Tujuan Periklanan Tinjauan Tentang Periklanan .1 Pengertian Periklanan
a. Efisiensi Biaya
Banyak pengiklan memandang televisi sebagai media paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesan komersilnya. Salah satu
keunggulannya adalah kemampuan menjangkau khalayak sasaran yang sangat kuat. Televisi selain mampu menjangkau khalayak
sasaran yang tidak terjangkau oleh media cetak. b.
Dampak yang kuat Keunggulan lainnya adalah kemampuan menimbulkan dampak
yang kuat terhadap konsumen, dengan tekanan pada sekaligus dua indera penglihatan dan pendengaran.
c. Pengaruh yang kuat
Televisi mempunyai kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi persepsi khalayak sasaran. Kebanyakan masyarakat meluangkan
waktunya di muka televisi sebagai sumber berita, hiburan dan sarana pendidikan Sumartono, 2002; 6.
2. Kelemahan Televisi
Menurut Kasali 1995: 122 televisi mempunyai kelemahan, yaitu : a.
Biaya yang besar Kelemahan yang paling serius dalam beriklan atau membuat
program acara di televisi adalah biaya absolut yang sangat ekstrem untuk memproduksi dan menyiarkan siaran komersial.
Sekalipun biaya untuk menjangkau setiap kepala adalah rendah,
biaya absolut dapat membatasi niat produsenpengiklan. b.
Khalayak yang tidak selektif Sekalipun berbagai teknologi telah diperkenalkan untuk
menjangkau sasaran yang lebih selektif, televisi tetap sebuah media yang tidak selektif, segmentasinya tidak setajam surat kabar atau
majalah. c.
Kesulitan teknis Iklan-iklan atau program-program acara yang telah dibuat tidak
dapat diubah begitu saja jadwalnya, apalagi menjelang jam-jam penyiaran.
Iklan televisi sebagai media visual yang menarik, televisi dapat memberikan dampak yang hebat, dan perkembangan advertising televisi jauh melampaui
perkembangan di media lain. Ini menunjukan efektivitas dalam menjangkau audiensmassa yang beragam. John Vivian, 2002: 373.
Iklan sebagai penyampaian pesan ketika abad produksi massa dan pasar massa telah tiba, pendapat umum dalam advertising mendukung usaha
penyampaian pesan ke audiens konsumen potensial sebanyak mungkin. Ini dinamakan pendekatan denominator umum terendah lowest common
denominator, dan iklan semacam ini cenderung lengkap sehingga setiap orang akan memahami maksud iklan sepenuhnya. Iklan untuk sasaran yang lebih sempit,
ditujukan pada segmen tertentu dari audiens massa, bisa menggunakan imajinasi yang lebih cerdas dan rumit. John Vivian, 2002: 375