48
Dalam pelaksanaannya program keterampilan montir sepeda motor dibagi menjadi beberapa tahap pelaksanaan yaitu sebagai berikut :
a. Persiapan
Pada pelaksanaan keterampilan montir sepeda motor di Panti Sosial Bina Remaja tahap awal yang dilakukan adalah persiapan. Pada tahap persiapan
pelatihan dilakukan berbagai kegiatan yang mencakup kebutuhan pelatihan mulai dari mempersiapkan kebutuhan pelatihan, pembentukan tim pelaksana, membuat
program dan jadwal pelatihan, pendaftaran calon peserta pelatihan, rekruitmen dan seleksi, serta pengumuman hasil seleksi dan daftar ulang. Dalam tahap ini
Seksi Perlindungan Rehabilitasi Sosial PRS dan Pekerja Sosial seusai menyiapkan berbagai kegiatan yang menyangkut dengan perekrutan peserta
pelatihan. Pembentukan tim pelaksana dilakukan untuk membantu tahap-tahap dalam seleksi penerimaan calon peserta pelatihan.
Pada tahap persiapan awal panitia yang telah dibentuk oleh PSBR kemudian melakukan kegiatan berupa 1 orientasi, dilakukan untuk memberi
gambaran tentang adanya kegiatan di Panti Sosial Bina Remaja bagi anak-anak yang telah mendaftar sebagai calon peserta didik; 2 konsultasi, yaitu para remaja
yang berminat sebagai
peserta pelatihan
kemudian diberi
ruang untuk
berkonsultasi dengan pihak panitia penerimaan calon peserta pelatihan tentang apa yang mereka harapkan dan tentang minat yang mereka miliki; 3 Sosialisasi,
kegiatan sosialisasi ini dilakukan untuk mengumumkan adanya penerimaan calon peserta pelatihan di PSBR kepada masyarakat; 4 motivasi, kegiatan ini diberikan
kepada para peserta pelatihan yang berminat mengikuti kegiatan di PSBR
49
kemudian diberikan motivasi agar dapat tertarik dengan pelatihan ynag ditawarkan oleh PSBR; 5 Seleksi, para calon peserta pelatihan di PSBR setelah
mengikuti kegiatan awal mengenai berbagai macam kegiatan yang terdapat di PSBR kemudian untuk selanjutnya dilakukan seleksi untuk nantinya apakah para
calon peserta dapat masuk menjadi peserta peserta pelatihan di PSBR sesuai dengan kriteria yang ada antara lain, remaja terlantar dengan kategori putus
sekolah SMP SMA usia 16 – 21 tahun, berasal dari keluarga tidak mampu, anak dari keluarga ; broken home, korban bencana, kerusuhan sosial, dan pengungsi,
anak yang rentan mengalami keterlantaran , belum menikah, tidak mengikuti ikatan kerja menganggur, dan tidak sedang mengalami proses hukum.
Setelah para calon warga binaan Panti Sosial Remaja menjalani seleksi kemudian dilakukan pemanggilan calon WBS Warga Binaan Sosial di PSBR.
Selanjutnya WBS ini mengikuti tes psikologi yang diberikan oleh PSBR dan melakukan tes yang berhubungan dengan minat dan bakat yang dimiliki untuk
nantinya menentukan para WBS mengikuti peltihan yang sesuai. Setelah semua kegiatan awal telah selesai dilakukan para peserta pelatihan kemudian untuk
seterusnya berada di PSBR untuk menjalani pengasramaan. Para peserta pelatihan di PSBR wajib mengikuti pengasramaan di PSBR agar nantinya dapat menjalani
kegiatan dengan teratur dan mandiri dengan bimbingan pihak PSBR.
b. Pelaksanaan pelatihan