2
kepercayaan diri merupakan suatu perasaan cukup aman dan tahu apa yang dibutuhkan dalam kehidupannya sehingga tidak perlu membandingkan dirinya
dengan orang lain. Angelis 2003 menjelaskan bahwa kepercayaan diri adalah suatu
keyakinan dalam hati bahwa dalam tantangan hidup apapun harus dihadapi dengan berbuat sesuatu. Hakim 2002 menambahkan bahwa kepercayaan diri
adalah suatu keyakinan seseorang tentang segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut mampu mencapai berbagai tujuan di dalam
hidupnya. Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa kepercayaan diri
adalah keyakinan seseorang pada kemampuan yang dimilikinya, dalam mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya, sehingga ia tidak perlu membandingkan
dirinya dengan orang lain.
2.1.2. Ciri-ciri Individu yang Memiliki Kepercayaan Diri
Sobur 1985 menyatakan individu yang mempunyai kepercayaan diri adalah yang berani menghadapi resiko dan bertanggungjawab yang harus
diterima dari tindakan yang dilakukan yaitu kemungkinan mengalami kegagalan. Anthony Irawati, 2002 mengemukakan ciri-ciri orang yang memiliki
kepercayaan diri meliputi:
a. Bertanggung jawab berarti mau menerima dan menanggung resiko dari perbuatannya.
b. Rasa aman berarti tidak memiliki ketakutan dan kecemasan yang menghambat kepercayaan
dirinya. c.
Harga diri berarti mampu menyadari segala kekurangan dan kelebihan sehingga tidak memiliki perasaan rendah diri.
d. Mandiri berarti hidup tidak tergantung pada orang lain dan selalu dapat
mengembangkan atau mengerjakan sesuatu tanpa menunggu bantuan orang lain.
3
e. Optimis berarti menyadari kemampuan yang dimiliki dan berusaha untuk
memperoleh yang terbaik dalam kehidupannya.
f.
Tidak mudah putus asa berarti memiliki mental yang kuat untuk dapat menghadapi hal-hal yang terburuk dan berani mencoba lagi setelah mengalami kegagalan.
Lauster dalam Afiatin dan Martianah, 1998 mengemukakan ciri-ciri individu yang memiliki kepercayaan diri adalah optimis, bertanggung jawab atas
keputusan dan perbuatannya, bersikap tenang dan berani mengemukakan pendapatnya. Menurut Lauster 1978 rasa percaya diri merupakan sikap atau
perasaan yakin terhadap kemampuan diri sehingga individu yang bersangkutan tidak
akan berhati-hati
secara berlebihan,
yakin terhadap
kebebasannyakemandiriannya, tidak mementingkan diri secara berlebihan, cenderung menjadi toleran dan ambisinya normal. Aspek kepercayaan diri
menurut Lauster 1978 adalah:
a. Memiliki rasa aman : perasaan aman adalah terbebas dari perasaan takut dan ragu-ragu
terhadap situasi atau orang-orang disekelilingnya. b.
Yakin pada kemampuan diri sendiri : yakin pada kemampuan diri sendiri adalah merasa tidak perlu membandingkan dirinya dengan orang lain dan tidak mudah untuk terpengaruh
dengan orang lain. c.
Tidak mementingkan diri sendiri dan toleran : tidak mementingkan diri sendiri dan toleran adalah mengerti kekurangan yang ada pada dirinya dan dapat menerima pandangan dari
orang lain. d.
Ambisi normal : ambisi yang normal adalah ambisi yang disesuaikan dengan kemampuan, tidak ada kompensasi dan ambisi yang berlebihan, dapat menyelesaikan tugas dengan baik
dan bertanggungjawab. e.
Mandiri : mandiri adalah tidak tergantung pada orang lain dalam melakukan sesuatu. f.
Optimis : optimis adalah memiliki pandangan dan harapan yang positif mengenai diri dan masa depannya.
Suryanto 2000 mengatakan bahwa remaja atau orang dewasa yang memiliki rasa percaya diri yang kuat biasanya populer dalam lingkungan
keluarga maupun pergaulannya. Individu tersebut sering diminta menjadi pimpinan kelompok yang bersikap mawas diri. Proyeksi ambisinya ke arah
keberhasilan, sehingga masa depannya akan penuh dengan keberhasilan. Rasa percaya diri dapat berpengaruh pada hasil prestasi belajar, penerimaan oleh
lingkungan, penampilan dan budi pekerti. Sebaliknya pada individu yang gagal, rasa percaya dirinya rendah, individu kurang populer dalam pergaulan, lebih
sering mengucilkan diri atau jadi pembuat keributan. Individu tersebut
4
mengalami kesulitan untuk berperan dalam lingkungan, bahkan mungkin seolah- olah dikucilkan di lingkungannya.
Individu dengan kepercayaan diri yang rendah sering bersikap menyalahkan orang lain atas kegagalannya, prestasi akademiknya menurun dan
akhirnya menjadi individu yang mudah mengalami frustasi, agresif, murung dan bingung. Aziz dalam Kumara, 1988 mengemukakan ciri-ciri orang yang kurang
percaya diri diantaranya adalah merasa tidak aman, ada rasa takut, tidak bebas, ragu-ragu, di hadapan orang lain lidah seperti terkunci, murung, pemalu dan
kurang berani, pengecut, cenderung menyalahkan suasana luar sebagai penyebab masalah yang dihadapi. Individu yang memiliki rasa percaya diri akan percaya
pada kemampuan yang dimiliki, sanggup bekerja sendiri, bersikap optimis dan dinamis.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis memberikan penekanan pada keenam ciri-ciri individu yang memiliki kepercayaan diri yang dikemukakan
oleh Anthony dalam Irawati, 2002 yaitu bertanggung jawab, rasa aman, harga diri, mandiri, optimis, dan tidak mudah putus asa.
2.1.3. Faktor-faktor yang Membentuk Kepercayaan Diri