d. Meningkatkan penjualan silang, yang akan memperbesar pangsa pasar
perusahaan. e.
Word of mouth WOM yang lebih positif, dengan asumsi bahwaKonsumen yang loyal berarti puas.
f. Mengurangi biaya kegagalan, seperti biaya pergantian.
Loyalitas konsumen secara umum dapat diartikan kesetiaan seseorang atas
suatu produk, baik barang maupun jasa tertentu. Loyalitas konsumen merupakan manifestasi dan kelanjutan dari kepuasan konsumen dalam menggunakan fasilitas
maupun jasa pelayanan yang diberikan oleh pihak perusahaan, serta untuk tetap menjadi konsumen dari perusahaan tersebut. Loyalitas adalah bukti konsumen
yang selalu menjadi konsumen,yang memiliki kekuatan dan sikap positif atas perusahaan itu. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa masing-masing
konsumen mempunyai dasar loyalitas berbeda. Hal ini tergantung dari obyektivitas mereka masing-masing Jill Griffin, 2003 :9. Menurut Jill Griffin
2003:9 karakteristik konsumen loyal adalah sebagai berikut : a.
Melakukan pembelian secara teratur. b.
Membeli antarlini produk atau jasa. c.
Mereferensikan produk ke orang lain. d.
Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaingtingkatan.
Untuk mendeskripsikan perilaku loyalitas, Jill Griffin 2003:82 membagi loyalitas konsumen menjadi beberapa kriteria, yaitu :
a. Suspect tersangka meliputi semua orang yang mungkin akan
membelibarang atau jasa perusahaan. Dikatakan suspect, karena mempunyai keyakinan akan membeli, tetapi belum mengetahui apapun
mengenai barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan. b.
Prospect yang diharapkan adalah orang-orang yang memiliki kebutuhan akan barang dan jasa tertentu dan mempunyai keyakinan
untuk membelinya. Meskipun belum melakukan pembelian, telah mengetahui keberadaan perusahaan yang menawarkan barang dan jasa.
Hal ini disebabkan seseorang telah merekomendasikan barang dan jasa tersebut kepadanya.
c. Disqualified Prospect yang tidak berkemampuan, yaitu prospect yang
telah mengetahui keberadaan barang dan jasa, tetapi tidak mempunyai kemampuan untuk membelinya.
d. First Time Customers pembeli baru, yaitu konsumen yang membeli
untuk pertama kalinya. e.
Repeat Customer pembeli berulang-ulang, yaitu konsumen yang telah melakukan pembelian satu produk sebanyak dua kali atau lebih.
f. Clients Konsumen tetap, konsumen yang membeli secara teratur.
Hubungan perusahaan dengan jenis konsumen tersebut sudah kuat dan berlangsung lama, sehingga membuat tidak terpengaruh oleh daya tarik
produk perusahaan pesaing. g.
Advocates Konsumen tetap dan pendukung, seperti clients, tetapi jenis konsumen ini juga mengajak relasi agar membeli barang dan jasa dari
perusahaan bersangkutan.
2.5 Landasan Teori
Pengaruh celebrity endorser dalam membangun loyalitas konsumen terhadap produk sabun Lifebuoy, khususnya pada kaum ibu yang memiliki anak
usia dini di Kecamatan Kemiling Bandar Lampung yang memiliki target utama yaitu untuk mengetahui sejauh mana pengaruh celebrity endorser terhadap
loyalitas konsumen. Dalam penelitian ini digunakan teori AIDDA yang dikemukakan oleh
Wilbur Schramm, AIDDA merupakan singkatan dari Attention perhatian, interest minat, desire hasrat, decision keputusan, dan action kegiatan.
AIDDA itu sering juga disebut A-A procedure, yang maksudnya agar terjadi action pada komunikan, terlebih dahulu harus di bangkitkan attention-nya
Effendi, 2007: 52. Berikut ini merupakan gambar 2 yang menerangkan tahapan AIDDA
Gambar 2 Proses AIDDA
Attention Tahap Timbulnya Perhatian
Interest Tahap Timbulnya Minat
Desire Tahap Timbulnya Hasrat
Decision Tahap Timbulnya Keputusan
Action Tahap Melakukan Kegiatan
Gambar di atas menjelaskan tentang proses perubahan minat yang di harapkan terkait dengan celebrityendorser dan loyalitas konsumen di jelaskan
melalui konsep dasar teori AIDDA Attention, Interest, Desire, Decision dan Action.
a. Attention Perhatian yaitu suatu hal yang dapat menimbulkan
keingintahuan, mencari tahu tentang suatu yang dilihatnya. b.
Interest Minat yaitu pada fase ini komunikator berusaha untuk membangkitkan minat para calon konsumen untuk memesan dan
melakukan pembelian. c.
