51
dalam bentuk budaya, ras, agama. Perkembangan yang baru ini tentunya memberikan pengaruh terhadap sistem pendidikan yang dikenal dewasa ini.
Memang disadari etno-nasionalisme dapat menjurus kepada sentimen sukuisme yang eksklusif. Tentu ini berbahaya bagi persatuan nasional.
Masyarakat dan bangsa Indonesia yang terdiri atas kelompok-kelompok etnis dari yang beranggota jutaan sampai kelompok kecil yang beranggotakan ratusan
orang, semuanya mempunyai kebudayaan sendiri. Sementara itu, diakui bahwa banyak faktor mempengaruhi merosotnya nilai-
nilai moralitas dalam tata kehidupan kolektif sebagai bangsa. Hal ini terjadi akibat perubahan sistem politik pasca reformasi yang menimbulkan euforia politik
berlebihan, kebebasan berdemokrasi yang nyaris tanpa batas, sampai mengabaikan nilai-nilai etika. Selain itu, pesatnya perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang membuat arus informasi begitu deras. Nyaris tak ada lagi filter untuk memilih dan memilah. Norma-norma agama atau budaya
nyaris tak mampu membendung informasi yang mendorong terjadinya degradasi moral. Apalagi norma hukum dan peraturan perundang-undangan mudah
dibongkar-pasang, didekonstruksi dan direkonstruksi sesuai dengan kepentingan tertentu.
5. Mata Diklat Teori Kejuruan Pembelajaran Produktif Teori Kejuruan
Pembelajaran produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai Standar
Komptensi Kerja Nasional Indonesia SKKNI. Dalam hal SKKNI belum ada, maka digunakan standar kompetensi yang disepakati oleh forum yang dianngap
52
mewakili dunia usaha industri atau asosiasi profesi. Pembelajaran produktif bersifat melayani permintaan pasar kerja, karena itu lebih banyak ditentukan oleh
dunia usaha industri atau asosiasi profesi. Pembelajaran produktif diajarkan secara spesifik sesuai dengan kebutuhan tiap program keahlian.
Komponen pembelajaran produktif pada SMK, merupakan kumpulan paket- paket pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan kompetensi kemahiran
bekerja dalam bidang pekerjaan tertentu. Kelompok produktif teori kejuruan program keahlian teknik bangunan terdiri atas mata pelajaran :
a. Ilmu Statika dan Tegangan b. Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3
c. Ilmu Bahan dan Bangunan Gedung d. Rencana Anggaran Biaya
e. Teori Bahan Bangunan f.
Konstruksi Atap dan Langit-langit g. Mengelola Pekerjaan Konstruksi
h. Perhitungan Kekuatan Konstruksi Bangunan Sederhana Berdasarkan pada Permendiknas nomor 23 tahun 2006 yang memuat
memuat tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, pendidikan Menengah Kejuruan yang terdiri atas SMKMAK
bertujuan meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
sesuai dengan kejuruannya. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan SKLSP SMKMAK ada 23 yaitu :
53
a. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja;
b. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya;
c. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya;
d. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial ; e. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup global; f.
Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif;
g. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan;
h. Menunjukkan kemampuan
mengembangkan budaya
belajar untuk
pemberdayaan diri; i.
Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik;
j. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan
masalah kompleks;
k. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial; l.
Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab; m. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
54
n. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya; o. Mengapresiasi karya seni dan budaya;
p. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok; q. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan
lingkungan; r.
Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun; s. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat; Selanjutnya tujuan dan karakteristik mata diklat yang akan dicapai pada
pembelajaran produktif teori kejuruan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan, adalah sebagai berikut :
a. Membangun dan menerapkan informasi, pengetahuan, dan teknologi secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif;
b. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif secara mandiri;
c. Menunjukkan
kemampuan mengembangkan
budaya belajar
untuk pemberdayaan diri;
d. Menunjukkan sikap kompetitif, sportif, dan etos kerja untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam bidang iptek;
e. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
kompleks; f.
Menunjukkan kemampuan menganalisis fenomena alam dan sosial sesuai dengan kekhasan daerah masing-masing;
55
g. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab; h. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagai
cara termasuk pemanfaatan teknologi informasi; i.
Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis; j.
Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris;
k. Menguasai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi
sesuai dengan kejuruannya. Berdasarkan tujuan dan karakteristik mata diklat yang akan dicapai pada
pembelajaran produktif teori kejuruan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan, yang telah disebutkan sebelumnya, nilai-nilai karakter bangsa yang hendak
dicapai sebagai hasil pembelajaran pendidikan karakter bangsa pada mata diklat teori kejuruan diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Religius b. Jujur
c. Toleransi d. Disiplin
e. Kerja Keras f.
Kreatif g. Mandiri
h. Demokratis i.
Rasa Ingin Tahu
56
j. Semangat Kebangsaan
k. Cinta Tanah Air l.
Menghargai Prestasi m. Komunikatif
n. Cinta Damai o. Gemar Membaca
p. Peduli Lingkungan q. Peduli Sosial
r. Bertanggung Jawab
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang relevan pernah dilakukan mengenai pendidikan karakter antara lain adalah :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Darmiyati Zuchdi, Zuhdan Kun Prasetya, dan Muhsinatun Siasah Masruri pada tahun 2010 dengan judul Pengembangan
Model Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran Bidang Studi di Sekolah Dasar menunjukkan bahwa model pendidikan karakter yang efektif
adalah yang menggunakan pendekatan komprehensif. Pembelajarannya tidak hanya melalui bidang studi tertentu, tetapi diintegrasikan ke dalam berbagai
bidang studi dengan menggunakan berbagai macam metode dan strategi pembelajaran.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Kurniawan, Uswatun Khasanah, Ihsan Ibrahim, Doni Sarosa, Rahmahtyasari pada tahun 2011 dengan judul Model
Pendidikan Karakter untuk Sekolah Menengah Kejuruan di Daerah Istimewa