Deskripsi Umum Data Penelitian Pembahasan

36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang merupakan dokumentasi P3M Fakultas Psikologi USU. Data sekunder ini adalah respon dari responden yang mengikuti EPPS yang diperoleh dari lembar jawaban EPPS. Dari 1018 responden, 64 responden tidak menjawab seluruh atiem EPPS. Oleh karena itu, peneliti hanya menggunakan 954 respon dari responden untuk dianalisis.

B. Deskripsi Hasil 1. Analisis Bukti Validitas Berdasarkan Struktur Internal

Analisis bukti validitas berdasarkan struktur internal EPPS dilakukan dengan menggunakan analisis faktor konfirmatori. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan program LISREL versi 9.1 for Windows. Sebelum mengevaluasi nilai t dan nilai muatan faktor aitem-aitem pada setiap sub bagian manifestasi kebutuhan EPPS, peneliti harus melakukan uji kecocokan model. a. Uji Kecocokan Model Uji kecocokan model dilakukan dengan cara memastikan nilai GOF dari model menunjukkan nilai yang baik. Nilai GOF yang diperoleh dari hasil analisis dengan beberapa modifikasi berdasarkan saran dari program, disajikan pada Tabel 2. Universitas Sumatera Utara Tabel 2. Nilai GOF EPPS No Kebutuhan GFI Ket RMSEA Ket NNFI Ket NFI Ket AGFI Ket CFI Ket 1. Achieve. 0,921 GF 0,0654 GF 0,852 MF 0,899 MF 0,852 MF 0,916 GF 2. Deference 0,919 GF 0,0630 GF 0,819 MF 0,868 MF 0,858 MF 0,891 MF 3. Order 0,877 MF 0,0797 GF 0,853 MF 0,880 MF 0,817 MF 0,894 MF 4. Exhibition 0,920 GF 0,0665 GF 0,858 MF 0,905 GF 0,848 MF 0,921 GF 5. Autonomy 0,952 GF 0,0325 CF 0,904 GF 0,858 MF 0,936 GF 0,922 GF 6. Affiliation 0,922 GF 0,0701 GF 0,844 MF 0,903 GF 0,843 MF 0,917 GF 7. Intraception 0,925 GF 0,0615 GF 0,833 MF 0,870 MF 0,874 MF 0,893 MF 8. Succorance 0,879 MF 0,0799 GF 0,845 MF 0,871 MF 0,824 MF 0,886 MF 9. Dominance 0,915 GF 0,0718 GF 0,861 MF 0,908 GF 0,840 MF 0,921 GF 10. Abasement 0,945 GF 0,0375 CF 0,846 MF 0,804 MF 0,927 GF 0,875 MF 11. Nurturance 0,915 GF 0,0790 GF 0,838 MF 0,904 GF 0,826 MF 0,915 GF 12. Change 0,921 GF 0,0742 GF 0,872 MF 0,929 GF 0,825 MF 0,939 GF 13. Endurance 0,912 GF 0,0722 GF 0,859 MF 0,909 GF 0,828 MF 0,922 GF 14. Heterosex. 0,942 GF 0,0732 GF 0,957 GF 0,983 GF 0,813 MF 0,986 GF 15. Aggression 0,917 GF 0,0690 GF 0,892 MF 0,927 GF 0,843 MF 0,938 GF Keterangan: GF = Good Fit; MF = Marginal Fit; CF = Close Fit Analisis uji kecocokan model diukur dengan menggunakan 6 enam ukuran GOF, yaitu GFI, RMSEA, NNFI, NFI, AGFI, dan CFI. Ukuran-ukuran tersebut dijelaskan dengan 3 tiga tingkat GOF, yaitu tingkat kecocokan yang baik good fit, selanjutnya akan disebut GF, tingkat kecocokan yang cukup marginal fit, selanjutnya akan disebut MF untuk ukuran GFI, NNFI, NFI, AGFI, dan CFI, atau close fit, selanjutnya akan disebut CF untuk ukuran RMSEA, serta tingkat kecocokan yang tidak cukup not fit, selanjutnya akan disebut NF. Berdasarkan Tabel 