Desire Hasrat yaitu fase dimana keinginan dan minat sudah timbul, maka akan ada kemungkinan yang timbul dari calon konsumen untuk
bertanya atau mencari tau tentang produk tersebut, dan ini adalah kesempatan bagi pihak komunikator untuk mengajukan kalimat yang
sugestif agar calon pembeli terkesan. d.
Decision Keputusan yaitu fase dimana calon pembeli sudah merasa yakin akan keputusannya, apakah ahirnya ia akan bertindak menolak atau
menerima produk tersebut. e.
Action Tindakan yaitu fase dimana konsumen melakukan kegiatan konsumsi secara teratur terhadap produk tersebut.
Pada penelitian ini tahap di mulai dari tahap Decision atau tahap timbulnya
keputusan untuk menggunakan produk sabun Lifebuoy hingga tahap Action atau tahap melakukan kegiatan konsumsi berulang pada produk tersebut. Tahap
Attention dan Interest tidak digunakan karena peneliti membahasan mengenai
keloyalitasan konsumen terhadap suatu produk sehingga sudah dipastikan mereka sudah berminat dan memakai produk tersebut sebelumnya. Effendi, 2007: 51-52
2.6 Teori Kredibilitas
Menurut james M.kouzes 1997:10 kredibilitas adalah suatu proses tentang bagaimana para pemimpin mendapatkan kepercayaan dan keyakinan. Ilmuan lain,
stewart I.tubbs 2000:144 beranggapan kredibilitas adalah kesediaan kita untuk mempercayai sesuatu yang dikatakan dan dilakukan seseorang. Dari sekian
banyak ahli yang menguraikan kredibilitas diatas, salah satu pendapat ahli yang banyak mendapat perhatian adalah pendapat Carl I.Hovland. menurut Hovland,
kredibilitas mengacu pada sejauh mana sumber dipandang memiliki keahlian dan dipercaya. Semakin ahli dan dipercaya sumber informasi, semakin efektif pesan
yang disampaikan. Pada tahun 1953, Hovland, Janis Kelley mengembangkan teori kredibilitas sumber source credibility theory, teori ini menjelaskan bahwa
pesan yang disampaikan komunikator yang tingkat kredibilitasnya tinggi akan lebih banyak memberi pengaruh kepada perubahan sikap dalam perimaan pesan
daripada jika disampaikan oleh komunikator yang kredibilitasnya rendah. Dalam suatu proses komunikasi yang berpengaruh kepada komunikan
bukan hanya isi pesan yang disampaikan, melainkan juga keadaan komunikator secara keseluruhan. Dengan kata lain jika suatu pesan disampaikan, sesorang tidak
hanya mendengarkan apa yang dikatakan tapi ia juga memperhatikan siapa yang mengatakan. Seseorang dimungkinkan lebih mudah dibujuk dipersuasi jika
sumber-sumber persuasinya bisa komunikator itu sendiri cukup kredibel. Dalam Rhenald Kasall 1998:131 kredibilitas diuraikan dalam dua unsur, yaitu:
1. Celebrityise keahlian, yaitu tingkat pengetahuan yang dimiliki sumber
terhadap subjek dimana ia berkomunikasi. 2.
Trustworthiness kepercayaan, yaitu sejauh mana sumber dapat memberikan informasi yang tidak memihak dan jujur. Aspek
kepercayaan itu sendiri memiliki indicator-indikator antara lain: tidak memihak, jujur, memiliki integritas, bijaksana dan simpatik.
Dikaitkan dengan pengertian kredibilitas menurut M.C. Croskey bahwa kredibilitas adalah sikap seorang pendengar terhadap pembicara, maka kredibilitas
adalah suatu prediksi yang diberikan komunikan kepada komunikatornya apabila komunikator dinilai telah memenuhi dua unsure kredibilitas yang telah disebutkan
diatas keahlian dan kepercayaan.
2.7 Kerangka Pikir
Tinjauan pustaka yang telah di paparkan sebelumnya, maka kerangka pikir penelitian sangat dibutuhkan sebagai alur berpikir sekaligus sebagai
landasan untuk menyusun hipotesis penelitian. Penyusunan kerangka pemikiran juga akan memudahkan pembaca untuk memahami permasalahan utama yang
dikaji dalam penelitian ini. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini disusun berdasarkan tampilan celebrity endorser melalui iklan yang merupakan bagian
dari iklan serta pengaruhnya terhadap loyalitas konsumen. Elemen-elemen yang akan di jadikan pembahasan mengenai pengaruh celebrity endorser
terhadap loyalitas konsumen dalam konsep AIDDA adalah tahap Decision atau tahap timbulnya keputusan untuk menggunakan produk tersebut secara