Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Karakter

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dan dibesarkan, norma dalam keluarga, teman-teman, dan dalam masyarakat. 60 Faktor keempat adalah genetik keturunan. Secara langsung atau tidak langsung keturunan sangat memengaruhi pembentukan karakter sikap seseorang. Agama Islam telah mengatur kehidupan umatnya dalam masalah keturunan yang dapat membentuk karakter seseorang. Islam senantiasa menuntun untuk melakukan kebajikan sehingga anak dan keturunan yang dilahirkan menjadi orang yang memiliki karakter baik. Ada sebuah istilah yang sering di dengar yakni “buah tidak jatuh jauh dari pohonnya”. Istilah tersebut mengindikasikan bahwa sifat-sifat yang dimiliki orang tua pada umumnya menurun kepada anak-anaknya. Adapun sifat yang diwariskan orang tua terhadap anaknya bukan sifat yang tumbuh dengan matang karena pengaruh lingkungan, adat dan pendidikan, melainkan sifat-sifat yang dibawa sejak lahir dari orang tuanya. Menurut Zubaedi, menguatkan bahwa sifat-sifat yang biasa diturunkan dari orang tuanya ada dua macam. Pertama, sifat-sifat jasmaniah yakni sifat kekuatan dan bentuk tubuh dan urat saraf orang tua dapat diwariskan kepada anak-anaknya. Orang tua yang memiliki postur tubuh tinggi besar kemungkinan mewariskan kepada anaknya. Kedua, sifat-sifat rohaniah, yakni lemah kuatnya suatu naluri yang 1 ,- E - 3 3 4 2 7 : 5 1+ digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dapat diwariskan orang tuanya kelak mempengaruhi tingkah laku anak cucunya. Misalkan, pada zaman Yunani merupakan zaman dimana orang-orang memiliki sifat pemberani, gagah perkasa, tidak pernah takut dalam berperang. Apa yang orang tua miliki terhadap sifat-sifat tersebut akan terwariskan kepada anak-anaknya. 61 Karakter seseorang berkembang berdasarkan potensi yang dibawa sejak lahir atau yang dikenal dengan istilah karakter dasar yang bersifat biologis. Menurut Ki Hajar Dewantara, aktualisasi dalam bentuk perilaku sebagai hasil perpaduan antara karakter biologis dan hasil hubungan atau interaksi dengan lingkungannya. Karakter dapat dibentuk melalui pendidikan, karena pendidikan merupakan alat yang paling efektif untuk menyadarkan individu dalam jati diri kemanusiaanya. Dengan pendidikan akan dihasilkan kualitas manusia yang memiliki kehalusan budi dan jiwa, memiliki kecermalangan piker, kecekatan raga, dan memiliki kesadaran penciptaannya dirinya. Dibanding faktor lain, pendidikan memberi dampak dua atau tiga kali lebih kuat dalam pembentukan kualitas manusia. 62 Dinamisasi karakter manusia menurut analisa Doni Koesoema dalam Ngainun Naim menyatakan, bahwa untuk menjadikan karakter bermakna dinamis, setidaknya ada dua interpretasi. Pertama, sebagai sekumpulan kondisi yang telah diberikan begitu saja atau yang telah 1 G 8 1 ; 3 3 : 3 E 3 : digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ada begitu saja yang lebih kurang dipaksakan dalam diri kita. Karakter yang demikian ini kemudian dianggap sebagai sesuatu yang telah ada dari sono-nya given. Kedua, karakter juga bisa dipahami sebagai tingkat kekuatan melalui dimana seseorang individu mampu menguasai kondisi tersebut. Karakter yang demikian ini yang kemudian disebut sebagai proses yang dikehendaki willed. Karakter sebagai suatu kondisi yang diterima tanpa kebebasan dan karakter yang diterima sebagai kemampuan seseorang untuk secara bebas mengatasi keterbatasan kondisinya ini, membuat kita tidak serta merta jatuh dalam fatalisme akibat adanya determinasi alam ataupun terlalu tinggi optimisme, seolah kodrat alamiah kita tidak menentukan pelaksanaan kebebasan yang kita miliki. 63 Melalui dua hal ini, kita diajak untuk mengenali keterbatasan diri, potensi serta kemungkinan-kemungkinan bagi perkembangan diri kita. Untuk itulah model tipologi yang lebih menekankan penerimaan kondisi natural yang sono-nya tidak cocok. Cara-cara ini hanyalah salah satu cara dalam memandang dan menilai karakter. Oleh karena itu, tentang karakter seseorang, kita hanya bisa menilai apakah seseorang itu memiliki karakter kuat atau karakter lemah. Orang yang memiliki karakter kuat adalah mereka yang tidak dikuasai oleh sekumpulan realitas yang telah ada begitu saja dari sono-nya. Sementara itu orang 1 - ? 4 , == 3 ,+ digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id yang memiliki karakter lemah adalah orang yang tunduk pada sekumpulan kondisi yang telah diberikan kepadanya tanpa dapat menguasainya. Dengan demikian, orang yang berkarakter ssungguhnya seperti seseorang yang membangun dan merancang masa depannya sendiri, ia tidak mau dikuasai oleh kondisi kodratnya yang menghambat pertumbuhannya, akan tetapi sebaliknya ia menguasainya dan terus berusaha mengembangkannya demi kesempurnaan kemanusiaannya. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 78

