Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Jadwal Kegiatan Sejarah Ringkas Berdirinya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah

B. Perumusan Masalah

Adapun alasan penulis dalam memaparkan mengimplementasikan teknologi informasi adalah bahwa pemanfaatan teknologi akan sangat membantu efisiensi pekerjaan bagi seluruh pegawai dan peningkatan kompetensi dalam jenjang karir setiap pegawai, sehingga permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah “Bagaimanakah Pemanfaatan Teknologi pada Kantor Pewakilan Bank Indonesia Wilayah IX Sumut dan Aceh?”.

C. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan penulisan dalam melaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan teknologi informasi pada Kantor Pewakilan Bank Indonesia Wilayah IX Sumut dan Aceh. Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Agar Kantor Pewakilan Bank Indonesia Wilayah IX Sumut dan Aceh dapat meningkaatkan pemanfaatan teknologi informasi. 2. Sebagai refensi bagi peneliti selanjutnya untuk mengetahui pemanfaatan teknologi informasi pada Kantor Pewakilan Bank Indonesia Wilayah IX Sumut dan Aceh. 3. Agar penulis lebih memahami pemanfaatan teknologi informasi untuk peningkatan kompetensi pegawai. Universitas Sumatera Utara

D. Jadwal Kegiatan

Dalam melakukan riset untuk membahas Tugas Akhir penulis yang berjudul “pemanfaatan Teknologi Informasi pada Kantor Pewakilan Bank Indonesia Wilayah IX Sumut dan Aceh”, maka jadwal kegiatan yang dibutuhkan adalah 3tiga minggu, yaitu sejak tanggal 26 Mei 2014 – 16 Juni 2014 Untuk jelasnya daftar jadwal kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini : Tabel 1.1 : Jadwal Kegiatan NO KEGIATAN MINGGU 1 2 3 1 Persiapan 2 Pengumpulan Data 3 Pengkonsepan dan Pengetikan 4 Pemeriksaan Sumber: Penulis 2014 Universitas Sumatera Utara 8 BAB II PROFIL KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX SUMUT DAN ACEH

A. Sejarah Ringkas Berdirinya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah

IX Sumut dan Aceh Kantor Bank Indonesia KBI Medan merupakan Kantor cabang De Javasche Bank yang ke 11 dan mulai dibuka pada tanggal 30 Juli 1907 bersamaan dengan Kantor Cabang Tanjung Balai dan Tanjung Pura yang masing – masing dibuka 15 januari 1908 dan 03 Februari 1908. Pembukaan Kantor Cabang Medan, Tanjung Balai dan Tanjung Pura merupakan kebutuhan untuk menunjang kebijakan moneter pemerintah Hindia Belanda atas usul De Javasche Bank yang ketika itu memberlakukan Guldenisasi bagi kepresidenan Pantai Timur Sumatera. Dengan berkembangnya kegiatan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX Sumut Dan Aceh. Dan adanya pengaruh resesi dunia tahun 1930-an maka Kantor Cabang Tanjung Balai dan Tanjung Pura pada akhirnya tutup. Pada saat berdirinya, Kantor Cabang Medan hanya menempati sebuah bangunan sementara.Untuk gedung yang permanen, atas petunjuk pemerintah disediakan sebidang tanah di dekat Esplanade lapangan umum yang pembangunannya dilaksanakan sebelum selesainya politik moneter “Guldenisasi” kepresidenan Pantai Timur Sumatera.Untuk persiapan Kantor – Kantor di Tanjung Balai dan Tanjung Pura, Kepala biro perancang Hulst Diminta untuk merancang pembangunan Kantor kedua tempat itu.Rencana pembangunan gedung Kantor Universitas Sumatera Utara yang permanen bagi Kantor Cabang Medan dilakukan bersama dengan perluasan tahap kedua Kantor Pusat Jakarta Kota pada tahun 1912 dan beberapa gedung Kantor lainnya. Gedung – gedung ini menunjukan ciri arsitektur yang sama mengikuti ciri arsitektur Eropa pada zamannya. Setelah kemerdekaan, De Javasche Bank mengalami Nasionalisme dan berubah menjadi Bank Indonesia yang berfungsi sebagai Bank Sentral dan Bank Komersial sesuai dengan UU Bank Sentral tahun 1953. Dengan perubahan tersebut, De Javasche Bank berubah menjadi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX SUMUT DAN ACEH. Setelah reorganisasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX Sumut Dan Aceh pada tahun 1996, sebutan Kantor Cabang berubah menjadi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX Sumut Dan Aceh dan berlaku sampai saat ini. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX Sumut Dan Aceh. pertama kali dipimpin oleh L. Von Hormert. Pada tahun 1951 saat nasionalis, Pimpinan Cabang adalah S.F. Van Musschenbroek dan pada saat undang – undang Bank Indonesia tahun 1953 diberlakukan, Pimpinan Cabang Medan adalah M. Planteman. Putra Indonesia pertama yang mengendalikan Bank Indonesia Medan adalah M. Rifai.

1. Dasar Hukum Pendirian Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX