau salah.
b. Afektif: artinya dalam bersikap akan selalu mempunyai evaluasi
emosional (setuju-tidak setuju) mengenai objek sikapnya.
c. Konatif: artinya kecenderungan bertingkah laku bila bertemu
dengan objek sikapnya, mulai dari bentuk yang positif (tindakan
sosialisasi) sampai pada yang sangat aktif (tindakan agresif).

13

1.2 Ciri-ciri Sikap
Abu Ahmadi (2009: 164-165), “Sikap menentukan jenis atau tabiat tingkah
laku dalam hubungannya dengan perangsang yang relevan, orang-orang
atau kejadian-kejadian”. Dapatlah dikatakan bahwa sikap merupakan faktor
internal, tetapi tidak semua faktor internal adalah sikap. Adapun ciri-ciri
sikap yang dituliskan oleh Abu Ahmadi dalam bukunya yang berjudul
Psikologi Sosial adalah sebagai berikut:
a.

Sikap itu dipelajari (learnability)
Sikap merupakan hasil belajar ini perlu dibedakan dari motif-motif
psikologi lainnya. misalnya lapar, haus, adalah motif psikologis
yang tidak dipelajari, sedangkan pilihan kepada makanan Eropa
adalah sikap. Beberapa sikap dipelajari tidak sengaja dan tanpa
kesadaran kepada sebagian individu. Barangkali yang terjadi adalah
mempelajari sikap dengan sengaja bila individu mengerti bahwa
hal itu akan membawa lebih baik (untuk dirinya sendiri),
membantu tujuan kelompok, atau memperoleh sesuatu nilai yang
sifatnya perseorangan.

b.

Memiliki kestabilan (stability)
Sikap bermula dapat dipelajari, kemudian menjadi lebih kuat, tetap,
dan stabil, melalui pengalaman. Misalnya perasaan like dan dislike
terhadap warna tertentu (spesifik) yang sifatnya berulang-ulang
atau memiliki frekuensi yang tinggi.

14

c.

Personal-societal significance
Sikap melibatkan hubungan antara seseorang dan orang lain dan
juga antara orang dan barang atau situasi. Jika seseorang merasa
bahwa orang lain menyenangkan, terbuka serta hangat, maka ini
akan sangat berarti bagi dirinya, ia merasa bebas, dan favorable.

d.

Berisi cognisi dan affeksi
Komponen cognisi daripada sikap adalah berisi inforrmasi yang
faktual, misalnya objek itu dirasakan menyenangkan atau tidak
menyenangkan.

e.

Approach-avoidance directionality
Bila seseorang memiliki sikap yang favorable terhadap sesuatu
objek, mereka akan mendekati dan membantunya, sebaliknya bila
seseorang memiliki sikap yang unfavorable, mereka akan
menghidarinya.

1.3 Karakteristik Sikap
Menurut Seitel dalam Soemirat dan Yehuda (2001: 218), sikap didasari
kepada sejumlah karakteristik, yaitu sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Personal : Faktor secara fisik dan emosional suatu individu,
termasuk ukuran fisik, umur dan status sosial.
Budaya : Lingkungan dan gaya hidup dari suatu daerah geografis
tertentu.
Pendidikan : Tingkat dan kualitas pendidikan seseorang.
Keluarga : Asal-usul keluarga
Agama : Suatu sistem kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Kelas Sosial : Posisi dalam masyarakat, perubahan status sosial
seseorang akan mempengaruhi sikap seseorang.
Ras etnik asli

15

1.4 Komponen Sikap
Travers, Gagne, dan Cronbach dalam Abu Ahmadi (2009: 151-152)
sependapat bahwa sikap melibatkan tiga komponen yang saling
berhubungan dan rupanya pendapat ini diterima sampai saat ini yaitu:
1.4.1 Komponen Kognitif
Berupa pengetahuan, kepercayaan atau pikiran yang didasarkan
pada informasi, yang berhubungan dengan objek.
Misalnya : orang tahu bahwa uang itu bernilai, karena mereka
melihat harganya dalam kehidupan sehari-hari. Sikap kita
terhadap uang itu mengandung pengertian bahwa kita tahu
tentang nilai uang.
1.4.2 Komponen Afektif
Menunjuk pada dimensi emosional dari sikap, yaitu emosi yang
berhubungan dengan objek. Objek di sini dirasakan sebagai
menyenangkan atau tidak menyenangkan.
Misalnya : Jika orang mengatakan bahwa mereka senang uang,
ini melukiskan perasaan mereka terhadap uang.
1.4.3 Komponen Konatif
Melibatkan salah satu predisposisi untuk bertindak terhadap
objek. Misalnya : Karena uang adalah sesuatu yang bernilai,
orang menyukainya, dan mereka berusaha (bertindak) untuk
mendapat gaji yang besar. Komponen behavior ini dipengaruhi
oleh komponen kognitif. Komponen ini berhubungan dengan
kecenderungan untuk bertindak (action tendency), sehingga

16

dalam beberapa literatur komponen ini disebut komponen action
tendency.

Apabila individu memiliki sikap yang positif terhadap suatu objek ia akan
siap membantu, memperhatikan, berbuat sesuatu yang menguntungkan
objek itu. Sebaliknya bila ia memiliki sikap yang negatif terhadap suatu
objek,

maka

ia

akan

mengecam,

mencela,

menyerang

bahkan

membinasakan objek itu.