4, dapat disimpulkan bahwa: 1 Pada ukuran GFI, terdapat 13 dari 15 sub bagian pada tingkat GF, 2 pada tingkat MF, dan tidak ada satupun pada tingkat NF. 2 Pada ukuran RMSEA, terdapat 13 dari 15 sub bagian pada tingkat GF, 2 pada tingkat CF, dan tidak ada satupun pada tingkat NF. 3 Pada ukuran NNFI, terdapat 2 dari 15 sub bagian pada tingkat GF, 13 pada tingkat MF, dan tidak ada satupun pada tingkat NF. 4 Pada ukuran NFI, terdapat 8 dari 15 sub bagian pada tingkat GF, 7 pada tingkat MF, dan tidak ada satupun pada dengan tingkat NF. Universitas Sumatera Utara 5 Pada ukuran AGFI, terdapat 2 dari 15 sub bagian pada tingkat GF, 13 pada tingkat MF, dan tidak ada satupun pada tingkat NF. 6 Pada ukuran CFI, terdapat 5 dari 15 sub bagian pada tingkat GF, 10 pada tingkat MF, dan tidak ada satupun pada tingkat NF. Tidak adanya sub bagian yang memiliki ukuran goodness of fit pada tingkat NF menunjukkan bahwa model pengukuran sudah siap untuk dianalisis nilai t dan nilai muatan faktor aitem-aitem pada setiap sub bagian manifestasi kebutuhan. Analisis nilai GOF EPPS dapat dilihat pada Lampiran 1 halaman 49. b. Analisis Nilai t dan Nilai Muatan Faktor pada Aitem Setiap Sub Bagian EPPS Setelah melakukan uji kecocokan model, peneliti kemudian memeriksa validitas model pengukuran dengan melihat nilai t dan nilai muatan faktor aitem- aitem pada masing-masing sub bagian manifestasi kebutuhan EPPS. Berdasarkan hasil analisis bukti validitas berdasarkan struktur internal, dapat disimpulkan bahwa: 1. Sub bagian achievement memiliki 58,1 atau 18 dari 31 aitem yang termasuk dalam kategori aitem yang tidak valid, dan 41,9 atau 13 aitem dalam kategori aitem yang valid. 2. Sub bagian deference memiliki 93,5 atau 29 dari 31 aitem yang termasuk dalam kategori aitem yang tidak valid, dan 6,5 atau 2 aitem dalam kategori aitem yang valid. Universitas Sumatera Utara 3. Sub bagian order memiliki 32,2 atau 10 dari 31 aitem yang termasuk dalam kategori aitem yang tidak valid, dan 67,8 atau 21 aitem dalam kategori aitem yang valid. 4. Sub bagian exhibition memiliki 96,8 atau 30 dari 31 aitem yang termasuk dalam kategori aitem yang tidak valid, dan 3,2 atau 1 aitem dalam kategori aitem yang valid. 5. Sub bagian autonomy memiliki 83,9 atau 26 dari 31 aitem yang termasuk dalam kategori aitem yang tidak valid, dan 16,1 atau 5 aitem dalam kategori aitem yang valid. 6. Sub bagian affiliation memiliki 72,4 atau 21 dari 29 aitem yang termasuk dalam kategori aitem yang tidak valid, dan 27,6 atau 8 aitem dalam kategori aitem yang valid. 7. Sub bagian intraception memiliki 65,5 atau 19 dari 29 aitem yang termasuk dalam kategori aitem yang tidak valid, dan 34,5 atau 10 aitem dalam kategori aitem yang valid. 8. Sub bagian succorance memiliki 24,1 atau 7 dari 29 aitem yang termasuk dalam kategori aitem yang tidak valid, dan 75,9 atau 22 aitem dalam kategori aitem yang valid. 