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian tentang pengembangan hidden Curriculum di SDMM dan SD Petro ini adalah penelitian kualitatif. Riset kualitatif merupakan suatu pendekatan dalam melakukan riset yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat alami. 1 Metode penelitian ini muncul karena terjadi perubahan paradigma dalam memandang suatu realitas, fenomena atau gejala, sehingga metode ini sering disebut pula dengan metode penelitian naturalistik, karena penelitiannya dilakukan dengan kondisi yang alamiah Natural Setting, disebut juga dengan metode etnographi, karena pada awalnya metode penelitian ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut pula sebagai metode kualitatif karena data yang dikumpulkan dan analisanya lebih bersifat kualitatif. 2 Bahkan Chaterine Marshal dalam Jonathan Sarwono mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai suatu proses yang mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia. 3 Definisi di atas menunjukkan beberapa kata dasar dalam penelitian kualitatif ini, yaitu proses, pemahaman, kompleksitas, interaksi dan manusia. 1 + , digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Proses dalam melakukan penelitian merupakan penekanan dalam riset kualitatif. Oleh karena itu dalam melaksanakan penelitian, peneliti lebih fokus pada proses bukan hanya pada hassil akhir dari penelitian itu sendiri. Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller seperti yang dikutip Lexy J. Moleong mendefinisikan, bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. Sedangkan Bogdan dan Taylor, mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku sebagai instrumen yang dapat diamati Human Instrument . 4

B. Setting Penelitian

Setting penelitian ini, yang pertama di SDMM, sekolah yang terletak ditengah-tengah perumahan baru dan berkembang pesat di GKB Gresik ini dengan kondisi masyarakatnya sosial religius, sedangkan yang kedua di SD Petro berada di komplek perumahan khusus para pegawai atau karyawan yang bekerja di PT. Petrokimia Gresik dengan kondisi masyarakatnya yang cenderung pada sosial industri. - . digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

C. Subyek dan Informan

Subyek penelitian ini terfokus pada penerapan dan pengembangan hidden curriculum pada siswa di SDMM maupun SD Petro sebagai representasi terhadap pembentukan karakter siswa pada masing-masing sekolah tersebut. Informan penelitian ini adalah siswa, guru, wali kelas, wakil kepala sekolah dan kepala sekolah pada kedua lembaga pendidikan tersebut. Informan adalah orang-orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan situasi dan kondisi yang melatar belakangi penelitian ini, 5 yaitu orang-orang yang mempunyai informasi tentang pengembangan hidden curriculum terhadap karakter siswa pada sekolah masing-masing. Adapun cara memilih informan dapat dibagi menjadi tiga bagian. Pertama informan untuk diwawancarai dan di observasi. Kedua informan untuk diteliti atau dimintai keterangan sesuai dengan masalah yang diteliti. Ketiga menghentikan mencari informan jika informasi yang diperoleh sudah cukup dan memenuhi kebutuhan, dan tidak diperlukan kembali informasi yang baru. 6

D. Teknik Pengumpulan Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil pengamatan, wawancara atau mengamati peristiwa tertentu yang terjadi pada penerapan hidden curriculum pada aktivitas siswa SD Petro maupun SDMM. Adapun teknik 1 . , , digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id pengumpulan datanya dengan menggunakan pengamatan observasi, wawancara interview, dan dokumentasi. Ketiga media pegumpulan data tersebut disebut pula dengan instrumen penelitian.

1. Pengamatan Observasi

Pengamatan Observasi adalah instrumen yang sering dijumpai dalam penelitian pendidikan. Dalam observasi ini peneliti lebih banyak menggunakan salah satu dari pancaindra yaitu indra penglihatan dan instrumen observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami. Sebaliknya, instrumen observasi memiliki keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dan subjek yang diteliti. 7

2. Jenis-jenis teknik Observasi

Penggunaan teknik-teknik observasi tergantung sekali kepada situasi dimana observasi dilakukan, dalam hal ini teknik observasi dibagi menjadi tiga bagian. 8 Pertama, observasi partisipan, yaitu observasi yang dilakukan manakala orang yang melakukan observasi observer turut ambil bagian dalam perikehidupan orang atau orang-orang yang diobservasi observees, kedua observasi sistematik, yaitu observasi berkerangka structured observation, maksudnya adalah adanya kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah diatur kategorisasinya 2 3 + + 4 + - , 5 6 7 - 158 ,