1.5 Aspek Sikap
Menurut Abu Ahmadi (2009: 149) menyebutkan sikap mempunyai tiga
aspek yaitu :
1.5.1 Aspek Kognitif
Yang berhubungan dengan gejala mengenal pikiran. Ini berarti
berwujud pengolahan, pengalaman, dan keyakinan serta
harapan-harapan individu tentang objek atau kelompok objek
tertentu.
1.5.2 Aspek Afektif
Berwujud proses yang menyangkut perasaan-perasaan tertentu
seperti ketakutan, kedengkian, simpati, antipati, dan sebagainya
yang ditujukan kepada objek-objek tertentu.

17

1.5.3 Aspek Konatif
Berwujud proses tendensi/kecenderungan untuk berbuat sesuatu
objek, misalnya : kecenderungan memberi pertolongan,
menjauhkan diri dan sebagainya.

1.6 Fungsi Sikap
Abu Ahmadi (2009: 165-167) Fungsi (tugas) sikap dapat dibagi menjadi
empat golongan, yaitu :
a. Sikap berfungsi sebagai alat untuk menyesuaikan. Bahwa sikap adalah
sesuatu yang bersifat communicabel, artinya sesuatu yang mudah
menjalar, sehingga mudah pula menjadi milik bersama. Justru karena
itu sesuatu golongan yang mendasarkan atas kepentingan bersama dan
pengalaman bersama biasanya ditandai oleh adanya sikap anggotanya
yang sama terhadap suatu objek. Sehingga dengan demikian sikap bisa
menjadi rantai penghubung antara orang dengan kelompoknya atau
dengan anggota kelompoknya yang lain. Oleh karena itu anggotaanggota kelompok yang mengambil sikap sama terhadap objek tertentu
dapat meramalkan tingkah laku terhadap anggota-anggota lainnya.
b. Sikap berfungsi sebagai alat pengatur tingkah laku. Kita tahu bahwa
tingkah laku anak kecil dan binatang pada umumnya merupakan aksiaksi yang spontan terhadap sekitarnya. Antara perangsang dan reaksi
tidak ada pertimbangan, tetapi pada anak dewasa dan yang sudah lanjut
usianya perangsang itu pada umumnya tidak diberi reaksi secara
spontan, akan tetapi terdapat adanya proses secara sadar untuk menilai

18

perangsang-perangsang itu. Jadi antara perangsang dan reaksi terdapat
sesuatu yang disisipkannya yaitu sesuatu yang berwujud pertimbanganpertimbangan/penilaian-penilaian terhadap perangsang itu sebenarnya
bukan hal yang berdiri sendiri, tetapi merupakan sesuatu yang erat
hubungannya dengan cita-cita orang, tujuan hidup orang, peraturanperaturan kesusilaan yang ada dalam masyarakat, keinginan-keinginan
pada orang itu dan sebagainya.
c. Sikap berfungsi sebagai alat pengatur pengalaman-pengalaman. Dalam
hal ini perlu dikemukakan bahwa manusia di dalam menerima
pengalaman-pengalaman dari dunia luar sikapnya tidak pasif, tetapi
diterima secara aktif, artinya semua pengalaman yang berasal dari luar
itu tidak semuanya dilayani oleh manusia, tetapi manusia memilih mana
yang perlu dan mana yang tidak perlu dilayani. Jadi semua pengalaman
ini diberi penilaian, lalu dipilih.
d. Sikap berfungsi sebagai pernyataan kepribadian. Sikap sering
mencerminkan pribadi seseorang, ini sebabnya karena sikap tidak
pernah terpisah dari pribadi yang mendukungnya. Oleh karena itu
dengan melihat sikap-sikap pada objek-objek tertentu, sedikit banyak
orang bisa mengetahui pribadi orang tersebut. Jadi sikap sebagai
pernyataan pribadi. Apabila kita akan mengubah sikap seseorang, kita
harus mengetahui keadaan yang sesungguhnya dan pada sikap orang
tersebut dan dengan mengetahui keadaan sikap itu kita akan
mengetahui pula mungkin tidaknya sikap tersebut diubah dan
bagaimana cara mengubahnya sikap-sikap tersebut.

19

1.7 Teori Organisasi Sikap
Berikut ini merupakan beberapa teori organisasi sikap menurut Saifudin
Azwar (2012: 40-45) :
1.7.1 Teori Keseimbangan dari Heider
Menurut Freitz Heider asumsi dasar teori ini menekankan pada adanya
hubungan keseimbangan atau ketidakseimbngan antara 12 unsur-unsur
individu (I), orang lain (O), dan objek sikap (Ob). Keadaan seimbang
terjadi jika hubungan antara (I), (O), dan (Ob) berjalan harmonis,
sedangkan jika hubungan ketiganya tidak harmonis menyebabkan bahwa
persepsi orang terhadap bentuk hubungan antara unsure (I), (O), dan (Ob)
memegang peranan penting dalam menentukan keseimbangan yang terjadi.
Dengan demikian menurut teori ini perubahan sikap dapat dilakukan
dengan menciptakan kesamaan persepsi antara (I), dan (O) terhadap (Ob)
sikap.

1.7.2 Teori Konsistensi Afektif-Kognitif dari Rosenberg
Teori ini berasumsi bahwa komponen afeksi senantiasa berhubungan
dengan komponen kognisi dan hubungan tersebut dalam keadaan
konsisten. Orang berusaha membuat kognisinya konsisten dengan
afeksinya. Dengan kata lain, keyakinan seseorang, pen