9. Sub bagian dominance memiliki 48,3 atau 14 dari 29 aitem yang termasuk dalam kategori aitem yang tidak valid, dan 51,7 atau 15 aitem yang termasuk dalam kategori aitem yang valid. Universitas Sumatera Utara 10. Sub bagian abasement memiliki 75,9 atau 22 dari 29 aitem yang termasuk dalam kategori aitem yang tidak valid, dan 24,1 atau 7 aitem dalam kategori aitem yang valid. 11. Sub bagian nurturance memiliki 36,7 atau 11 dari 30 aitem yang termasuk dalam kategori aitem yang tidak valid, dan 63,3 atau 19 aitem dalam kategori aitem yang valid. 12. Sub bagian change memiliki 70 atau 21 dari 30 aitem yang termasuk dalam kategori aitem yang tidak valid, dan 30 atau 9 aitem dalam kategori aitem yang valid. 13. Sub bagian endurance memiliki 43,3 atau 13 dari 30 aitem yang termasuk dalam kategori aitem yang tidak valid, dan 56,7 atau 17 aitem dalam kategori aitem yang valid. 14. Sub bagian heterosexual memiliki 6,7 atau 2 dari 30 aitem yang termasuk dalam kategori aitem yang tidak valid, dan 93,3 atau 28 aitem dalam kategori aitem yang valid. 15. Sub bagian aggression memiliki 46,7 atau 14 dari 30 aitem yang termasuk dalam kategori aitem yang tidak valid, dan 53,3 atau 16 aitem dalam kategori aitem yang valid. c. Analisis Aitem EPPS Berdasarkan analisis nilai t dan muatan faktor aitem pada setiap sub bagian EPPS, maka aitem yang termasuk dalam kategori tidak valid berjumlah 117 dari 225 aitem atau 78,7, sedangkan aitem yang termasuk dalam kategori Universitas Sumatera Utara valid berjumlah 48 aitem atau 21,3. Rangkuman jumlah keseluruhan aitem yang termasuk dalam kategori tidak valid dan valid disajikan di dalam Tabel 3. Tabel 3. Rangkuman Kategorisasi Aitem Tidak Valid dan Valid No. Kate- gori Aitem Total Persen 1. Tidak Valid 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 27, 29, 30, 31, 32, 34, 37, 39, 41, 42, 43, 44, 45, 46,47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 59, 60, 61, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 69, 70, 71, 72, 74, 75, 76, 77, 79, 80, 81, 82, 83, 84, 85, 87, 90, 91, 92, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 99, 100, 102, 103, 104, 105, 106, 107, 108, 109, 110, 111, 112, 115, 116, 117, 119, 120, 121, 122, 123, 124, 125, 126, 127, 128, 130, 131, 132, 133, 134, 135, 137, 139, 140, 141, 143, 145, 146, 148, 149, 153, 155, 156, 157, 158, 162, 163, 165, 166, 167, 168, 169, 170, 171, 172, 173, 174, 175, 176, 177, 179, 180, 181, 182, 183, 186, 187, 189, 190, 192, 193, 194, 195, 196, 197, 198, 199, 200, 201, 206, 207, 209, 210, 211, 213, 215, 216, 217, 218, 219, 220, 221, 222, 224, 225. 177 78,7 2. Valid 5, 16, 21, 26, 28, 33, 35, 36, 38, 40, 58, 68, 73, 78, 86, 88, 89, 101, 113, 114, 118, 129, 136, 138, 142, 144, 147, 150, 151, 152, 154, 159, 160, 161, 164, 178, 184, 185, 188, 191, 202, 203, 204, 205, 208, 212, 214, 223. 48 21,3

2. Analisis Reliabilitas

Estimasi koefisien reliabilitas EPPS dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan koefisien reliabilitas skor komposit, dengan pendekatan konsistensi internal dengan formula koefisien Alpha. Hasil analisis reliabilitas skor komposit r ss EPPS adalah 0,89. Analisis reliabilitas skor komposit dapat dilihat pada Lampiran 2 halaman 65.

C. Pembahasan

EPPS adalah alat tes kepribadian yang masih digunakan untuk keperluan perekrutan dan kebutuhan klinis. Oleh karena itu, hasil pengukuran EPPS harus valid dan reliabel untuk mengukur lima belas manifestasi kebutuhan Murray. Dari hasil analisis bukti validitas berdasarkan struktur internal, ditemukan bahwa 78,7 aitem-aitem EPPS merupakan aitem yang tidak valid dan 21,3 aitem yang valid untuk mengungkap kelima belas manifestasi kebutuhan Murray. Universitas Sumatera Utara Melihat hasil analisis bukti validitas berdasarkan struktur internal yang buruk pada 78,7 aitem EPPS, hal ini dapat disebabkan karena lamanya EPPS tidak direvisi, bahasa yang digunakan kurang dimengerti peserta tes, dan kebocoran EPPS di website. Berdasarkan analisis kualitatif, aitem-aitem EPPS relatif panjang. Masing- masing pernyataan pada aitem-aitem EPPS rata-rata memiliki 14 kata. EPPS yang tidak pernah disajikan sendiri tanpa alat tes lainnya dapat menyebabkan kelelahan dan kejenuhan bagi peserta yang mengikuti EPPS. Selain itu, struktur pernyataan yang dibentuk tidak sesuai dengan kaidah penulisan aitem. Aitem dengan kualitas yang baik harus berpedoman pada kaidah penulisan Azwar, 2013. Aitem pada kategori tidak valid memiliki pernyataan yang tidak efektif, serta mengandung penafsiran ganda dan social desirability yang tinggi. Misalnya pada aitem 7B, 15A, 31B, 48B, 57A, 92A, dan 108B memiliki aitem yang pernyataannya tidak efektif karena pertanyaannya panjang, menggunakan kosa kata yang sudah tidak dipakai saat ini, serta tata bahasa Indonesia yang digunakan tidak baku. Sedangkan pada aitem 25A, 27B, 73B, 79A, 84B, 98B, dan 112A memiliki aitem yang pernyataannya mengandung penafsiran ganda. Aitem yang memiliki social desirability yang tinggi serta tidak valid adalah 65A dan 172B. Berdasarkan pengamatan peneliti, ada beberapa website yang mengungkap isi dari EPPS, yaitu: 1. http:soalpsikotest.comapa-dan-bagaimana-soal-epps-pada-psikotes. Website tersebut menjelaskan kebutuhan-kebutuhan apa yang diungkap dari EPPS dengan penjelasan pada setiap kebutuhan. Selain itu, website tersebut Universitas Sumatera Utara memberikan tips pengerjaan EPPS dengan baik serta memberikan gambar lembar jawaban EPPS. 2. http:nurul_q.staff.gunadarma.ac.idDownloadsfiles35115EPPS.doc. Ketika mengunduh file dari website tersebut, peneliti dapat melihat tujuan pengukuran dari EPPS, instruksi tes EPPS, cara melakukan skoring, serta interpretasi konsistensi dan penjelasan setiap kebutuhan. Meskipun file ini digunakan untuk kepentingan perkuliahan, tetapi sebaiknya website ini dikunci untuk kalangan sendiri. Sehingga file ini tidak dapat diunduh oleh orang luar. Penyebab-penyebab tersebut dapat menjadi faktor buruknya bukti validitas berdasarkan struktur internal EPPS. Tetapi, belum ada bukti empiris yang dapat menunjukkan faktor buruknya bukti validitas berdasarkan struktur internal. Oleh sebab itu, masih diperlukan studi-studi lebih lanjut untuk memastikan apakah buruknya validitas disebabkan oleh penyebab-penyebab tersebut. Berdasarkan hasil analisis reliabilitas, didapatkan nilai koefisien reliabilitas skor komposit EPPS adalah sebesar 0,89. Bartam dalam Coaley, 2010 mengatakan bahwa reliabilitas yang baik pada tes kepribadian adalah berkisar 0,7 hingga 0,9. Hal ini mengindikasikan bahwa hasil pengukuran EPPS dapat dipercaya. Secara keseluruhan, EPPS merupakan alat tes yang reliabel, tetapi tidak valid untuk mengukur lima belas manifestasi kebutuhan EPPS. Menurut Huitt dalam Universitas Pendidikan Indonesia, 2008, alat ukur yang reliabel bisa jadi pengukurannya tidak valid. Konsep ini sejalan dengan apa yang dikatakan Universitas Sumatera Utara Osterlind 2010 bahwa reliabilitas tidak cukup untuk membuat kesimpulan terhadap validitas. Ketika reliabilitas melihat konsistensi hasil pengukuran, validitas melihat konsistensi dari variabel laten yang diungkap dengan menggunakan aitem. Dengan kata lain, ketika hasil pengukuran suatu alat ukur adalah reliabel tetapi tidak valid, maka hasil pengukuran tersebut memiliki konsistensi yang baik untuk mengungkap variabel laten yang tidak seharusnya diungkap. Oleh karena itu, hasil analisis reliabilitas yang baik dengan hasil analisis bukti validitas berdasarkan struktur internal yang buruk ini dapat terjadi. Pada penelitian ini, hasil pengukuran EPPS memiliki tingkat konsistensi yang tinggi untuk mengukur variabel laten lainnya, bukan lima belas manifestasi kebutuhan Murray. Universitas Sumatera Utara 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis karakteristik psikometri EPPS, disimpulkan bahwa hasil pengukuran EPPS dapat dipercaya, tetapi hasil pengukuran dengan menggunakan EPPS tidak valid untuk mengukur kelima belas manifestasi kebutuhan Murray.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, berkaitan dengan penggunaan EPPS, sebaiknya mempertimbangkan beberapa saran berikut ini: 1. Saran Praktis a. Untuk kepentingan pengambilan keputusan yang sangat penting, sebaiknya EPPS tidak dipakai untuk mengungkap kepribadian mengenai lima belas manifestasi kebutuhan Murray. 2. Saran Metodologi a. Peneliti selanjutnya sebaiknya menganalisis penyebab banyaknya modifikasi model pengukuran LISREL oleh karena varians eror antar aitem EPPS. Universitas Sumatera Utara